- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 24 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
ISOMAN PADA ANAK<\/a><\/h3>
ISOLASI MANDIRI PADA ANAK \n\n Data anak terpapar Covid 19 di Indonesia terbilang cukup tinggi, Beberapa hal yang diduga menjadi penyebabnya antara lain : \n\n \n \n \n Tren peningkatan kasus secara umum \n Mutasi virus \n Klaster keluarga \n Anak adalah populasi yang rentan terpapar \n \n \n \n\n Maka kita sebagai Orang Tua mewaspadai Hal-hal yang menjadikan buah hati kita tepapar Covid \n\n Bagaimana Covid 19 menularkan ke buah hati? \n\n Pada saat penderita batuk/ bersin, mereka akan mengeluarkan droplet dari cairan yang terinfeksi \n\n Droplet tersebut dapat menempel pada permukaan benda-benda seperti meja, gadgets, dll Anak dapat terkontaminasi karena menyentuh benda2 tersebut lalu memegang wajah (mata, hidung, mulut) \n\n Maka setelah anak anak menyentuh benda benda tersebut wajibnya mencuci tangan atau memberikan Hand Sanitiser \n\n Beberapa gejala yang terjadi pada anak saat terpapar Covid \n\n \n Batuk \n Panas \n Sakit kepala \n Diare \n Muntah \n \n\n \n\n Klasifikasi gejala Covid 19 \n\n Gejala Ringan = Gejala ISPA : Demam, Fatigue, Mialgia, Batuk, Nyeri Tenggorokan, Pilek, Bersin, Mual, Muntah, Nyeri Perut, Diare \n\n Gejala Sedang = Gejala dan tanda Klinis Pnemonia, Demam, Batuk, Takipnu, Rizi, Wheezing \n\n Gejala Besar = Gejala dan tanda Klinis Pnemonia Berat, nafas cuping hidung, sianosis, retraksi subkosal, desaturasi ( Saturasi oksigen di bawah 92 % ), kejang, penurunan kesadaran, muntah, profuse, tidak dapat minum. \n\n ISOLASI MANDIRI PADA ANAK \n\n Saat buah hati kita terpapar virus Covid 19 ini kita Harus tetap memutus mata rantai penularan COVID 19 pada anak maka tetap dilakukan Isolasi Mandiri , Jelaskan pada anak kenapa anak harus isolasi, jadi anak mengerti akan pentingnya isolasi mandiri dan tetap Carikan aktivitas yang dapat dikerjakan mandiri agar anak tidak merasa bosan saat isoman, Jika di rumah ada teras, dapat melakukan aktivitas di teras batasi untuk kontak dengan lingkungan sekitar \n\n Protokol Kesehatan di Rumah \n\n \n Tentukan zona pasien – pisahkan dengan zona bersih di rumah \n Kamar tidur, kamar mandi, area bermain \n \n\n Isolasi mandiri pada perlu dilakukan oleh : \n\n \n \n \n Swab antigen positif \n PCR positif baik bergejala ataupun OTG \n \n \n Berapa lama ?\n \n Orang tanpa gejala : 10 hari sejak terkonfirmasi \n Orang dengan gejala ringan : \n \n 10 hari sejak muncul gejala \n \n \n \n \n \n\n + 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernafasan \n\n Dan hal yang perlu di Persiapkan saat Isoman \n\n \n Thermometer \n Oxymeter \n Masker \n Hand Sanitiser \n Obat dan multivitamin \n Akses Konsultasi Dokter \n \n\n Dan hal yang Dilakukan saat Isoman di Rumah \n\n \n Isoman dirumah selama 10 Hari Ditambah 3 Hari tanpa gejala \n Kamar isolasi memiliki Ventilasi yang baik \n Keluarga tetap memakai Masker \n Berjemur setiap hari \n Suhu selalu dipantau setiap hari \n Alat makan tersendiri \n Cuci baju dipisah \n Keluarga Jaga Jarak \n \n\n Siapa Sebaiknya Mengasuh Anak \n\n \n Isolasi mandiri pada anak juga harus di bawah pengawasan orang tua atau wali. \n Idealnya orang yang mengasuh anak positif Covid-19 adalah orang dengan risiko rendah terhadap gejala berat Covid-19. \n Setelah anak selesai isolasi, pengasuh harus melakukan isolasi/karantina \n \n\n Protokol Kesehatan pada Pengasuh \n\n \n Pengasuh harus menggunakan masker saat berada dalam 1 ruang dengan anak \n Jika perlu gunakan face shield \n Cuci tangan sebelum dan sesudah interaksi dengan anak \n Sebisa mungkin tetap jaga jarak \n Jaga Kesehatan dan minum suplemen \n \n\n Membuang Masker \n\n \n Gunting masker medis sebelum dibuang \n Masker kain : cuci \n Segera cuci tangan setelah membuang masker \n \n\n \n\n \n\n Nikmati kemudahan pendaftaran melalui : \n1. Hermina Mobile Aplikasi (tersedia di Playstore/Appstore) \n2. Website : www.herminahospitals.com \n3. Call Center : 1500488 \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 06 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
Hubungan Stres Dengan COVID-19 Yang Penting Untuk Kita Ketahui<\/a><\/h3>
\n\n Virus COVID-19 dapat menyerang siapa saja. Seringkali orang yang sudah melaksanakan protokol kesehatan (prokes) pun tetap dapat terpapar COVID-19. Setiap individu yang terpapar COVID-19 tentu memiliki respon yang berbeda. Ada yang tetap tenang, ada yang biasa saja, ada yang sedih, takut, cemas, kuatir akan sakit yang dialaminya, kuatir akan keselamatan dirinya, memikirkan apa yang akan terjadi pada keluarganya jika dirinya semakin bergejala berat atau tidak tertolong, memikirkan bagaimana pekerjaannya, kondisi ekonomi keluarganya, bagaimana perusahaan yang dipimpinnya, bagaimana karyawannya, hingga apakah dirinya menulari orang lain, baik keluarga maupun orang-orang disekitarnya, dan masih banyak hal lainnya. Belum lagi situasi pasien yang memerlukan rawat inap, tentu memiliki banyak stresor tambahan, seperti ketidaknyamanan, perubahan situasi, perubahan gejala yang dialami, atau mengetahui kondisi perburukan pasien lain di ruang sebelahnya. \n\n Beberapa hal tersebut di atas yang kita sebut sebagai STRESOR atau hal-hal yang dapat menyebabkan stres. Seberapa besar stres ini berpengaruh pada kesehatan seseorang? \n\n \n Stres ini dapat memengaruhi mekanisme dalam tubuh kita, melibatkan otak, sistem hormonal dan organ-organ tubuh sehingga menyebabkan perburukan pada sistem imunitas atau turunnya kekebalan tubuh. \n Dalam tubuh kita terdapat Sitokin. Sitokin ada yang baik alias Sitokin Anti Inflamasi yang berperan memperbaiki peradangan dan berpengearuh baik pada penyembuhan dari infeksi, namun ada juga Sitikin yang kita sebut Sitokin Pro Inflamasi yang justru akan meningkat pada peradangan dan infeksi \n \n\n Yang menjadi masalah, pada orang yang mengalami stres, Sitokin Pro Inflamasi inilah yang melonjak tinggi. Dan pada pasien COVID-19, hal inilah yang dapat memperburuk kondisi pasien. \n\n \n\n Pentingnya Manajemen Stres Di Masa Pandemi COVID-19 \n\n Manajemen stres sangat penting dilakukan di masa Pandemi COVID-19, yakni sebagai berikut : \n\n \n Tetap melaksanakan protokol kesehatan, untuk meminimalisir risiko diri sendiri dan orang lain dari terpapar virus COVID-19 \n Terus menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan yang bergizi, olah raga secara rutin \n Minimalisir dan hindari stresor, jika ada, berusaha menemukan solusi secepatnya, jika mengalami stres, cemas dan tidak dapat teratasi, segera mencari bantuan profesional \n Jika terdapat keluarga yang terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman), jika mulai mengalami stres, disarankan untuk mencari bantuan profesional \n Pasien yang dirawat inap, jika mengalami kecemasan, rasa takut, sulit tidur, sampaikan kepada perawat yang bertugas, agar dapat ditangani atau dikonsulkan kepada Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (Psikiater) di rumah sakit yang mmenangani, sehingga diharapkan dapat tercegah terjadinya perburukaTanda-tanda Kondisi Stres \n \n\n \n\n Beberapa tanda seseorang dalam kondisi stres, yaitu : \n\n \n Hilang nafsu makan atau keinginan makan secara berlebihan. Baca juga : https://herminahospitals.com/id/articles/jenis-makanan-untuk-redakan-stress \n Sulit tidur \n Mudah lelah, tanpa adanya aktifitas fisik yang berat \n Cemas takut, kuatir akan hal yang seharusnya tidak perlu dikuatirkan \n Merasa masa depannya suram \n Kehilangan semangat \n Hilang kepercayaan diri \n Sulit berkonsentrasi \n Sulit memusatkan perhatian \n Terdapat perasaan bahwa dirinya tidak berguna \n Ingin mengakhiri hidup \n \n\n Seseorang dapat mengalami satu gejala diatas, atau lebih dari satu gejala, dengan adanya kadar yang berbeda, dan perlu pemeriksaan serta keputusan dari profesional untuk menegakkan diagnosis, tidak hanya mencocokkan gejala melalui browsing di internet lalu mendiagnosis diri sendiri. \n\n Dengan adanya tata laksana dan pertolongan lebih dini, diharapkan kesembuhan yang lebih cepat, optimal dan pencegahan perburukan pada orang yang mengalami COVID-19 dapat tercapai dengan leboh baik. \n\n Konsultasikan kesehatan mental bersama Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (psikiater) di RSU Hermina Medan \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 06 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 24 September 2021<\/li><\/ul><\/div>