- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 18 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Infertilitas pada Pernikahan<\/a><\/h3>
Infertilitas adalah tidak terjadinya kehamilan setelah berusaha untuk mendapatkan kehamilan dengan berhubungan seksual secara teratur minimal 1 tahun. \nInfertilitas faktor perempuan maupun pria atau kombinasi keduanya dialami oleh banyak pasangan. Sebanyak 10-15% pasangan di Indonesia memiliki kesulitan kehamilan. Dari banyak kasus, sepertiga kasus disebabkan oleh faktor perempuan, sepertiga kasus oleh faktor pria, dan sepertiga kasus selanjutnya karena kedua faktor. Penyebab infertilitas faktor perempuan sulit didiagnosis, pilihan terapi tergantung dari hal yang mendasari. \n\n Tidak ada gejala utama infertilitas pada perempuan. Siklus menstruasi terlalu panjang 35 hari atau lebih, atau terlalu singkat, 21 hari atau kurang, siklus iregular atau sering terlambat bisa menunjukkan rendahnya kemungkinan terjadi kesuburan. Kapan harus datang ke dokter tergantung usia anda. Jika usia 30 atau kurang, sebagian dokter akan menyarankan untuk berusaha mendapatkan kehamilan secara alami minimal setahun. Jika anda berusia antara 35 sampai dengan 40 tahun, bicarakan dengan dokter tentang kekhawatiran anda setelah 6 bulan berusaha. Jika anda lebih dari 40 tahun, dokter anda akan menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan dan terapi. \n\n Dokter anda juga akan segera menyarankan untuk melakukan uji atau terapi segera jika anda dan pasangan anda memiliki penyakit yang mendasari atau jika anda memiliki riwayat haid ireguler atau nyeri, infeksi radang panggul, keguguran berulang atau riwayat terapi kanker sebelumnya ataupun endometriosis \n\n Untuk terjadinya kehamilan satu dari beberapa faktor berikut ini penting yaitu : \nOvulasi. Untuk mendapatkan kehamilan diperlukan ovarium yang memproduksi dan melepaskan telur, proses ini dikenal dengan ovulasi. Dokter dapat membantu anda untuk melakukan evaluasi siklus menstruasi dan memastikan terjadinya ovulasi. \n\n Sperma. Untuk sebagian besar pasangan, hal ini bukanlah masalah kecuali pasangan anda memiliki riwayat penyakit atau operasi sebelumnya. Dokter anda dapat melakukan pemeriksaan sederhana untuk mengevaluasi kesehatan sperma pasangan anda. \n\n Hubungan seksual teratur diperlukan selama masa subur anda. Konsultasikan dengan dokter anda agar dapat memahami lebih baik kapan masa-masa subur anda. \n\n Anda harus memiliki saluran tuba dan rahim yang normal. Telur dan sperma bertemu di saluran telur dan kehamilan memerlukan tempat yang sehat untuk terjadinya kehamilan. \n\n Pada beberapa keadaan penyebab infertilitas bisa saja tidak ditemukan setelah dilakukan evaluasi. Hal ini bisa saja disebabkan oleh berbagai kombinasi penyebab dari kedua pasangan. Meskipun melelahkan untuk mendapatkan jawaban penyebab infertilitas tak terjelaskan ini, tidak sedikit terjadi kehamilan dengan sendirinya sejalan dengan waktu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 10 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Infeksi Saluran Kemih Selama Kehamilan, Tanda Bahaya dan Cara Mencegahnya<\/a><\/h3>
Selama kehamilan, perempuan sering mengalami berbagai perubahan hormon yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Salah satu masalah yang sering terjadi pada masa kehamilan adalah infeksi saluran kemih (ISK). ISK adalah kondisi yang terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan infeksi pada bagian tersebut. ISK selama kehamilan bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan tepat, karena dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi ibu dan janin. \n\n \n\n Tanda dan Gejala ISK Selama Kehamilan \n\n Tanda dan gejala ISK selama kehamilan mirip dengan gejala ISK pada umumnya. Beberapa gejala yang mungkin dialami ibu hamil adalah: \n\n \n\n \n Sering buang air kecil: Ibu hamil mungkin merasa harus buang air kecil lebih sering dari biasanya. \n Rasa panas atau nyeri saat buang air kecil: Saat buang air kecil, ibu hamil dapat merasakan sensasi terbakar atau nyeri pada saluran kemih. \n Urine berbau tidak sedap: Bau urine yang tidak sedap juga dapat menjadi tanda ISK. \n Urine berwarna keruh: Urine yang keruh atau berwarna kemerahan juga dapat mengindikasikan adanya infeksi. \n Nyeri panggul atau punggung bawah: Ibu hamil dengan ISK mungkin merasa nyeri atau tidak nyaman di daerah panggul atau punggung bawah. \n \n\n \n\n Tanda Bahaya ISK Selama Kehamilan \n\n Selain gejala di atas, ada beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai oleh ibu hamil yang mengalami ISK. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda bahaya berikut, segera hubungi dokter atau pergi ke unit gawat darurat: \n\n \n Demam tinggi: Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius bisa menjadi tanda bahwa infeksi telah menyebar ke ginjal atau menyebabkan komplikasi lain yang serius. \n Menggigil: Jika ibu hamil mengalami menggigil atau gemetar, bisa jadi ini adalah tanda bahwa infeksi sedang menyebar dan perlu penanganan segera. \n Nyeri perut yang parah: Nyeri perut hebat atau tekanan di bagian perut bawah bisa mengindikasikan infeksi ginjal atau bahkan infeksi saluran kemih yang menyebar. \n Darah dalam urine: Jika ibu hamil melihat darah dalam urine, segera hubungi dokter karena ini bisa menjadi tanda infeksi yang serius. \n \n\n \n\n Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih Selama Kehamilan \n\n Meskipun ISK bisa menjadi masalah yang umum selama kehamilan, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya. Beberapa cara mencegah ISK selama kehamilan adalah sebagai berikut: \n\n \n\n \n Minum banyak air putih: Memastikan tubuh selalu terhidrasi dengan baik dapat membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih. \n Jaga kebersihan area genital: Membersihkan area genital dengan benar dan secara teratur adalah langkah penting untuk mencegah bakteri masuk ke dalam saluran kemih. \n Segera kencing setelah buang air besar atau hubungan seksual: Kencing segera setelah buang air besar atau hubungan seksual dapat membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih. \n Hindari penggunaan produk perawatan pribadi yang mengiritasi: Beberapa produk perawatan pribadi seperti deodoran atau semprotan pembersih bisa mengiritasi area genital dan meningkatkan risiko infeksi. \n Konsultasikan dengan dokter tentang suplemen atau obat yang aman untuk kehamilan: Beberapa suplemen atau obat mungkin meningkatkan risiko ISK selama kehamilan, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya. \n \n\n \n\n Infeksi saluran kemih selama kehamilan bisa menjadi masalah yang serius jika tidak ditangani dengan tepat. Ibu hamil perlu waspada terhadap gejala ISK dan segera menghubungi dokter jika mengalami tanda bahaya. Selain itu, langkah-langkah pencegahan sederhana dapat membantu mengurangi risiko ISK selama kehamilan. Dengan menjaga kesehatan saluran kemih, ibu hamil dapat memastikan kesehatan diri sendiri dan janin yang dikandungnya. Selalu konsultasikan dengan Dokter Kandungan kepercayaan sahabat Hermina untuk mendapatkan perawatan dan nasihat yang tepat mengenai ISK selama kehamilan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 08 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Normalkah Nyeri Panggul Saat Hamil? Bagaimana mengatasinya?<\/a><\/h3>
Sakit panggul saat hamil tentu dapat mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas. Lalu apakah normal nyeri panggul saat hamil? Jawabannya normal, karena adanya perubahan hormon yang terjadi. Kalau Bumil sedang mengalami keluhan ini, jangan panik, ya. Ada beberapa cara sederhana yang dapat Bumil lakukan untuk mengatasinya. \n\n Sakit panggul adalah salah satu keluhan yang umum dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini bisa bertambah parah ketika Bumil berjalan, naik-turun tangga, berdiri dengan satu kaki, atau berganti posisi tidur. \n\n \n\n Berbagai Cara Mengatasi Sakit Panggul Saat Hamil \n\n \n\n Sakit panggul saat hamil bisa disebabkan oleh perubahan hormon, pergerakan sendi panggul, perubahan posisi atau berat janin dalam kandungan, dan adanya riwayat masalah panggul sebelumnya. \n\n Untuk mengatasi rasa tidak nyaman akibat sakit/nyeri panggul saat hamil, ada beberapa cara yang dapat Bumil lakukan, yaitu: \n\n 1. Mandi dengan air hangat \n\n Setelah Bumil beraktivitas seharian, coba memanjakan diri dengan mandi air hangat. Ini mungkin membuat otot di sekitar panggul menjadi lebih relaks, sehingga dapat meringankan rasa sakit yang Bumil rasakan. Selain mandi dengan air hangat, Bumil juga dapat mengompres panggul dengan handuk yang dibasahi air hangat. \n\n 2. Olahraga secara rutin \n\n Tahukah Bumil bahwa olahraga secara rutin tidak hanya dapat meningkatkan energi dan menjaga suasana hati (mood) saja, tetapi juga bisa bermanfaat untuk mengatasi rasa sakit panggul saat hamil? \n\n Salah satu jenis olahraga yang bisa Bumil coba yaitu senam untuk menguatkan pinggul. Berikut ini adalah langkah-langkah gerakannya: \n\n \n Berdiri tegak sambil berpegangan pada satu objek yang kokoh di depan, misalnya meja. \n Buka kaki sampai sejajar pinggul. \n Turunkan tubuh secara perlahan hingga posisi tubuh menjadi seperti jongkok. \n Tarik dan buang napas secara perlahan. \n Kembali berdiri ke posisi awal. \n Ulangi gerakan ini sebanyak 5 kali. \n \n\n Selain senam, Bumil juga dapat mencoba untuk melakukan yoga. Hal ini karena yoga saat hamil dapat meringankan beragam keluhan yang kerap muncul saat hamil, termasuk nyeri pinggul. \n\n 3. Lakukan pijat khusus ibu hamil \n\n Mengatasi sakit panggul juga bisa dilakukan dengan pijat khusus saat hamil. Cara ini bisa mengurangi ketegangan di sekitar otot panggul. Namun, ingat, pemijatan tidak diperboleh dilakukan sembarangan dan harus dilakukan oleh tenaga ahli ya, Bumil. \n\n 4. Gunakan sabuk penyangga panggul \n\n Bila perlu, Bumil juga bisa menggunakan sabuk khusus untuk menyangga panggul. Sabuk penyangga panggul ini bermanfaat untuk menstabilkan sendi dan mengurangi tekanan pada panggul akibat bertambahnya berat badan selama kehamilan. Dengan begitu, keluhan sakit panggul akan berkurang. \n\n Sakit panggul saat hamil tentunya membuat Bumil merasa tidak nyaman, bahkan bisa sampai mengganggu aktivitas dan istirahat Bumil. Untuk mengatasi keluhan ini, Bumil bisa mencoba berbagai cara di atas. \n\n Jika sudah mencoba berbagai cara di atas tapi sakit panggul masih juga Bumil rasakan atau justru bertambah parah, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangerang<\/a><\/li>
- 22 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Perawatan Metode Kanguru<\/a><\/h3>
Perawatan metode kanguru adalah suatu cara perawatan dengan melakukan kontak langsung antara kulit ibu / bapak dengan bayi ( skin to skin contact ) dimana ibu / bapak menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi sebagai alternatif pengganti inkubator. Dilakukan pada bayi dengan berat badan rendah ≤ 2000 gr. \n\n \n\n Komponen Perawatan Metode Kanguru \n\n \n Kangoroo Position \n \n\n Menempatkan bayi pada posisi tegak di dada ibu / bapak dengan skin to skin (tidak menggunakan pakaian atas) \n\n \n Kangoroo Nutrition \n \n\n Pemberian ASI sehingga Berat Badan meningkat \n\n \n Kangoroo Support \n \n\n Dukungan ke IBU \n\n \n Kangoroo Discharge \n \n\n Membiasakan ibu perawatan metode kanguru sehingga dapat melakukan di rumah \n\n \n\n Manfaat Perawatan Metode Kanguru bagi bayi \n\n \n Stabilitas suhu, stabilitas laju denyut jantung dan pernapasan \n Kenaikan berat badan lebih baik \n Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi \n Waktu tidur bayi lebih lama \n Berkurangnya kejadian Infeksi \n \n\n \n\n Manfaat bagi Ibu \n\n \n Ibu lebih percaya diri \n Hubungan Emosional Ibu dan bayi lebih baik \n Mempermudah pemberian ASI \n Peningkatan produksi ASI \n Dapat melakukan aktivitas lain selama perawatan metode kanguru \n \n\n \n\n Kapan Perawatan Metode Kanguru dapat dinilai \n\n Sesegera mungkin setelah kondisi bayi stabil, ibu dan keluarga bersedia dan telah mengerti tentang perawatan metode kanguru \n\n \n\n Perawatan Metode Kanguru di bagi menjadi 2 \n\n Perawatan Metode Kanguru intermiten yaitu dilakukan pada bayi dengan penyakit / kondisi yang berat membutuhkan perawatan intensif, bahkan mungkin memerlukan bantuan alat, dalam kondisi ini perawatan metode kanguru tidak dilakukan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayi yang masih dalam perawatan inkubator \n\n Perawatan Metode Kanguru Kontinyu yaitu bayi dengan kondisi stabil bernapas alami tanpa bantuan oksigen dan alat bantu lainnya dilakukan terus menerus. \n\n \n\n Langkah-langkah Perawatan Metode Kanguru \n\n \n Atur suhu ruangan \n Baju bayi di buka hanya menggunakan popok \n Letakkan bayi dengan posisi bayi di antara payudara, tegak, dada bayi menempel ke dada ibu. Amankah posisi bayi dengan kain panjang atau baju kanguru \n Ibu mengenakan baju yang terbuka di depan \n Kepala bayi di miringkan ke sisi kanan atau kiri , dengan sedikit tengadah \n Jangan menunduk ke depan dan sangat tengadah → Ujung pengikat di bawah telinga bayi \n Pangkal paha bayi harus diposisikan seperti kodok, tangan dalam posisi menekuk \n Ikatan harus kuat dan menutupi dada bayi \n Perut bayi jangan tertekan dan terletak di ulu hati ibu. \n \n\n \n\n Perawatan Metode Kanguru bermanfaat dalam menurunkan secara bermakna jumlah bayi baru lahir yang meninggal, menghindari bayi berat lahir rendah dari kedinginan, menstabilkan bayi, mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan pemberian ASI, dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mekarsari<\/a><\/li>
- 30 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Tanda Bahaya Masa Kehamilan Trimester ke 3<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina trimester ketiga, ibu hamil biasanya mulai cemas akan persiapan persalinan. Membesarnya perut karena janin yang terus bertumbuh membuat frekuensi sakit pinggang semakin meningkat. Di trimester ketiga, penting juga untuk mengenali tanda-tanda bahaya. \n\n Tanda-Tanda Bahaya di Kehamilan Trimester Ketiga \n\n Ada beberapa tanda bahaya di kehamilan trimester ketiga, yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, yaitu: \n\n 1. Perdarahan \n\n Perdarahan yang terjadi selama kehamilan punya berbagai arti yang berbeda. Jika kondisi ini dialami pada trimester ketiga, kemungkinan penyebabnya adalah karena adanya solusio plasenta dan plasenta previa. Solusio plasenta adalah kondisi medis yang ditandai saat sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim, sebelum masa persalinan tiba. \n\n Sementara itu, plasenta previa terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta, menutupi sebagian maupun seluruh leher rahim (serviks). Kedua kondisi terkait plasenta tersebut sama-sama akan menimbulkan perdarahan vagina. Jika mengalaminya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan, karena ini bisa menjadi tanda bahaya kehamilan di trimester ketiga. \n\n 2. Kontraksi di Awal Trimester ke 3 \n\n Salah satu tanda khas datangnya waktu persalinan adalah timbulnya kontraksi, yang kemudian diiringi dengan melebarnya leher rahim. Namun, terkadang kontraksi juga bisa terasa saat usia kehamilan baru saja memasuki awal trimester ketiga, lho. \n\n Kondisi ini dikenal dengan sebutan kontraksi palsu (kontraksi Braxton-Hicks) dan kontraksi persalinan prodromal. Kedua jenis kontraksi tersebut memang belum mengarah pada persalinan yang sesungguhnya, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terlebih ketika intensitas kontraksi berubah semakin kuat. \n\n Jika kehamilan sudah mulai atau sudah memasuki trimester akhir, dan merasakan seperti muncul kontraksi, tanpa disertai dengan tanda persalinan lainnya, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan. \n\n 3. Sakit Kepala dan Sakit Perut \n\n Sebenarnya, wajar jika ibu hamil tiba-tiba merasakan sakit kepala atau sakit perut di trimester ketiga kehamilan. Kelelahan mungkin merupakan penyebab utamanya. Namun, jangan anggap remeh jika muncul sakit kepala, sakit perut, sesak napas, gangguan penglihatan, hingga beberapa anggota tubuh mudah memar dan membengkak pada waktu yang bersamaan. \n\n Sebab, serentetan gejala tersebut bisa merujuk pada kondisi preeklampsia, yang merupakan komplikasi kehamilan berbahaya. Preeklampsia adalah kondisi yang membuat tekanan darah meningkat pesat, diiringi dengan kerusakan organ-organ di dalam tubuh. \n\n Ginjal adalah salah satu organ yang menjadi sasaran preeklampsia. Akibatnya, jumlah protein di dalam urine akan jadi meningkat, karena ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. \n\n 4. Mual dan Muntah Parah \n\n Sangat umum mengalami mual saat hamil. Jika menjadi parah, itu mungkin lebih serius bahkan menjadi tanda bahaya. \n\n “Terutama jika Moms tidak bisa makan dan minum apapun sehingga berisiko mengalami dehidrasi,” kata Peter Bernstein, MD, dokter kandungan di New York Albert Einstein College of Medicine and Montefiore Medical Center. \n\n Bila mual yang parah, beritahu dokter kandungan atau bidan yang mungkin akan meresepkan obat atau menyarankan untuk mengubah pola makan Moms. \n\n 5. Penurunan Gerakan Bayi secara Signifikan \n\n Apa artinya jika Si Kecil dalam kandungan yang sebelumnya aktif tampak sedikit energi? Hal tersebut mungkin normal. Tapi bagaimana Moms bisa tahu? \n\n Asisten professor kedokteran ibu dan janin di Fakultas Kedokteran Universitas Texas, Nicole Ruddock, MD mengungkapkan bila terjadi perhentian tersebut maka coba Moms meminum sesuatu yang dingin atau makan sesuatu. \n\n Kemudian, berbaringlah di sisi untuk melihat apakah hal tersebut membuat Si Kecil bergerak. Lalu, coba menghitung tendangan Si Kecil. \n\n Tidak ada jumlah gerakan yang optimal tetapi Moms harus menetapkan garis dasar sebagai aturan umum, Moms harus menghitung setidaknya memiliki 10 tendangan atau lebih dalam kurun waktu dua jam. \n\n Itulah beberapa tanda-tanda bahaya saat kehamilan trimester ketiga, yang penting untuk diketahui. Jika kamu mengalaminya dan merasa ragu apakah itu bahaya atau tidak, kamu bisa konsultasi dengan dokter kandungan RS Hermina Mekarsari terkait dengan kondisi yang dialami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 08 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Tips Nyaman, Aman, dan Sehat Saat Mudik Lebaran untuk Ibu Hamil<\/a><\/h3>
\n\n Sahabat Hermina, sebentar lagi Bulan Puasa telah usai dan mudik menjadi salah satu kebiasaan yang enggan untuk dilewati. Momen penting ini, kita dapat bertemu saudara-saudara serta kerabat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tentu saja, ada beberapa yang perlu dipersiapkan untuk mudik, termasuk juga pada ibu hamil. Lalu apa sajakah yang harus diperhatikan bagi para ibu hamil saat akan mudik? Berikut adalah tipsnya! \n\n \n Pertimbangkan Usia Kehamilan, dan pastikan sudah masuk ke trimester kedua \n Diskusikan terlebih dahulu dengan Dokter Kandungan untuk memastikan kondisi ibu dan janin. Hal ini dikarenakan, saat mudik memerlukan kondisi fisik yang baik, bahkan disarankan untuk USG terlebih dahulu untuk memastikan kondisi janin. \n Gunakan pakaian yang membuat nyaman bagi ibu hamil yaitu yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu ketat \n Pastikan ibu hamil tidak dehidrasi, hal ini dikarenakan ibu hamil cenderung mudah berkeringat dan sering buang air kecil. Sehingga penting untuk memperhatikan asupan cairannya \n Pastikan ibu hamil membawa camilan sehat, obat-obatan serta vitamin kehamilan saat mudik. Camilan dapat berupa biskuit oat, susu, buah dan kacang-kacangan. Camilan dapat menghindari terjadinya pusing, mual, dan rasa lelah saat perjalanan. \n Luangkan waktu untuk beristirahat saat di perjalanan agar kondisi tetap prima. Jika dengan kendaraan pribadi bisa istirahat dahulu setiap dua jam sekali \n Ketahui tempat-tempat dengan layanan medis di kampung halaman. Hal ini dapat membantu jika sewaktu-waktu ibu hamil membutuhkan pertolongan saat mudik di kampung halaman \n \n\n Itulah beberapa tips agar ibu hamil selalu sehat saat perjalanan mudik lebaran dengan nyaman, aman dan sehat. Dengan begitu, kita bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman dengan lebih bermakna. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 28 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Bahayakah Kaki Bengkak Ketika Hamil ?<\/a><\/h3>
\n\n Masalah kesehatan yang kerap terjadi pada saat ibu hamil adalah kaki yang bengkak, seiring dengan usia kehamilan yang semakin bertambah kerap menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu gangguan ini terjadi akibat adanya penumpukan cairan di dalam jaringan tubuh. Namun jangan khawatir sahabat hermina, masalah kaki bengkak pada ibu hamil ternyata adalah salah satu hal yang umum terjadi. Bengkak biasanya menyerang bagian tungkai, penggelangan kaki, kaki hingga jari kaki. Pembengkakan pada kaki ini disebut juga sebagai edema. \n\n Pada masa kehamilan sahabat hermina tentu banyak menemukan sejumlah perubahan didalam tubuh hal ini dapat menimbulkan gangguan dan rasa yang kurang nyaman, Kaki yang bengkak saat hamil tentu saja dapat mengganggu aktifitas sehari - hari sahabat hermina, Oleh karena itu penting bagi sahabat hermina untuk mengetahui beberapa penyebab yang dapat memicu kaki bengkak \n\n Benarkah kebiasaan ini dapat memicu kaki bengkak ? \n\n Pembengkakan pada kaki sahabat hermina disebut aman dan tidak berbahaya jika terjadi secara bertahap dan tidak disertai dengan keluhan lain, Sahabat Hermina perlu waspada apabila terjadi pembengkakan kaki yang terjadi secara tiba - tiba, karena bisa jadi salah satu pertanda terjadinya preeklamsia. Gangguan preeklamsia ini biasa terjadi ketika sahabat hermina memasuki trimester kedua atau trimester akhir. \n\n Ada tiga hal yang umum terjadi yang dapat menjadi pemicu sahabat hermina mengalami bengkak pada kaki saat hamil, diantaranya adalah : \n\n \n Perubahan Hormon : Menahan banyaknya cairan pada saat Sahabat Hermina hamil dan perubahan hormon untuk kebutuhan janin yang terjadi ketika sahabat hermina hamil biasanya memicu kaki bengkak \n Pertumbuhan Rahim : Pada masa kehamilan trimester pertama sampai dengan trimester akhir bayi bertumbuh, begitu juga dengan rahim, iya akan ikut membesar, dengan begitu akan berdampak pada aliran darah kembali ke jantung. Hal ini tentunya dapat memicu kaki sahabat hermina membengkak. \n Cairan yang tertahan : Saat sahabat hermina hamil, tubuh dengan otomatis akan menahan cairan lebih yang berguna untuk menjaga janin dalam kandungan sahabat hermina agar tetap sehat. Cairan yang tertahan tentu dapat memicu kaki bengkak. \n \n\n Namun tahukah sahabat hermina ? \n\n Ternyata kebiasaan - kebiasaan yang sering dilakukan juga dapat menjadi pemicu terjadinya bengkak pada kaki sahabat hermina. Oleh karena itu, sahabat hermina harus tahu kebiasaan apa saja yang dapat memicu kaki bengkak agar sahabat hermina dapat menghindarinya. \n\n \n Kurang mengkonsumsi Air putih \n Konsumsi kafein yang berlebihan \n Terlalu banyak berjalan kaki atau menggantung kaki saat duduk \n Menggunakan alas kaki yang tidak tepat \n Mengkonsumsi makanan yang tidak dianjurkan oleh dokter \n Mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung garam atau nutrium yang akan membuat tubuh lebih banyak menahan cairan \n \n\n \n\n Oleh karena itu sahabat hermina sangat disarankan untuk benar - benar memperhatikan pola hidup atau kebiasaan sehari - hari yang dilakukan sahabat hermina. Jika sahabat hermina mengalami kaki yang bengkak sehingga mengganggu aktifitas sehari - hari, sabahat hermina disarankan untuk segera melakukan konsultasi langsung dengan dokter spesialis kadungan sahabat hermina di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 17 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mual muntah pada kehamilan<\/a><\/h3>
Mengatasi keluhan-keluhan yang terjadi selama masa kehamilan merupakan suatu hal yang perlu diketahui oleh para ibu hamil. Diharapkan dengan demikian kehamilan yang sedang dijalani bukan menjadi suatu hal yang menyiksa hari-hari ibu hamil, tapi menjadi sesuatu hal yang menyenangkan. \n\n Gejala mual dan muntah (morning sickness) adalah hal yang paling sering dialami oleh para ibu hamil, terutama terjadi pada awal-awal kehamilan atau pada trimeseter pertama. Walaupun mual dan muntah akan hilang dengan sendirinya ketika kehamilan memasuki trimester ke dua, namun mual dan muntah patut diwaspadai. Mual dan muntah dapat menyebabkan kekurangan gizi baik pada ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Trimester pertama merupakan masa kritis di mana janin berada dalam tahap awal pembentukan organ-organ tubuh. Jika janin mengalami kekurangan gizi tertentu, pembentukan organ yang sempurna dapat mengalami kegagalan. Selain itu, janin juga beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah. \n\n PENYEBAB \nMengapa bisa terjadi mual-muntah pada ibu hamil? Mual atau nausea, pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya produksi hormon estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Jika frekuensi mual muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual. \n \nAda juga teori yang mengatakan, penyebab mual-muntah tak lain adalah faktor HCG (Human chorionic gonodotropin). Hormon ini dihasilkan plasenta (ari-ari) selama awal kehamilan. Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan tumbuh maksimal ketika kehamilan menginjak usia 12-16 minggu. Pada saat ini biasanya mual-muntah akan berhenti. \n \n\n Teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi korialis) yang menempel pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap sebagai benda asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual. \n\n Perubahan metabolisme glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai penyebab mual-muntah. Namun, setelah terjadi penyesuaian terhadap sel-sel plasenta dan terjadi kompensasi metabolisme glikogen di dalam tubuh, maka rasa mual itu akan hilang. \nFaktor terakhir yang juga sering menentukan adalah faktor psikologis ibu hamil.Contoh, ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tak diinginkan bisa mengalami mual dan muntah \n \nNamun begitu, penyebab hiperemesis gravidarum sampai kini belum diketahui pasti. Salah satu kemungkinannya, yaitu hormon HCG yang berlebihan. Mungkin juga karena adaptasi ibu hamil pada hormon-hormon yang timbul selama kehamilan kurang baik. Kemampuan beradaptasi ibu hamil, nyatanya memang sangat idiviudal seperti halnya reaksi alergi. \n\n PENANGANAN \nJika setiap kali makan bahkan minum selalu disertai muntah, frekuensi berkemih berkurang, dan jumlah urin sedikit, maka dengan indikasi hiperemisis gravidarum seperti itu ibu hamil perlu dirawat. Pada kasus yang lebih parah biasanya suami akan melaporkan kalau istrinya bertambah lemas dan mukanya pucat . Kalau badan sudah lemas terus-menerus artinya ibu sudah mengalami dehidrasi. \n\n Untuk memperoleh kepastian diagnosa, ibu harus melalui pemeriksaan urin di laboratorium. Jika air seninya mengandung zat keton berarti ibu hamil positif harus masuk rumah sakit. Selama perawatan awal, biasanya semua intake makanan dan minuman harus melalui cairan infus. Pasien umumnya akan dipuasakan selama 6- 8 jam agar lambungnya dapat beristirahat. Setelah itu pemberian makan akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari makanan cair, makanan semipadat sehingga makanan biasa. \n\n Selama itu, ibu pun akan mendapat obat antimual. Bahkan bila sampai mengalami luka lambung karena intake yang kurang, maka dokter akan mengobatinya dengan obat antimag. Pada umumnya,dalam 24 jam gejala mual akan menghilang. \n\n Petumbuhan janin juga dipantau melalui USG. Namun ibu tetap merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dalam pengobatan. Dengan asumsi jika asupan kalori ibu hamil tercukupi, maka janin pun akan memperoleh makanan yang cukup melalui plasenta. Lama perawatan di rumah sakit tergantung pada kondisi ibu, tapi rata-rata 2-3 hari. Jangan lupa, dukungan moril dari keluarga untuk menenangkan jiwa ibu hamil sangat diperlukan. Selesaikan masalah yang membebani selama ini. Intinya, lepaskan diri dari segala macam stres. \n\n Pastikan juga kondisi kesehatan kandungan anda. Jika sedang mengalami keluhan kesehatan janin periksakan ke dokter spesilalis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tips Mempersiapkan Kehamilan<\/a><\/h3>
Memiliki keturunan setelah kita menikah adalah salah satu hal yang paling dinantikan bagi setiap pasangan, Tapi tahukah sahabat hermina gaya hidup serta pola makan yang tidak sehat saat ini terkadang bisa menjadi salah satu penghambat sahabat hermina dalam memiliki keturunan. \n\n Untuk itu bagi sahabat hermina yang sudah berniat untuk segera memiliki keturunan, mempersiapkan kehamilan dapat dimulai segera dengan menjalani pola hidup sehat dimulai dari sekarang juga, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kesehatan tubuh, minum suplemen asam folat serta berhenti merokok. \n\n Persiapan kehamilan penting dilakukan sedini mungkin dan segera ketika pasangan sudah berniat untuk memiliki anak. Persiapan ini penting dilakukan agar tubuh siap untuk hamil dan tetap sehat selama kehamilan hingga waktu persalinan tiba. \n\n Mengapa perlu dilakukan persiapan kehamilan ? \n\n Dalam melakukan persiapan kehamilan tidak bisa dilakukan sembarangan, dengan perencanaan yang baik, kehamilan bisa terhindar dari masalah yang mungkin muncul termasuk resiko cacat lahir. Berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan adalah salah satu langkah yang tepat dalam memulai program kehamilan. Mungkin akan dilakukan beberapa pemeriksaan fisik hingga terapi obat - obatan untuk tindakan lanjutan lainnya. \n\n Sahabat hermina berikut langkah Persiapan Sebelum Memulai Program Hamil yang bisa sahabat hermina catat : \n\n \n Berkonsultasi dengan dokter \n \n\n Konsultasi dengan dokter kandungan sangat penting dilakukan, ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sahabat hermina . selain itu mungkin akan dilakukan beberapa pemeriksaan yang berkaitan dengan organ reproduksimu, seperti USG. \n\n \n Menjaga berat badan (Berat badan Ideal) \n \n\n Obesitas atau Kelebihan berat badan bisa menjadi pemicu risiko terjadinya komplikasi pada masa kehamilan, seperti penyakit diabetes atau hipertensi. Sedangkan bagi sahabat hermina yang memiliki berat badan kurang ini juga bisa menjadi masalah untuk hamil. Oleh karena itu sahabat hermina disarankan untuk menjaga berat badan ideal, karena ini akan meningkatkan peluang untuk hamil pun makin besar \n\n \n Mengonsumsi asam folat \n \n\n Sahabat hermina disarankan untuk mengonsumsi asam folat setidaknya 6 bulan sebelum hamil. Kandungan dalam asam folat dapat membantu mencegah bayi terlahir cacat bawaan lahir. Selain bersumber dari makanan, asam folat juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen asam folat. Untuk kebutuhan asam folat sahabat hermina dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan. \n\n \n Konsumsi makanan bergizi seimbang \n \n\n Selain menjaga berat badan ideal, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang juga baik dilakukan dalam proses mempersiapkan kehamilan. Perhatikan jenis makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh Sahabat hermina. Berkonsultasi dengan dokter gizi atau ahli gizi bisa sangat membantu sahabat hermina dalam menghitung kebutuhan gizi sahabat hermina \n\n \n Jauhi rokok, alkohol, dan kafein \n \n\n Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan kafein, bisa membuat sulit hamil dan menurunkan kualitas sperma, ini juga bisa mengakibatkan resiko bayi terlahir dengan cacat fisik dan gangguan tumbuh kembang. \n\n \n Menjaga kesehatan gigi dan tubuh \n \n\n Mengapa disarankan untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi sebelum dan selama menjalani kehamilan ? \n\n Saat hamil, perubahan hormon dapat membuat lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi berlubang. Oleh karenanya penyakit gigi dan gusi sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan gangguan perkembangan organ janin. \n\n \n Olahraga \n \n\n Lakukan olahraga ringan yang sahabat hermina sukai, paling tidak selama 30 menit per hari. \n\n Dengan melakukan langkah-langkah untuk persiapan kehamilan di atas, diharapkan sahabat hermina akan lebih siap untuk hamil. Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar persiapan kehamilan kepada dokter spesialis kandungan di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Gejala Kanker Serviks<\/a><\/h3>
Tahukah Sahabat hermina Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Kanker ini terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali. Karena itu, sangat penting untuk melakukan screening untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul masalah yang serius. \n\n Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina. Serviks memiliki fungsi untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Selain itu serviks juga berfungsi untuk melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar. Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Penyebab dari terjadinya kanker serviks adalah Human papilloma Virus (HPV), kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuklah sel kanker. \n\n Jenis kanker serviks \n\n Ada dua jenis kanker serviks yang mungkin dialami, yauitu : \n\n \n Karsinoma sel skuamosa (KSS), adalah jenis kanker yang berawal dari dinding bagian luar leher rahim dan mengarah ke vagina. Jenis kanker pada leher rahim ini yang paling sering terjadi. \n Adenokarsinoma, adalah jenis kanker yang berawal pada sel glandular atau sel kelenjar pada saluran leher rahim. \n \n\n \n\n Ciri dan gejala kanker serviks \n\n Banyak kasus pada kanker serviks stadium awal atau sering disebut dengan pre-kanker tidak mengalami gejala apapun. Kanker leher rahim atau kanker serviks tidak menunjukkan gejala awal hingga saat tumor terbentuk. Setelah itu ketika tumor sudah terbentuk kemudian mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel-sel yang sehat. \n\n Ciri - ciri yang sering muncul pada kasus kanker serviks adalah sebagai berikut \n\n \n Perdarahan tidak wajar dari vagina \n Siklus menstruasi tidak teratur \n Adanya perdarahan padahal tidak sedang haid \n Menstruasi menjadi lebih lama \n Nyeri pada panggul dan pinggang \n Nyeri saat berhubungan seks \n Perdarahan setelah atau saat berhubungan seks, \n Perdarahan setelah menopause \n Badan lemas dan mudah lelah. \n Hilangnya nafsu makan \n Berat badan menurun \n Keputihan yang tidak normal, (berbau menyengat atau disertai darah) \n \n\n \n\n Terdapat beberapa kondisi lain seperti infeksi juga dapat menyebabkan berbagai ciri kanker serviks. Sahabat hermina, ketika menemukan ciri dan tada seperti diatas disaranakan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan terdekat, karena dengan mengabaikan kemungkinan gejala kanker serviks hanya akan membuat kondisi sahabat hermina akan memburuk dan kehilangan kesempatan perawatan yang efektif. \n\n \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar kanker Serviks (kanker leher rahim) kepada dokter spesialis kandungan di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 14 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
Masalah Infertilitas Pasangan Suami Istri<\/a><\/h3>
Memiliki buah hati tentu merupakan salah satu hal yang didambakan oleh hampir semua pasangan yang telah menikah. Maka tak heran bila banyak pasangan suami istri yang akan mengusahakan segala cara agar mereka bisa mendapatkan keturunan. Meskipun begitu, tak bisa dipungkiri bahwa tidak sedikit pasangan yang telah lama menikah dan mencoba segala cara untuk mendapatkan keturunan, namun usahanya belum membuahkan hasil. Hal ini biasanya dikaitkan dengan masalah kesuburan atau fertilitas. \n\n Bila dalam setahun belum terjadi kehamilan, padahal pasangan suami istri sudah rutin berhubungan seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, pasangan tersebut bisa dikatakan mengalami infertilitas atau kemandulan. Infertilitas dibagi menjadi 2 yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas primer adalah ketidakmampuan mendapatkan kehamilan setelah berhubungan 1 tahun tanpa kontrasepsi untuk wanita usia dibawah 35 tahun atau setelah 6 bulan pada wanita usia diatas 35 tahun. Infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan mendapatkan kehamilan pada wanita yang sebelumnya pernah hamil. \n\n Ada beberapa hal yang juga diyakini bisa menjadi faktor risiko terjadinya infertilitas pada laki-laki maupun perempuan. Gaya hidup sehat pun menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko infertilitas. Yuk simak rangkuman informasi lengkap tentang penyebab infertilitas. \n\n Infertilitas wanita bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau penyakit berikut ini: \n\n 1. Gangguan Ovulasi \n\n Masa subur wanita ditentukan dari periode ovulasinya. Oleh karena itu, saat proses ovulasi terganggu, wanita akan sulit menentukan masa suburnya atau bahkan tidak dapat melepaskan sel telur yang siap dibuahi untuk menciptakan kehamilan. Gangguan ovulasi bisa terjadi karena beberapa penyebab, antara lain: \n\n \n Gangguan hormon tiroid, termasuk hipertiroid dan hipotiroid \n Sindrom ovarium polikistik (PCOS) \n Kegagalan ovarium prematur, yaitu ketika indung telur berhenti menghasilkan dan melepaskan sel telur sebelum wanita menginjak usia 40 tahun \n \n\n 2. Penyumbatan tuba falopi \n\n Tuba falopi yang tersumbat menyebabkan sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur di dalam rahim, sehingga proses pembuahan tidak dapat terjadi. Hal ini juga menjadi penyebab infertilitas wanita. Kerusakan atau penyumbatan pada tuba falopi dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, yaitu: \n\n \n Penyakit radang panggul \n Penyakit menular seksual \n Riwayat operasi pada organ di dalam rongga perut atau panggul, seperti tuba falopi dan rahim \n Kehamilan Etopik \n \n\n 3. Gangguan lendir serviks \n\n Infertilitas wanita juga bisa disebabkan oleh gangguan lendir serviks. Ketika sedang memasuki masa subur atau ovulasi, lendir serviks bisa memudahkan sperma untuk mencapai sel telur di dalam rahim. Namun, jika ada gangguan pada lendir serviks, hal tersebut dapat mempersulit sperma untuk membuahi sel telur sehingga menghambat terjadinya kehamilan. \n\n 4. Kelainan bawaan \n\n Penyakit bawaan pada organ reproduksi wanita disebabkan oleh kelainan genetik. Salah satu contoh kelainan bawaan lahir yang dapat membuat wanita menjadi tidak subur adalah septate uterus, yaitu kondisi ketika terbentuk sekat di dalam rongga rahim. Wanita yang mengalami kondisi ini akan mengalami keguguran berulang atau sulit untuk hamil. Namun, kondisi ini dapat ditangani oleh dokter melalui prosedur operasi. \n\n 5. Endometriosis \n\n Endometriosis dapat menjadi penyebab terjadinya infertilitas wanita. Peradangan yang terjadi akibat endometriosis dapat merusak sel telur dan sperma. Kondisi ini tentunya mengganggu kesuburan dan dapat menghalangi terjadinya pembuahan. \n\n Sementara itu, infertilitas pada laki-laki bisa disebabkan oleh beberapa hal juga. Penyebab infertilitas pada laki-laki yang paling umum adalah azoospermia alias tidak ada sel sperma yang diproduksi. Bisa juga karena oligospermia, yakni ketika hanya sedikit sel sperma yang diproduksi. Terkadang sel sperma juga cacat atau mati sehingga sulit untuk bisa mencapai sel telur. Dalam kasus yang jarang terjadi, infertilitas pada laki-laki pun bisa disebabkan oleh penyakit genetik seperti fibrosis kistik atau kelainan kromosom. Untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab infertilitas pada pasangan suami istri, diperlukan pemeriksaan menyeluruh oleh dokter. \n\n Kapan sebaiknya mulai memeriksakan diri? \n\n Kesuburan sangat dipengaruhi usia terutama usia wanita. Saat berusia 20-30 tahun, kesuburan wanita mencapai puncaknya yakni berkisar 70%-80% dan akan menurun menjadi hanya 30% pada usia 30-40 tahun. "Wanita menikah memiliki peluang 80% hamil dalam setahun, khususnya jika dia menikah di usia produktif di bawah 30 tahun. Jika tidak hamil dalam kurun waktu tersebut, dia wajib memeriksakan diri ke dokter kandungan. Untuk wanita di atas 30 tahun, rentang waktunya ialah 6 bulan. Jika tidak hamil di masa 6 bulan setelah menikah, dia pun harus konsultasi ke dokter kandungan. \n\n Pemeriksaan infertilitas harus dilakukan suami istri mengingat infertilitas bisa terjadi karena faktor pria, wanita, atau keduanya. Untuk mendiagnosis infertilitas, awalnya dokter akan melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan umum suami dan istri. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tahu adanya kelainan fisik yang mungkin berkontribusi pada infertilitas. Jika tidak ada penyebab yang dapat ditentukan pada titik ini, tes yang lebih spesifik mungkin akan direkomendasikan. Untuk wanita, pemeriksaan ini termasuk tes hormon, analisis suhu tubuh dan ovulasi, rontgen tuba fallopi dan uterus, atau laparoskopi. Untuk laki-laki, tes awal fokus pada analisis sperma. \n\n Bagaimana solusi jika pasangan mengalami infertilitas? \n\n Setelah diketahui apa faktor yang menjadi penyebab terjadinya infertilitas pada pasangan suami istri, dokter akan segera memberikan rekomendasi perawatan dan pengobatan yang sesuai. Beberapa pengobatan infertilitas bisa berupa pemberian obat atau terapi hormon (terutama jika infertilitas disebabkan oleh ovulasi yang tidak teratur). Bisa juga dilakukan prosedur bedah seperti perawatan untuk endometriosis, perbaikan tuba falopi, atau pengobatan di dalam rahim. \n\n Dengan teknologi kedokteran kandungan yang canggih, saat ini telah dapat dikembangan teknologi reproduksi berbantu berupa inseminasi dan program bayi tabung (in vitro fertilisation atau IVF). Untuk program inseminasi, sperma yang telah diproses dimasukkan ke rahim sehingga mendekatkan antara sperma dan sel telur untuk memfasilitasi terjadinya pembuahan. Jadi, pembuahan pada inseminasi ini tetap terjadi di dalam tubuh wanita. \nPada dasarnya, tindakan yang dilakukan akan disesuaikan dengan apa yang menjadi penyebab infertilitas. Segera cek ke dokter untuk memastikan hal tersebut ya. Sahabat Hermina tidak perlu ragu lagi untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan di RS Hermina Pandanaran seputar infertilitas. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 14 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 17 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 08 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 22 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 08 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>