- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 21 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bahaya Cedera Saraf Tulang Belakang yang Menyebabkan Kelumpuhan<\/a><\/h3>
Kekerasan pada fisik manusia, kecelakaan, atau cedera ketika melakukan olahraga adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan timbulnya terjadinya luka atau kerusakan pada tulang belakang. Saraf pada tulang belakang turut sangat berperan dalam proses pengiriman sinyal dari otak yang menuju ke seluruh tubuh dan begitu juga sebaliknya. \n\n Cedera Saraf Tulang Belakang atau terjadinya luka yang mengakibatkan kerusakan pada bagian ini dapat menyebabkan komplikasi yang cukup sangat serius, seperti kehilangan kendali gerak. Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, cedera pada saraf tulang belakang ini akan berujung pada kelumpuhan. \n\n Ada dua jenis cedera pada saraf tulang belakang yang umum terjadi, yaitu cedera traumatis dan nontraumatis. Cedera traumatis sering sangat terjadi karena tulang punggung terkilir, bergeser, atau patah karena kecelakaan, terjatuh, atau dampak dari kekerasan. Sementara itu, cedera tulang belakang nontraumatis lebih disebabkan karena faktor lain, misalnya osteoporosis, kanker, peradangan tulang, radang sendi, dan kelainan tulang bawaan. Dibandingkan dengan wanita, pria berusia lebih dari 65 tahun atau antara usia 16 hingga 31 tahun lebih berisiko untuk mengalami cedera saraf tulang belakang. Terlebih jika memiliki riwayat gangguan kesehatan yang berhubungan dengan sendi dan tulang. Risiko juga lebih tinggi pada orang-orang yang sering melakukan aktivitas yang terbilang ekstrem dan memiliki cacat bawaan pada tulang. \n\n \n\n Kelumpuhan Akibat Cedera Saraf Tulang Belakang \n\n Dilihat dari gejalanya, cedera pada saraf tulang belakang bisa bersifat menyeluruh dan sebagian atau lokal. Gejala menyeluruh terjadi apabila cedera yang kamu alami membuat kamu lumpuh saat itu juga. Namun, apabila kamu masih bisa menggerakkan beberapa anggota tubuh, artinya gejala cedera hanya bersifat lokal atau sebagian. \n\n Hilangnya kemampuan pada indera dan kendali gerak ketika kamu mengalami cedera saraf tulang belakang juga terbagi menjadi beberapa tahapan, seperti: \n\n \n Quadriplegia atau tetraplegia, adalah lumpuh yang menyerang kedua tungkai dan lengan. Kelumpuhan tetraplegia bisa terjadi pada otot dada yang membuat kesulitan bernafas, sehingga membutuhkan alat bantu supaya tubuh mendapatkan cukup asupan oksigen. \n Triplegia, merupakan kelumpuhan yang menyerang salah satu lengan dan kedua tungkai \n Paraplegia, merupakan kelumpuhan yang menyerang separuh tubuh, yaitu bagian bawah atau kedua tungkai. \n \n\n \n\n Ketiga kelumpuhan diatas tentu memiliki gejala yang berbeda satu sama lain. Namun gejala cedera saraf tulang belakang yang umum terjadi dan bisa kamu kenali adalah sebagai berikut: \n\n \n\n \n Kehilangan Kemampuan untuk mengontrol gerak \n Tidak mampu mengendalikan buang air besar maupun buang air kecil \n Terjadi gangguan pernafasan \n Kemungkinan impotensi pada laki laki \n Kepala berada pada posisi tidak normal \n Kepala terasa sakit \n Hilangnya kemampuan sensorik seperti indra perasa dan merasakan sentuhan \n Beberapa bagian tubuh terasa sakit atau nyeri \n \n\n Sekarang kamu tau cedera saraf tulang belakang yang tidak segera mendapatkan penanganan besar risikonya untuk mengalami kelumpuhan. Jangan sepelekan rasa nyeri yang kamu alami pada bagian punggung, apalagi kalau berkaitan dengan tulang dan sendi. Kamu bisa konsultasikan kepada dokter spesialis orthopedi di RSU Hermina Medan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 24 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Sindrom Ramsay Hunt, Penyakit yang melumpuhkan sebagian area wajah<\/a><\/h3>
Apa itu Ramsay Hunt Syndrome? Penyakit ini sedang dialami oleh penyanyi ternama Justien Bieber yang menyebabkan dirinya gagal melaksanakan beberapa konser yang telah direncanakan di beberapa negara. \n\n Ramsay Hunt Syndrome atau disebut juga dengan Herpes Zoster Oticus adalah sekelompok gejala dari komplikasi herpes zoster atau cacar api. Herpes zoster ini disebabkan oleh reaktivasi (aktifnya kembali) virus penyebab cacar air yang menyerang saraf wajah sesisi. Reaktivasi ini dapat terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang sedang turun dan atau terjadi infeksi baru. \n\n Gejala pada penderita Ramsay Hunt Syndrome diawali dengan bintil-bintil berisi cairan yang berada disekitar daun telinga, sampai telinga tengah, munculnya gangguan pendengaran, kelumpuhan otot wajah sesisi. Gejala tambahan lain yang bisa dirasakan adalah perubahan sensasi pada indra pengecap (rasa makanan menjadi berubah), mata kering, mata berair, hiperakusis (telinga sangat peka terhadap suara), sumbatan hidung, kelemahan pada fungsi otot berbicara jika mengenai saraf vestibulokoklear. Selain itu bisa juga terjadi suara serak hingga aspirasi jika mengenai saraf vagus. \n\n Sindrom ini banyak dijumpai pada pasien berusia dewasa baik laki-laki atau perempuan. Kasus ini jarang ditemukan pada pasien anak-anak. \n\n Beberapa orang yang rentan terkena sindrom ini antara lain adalah orang dengan sistem imum yang lemah (pasien kanker, pengobatan steroid jangka panjang, penderita autoimun), ibu hamil, bayi baru lahir, orang yang belum divaksin cacar, pernah menderita cacar air atau api, dan pasien-pasien lanjut usia (usia di atas 60 tahun) \n\n Pengobatan segera dibutuhkan untuk menghindari komplikasi jangka panjang akibat penyakit ini, diantaranya adalah postherpetic neuralgia (rasa sakit permanen pada area bekas cacar), kehilangan pendengaran permanen, kelumpuhan wajah permanen, dan kerusakan mata. Obat-obatan yang bisa diberikan oleh dokter adalah obat antivirus, obat pereda nyeri, kortikosteroid, dan obat-obatan untuk menghilangkan gejala-gejala yang dirasakan, \n\n Untuk menghindari penyakit ini diantaranya dibutuhkan tubuh yang sehat agar sistem imun tidak turun dengan cara menjaga pola hidup sehat dan tidak lupa untuk tetap rajin berolahraga. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 24 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 21 November 2023<\/li><\/ul><\/div>