- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 20 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Ayo Cegah HIV Sebelum Terlambat<\/a><\/h3>
Kementerian Kesehatan Indonesia telah menyoroti kasus HIV yang didominasi oleh kaum muda. Menurut data terbaru, sekitar 51 persen kasus HIV yang baru terdiagnosis adalah kaum muda, dan berdasarkan data model AEM diperkirakan pada tahun 2021 akan ada sekitar 526.841 orang terinfeksi HIV dan sekitar 27.000 kasus baru. Data Kementerian Kesehatan juga menunjukkan sekitar 12.533 kasus HIV terjadi pada anak di bawah usia 12 tahun. \n\n Tidak hanya pria, wanita juga rentan terhadap penyakit serupa. Penyakit HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh seseorang. \n\n Virus penyebab HIV sebenarnya bekerja dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan di dalam tubuh, sistem kekebalan menjadi semakin lemah, membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. HIV adalah penyakit yang mudah menular. Tidak ada salahnya mengetahui beberapa cara penularan HIV sehingga Anda bisa melakukan pencegahan. \n\n Mengetahui cara penularan HIV \n\n Penyakit HIV merupakan penyakit yang disebabkan oleh paparan virus di dalam tubuh. Human Immunodeficiency Virus merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami HIV. Virus HI yang masuk ke dalam tubuh justru dapat menyebabkan rusaknya sel CD4. Sel CD4 sendiri merupakan bagian dari sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi dalam tubuh. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kondisi ini mengurangi jumlah sel CD4. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak mampu melawan infeksi atau zat berbahaya lainnya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh. Dengan cara ini, pasien dengan HIV sangat rentan terhadap penyakit. \n\n HIV adalah penyakit menular. Lalu bagaimana virus HIV bisa menyebar? Berikut beberapa jalur penularan yang bisa terjadi pada ODHA, seperti dilansir dari Mayo Clinic. \n\n \n Berbagi jarum dengan orang yang hidup dengan HIV. \n Penggunaan peralatan pribadi yang belum disterilkan dan digunakan oleh orang yang terinfeksi HIV, seperti B. alat tato, alat tindik atau pisau cukur. \n Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi HIV. Secara umum, hubungan seksual melalui vagina atau dubur merupakan risiko terbesar infeksi HIV. Padahal, seks oral sangat jarang menyebabkan infeksi HIV kecuali ada luka terbuka di mulut, seperti sariawan atau sariawan. \n Menerima transfusi darah dari pasien HIV juga menyebabkan infeksi HIV. \n Virus HIV juga dapat menular dari ibu hamil ke janin dalam kandungan. \n Virus HIV juga dapat ditularkan melalui persalinan atau menyusui , hal ini adalah beberapa cara penularan infeksi HIV yang harus diwaspadai. \n Tidak menggunakan jarum suntik bersama sekaligus sebagai pencegahan dan melakukan hubungan seks yang sehat tanpa berganti pasangan dan selalu menggunakan kondom. \n \n\n Kenali gejala HIV \n\n Gejala muncul secara bertahap pada penderita HIV. Pada fase pertama, penderita HIV biasanya tidak menyadari keadaan infeksi virus yang dialaminya. Gejala tahap pertama bisa datang dan pergi dengan sendirinya. Namun, jumlah virus dalam tubuh pada tahap ini sangat tinggi, sehingga risiko infeksi lebih besar pada tahap ini. \n\n Pasien HIV memiliki beberapa gejala awal seperti demam, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, sakit perut dan sakit tenggorokan. Gejala memburuk jika kondisi ini tidak ditangani dengan benar. Gejala yang lebih parah menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, diare, keringat malam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala dan merasa sangat lemah. \n\n Jika kondisi ini tidak segera ditangani, virus HIV dapat berkembang menjadi AIDS. Pada tahap ini, sistem kekebalan pasien HIV sangat terganggu, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit lain. Penderita AIDS memiliki beberapa penyakit seperti tuberkulosis, infeksi jamur, meningitis, wasting syndrome dan juga penyakit saraf. \n\n Jika Anda memiliki masalah kesehatan terkait penyakit HIV, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. Jangan ragu untuk memberi tahu pasangan Anda tentang kesehatan Anda jika Anda mengidap HIV agar virus tidak menyebar dan penyebarannya dapat dihentikan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 15 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat Mengikuti Poli Laktasi<\/a><\/h3>
Proses menyusui atau menyusui umumnya dianggap mudah, meski tidak selalu demikian. Memang banyak kondisi yang bisa membuat menyusui menjadi lebih sulit. Dalam hal ini konselor laktasi berperan untuk mengatasi keluhan ibu selama menyusui. \n\n Kesulitan menyusui dapat disebabkan oleh kondisi ibu dan bayi, seperti puting lecet, infeksi pada mulut bayi, dan produksi ASI yang sedikit. \n\n Tugas konselor laktasi adalah membantu ibu menyusui yang mengalami kesulitan menyusui. Dengan dukungan dan informasi yang tepat dari konsultan laktasi, menyusui dapat menjadi lebih mudah. \n\n Berbagai peran konselor laktasi \n\n Konselor menyusui memiliki peran yang beragam, mulai dari membimbing ibu menyusui dengan benar hingga mengatasi keluhan menyusui. \n\n Berikut adalah beberapa peran konselor laktasi : \n\n 1. Lakukan menyusui dengan benar \n\n Pada prinsipnya, tugas konselor laktasi adalah melatih ibu untuk menyusui, serta meyakinkan dan mendampingi ibu selama proses menyusui. Selain itu, konselor laktasi juga bisa mengajarkan Anda posisi menyusui yang benar dan cara memperbanyak ASI. \n\n 2. Penanganan keluhan tentang menyusui \n\n Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konselor laktasi membantu masalah umum yang dihadapi ibu menyusui, antara lain puting lecet, bayi tidak mau menyusu, bayi susah naik berat badan, ASI keluar terlambat, atau laktasi tidak lancar. \n\n 3. Gambaran pompa ASI dan cara menggunakannya \n\n Konselor laktasi juga membantu ibu belajar tentang alat bantu menyusui, seperti pompa ASI, dan cara menyimpan ASI perah dengan benar agar tidak mudah rusak. Hal ini sangat penting, terutama bagi para ibu yang kembali bekerja atau beraktivitas di luar rumah. \n\n 4. Panduan mengonsumsi suplemen dengan benar \n\n Selain itu, konselor laktasi juga dapat memberikan saran kepada ibu bagaimana cara merawat bayi yang sudah siap menerima Makanan Pendamping ASI (MPASI) selama menyusui. \n\n Pilih konselor laktasi dengan hati-hati \n\n Saat memilih konselor laktasi, pilihlah spesialis laktasi yang bersertifikat atau kompeten dan berlisensi untuk praktik di lapangan, seperti International Board of Lactation Consultants (IBLCE). \n\n Di Indonesia sendiri, konselor laktasi sering bekerja di rumah sakit. Beberapa rumah sakit memiliki konselor laktasi pada staf medis mereka untuk membantu ibu menyusui. \n\n Selain rumah sakit, konsultan laktasi juga bisa ditemui di bangsal bersalin, ruang praktik dokter, atau praktik mandiri. Konselor laktasi juga dapat memberikan pelajaran menyusui bagi ibu hamil. \n\n Konselor laktasi pada dasarnya adalah seorang profesional medis yang dapat membantu berbagai masalah menyusui. Jadi, jika Anda mengalami kesulitan menyusui, jangan ragu untuk segera menghubungi konselor laktasi agar keluhan Anda segera teratasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 16 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tahukah Anda Perbedaan Maag dan GERD ?<\/a><\/h3>
“Banyak orang yang mungkin belum mengetahui perbedaan sakit maag dan GERD. Meski sama-sama melibatkan cairan asam di lambung, keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Penting untuk memahami perbedaannya. Bedakan antara sakit maag dan GERD untuk penanganan yang tepat. \n\n Maag dan GERD (gastroesophageal reflux disease) sering dikira dengan penyakit yang sama. Sebenarnya arti dari kedua kata ini berbeda lho. Apa perbedaan antara maag dan GERD? \n\n Keduanya berkaitan dengan cairan asam di dalam lambung, namun ternyata memiliki arti yang berbeda. Yuk simak penjelasannya! \n\n Perbedaan antara maag dan GERD juga terlihat pada gejalanya. Refluks asam lambung dapat menimbulkan gejala seperti nyeri ulu hati atau rasa panas di dada dan gejala lainnya seperti: \n\n \n Batuk. \n sakit tenggorokan \n Rasa pahit di tenggorokan. \n Rasa asam di mulut. \n \n\n Sedangkan gejala GERD bisa lebih serius lagi, seperti: \n\n \n Bau mulut. \n Kerusakan email gigi akibat kelebihan asam. \n gangguan pencernaan \n Regurgitasi (sensasi isi lambung mengalir kembali ke tenggorokan atau mulut). \n sakit dada Batuk kering terus-menerus. \n Asma. \n kesulitan dalam menelan \n Kebanyakan orang kadang-kadang dapat mengalami refluks asam yang berhubungan dengan konsumsi atau kebiasaan, seperti saat Anda berbaring tepat setelah makan. \n \n\n GERD adalah kondisi kronis yang mulai dilihat oleh dokter sebagai kebiasaan jangka panjang. Selain itu, anatomi tubuh yang diduga menjadi penyebab GERD juga diperiksa. \n\n Secara umum, beberapa penyebab GERD adalah: \n\n \n Kelebihan berat badan atau obesitas. \n hernia hiatus. \n merokok mengkonsumsi alkohol \n Kehamilan. \n \n\n Apakah Anda mengonsumsi obat apa pun, seperti antihistamin, penghambat saluran kalsium, pereda nyeri, obat penenang, dan antidepresan. \n\n Cara Mengaatasinya \n\n Menurut sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di Missouri Medicine, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani. Termasuk esofagitis dan esofagus Barrett. Esofagitis yang parah dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal, bisul, dan penyempitan kerongkongan. \n\n Nah, selain mengetahui perbedaan sakit maag dan GERD, penting juga untuk mengetahui cara pengobatannya seperti berikut ini: \n\n Hindari makanan pemicu \n\n Makanan tertentu dapat meningkatkan jumlah asam di perut Anda, yang dapat menyebabkan gejala sakit maag. \n\n Beberapa makanan pemicu adalah: \n\n \n Minuman beralkohol. \n Cokelat \n Kopi \n Makanan berlemak dan asin. \n Makanan tinggi lemak. manis \n Makanan pedas. \n Tomat dan produk tomat. \n \n\n Buat gaya hidup / Lifestyle \n\n Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan jika Anda menderita sakit maag dan GERD adalah : \n\n \n Hindari rokok. \n Jangan memakai pakaian ketat. \n Makan sedikit tapi sering. \n Duduk tegak setidaknya 3 jam setelah makan. \n Turunkan berat badan dengan diet sehat dan olahraga teratur. Minum obat OTC. \n \n\n Jika gejala maag dan GERD datang pada waktu yang salah, minumlah obat OTC yang mengandung: \n\n \n Antasida \n Penghambat reseptor H2 seperti cimetidine (Tagamet HB) atau famotidine (Pepcid AC). \n \n\n Sebaiknya anda konsultasikan dengan dokter terkait penyakit maag dan GERD ini, untuk mendapatkan terapi yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 20 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Diabetes Bisa Disembuhkan ?<\/a><\/h3>
Anda yang saat ini menderita diabetes atau seseorang di keluarga Anda yang menderita diabetes, sering bertanya-tanya apakah diabetes bisa disembuhkan?. Di sisi lain, ada orang yang mengatakan bahwa diabetes tidak bisa disembuhkan. Komplikasi diabetes atau diabetes melitus sangat beragam sehingga sering disebut sebagai "ibu" dari segala penyakit karena komplikasi ini seringkali membuat penderita diabetes frustasi. Bagaimana tidak, karena penyakit ini biasanya berujung pada penyakit jantung, tekanan darah, serangan jantung, gagal ginjal, dll. \n\n Jadi apakah diabetes benar-benar bisa disembuhkan? \n\n The silent killer dengan jumlah pasien yang terus meningkat \n\n Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan gula darah yang tinggi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memetabolisme gula darah akibat kekurangan insulin. Insulin mengatur gula darah (pada diabetes tipe 1) atau tubuh tidak merespons insulin (pada diabetes tipe 2). Penumpukan gula darah ini menyebabkan gangguan pada tubuh dan menimbulkan beberapa gejala khas diabetes, seperti lapar, mudah haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah kelelahan, gatal di area kelamin, luka yang sulit sembuh, dan penglihatan kabur. \n\n Diantara berbagai penyakit metabolik, diabetes melitus merupakan penyakit yang angka kejadiannya semakin meningkat. Seperti yang dicatat oleh World Health Organization (WHO), jumlah penderita diabetes terus meningkat di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Indonesia sendiri memiliki jumlah penderita diabetes terbanyak keempat di dunia. Sekitar 10 juta orang terkena dampaknya. Meningkatnya jumlah penderita diabetes tentu akan mempengaruhi banyak aspek. Diabetes sering disebut silent killer atau pembunuh senyap. Karena gejalanya seringkali muncul secara perlahan, tanpa disadari oleh orang yang terkena, dan menimbulkan berbagai masalah. Dimungkinkan bagi pasien diabetes untuk mengunjungi fasilitas medis ketika mereka sudah memiliki masalah ginjal, penglihatan, saraf, jantung, pembuluh darah, dll. Efek lainnya adalah diabetes mempersingkat hidup seseorang sekitar 5-10 tahun. Diabetes adalah salah satu penyebab utama kegagalan organ dan kematian di usia muda. \n\n Apakah penyakit kencing manis bisa disembuhkan? Fakta di atas membuat banyak orang bertanya-tanya apakah ada pengobatan yang bisa menyembuhkan diabetes. Dokter jarang menyebut kata "pengobatan" pada penderita diabetes, karena penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Namun, diabetes dapat “disembuhkan” dalam artian kadar gula darah dapat distabilkan dan dikendalikan. Ini adalah tujuan pengobatan diabetes. Akibatnya, orang yang terkena tidak menunjukkan gejala, terhindar dari komplikasi serius dan akhirnya dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa penyakit. Ada beberapa cara untuk menjaga gula darah tetap stabil dan mengendalikan penyakit, antara lain : \n\n \n Penyesuaian pola makan \n \n\n Langkah pertama dalam mencoba mengendalikan diabetes adalah mengatur kebiasaan makan Anda. Anda sebaiknya membatasi asupan karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana seperti nasi atau roti tawar, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks kaya serat seperti nasi merah, sayuran, gandum, dll. Penderita diabetes juga harus memantau asupan lemaknya. Lemak yang harus dikonsumsi adalah lemak tak jenuh dari ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Berolahraga secara teratur Sebuah studi menemukan bahwa aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko berkembangnya diabetes tipe 2. \n\n \n Berolahraga secara teratur \n \n\n Penderita diabetes yang berolahraga secara teratur akan membantu mengontrol gula darah dan mengurangi tingkat komplikasi. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga aerobik seperti berenang, jalan kaki atau bersepeda, dan dilakukan lima kali per minggu selama masing-masing 30 menit (total 150 menit per minggu). \n\n \n Menjaga berat badan \n \n\n Penderita diabetes sering mengalami penurunan berat badan, sehingga tubuhnya tampak mengecil. Namun, banyak penderita diabetes juga mengalami obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko diabetes. Pada pasien diabetes obesitas, penurunan berat badan harus dicapai sampai berat badan ideal tercapai. Rahasianya terletak pada dua poin di atas, yaitu pengaturan pola makan dan olahraga teratur. \n\n \n Minum obat penurun gula darah \n \n\n Jika 3 cara di atas tidak dapat mengontrol gula darah Anda atau penyakit diabetes Anda menyebabkan masalah pada tubuh Anda, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi obat penurun gula darah atau insulin. Jenis, dosis dan aturan pemberian obat akan ditentukan tergantung pada kadar gula darah, adanya penyakit selain diabetes dan fungsi organ tubuh lainnya. \n\n Selain itu, Anda juga harus memeriksakan gula darah secara berkala untuk mengetahui apakah gula darah Anda terkendali. Jadi apakah diabetes bisa disembuhkan? Jawabannya adalah tidak. Namun, diabetes dapat dikontrol. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pengobatan yang tepat, penderita diabetes dapat menjalani hidup tanpa gejala dan terhindar dari komplikasi, dan penderita diabetes dapat melakukan aktivitasnya tanpa gangguan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 19 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Sulit Tidur Merupakan Gejala Gangguan Jiwa ?<\/a><\/h3>
\n\n Terkait kebutuhan tidur normalnya kebutuhan tidur pada dewasa muda adalah 7-9 jam setiap hari. Bila kurang dari waktu tersebut maka disebut insomnia. \n\n Gejala insomnia sendiri terdiri dari: sulit memasuki waktu tidur, sulit mempertahankan tidur, sulit kembali tidur setelah terbangun. Bisa terjadi salah satu gejala tersebut atau kombinasi ketiganya. \n\n Pada orang yang mengalami insomnia ada yang bisa sembuh sendiri (insomnia akut) dan yang harus diobati. Pada insomnia akut biasanya terjadi hanya dalam hitungan hari dan gejala dapat hilang sendiri, biasanya hal ini terkait kondisi fisik atau lingkungan (minum kopi, sengaja bergadang untuk melakukan sesuatu dsb). Sementara insomnia kronis bisa terjadi dalam hitungan minggu hingga bulan bahkan tahun dan umumnya terkait dengan kondisi kejiwaan seseorang. \n\n Sulit tidur tidak selalu merupakan gejala gangguan jiwa \n\n Setiap orang mengalami "naik dan turun “ dalam kesehatan mental mereka. Pengalaman stres, seperti kehilangan orang yang dicintai, dapat mengurangi kesejahteraan psikologis untuk sementara. \n\n Secara umum, seseorang dikatakan mengalami gangguan jiwa jika gejala yang ditemui mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, atau kehidupan sehari-hari dalam jangka waktu tertentu. \n\n Setiap gangguan memiliki serangkaian gejalanya sendiri yang dapat sangat bervariasi dalam tingkat keparahannya. Namun, tidak jarang mengalami gangguan atau perubahan pola tidur. \n\n Orang dengan gejala psikosis mungkin sulit tidur, bahkan tidur lebih lama dari biasanya. Namun, bukan berarti setiap sulit tidur merupakan pertanda adanya gangguan jiwa. \n\n Sulit tidur juga bisa disebabkan oleh banyak faktor lainnya. Bukan hanya karena masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk tidak mendiagnosis diri sendiri dengan gangguan jiwa hanya karena Anda sulit tidur. \n\n Gejala - gejala gangguan jiwa lain yang perlu di kenali \n\n Berikut beberapa gejala gangguan jiwa lainnya yang perlu diwaspadai : \n\n \n Ketakutan atau kecemasan yang berlebihan. Merasa takut, cemas, stres, atau panik. \n Perubahan suasana hati. Kesedihan yang mendalam, ketidakmampuan untuk mengungkapkan kegembiraan, ketidakpedulian terhadap keadaan, perasaan putus asa, tertawa pada waktu yang tidak tepat tanpa alasan yang jelas, atau pikiran untuk bunuh diri. \n Masalah berpikir. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau masalah dengan memori, berpikir atau berbicara yang sulit dijelaskan. \n Perubahan nafsu makan. Tidak nafsu makan atau bahkan makan lebih dari biasanya bisa menjadi pertanda. \n Menarik diri dari lingkungan. Duduk dan tidak melakukan apa pun untuk waktu yang lama atau hentikan aktivitas yang pernah Anda sukai. Penting untuk dicatat bahwa kehadiran satu atau dua tanda ini tidak berarti Anda sakit jiwa. Namun, ini menunjukkan bahwa Anda mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut. \n \n\n Waspadai penyebabnya \n\n Tidak ada penyebab tunggal psikosis pada seseorang. Kondisi ini diduga terjadi karena kombinasi beberapa faktor, seperti: \n\n \n Biologis. Bahan kimia otak memainkan peran penting dalam penyakit mental. Perubahan dan ketidakseimbangan neurotransmiter, pembawa pesan kimia di otak, sering dikaitkan dengan psikosis. \n Paparan lingkungan. Anak-anak yang terpapar zat tertentu saat dalam kandungan mungkin memiliki peningkatan risiko penyakit mental. Misalnya, jika ibu minum alkohol atau terpapar zat berbahaya saat hamil. \n Genetik. Banyak penyakit mental cenderung diturunkan dalam keluarga, menunjukkan kecenderungan genetik. \n Pengalaman hidup. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan yang dialami dapat berkontribusi pada perkembangan psikosis. Misalnya, peristiwa traumatis yang berkepanjangan dapat menyebabkan kondisi seperti PTSD. \n \n\n Ini adalah pembahasan tentang gejala psikosis bukan hanya gangguan atau perubahan pola tidur. Jika Anda mengalami beberapa gejala yang dijelaskan di atas dan menghalangi Anda untuk menjalani kehidupan sehari-hari, Anda harus berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. \n\n Perawatan untuk gangguan jiwa dapat berupa kombinasi psikoterapi dan penggunaan obat-obatan yang diperlukan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 14 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Yuk Berani Deteksi Dini Kanker Payudara<\/a><\/h3>
Pernahkah Anda merasa payudara Anda mengalami kelainan atau terkadang terasa nyeri saat disentuh pada posisi tertentu?. Penting untuk mewaspadai kondisi ini, terutama jika gejala seperti nyeri semakin parah. Karena bisa jadi itu pertanda Anda sedang mengalami masalah payudara, termasuk kanker payudara. \n\n Deteksi dini kanker payudara merupakan suatu keharusan bagi setiap wanita. Semakin dini penyakit terdeteksi, semakin cepat dapat diobati untuk mencegah penyebarannya. Namun, bagaimana langkah yang tepat untuk deteksi dini kanker payudara? \n\n Rutin melakukan SADARI dapat membantu Anda melindungi diri dari kanker payudara. Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker, karena sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan. \n\n Berikut langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa Anda ikuti saat melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi: \n\n 1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris? Jangan cemas, itu biasa. \n\n 2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara. \n\n 3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda. \n\n 4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda. \n\n 5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi. \n\n 6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak. \n\n Hindari Makanan Pemicu Kanker Payudara \n\n 1. Daging Merah yang Dibakar \n\n Steak atau sate memang lezat, tapi efeknya tidak baik bagi kesehatan payudara Anda. Oleh karena itu sebaiknya Anda batasi pengonsumsiannya hingga tak lebih dari 500 gram dalam seminggu. Perhatikan cara memasaknya seperti dibakar, karena membentuk heterocyclic amines (HCAs). HCAs ditengarai berpotensi menyebabkan kanker payudara, kanker paru-paru, kanker kolon, dan kanker prostat. \n\n 2. Alkohol \n\n Beberapa studi memastikan bahwa konsumsi alkohol meningkatkan risiko wanita terhadap kanker payudara. Batas aman minum alkohol adalah segelas sehari. Lebih dari itu, risiko Anda terkena kanker payudara naik 11% dari setiap gelas alkohol yang Anda minum. \n\n 3. Gula \n\n Rasanya yang manis ternyata bisa berakibat ‘pahit.’ Mengonsumsi terlalu banyak gula akan melonjakkan level insulin. Berdasarkan riset, insulin adalah promotor utama pertumbuhan tumor. Ketika insulin ada dalam jumlah tinggi dalam darah, ia juga meningkatkan kadar sirkulasi estrogen bebas. \n\n 4. Susu Tinggi Lemak dan Produk Olahannya \n\n Beberapa penelitian mengatakan orang yang mengonsumsi susu dan keju tinggi lemak memiliki risiko terkena kanker lebih tinggi. Para peneliti memperkirakan, hal tersebut berkaitan dengan estrogen. Hormon ini larut dalam lemak, sehingga ditemukan dengan konsentrasi yang lebih tinggi dalam susu tinggi lemak, dibanding susu rendah lemak. Beberapa jenis kanker payudara memiliki reseptor estrogen dan diberi makan oleh estrogen. \n\n 5. Daging yang Sudah Diproses \n\n Para peneliti menemukan bahwa bahan yang digunakan sebagai pengawet yang ada pada daging yang sudah diproses seperti sosis, ham, dan bacon bermetamorfosis mejadi bahan penyebab kanker ketika berada dalam tubuh. Jadi, tahan keinginan Anda untuk makan hotdog. Bila sudah tak tahan, makan daging yang sudah diproses hanya pada acara-acara spesial. \n\n Nah, sekarang Anda bisa melakukan pemeriksaan fisik sendiri dengan menerapkan beberapa cara yang sudah disebutkan. Dengan pergi ke dokter sejak dini, diharapkan setiap kanker payudara yang terjadi dapat segera diatasi. Dengan cara ini, kemungkinan efek samping dapat dihindari. Anda juga dapat melakukan pemeriksaan tahunan untuk memastikan kesehatan Anda secara keseluruhan. \n\n Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, jangan lupa untuk melengkapinya dengan vitamin atau suplemen, bila perlu konsultasikan dengan dokter. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 31 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Imunisasi Bagi Anak<\/a><\/h3>
Tahukah Sahabat Hermina bahwa bayi yang baru lahir perlu mendapatkan imunisasi. Hal Ini karena imunisasi bermanfaat untuk mencegah bayi atau anak terkena penyakit di kemudian hari. Pada kenyataanya, beberapa orangtua ada yang masih ragu untuk memberikan imunisasi kepada anaknya, dikarenakan takut sang anak sakit setelah mendapat imunisasi, sehingga bayi atau anak tidak mendapat imunisasi yang dibutuhkan. \n\n World Health Organization (WHO) mendefinisikan imunisasi sebagai proses di mana seseorang menjadi kebal atau resisten terhadap penyakit menular. Imunisasi atau pemberian vaksin merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Imunisasi menjadi penting bagi semua orang terutama untuk anak. Oleh karena itu setiap orangtua wajib memberikan vaksin imunisasi, sebab hal ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2013. \n\n Para Orangtua perlu memiliki wawasan yang baik tentang imunisasi dan manfaatnya sehingga lebih yakin untuk memberikannya pada bayi/anak. Hingga saat ini sudah terbukti bahwa imunisasi banyak menyelamatkan jiwa manusia dengan turunnya angka kesakitan serta membasmi penyakit menular yang terjadi di dunia. Berikut beberapa alasan yang perlu diketahui para orangtua tentang pentingnya imunisasi pada anak : \n\n 1. Imunisasi Adalah Hak Anak \n\n Di Indonesia upaya imunisasi sudah dilakukan sejak tahun 1970. Alasan imunisasi diberikan pada anak salah satunya untuk memenuhi Konvensi Hak Anak yang diberlakukan PBB sejak 2 September 1990. Konvensi Hak Anak ini meliputi hak untuk keberlangsungan hidup, hak untuk berkembang, hak atas perlindungan, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Jadi, pemerintah dan orangtua berkewajiban untuk mengupayakan kesehatan terbaik untuk tumbuh kembang anak. Dengan memberikan imunisasi pada anak, berarti orangtua sudah memenuhi hak anak. \n\n 2. Dampak Penyakit Infeksi Lebih Berbahaya dari Dampak Imunisasi \n\n Penyakit-penyakit yang terjadi dari infeksi umumnya mempunyai dampak berat dan berbahaya yang bisa ditimbulkan, misalnya kecatatan atau bahkan kematian. Dampak berbahaya ini bisa dicegah bisa anak diberikan imunisasi. Dampak pemberian imunisasi biasanya hanya demam, tidak akan seberbahaya dibanding terkena penyakitnya. \n\n 3. Imunisasi Diberikan Secara Teratur \n\n Kementerian Kesehatan maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI) sudah menyusun jadwal pemberian imunisasi sedemikian rupa. Jadwal ini disesuaikan dengan kelompok usia yang paling banyak terkena penyakit tersebut. Contohnya, penyakit HIB (Haemophilus influenza Type B) yang menyebabkan pneumonia (radang paru) dan meningitis (radang selaput otak) ini banyak terjadi pada kelompok usia kurang dari 1 tahun. Maka itu pemberian imunisasi HIB harus diberikan sejak bayi berusia 2 bulan dan tidak ditunda sampai bayi berumur lebih dari 1 tahun. \n\n 4. Perlu Imunisasi Booster \n\n Berdasarkan penelitian, kadar kekebalan (antibodi) yang terbentuk pada bayi lebih baik daripada anak yang lebih besar. Karena itu sebagian besar imunisasi diberikan saat bayi berumur 6 bulan. Kemudian beberapa jenis vaksin perlu dilakukan pemberian ulang setelah anak berumur 1 tahun (booster) untuk mempertahankan kadar antibodi dalam jangka waktu lama. \n\n 5. Besarnya Manfaat Imunisasi \n\n Kuman bersemayam di mana-mana dan kemungkinan anak terkena penyakit sangat besar terjadi. Jika anak sudah 80 persen diimunisasi maka dapat dicegah dari dampak penyakit infeksi yang berat hingga fatal. Selain itu juga bisa mencegah dari penyebaran meluasnya penyakit tertentu di lingkungan sekitar. \n\n Ada banyak penyakit yang dapat dicegah dengan memberikan imunisasi pada anak. Namun, jika di daerah tempat tinggal ibu cakupan imunisasinya rendah, maka penyebaran penyakit akan sangat cepat. Anak-anak yang tidak diimunisasi berisiko menjadi kasus dan juga sumber penularan bagi anak-anak lainnya. \n\n Penting bagi orang tua untuk memperluas pengetahuan tentang imunisasi pada anak. Orang tua juga bisa memperoleh banyak informasi seputar imunisasi dan kesehatan anak dengan berkonsultasi pada dokter khususnya dokter spesialis anak. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 30 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bagaimana Cara Penganan Flu Pada Balita<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, hampir semua orang pernah mengalami Flu atau pilek, termasuk anak-anak dan balita. Daya tahan tubuh balita yang masih kurang optimal membuat mereka rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk flu. Pada orang dewasa atau anak-anak dengan flu, beberapa gejala klinis mungkin muncul, seperti demam, nyeri tubuh, batuk, pilek dan beberapa gejala terkait lainnya. Secara umum, anak yang terkena flu bisa sembuh dalam waktu kurang dari seminggu. Namun, pada beberapa anak, flu dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit. \n\n Untuk mengatasi flu pada anak bisa dilakukan dengan memastikan anak mendapat cukup cairan dan istirahat. Jika ia tampak tidak nyaman, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai pemberian obat untuk mengurangi gejalanya. Jangan berikan antibiotik tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. \n\n Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah untuk meringankan gejala flu yang diderita oleh balita : \n\n 1. Pastikan anak selalu merasa nyaman. Atur suhu ruangan agar tidak terlalu dingin, namun juga tidak terlalu pengap untuk memudahkan pernapasannya. \n\n 2. Pastikan anak terhidrasi dengan baik. Berikan ASI secara rutin jika usianya masih di bawah 6 bulan, apabila anak sudah di atas 6 bulan dapat diberikan air minum, jus buah buatan sendiri. \n\n 3. Biarkan anak beristirahat lebih banyak. Bila ia tertidur, usahakan jangan sampai terganggu agar tidak semakin rewel. \n\n 4. Baringkan anak dalam posisi tengkurap, lalu tepuk punggungnya dengan lembut. Tentunya hal ini dilakukan dalam pengawasan penuh dari orangtua. Pastikan kepalanya sudah bisa tegak dan menopang lehernya sendiri ya. Menepuk punggung anak dalam posisi tengkurap dapat meringankan kondisi hidung tersumbat serta memberikan kenyamanan \n\n 5. Meninggikan posisi kepala anak. Pada anak usia 1 tahun ke atas, meninggikan posisi kepala saat sedang tidur atau beristirahat di kasur bisa membantunya bernapas dengan lebih nyaman. Bunda bisa menambahkan handuk tipis atau bantal di bagian kepala Si Kecil ketika ia tidur dalam kondisi pilek. \n\n 6. Memandikan anak dengan air hangat agar ia bisa tidur lebih nyenyak dan membantu lendir lebih mudah keluar. \n\n Meski flu merupakan salah satu penyakit yang umum dialami balita, namun ada beberapa kondisi yang membuat orang tua perlu waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter, antara lain : \n\n · Pilek yang diiringi batuk dan demam lebih dari 39 derajat Celsius pada anak di bawah usia 3 bulan, atau demam mencapai lebih dari 40 derajat Celsius pada anak di atas 3 bulan. \n\n · Demam berlangsung lebih dari dua hari. \n\n · Mata berair atau muncul kotoran mata. \n\n · Batuk semakin parah atau diiringi napas yang cepat, terdengar bunyi mengi saat bayi bernapas. \n\n · Perubahan signifikan pada pola makan atau tidur, sering mengantuk atau rewel. \n\n · Bayi menangis saat menyusu sambil menggosok atau menarik telinga, dan menangis ketika diletakkan di tempat tidur. \n\n · Pilek tidak membaik setelah 7-10 hari \n\n Balita dengan daya tahan tubuh yang belum sempurna, berisiko mengalami berbagai penyakit. Oleh karenanya, flu pada bayi yang disertai dengan gejala-gejala berat, harus diwaspadai. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang sesuai dan aman bagi bayi. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 29 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bagaimana Pertolongan Pertama Pada Luka Sayatan<\/a><\/h3>
Luka sayatan, misalnya karena teriris pisau saat memotong makanan, dapat menimbulkan nyeri dan berisiko terinfeksi jika tidak ditangani secara tepat. Untuk itu, Anda harus mengetahui dulu luka sayatan seperti apa yang bisa ditangani sendiri, dan luka sayatan seperti apa yang harus ditangani dokter. \n\n Berdasarkan tingkat keparahannya, luka sayatan dibagi menjadi dangkal dan dalam. Luka sayatan dangkal hanya mencakup lapisan kulit. Sedangkan luka sayatan dalam, bisa mencapai lebih dari 1 cm dan dapat mengenai tendon, otot, ligamen, saraf, pembuluh darah, bahkan tulang. \n\n Luka Sayatan yang Bisa Ditangani Sendiri di Rumah \n\n Luka sayatan dangkal bisa kita tangani secara mandiri. Berikut ini adalah langkah-langkah perawatan luka sayatan yang bisa dilakukan di rumah: \n\n \n Cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum membersihkan luka. \n Cuci luka dengan air bersih mengalir. Jika luka sayatannya besar atau panjang, jangan gunakan larutan disinfektan atau antiseptik (hidrogen peroksida, alkohol, atau povidoine iodine ) untuk membersihkan luka, karena larutan ini dapat merusak dan mengiritasi kulit. \n Tekan luka dengan kain bersih atau kasa steril, dan posisikan bagian tubuh yang terluka lebih tinggi daripada dada untuk mengontrol perdarahan dan pembengkakan. \n Jika luka cukup besar, tutup dengan kasa steril dan perban. Sedangkan untuk luka yang kecil, biarkan saja terbuka hingga sembuh dengan sendirinya. \n Gel lidah buaya boleh dioleskan pada luka sayatan yang dangkal untuk mempercepat penyembuhan. Anda bisa menggunakan produk gel lidah buaya dalam kemasan atau gel dari bagian dalam tanaman lidah buaya segar yang sudah dipotong dan dibuang durinya. \n Untuk mengurangi rasa nyerinya, Anda bisa minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol. Hindari mengonsumsi aspirin untuk meredakan nyeri, karena obat ini berisiko menimbulkan perdarahan. \n Jika ada memar atau pembengkakan di sekitar luka, lakukan pengompresan dengan kompres dingin, misalnya menggunakan es batu yang dibungkus kain. Ingat, hindari menempelkan es batu langsung pada luka. Tekan area yang memar atau bengkak dengan kompres tersebut. \n Jaga luka tetap kering dan bersih selama 5-7 hari. \n Hindari menggaruk atau mengelupas bekas luka atau koreng yang terbentuk di atas luka. \n Hindari merokok, mengonsumsi alkohol, dan stres berlebihan selama masa penyembuhan luka karena hal-hal tersebut dapat mengganggu dan memperlambat proses pemulihan. \n \n\n Luka Sayatan yang Harus Ditangani oleh Dokter \n\n Luka sayatan dalam perlu ditangani oleh dokter dan sering kali membutuhkan jahitan. Pada luka sayatan yang dalam, misalnya akibat tersayat mesin pemotong, lapisan di bawah kulit dapat terlihat dan bisa terjadi perdarahan yang cepat dan banyak, terutama jika pembuluh darah besar ikut terpotong. \n\n Segeralah cari pertolongan medis di fasilitas kesehatan terdekat. Jangan tunda hingga lebih dari 6 jam, jika luka sayatan luas atau dalam. Menunda penanganan medis untuk luka seperti ini dapat mengakibatkan syok akibat perdarahan terus-menerus, atau infeksi berat. \n\n Selain luka sayatan dalam yang harus segera mendapatkan penanganan medis, ada juga beberapa kondisi luka sayatan yang perlu diperiksakan ke dokter, yaitu: \n\n \n Luka tampak sangat kotor dan sulit dibersihkan. Pada kondisi luka seperti ini, dokter dapat memberikan vaksin tetanus dan immunoglobulin tetanus untuk mencegah terjadinya tetanus, terutama jika belum pernah mendapat vaksin tetanus toksoid (TT) atau belum mendapat booster TT dalam 10 tahun terakhir. \n Luka sayatan akibat cakaran atau gigitan hewan. \n Luka berada pada daerah yang rawan atau sensitif, seperti wajah, kulit kepala, dan sekitar kemaluan; atau pada daerah sekitar persendian. \n Luka disebabkan oleh kecelakaan atau benturan kuat dan kemungkinan terdapat perdarahan yang sulit terlihat di bawah jaringan kulit. \n Terdapat demam, luka tampak kemerahan dan bengkak, atau muncul nanah dan luka. Luka seperti ini kemungkinan sudah terinfeksi sehingga memerlukan penanganan dari dokter, misalnya berupa pemberian antibiotik. \n Penderita luka memiliki riwayat penyakit diabetes, gangguan pembekuan darah, sedang menggunakan obat pengencer darah, atau menjalani kemoterapi. \n Perdarahan tidak berhenti setelah luka ditekan selama lebih dari 10 menit atau darah keluar dengan deras. \n Nyeri pada luka tidak hilang meski sudah minum obat antinyeri. \n Mati rasa pada area sekitar luka. \n Luka tidak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu. \n \n\n Tangani luka sayatan dengan cara yang tepat, dan jangan ragu untuk berobat ke dokter jika memang diperlukan. Selama masa pemulihan, tenangkan pikiran dan jaga kondisi kesehatan Anda dengan makan makanan bergizi, cukup istirahat dan tidur, minum air putih yang cukup, serta tidak merokok dan tidak minum alkohol. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 22 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Apa Penyebab Anak Terlambat Berjalan<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina perlu anda ketahui bahwa banyak orang tua yang mengharapkan agar anaknya tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia nya. Memasuki usia 12 hingga 18 bulan, anak sewajarnya sudah bisa berjalan. Namun, apabila sudah melewati usia 18 bulan dan anak masih belum mampu berjalan sendiri, mungkin ia mengalami kondisi developmental delayed atau terlambat perkembangannya. Anak seperti ini biasanya memiliki gangguan. Oleh sebab itu, sebaiknya diberikan intervensi dan stimulasi sejak dini. \n\n Sebelum beranjak lebih jauh, berikut adalah tahapan perkembangan gerakan motorik yang terjadi pada anak: \n\n \n 6 hingga 8 bulan: duduk dan merangkak. \n 12 hingga 18 bulan : berdiri sendiri; berjalan merambat sambil memegangi tembok, kursi, atau meja; berjalan hingga beberapa menit tanpa pegangan. \n 18 hingga 24 bulan: berjalan sendiri tanpa kesulitan, membawa mainan atau benda apapun yang cukup besar tanpa dibantu, dan dapat naik turun/turun tangga dengan bantuan. \n 24 hingga 36 bulan: bisa berlari, memanjat, naik/turun tangga tanpa bantuan, dan berjalan jinjit. \n \n\n Penyebab keterlambatan berjalan ini bermacam-macam. Berikut ini terdapat beberapa alasan yang menyebabkan anak terlambat jalan: \n\n \n Faktor Ibu dan kehamilan \n \n\n Contohnya: demam saat hamil, malnutrisi, terkena infeksi saat hamil \n\n \n Faktor Persalinan \n \n\n Persalinan lama, bayi lahir tidak langsung menangis, bayi lahir biru, bayi kuning, berat lahir rendah atau sangat rendah, prematuritas \n\n \n Faktor Anak \n \n\n Kejang demam, demam tinggi, terkena infeksi selaput otak atau infeksi otak, terjatuh dan terbentur di bagian kepala \n\n \n Gangguan Metabolik \n \n\n Contoh: hipotiroid, hipoglikemia \n\n \n Kurangnya Stimulasi \n \n\n Anak sering di gendong, atau di tidurkan di kasur, tidak di stimulasi untuk duduk, merangkak, ataupun berdiri dan berjalan. \n\n \n Sikap/Watak \n \n\n Watak adalah keinginan pribadi yang akan mempengaruhi dalam bertingkah laku. Kadang, anak lebih senang merangkak. Maka dari itu, orangtua hanya perlu menunggu waktu yang tepat agar anak tumbuh sesuai keinginannya. Selain itu, jangan lupa berikan stimulasi agar kakinya terlatih untuk berjalan. \n\n Pada anak-anak dengan keterlambatan berjalan / keterlambatan motorik, perlu dipastikan juga apakah ada keterlambatan yang lainnya, contohnya terlambat bicara. \n\n Langkah yang harus dilakukan adalah memastikan terlebih dahulu penyebabnya. Bawa anak ke dokter spesialis anak, atau dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi. Terapi yang tepat dan rutin sangat disarankan untuk kasus-kasus anak dengan keterlambatan, agar anak bisa mengejar perkembangan sesuai dengan usianya. \n\n Jangan anggap remeh apabila anak mengalami gangguan perkembangan. Anda perlu tahu penyebabnya agar bisa diberi tindakan medis sesegera mungkin, karena sedini mungkin anak diberikan terapi hasilnya akan lebih baik. Anda juga bisa menggunakan mobile aplikasi Halo Hermina untuk appoitment langsung dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Selain itu, Yuk, download aplikasi Halo Hermina sekarang di App Store dan Google Play. \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 31 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
5 Cara Mengatasi Mata Minus pada Anak <\/a><\/h3>
Tahukah Sahabat Hermina, era digitalisasi secara tidak langsung dapat berpengaruh pada kesehatan, salah satunya adalah keluhan mata minus. Mata minus dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, mata minus pada anak kerap kali sulit terdeteksi atau tersamar dengan kondisi lain dikarenakan anak tidak memberitahukan dengan jelas tentang keluhannya. Padahal, mata minus dapat mengganggu aktivitas sehari-harinya, terlebih dalam kegiatan belajar. \n\n Mata minus atau rabun jauh merupakan salah satu gangguan kesehatan mata yang menyebabkan seseorang tidak bisa melihat objek jarak jauh dengan jelas. Mata minus pada anak diketahui berkaitan dengan beberapa faktor, seperti keturunan, kebiasaan membaca buku terlalu dekat, atau sering main gadget untuk waktu yang lama. \n\n Gejala Mata Minus pada Anak \n\n Beberapa anak mungkin tidak mengeluh atau bahkan tidak menyadari adanya gejala mata minus pada dirinya. Nah, hal inilah yang menyebabkan kondisi tersebut sulit terdeteksi. Padahal, mata minus pada anak bisa menyebabkan penurunan prestasi anak di sekolah, terlebih jika ia duduk di bagian belakang kelas dan jauh dari papan tulis. Oleh sebab itu, orang tua atau pengasuh di rumah perlu mengetahui apa saja gejala mata minus pada anak, sehingga bila terjadi, kondisi tersebut bisa segera ditangani. \n\n Di bawah ini adalah beberapa gejala mata minus pada anak yang patut diwaspadai: \n\n \n \n Anak mengeluh sulit melihat benda yang jauh \n \n \n Anak kesulitan atau sering salah membaca tulisan pada benda yang jauh, seperti papan tulis \n \n \n Anak terlihat sering menonton televisi atau membaca buku dalam jarak yang sangat dekat \n \n \n Anak terlihat menghindari permainan yang memerlukan perhatian lebih detail, seperti mewarnai dan bermain puzzle \n \n \n Anak mengeluhkan matanya sensitif terhadap cahaya \n \n \n\n Pada beberapa anak, mata minus bisa juga disertai dengan gejala lainnya, seperti terlihat sering lelah, mengeluh sakit kepala, atau sakit pada area mata. \n\n Penanganan Mata Minus pada Anak \n\n Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani mata minus pada anak: \n\n 1. Menggunakan kacamata minus \n\n Apabila bunda atau ayah mendapati gejala-gejala mata minus pada anak seperti di atas, hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksakan kondisinya ke dokter mata. Jika dokter memastikan bahwa si kecil memang mengalami mata minus, umumnya dokter akan memberi resep kacamata minus untuk anak. Penggunaan kacamata minus akan membantu anak melihat objek yang jauh dengan lebih jelas. \n\n 2. Memberi anak makanan bergizi \n\n Memberi anak makanan yang bergizi juga merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan matanya. Beberapa pilihan makanan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata anak adalah wortel, sayuran hijau, buah-buahan yang kaya vitamin, serta ikan yang kaya akan omega 3, seperti ikan makerel dan sarden. \n\n 3. Memastikan penerangan cukup saat anak beraktivitas \n\n Untuk membantu mencegah pertambahan minus pada mata anak, bunda dan ayah perlu memastikan si kecil selalu mendapat penerangan yang cukup dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Misalnya, saat ia sedang belajar, bermain, membaca buku, atau menonton televisi. \n\n 4. Membatasi penggunaan gadget \n\n Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penggunaan gadget dalam waktu yang lama sangat tidak baik untuk kesehatan mata. Pada anak berusia di bawah 2 tahun, penggunaan gadget bahkan sama sekali tidak dianjurkan, kecuali untuk video chatting dengan orang tua atau keluarga. \n\n Jadi, untuk mencegah minus pada mata anak semakin bertambah, batasi penggunaan gadget pada anak yang berusia 2–5 tahun maksimal 1–3 jam per harinya. Sedangkan untuk anak yang berusia di atas 6 tahun, batasi penggunaan gadget sekitar 4 jam per hari. \n\n 5. Mengajarkan anak gerakan olahraga mata \n\n Mengajarkan anak gerakan olahraga juga bisa bunda dan ayah lakukan untuk membantu si kecil agar matanya terasa lebih nyaman dan penglihatannya menjadi lebih fokus. Salah satu olahraga mata yang bisa dicoba adalah dengan meletakkan pensil di depan wajah si Kecil. Kemudian, minta ia untuk tetap mengarahkan pandangannya ke pensil tersebut, tanpa menggerakkan kepalanya sedikit pun. Setelah itu, pelan-pelan gerakkan pensil ke kiri dan kanan, serta atas dan bawah. Nah, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani mata minus pada anak dan mencegahnya agar tidak bertambah parah. Jika seiring waktu penglihatan anak malah semakin terganggu atau buram, konsultasikan kembali hal tersebut ke dokter guna mengantisipasi adanya gangguan mata yang lebih serius. Sahabat Hermina sekarang bisa appoitment langsung dengan dokter di RS Hermina menggunakan mobile aplikasi Halo Hermina yang bisa anda download di PlayStore. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 09 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Penyakit Yang Biasa Muncul Setelah Lebaran<\/a><\/h3>
Kita baru saja melewati hari raya idul fitri yang ke 1443 H, dimana hari raya idul fitri atau lebaran selalu dirayakan dengan penuh suka cita. Selain karena hanya terjadi sekali dalam satu tahun, momen ini juga merupakan waktu terbaik untuk melakukan banyak hal. Apalagi ditambah dengan sajian khas lebaran yang biasanya dipenuhi dengan lemak dan santan. \n\n Tapi hati-hati! Kebiasaan yang salah saat lebaran ternyata bisa memicu sejumlah penyakit menyerang. Apalagi kalau ditambah dengan kebiasaan makan yang buruk selama hari raya tersebut. Lantas, apa saja penyakit yang biasa muncul setelah lebaran dan bagaimana cara mengatasinya? \n\n \n Kolesterol Tinggi \n \n\n Menu makanan yang identik dengan hari raya Idulfitri adalah opor ayam, ketupat, hingga rendang. Hidangan tersebut tentu sangat menggoda untuk disantap. Tapi kamu sebaiknya bisa membedakan bahwa tubuh benar-benar lapar dan membutuhkan makan atau sekadar “lapar mata”. Hal itu berguna untuk mencegah naiknya kadar kolesterol jahat. \n\n Sebab jenis-jenis makanan lebaran tersebut nyatanya bisa memicu naiknya kadar kolesterol. Selain membatasi makanan berlemak dan santan, naiknya kadar kolesterol juga bisa dicegah dengan tetap mengonsumsi buah dan sayuran. Karena makanan tersebut bisa memberi efek kenyang yang lebih lama sehingga mencegah keinginan untuk makan secara berlebih. \n\n 2. Diare \n\n Pola makan yang buruk saat lebaran juga bisa memicu penyakit diare. Yaitu masalah buang air besar yang menyebabkan proses tersebut terjadi secara tidak normal. Misalnya buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari dengan feses atau kotoran yang cenderung lunak atau cair. Gejala ini biasanya juga dibarengi dengan demam, mual, muntah, perut kembung, hingga rasa nyeri pada perut. \n\n Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan diare mulai dari mengonsumsi makanan yang kurang bersih, makanan terlalu pedas, hingga jenis makanan yang bisa mengiritasi lambung seperti makanan asam, berminyak, dan minuman bersoda. \n\n Jika diare sudah terlanjur menyerang, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit yang dibutuhkan tubuh. Mengganti cairan tubuh yang hilang bisa dilakukan dengan minuman cairan oralit atau air putih. \n\n 3. Nyeri Otot \n\n Saat lebaran, nyeri otot menjadi salah satu penyakit yang berisiko menyerang. Nyeri otot biasanya terjadi saat seseorang melakukan aktivitas fisik yang cukup tinggi. Momen lebaran memang kerap diisi dengan bersilaturahmi dan mengisi waktu liburan dengan mengunjungi tempat wisata bersama keluarga. \n\n Hal ini yang kemudian bisa menjadi pemicu terjadinya nyeri pada bagian tubuh tertentu. Biasanya nyeri otot bisa hilang dengan sendirinya dengan beristirahat yang cukup. Jadi, pastikan untuk mengetahui batasan diri sehingga terhindar dari penyakit yang satu ini. \n\n 4. Hipertensi \n\n Hipertensi alias tekanan darah tinggi juga menjadi ancaman. Penyakit yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah di atas batas normal ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah kebiasaan mengonsumsi garam secara berlebihan. \n\n Saat lebaran, anda mungkin akan menemukan sejumlah hidangan dengan rasa asin yang lebih menonjol. Selain masalah selera, tak dapat dimungkiri bahwa garam memang bisa menambah rasa makanan. Tapi tetap harus waspada risiko hipertensi, ya! \n\n Sakit saat libur lebaran dan butuh obat segera? Pakai aplikasi Halo Hermina saja! anda bisa berkonsultasi secara online dengan dokter kami , lebih mudah dan obat bisa diantar. Yuk, download segera di Mobile App Hermina Tbk di Store dan Google Play!. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 09 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 14 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 15 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>