- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 10 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Deteksi Dini Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Serviks<\/a><\/h3>
Kanker atau kanker leher rahim terjadi akibat infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang biasanya disebarkan melalui hubungan seksual. Penyakit kanker serviks cukup mematikan dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada awalnya, namun ketika muncul, gejalanya kerap dianggap sebagai gejala menstruasi atau infeksi saluran kemih. \n\n Gejala yang umum dialami oleh penderita kanker serviks adalah perdarahan saat berhubungan seks atau setelah masa menopause dan menstruasi, keputihan yang mengandung darah dan berbau busuk, nyeri panggul, dan nyeri saat berhubungan intim. \n\n Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang dapat dihindari dan ditekan angka kejadiannya dengan melakukan upaya-upaya pencegahan agar tidak menimbulkan dampak yang fatal. Berikut upaya yang dapat dilakuakn untuk mencegah kanker serviks : \n\n \n Upaya Pencegahan Primer \n \n\n Pencegahan primer dilakuakn untuk mencegah terjadinya kontak dengan karsinogen atau penyebeb utama dari kanker serviks (virus HPV) melalui kegiatan promosi atau edukas, seperti kegiatan penyuluhan atau edukasi kesehatan di masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor risiko terkena kanker, melakukan immunisasi dengan vaksin HPV dan lain-lain. \n\n \n Upaya Pencegahan Sekunder \n \n\n Upaya ini dilakukan dengan skrining/deteksi dini dan terapi lesi prakanker dan lesi invasif dini. Mendeteksi kanker serviks sedini mungkin juga merupakan bagian dari upaya mencegah dampak yang lebih serius. \n\n Berikut adalah beberapa cara mendeteksi kanker serviks secara dini: \n\n IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat ) \n\n IVA merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Pemeriksaan ini biasanya lebih murah, praktis, dan mudah untuk dilakukan dengan peralatan sederhana serta bisa dilaksanakan juga oleh selain dokter ginekologi seperti dilakukan di puskesmas. Tujuan pemeriksaan IVA adalah untuk mengurangi morbiditas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan untuk mengetahui kelainan pada leher rahim. \n\n Syarat Mengikuti Test IVA \n\n \n Sudah pernah melakukan hubungan seksual \n Tidak dalam keadaan menstruasi/ haid \n Tidak dalam keadaan hamil \n Tidak melakukan hubungan intim minimal 24 jam sebelum melakukan pemeriksaan \n \n\n PAPSMEAR \n\n Pap smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita. Pap smear juga dapat menemukan sel-sel abnormal (sel prakanker) di leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker. Skrining dengan metode pap smear dilakukan untuk melihat perubahan sel dari normal, pra kanker hingga kanker. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel di serviks. Setelah itu, sampel sel tadi akan diteliti di laboratorium agar diketahui apakah di dalam sampel tersebut terdapat sel prakanker atau sel kanker. Pap smear juga bisa digunakan untuk mendeteksi infeksi atau peradangan pada serviks. Metode papsmear perlu dokter spesialis patologi anatami untuk melakukan penilaian. \n\n Tes HPV DNA \n\n Pemeriksaan HPV DNA adalah prosedur untuk mendeteksi infeksi HPV (human papilloma virus) tipe risiko tinggi pada wanita seperti wanita yang menderita HIV, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, terkena paparan diethylstilbestrol (DES) sebelum lahir, mendapatkan hasil abnormal (lesi prakanker) tingkat tinggi pada pap smear. Infeksi HPV dapat memicu perubahan abnormal pada sel serviks yang berpotensi menjadi kanker serviks atau jenis kanker lainnya, seperti kanker vagina dan kanker anus. \n\n Pemeriksaan HPV DNA dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks). Sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium untuk diketahui apakah terdapat materi genetik (DNA) dari HPV di dalam sel serviks. Tes HPV jauh lebih sensitif dari papsmea dan dikerjakan dengan metode PCR sehingga lebih akurat. Tes ini dapat dilakukan 3 tahun sekali jika hasil negatif \n\n Kanker serviks dapat dicegah dengan rutin melakukan deteksi dini. Dan jika sahabat hermina tetap ingin sehat dan terhindar dari bahaya kanker serviks, tentunya sahabat hermina harus selalu menjaga pola hidup yang sehat dan mulai untuk peduli akan diri dengan melakukan deteksi dini atau skrining dini untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini. Dan jangan takut untuk memeriksakan diri ke dokter, karena semakin cepat di ketahui semakin cepat pula tindakan pengobatan yang tepat bisa dilakukan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 25 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Gejala dan Cara Mencegah Kanker Serviks <\/a><\/h3>
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umunya berkembang perlahan dan baru menunjukan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Serviks atau leher rahim memiliki fungsi sebagai tempat melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar, serta berfungsi memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. \n\n Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Berdasarkan penelitian pada tahun 2020, ada lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan 342.000 kematian di seluruh dunia. \n\n Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada tahun 2020. Tercatat ada lebih dari 36.000 kasus dan 21.000 kematian akibat kanker ini. \n\n Penyebab Kanker Serviks sendiri terjadi oleh beberapa faktor yaitu: \n\n Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks. Infeksi virus ini sangat rentan menyasar individu yang melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan. \n\n Perilaku seksual yang berisiko tinggi, seperti seks tanpa kondom atau berbagi mainan seks (sex toys) yang tidak dicuci terlebih dahulu juga bisa meningkatkan risikonya. \n\n Selain itu, wanita yang tidak pernah mendapatkan vaksin (imunisasi) HPV juga lebih berisiko terinfeksi HPV yang bisa jadi penyebab kanker ini. \n\n \n\n Berikut ini gejala kanker serviks yang perlu kamu perhatikan: \n\n 1.Pendarahan vagina, yang ekstrim terutama di antara siklus menstruasi dan pendarahan setelah menopause dapat menjadi gejala dan tanda dari kanker seviks. \n\n 2.Perdarahan saat berhubungan seksual, jika saat kontak atau bersentuhan ketika berhubungan seksual pada alat vital dan menimbulkan pendarahan atau bahkan mengalami keputihan berat, maka bisa jadi itu merupakan tanda kanker serviks. \n\n 3.Keputihan yang tidak biasa, gejala kanker serviks lainya adalah keputihan akan mengalami perubahan warna, meiliki aroma yang tidak sedap, serta terjadinya perubahan tekstur dan konsistensi vagina. \n\n 4.Frekuensi buang air kecil meningkat,Sakit saat buang air kecil dan tidak bisa menahan keinginan untuk buang air kecil juga menjadi gejala dari kanker serviks. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sel kanker yang tumbuh mengelilingi leher rahim, lalu menyebar hingga ke kandung kemih. \n\n 5.Mudah Lelah, Kondisi ini terjadi akibat perdarahan yang tidak normal pada vagina, sehingga lama kelamaan tubuh mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia yang menyebabkan munculnya rasa lelah. \n\n \n\n Upaya Pencegahan kanker serviks: \n\n 1. Gaya hidup sehat (nutrisi terjaga, olah raga, tidak merokok) \n\n 2. Tidak berganti-ganti pasangan seksual \n\n 3. Menjaga kebersihan area genital \n\n 4. Vaksin HPV \n\n 5. Deteksi dini melalui papsmear dan IVA secara rutin \n\n Jika memiliki beberapa gejala kanker serviks yang berlangsung selama beberapa minggu atau menjadi semakin parah, segera kunjungi dokter. \n\n Jangan menganggap kondisi ini sepele, sebab banyak pengidapnya yang bisa sembuh jika melakukan pemeriksaan sedini mungkin. \n\n Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dokter lakukan \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Manado<\/a><\/li>
- 20 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Melakukan Perilaku Seks Tidak Aman ? Wajib Ketahui Bahayanya<\/a><\/h3>
\n\n \n\n Perilaku Seks bebas masih menjadi permasalahan global yang sangat sering kita temui, tidak hanya kalangan orang dewasa tapi begitu banyak juga ditemukan kasus anak-anak remaja yang sudah melakukan seks. Terlepas dari permasalahan ini, begitu banyak dampak buruk yang bisa terjadi akibat perilaku seks bebas. \n\n Dua dampak yang akan terjadi jika melakukan perilaku seks bebas, pertama yaitu kehamilan diluar nikah yang mungkin tidak diharapkan terjadi sehingga meningkatkan angka aborsi dan kedua Penyakit Menular Seksual (PMS) yang menjadi dampak akibat seks bebas paling berbahaya dan menimbulkan begitu banyak kerugian bukan hanya bagi tubuh kita tapi juga pasangan yang melakukan hubungan seksual. \n\n Banyak yang mengetahui penyakit menular seksual hanya HIV (human immunodeficiency virus) saja tapi ternyata begitu banyak jenis penyakit menular seksual yang akan terinfeksi pada tubuh kita jika kerap melakukan perilaku seks bebas, apa saja itu ? Berikut macam-macam penyakit menular seksual : \n\n \n \n HIV/AIDS \n \n \n\n Penyakit ini menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV), jika tidak ditangani dan diobati akan berkembang menjadi AIDS. \n\n \n \n Sifilis \n \n \n\n Penyakit menular seksual ini lebih dikenal dengan sebutan raja singa yang bisa hidup dimana saja dan dapat menyebar dengan sangat cepat, banyak dari orang yang terinfeksi sifilis tidak merasakan gejala selama bertahun-tahun. \n\n \n \n Human Papillomavirus (HPV) \n \n \n\n HPV disebabkan oleh virus yang sama dengan namanya yaitu Human Papillomavirus, ditandai dengan munculnya kutil pada alat kelamin, lengan dan wajah. Pada wanita virus ini juga menjadi penyebab kanker serviks. \n\n \n \n Gonore \n \n \n\n Gonore yang juga dikenal dengan kencing nanah, merupakan infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae yang ditandai dengan adanya nanah pada urine. \n\n \n \n Herpes Genital \n \n \n\n Herpes Genital atau Herpes Kelamin disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) yang dapat menular pada pria ataupun wanita, keluhan yang biasanya timbul rasa sakit, gatal dan luka pada area genital. \n\n Jadi jika sahabat Hermina perna melakukan perilaku seks bebas, ada baiknya rutinlah melakukan pemeriksaan kesehatan agar dapat mengetahui kondisi kesehatan sahabat Hermina saat ini. Sehingga jika ada sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi dapat segera mendapatkan penanganan oleh dokter spesialis, untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan dapat juga dilakukan di RSU Hermina Manado. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 04 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Infeksi yang Sering Dihubungkan dengan Kanker Serviks<\/a><\/h3>
Infeksi pada alat kelamin wanita adalah suatu keadaan ketika terdapat jasad renik berupa kuman, jamur, parasit, dan virus yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sel-sel alat kelamin normal dan menghasilkan zat kimia tertentu, yang acapkali bersifat asam, dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Infeksi pada kewanitaan biasanya gejalanya yang tidak spesifik, tetapi ada beberapa jenis gejala yang dialami oleh penderita. Tanda awal yang dirasakan penderita kadang sering diabaikan karena dianggap sebagai keluhan normal, seperti tanda klasik dari kanker serviks yaitu perdarahan pasca berhubungan. \n\n \n\n Berikut adalah jenis infeksi pada kewanitaan yang sering dihubungkan dengan kanker leher rahim: \n\n \n\n - Human papilloma virus (HPV) \n\n Condyloma ditandai dengan tumbuhnya kutil-kutil yang kadang-kadang sangat banyak dan dapat bersatu membentuk jengger ayam yang bisa berukuran besar, apalagi pada wanita hamil, yang disebut dengan Condyloma akuminata. Penyebabnya adalah virus caplak pada manusia (Human papillomavirus). Ciri-cirinya adalah cairan dari liang senggama sering berbau dan tanpa rasa gatal, serta keputihan yang acapkali tidak kunjung sembuh dengan pengobatan biasa. Biasanya, dokter baru menyadari setelah dilakukan pemeriksaan ulang dengan teliti atau didapatkan hasil pemeriksaan Papsmear yang menunjukkan perubahan akibat infeksi virus ini. \n\n Penyakit ini ditularkan melalui senggama dengan gambaran secara klinik menjadi lebih buruk apabila disertai dengan gangguan sistem kekebalan tubuh seperti pada kehamilan, pemakaian obat steroid dalam jangka lama dan dosis besar seperti pada pasien dengan gagal ginjal atau setelah transplantasi ginjal, serta penderita AIDS. \n\n \n\n Jenis lain adalah condyloma datar yang tidak tampak dengan mata telanjang akan tetapi didapat dari pemeriksaan Pap smear atau kolposkopi. Condyloma datar ini sering tampak pada, leher rahim dan liang senggama yang dihubungkan dengan cikal bakal terjadinya kanker leher rahim. Kekerapannya sebesar 3,6 % dari pemeriksaan Papsmear rutin. \n\n \n\n - Herpes Simplex \n\n Virus lain yang menyebabkan keputihan adalah virus Herpes simplex tipe 2 yang merupakan juga penyakit yang ditularkan melalui senggama. Pada saat awal infeksi, tampak kelainan kulit berbentuk seperti melepuh terkena panas yang kemudian pecah dan menimbulkan luka sampai seperti borok, dan pasien merasakan sakit. Luka ini dapat terjadi pada leher rahim, liang senggama sampai bibir kemaluan. Pada pemeriksaan Papsmear adanya infeksi ini dapat terlihat. Virus ini merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker mulut rahim. \n\n \n\n Sahabat Hermina, agar terhindar dari infeksi pada kewanitaan, rajinlah merawat organ kewanitaan dan tidak perlu ragu untuk konsultasi ke dokter jika memiliki gejala-gejela infeksi sebelum gejalanya bertambah parah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 04 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 20 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>