- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Awasi Bahaya polusi bagi kesehatan <\/a><\/h3>
Sahabat Hermina Tahukah kamu? \n \nPolusi udara telah menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang muncul di era modern ini. Pencemaran udara tidak hanya disebabkan oleh kendaraan bermotor, namun juga oleh asap pabrik. Polusi udara berdampak besar pada kualitas udara yang kita hirup dan kesehatan kita secara keseluruhan. \n\n Polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita, karena polusi banyak mengandung zat berbahaya seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, partikel padat dan cair seperti sulfat, nitrat, bahan kimia organik, logam, partikel tanah atau debu, sulfur dioksida. Oleh karena itu, kita perlu mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah pencemaran udara. \n\n Lalu apa dampak kesehatan dari polusi udara? \nDengan adanya pencemaran udara, udara atau oksigen yang dihirup bercampur dengan zat-zat berbahaya saat ini, sehingga dapat muncul menimbulkan berbagai penyakit yang dapat mengancam kesehatan antara lain : \n \n1. Iritasi pada hidung dan mata merah \nIni merupakan gejala awal polusi udara. Reaksi langsung terhadap polusi udara bergantung pada sensitivitas tubuh masing-masing orang. Beberapa orang mungkin langsung merasakan efeknya, seperti iritasi pada mata, hidung, atau tenggorokan. \n\n 2 Masalah pernapasan \nGangguan pernapasan ini disebabkan oleh peradangan pada lapisan bronkus. Penyakit ini dengan gejala batuk berlendir (berdahak) atau tidak adanya lendir. Jika berdahak, umumnya dahak yang dikeluarkan berwarna bening, kehijauan, dan kekuningan. Bronkitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus, dan polusi udara dapat memperburuk keadaan. Menghirup polusi udara setiap hari dapat membahayakan kesehatan Anda, misalnya \n - Asma \n - Bronkitis \n - Radang paru-paru \n - PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) \n - Ca Paru-paru \n \n\n 3. Gangguan kardiovaskular \n\n Partikel kecil polusi udara yang masuk ke aliran darah dapat merusak pembuluh darah bahkan menempel pada plak yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung, otak, atau kaki. \n\n 4. Penyakit autoimun \nDampak lain dari polusi udara adalah memicu penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis. Paparan polutan mengganggu sistem kekebalan tubuh dan justru menyerang bagian tubuh yang sehat. Faktanya, sistem imun dianggap sebagai pertahanan tubuh terhadap penyakit dan zat asing seperti bakteri dan virus. \n\n 5. Gangguan kehamilan dan janin \nDampak paparan polusi udara dalam jangka panjang juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita dan pria serta membuat sulit hamil. \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 30 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Anda Perokok? Hati-hatiPPOK!<\/a><\/h3>
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) adalah penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat kita saat ini. PPOK disebabkan oleh berbagai hal, namun penyebab PPOK yang paling sering terjadi yaitu karena merokok. Kondisi PPOK tidak boleh dianggap remeh karena penyakit ini menyerang paru-paru dan berdampak sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Ironisnya, penyebab utama penyakit ini ternyata adalah kebiasaan merokok. \n\n \n\n Seseorang bisa terjangkit PPOK karena adanya peradangan pada paru-paru yang kemudian berkembang dalam jangka waktu lama dan menyebabkan aliran udara dari paru-paru terhalang. Penderita PPOK selalu mengalami kesulitan bernapas karena adanya pembengkakan dan lendir atau dahak di saluran pernafasan penderita PPOK. \n\n \n\n Risiko terjangkit PPOK meningkat pada orang-orang usia tua atau lansia dan aktif merokok dalam jangka waktu yang lama. PPOK menyerang orang yang merokok secara aktif maupun pasif sebagai akibat dari terhirup asap rokok. \n\n \n\n Secara umum proses rokok yang dapat menyebabkan kerusakan saluran pernafasan adalah karena di dalam asap rokok terdapat ribuan zat berbahaya yang dapat merusak Kesehatan kita \n\n \n\n Zat-zat berbahaya yang terdapat dalam rokok tersebut masuk saluran pernafasan selanjutnya menempel pada saluran pernapasan, yang lambat laun dapat bertumpuk di saluran pernapasan sehingga menyebabkan infeksi. Sementara itu produksi lender makin bertambah banyak dan kondisi ini sangat mendukung untuk perkembang biakan kuman. Apabila kondisi tersebut terjadi terus menerus maka akan terjadi radang dan penyempitan saluran nafas serta berkurangnya elastisitas saluran pernafasan dan paru-paru. Besar kecilnya intensitas dan waktu paparan zat-zat berbahaya dalam asap rokok akan berpengaruh terhadap kondisi saluran pernafasan. Semakin sering terpapar asap rokok maka akan mempercepat terjadinya kerusakan saluran pernapasan. Kondisi inilah yang menyebabkan perokok rentan mengalami PPOK. \n\n \n\n PPOK berkembang secara perlahan dan tidak menunjukkan gejala khusus pada tahap awal. Gejala PPOK muncul ketika sudah terjadi kerusakan yang signifikan pada paru-paru. \n\n \n\n Sejumlah gejala yang biasanya dialami oleh penderita PPOK adalah batuk tidak kunjung sembuh yang dapat disertai dahak, napas tersengal-sengal (terutama saat melakukan aktivitas fisik), berat badan menurun, nyeri dada, mengi, dan lemas. \n\n \n\n Untuk mencegah terjadinya PPOK, salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan yaitu dengan berhenti merokok secara total dan juga menghindari paparan asap rokok. Selain itu sebaiknya hindari penyebab-penyebab lain yang dapat menyebabkan PPOK seperti paparan debu serta polusi udara, dan jangan lupa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 30 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 10 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>