- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 16 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bagaimana Kita Memantau Tumbuh Kembang Si Kecil? <\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, semakin bertambahnya usia seorang anak, tentu perkembangan dan pertumbuhannya juga akan bertambah dari segala aspek. Pemantauan tumbuh kembang pada 1000 hari pertama kehidupan sangat penting, mengingat pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pada usia ini. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks. Bagaimana Cara kita memantau Tumbuh kembang anak? \n\n Perkembangan otak yang sangat pesat pada usia di bawah 2 tahun ini disebut periode kritis perkembangan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, seperti faktor pola asuh orang tua, lingkungan sekitar anak, nutrisi dan gizi yang diberikan, permainan dan tontonan yang mendidik, dan rekreasi untuk mengenal dunia luas. Terdapat 3 kata dalam pemantauan tumbuh kembang anak, yaitu Asah, Asuh, dan Asih. \n\n Asah merupakan cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sedini dan sesuai mungkin. Terutama pada usia 4 – 5 tahun pertama (golden year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik. \n\n Asuh menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya, kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi, serta intervensi dini akan timbulnya gejala penyakit. \n\n Asih merupakan pentingnya menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting untuk diberikan. \n\n Biasanya, tumbuh kembang seorang anak terjadi paling pesat pada usia 0-3 tahun. Pantau tumbuh kembang anak karena tumbuh kembang yang baik tentu akan mempengaruhi kehidupan anak ke depannya. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memantau tumbuh kembang anak yaitu : \n\n Perhatikan Tinggi Badan dan Berat Badan Buah Hati \n\n Faktor pertama adalah tinggi badan dan berat badan sang buah hati alias perkembangan fisik Si Kecil. Ketika usia anak menginjak 1 tahun, tinggi badan yang menunjukkan angka ideal adalah sekitar 60 sampai 70 sentimeter. Sementara berat badan idealnya berkisar antara 10 sampai 11 kilogram. \n\n Hitung Lingkar Kepala Buah Hati \n\n Pada usia 1 tahun, ukuran lingkar kepala anak antara 43 hingga 46 sentimeter. Sementara pada usia 2 tahun, ukuran kepalanya adalah 44 sampai 47 sentimeter. Idealnya, angka lingkar kepala anak setiap tahunnya bertambah sebesar 2 sentimeter. Kalau ukurannya berbeda, ibu sebenarnya tidak perlu khawatir. Namun, jika intervalnya cukup jauh, ibu bisa membawa anak ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. \n\n Perhatikan Perkembangan Anak \n\n Selain fisik anak, ibu juga perlu memperhatikan perkembangan tumbuh anak. Jika anak mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya, keadaan tersebut dapat lebih cepat terdeteksi. \n\n Adapun 4 parameter dalam memantau perkembangan anak dan balita, yaitu: \n\n \n \n Personal sosial merupakan kemampuan mandiri, sosialisasi dan interaksi dengan lingkungan \n \n \n Gerakan motorik halus merupakan kemampuan untuk mengamati \n \n \n Bahasa merupakan kemampuan mandiri respon terhadap suara mengikuti perintah dan memegang benda \n \n \n Perkembangan motorik kasar dan berikutnya dengan pengenalan dan sikap tubuh \n \n \n\n Nah, Sahabat Hermina Balikpapan, yuk pantau terus tumbuh kembang 1000 Hari Pertama Si Kecil agar pertumbuhannya optimal dan Si Kecil tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, dan cerdas. Salam sehat. \n\n Sahabat Hermina, semakin bertambahnya usia seorang anak, tentu perkembangan dan pertumbuhannya juga akan bertambah dari segala aspek. Pemantauan tumbuh kembang pada 1000 hari pertama kehidupan sangat penting, mengingat pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pada usia ini. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks. Bagaimana Cara kita memantau Tumbuh kembang anak? \n\n Perkembangan otak yang sangat pesat pada usia di bawah 2 tahun ini disebut periode kritis perkembangan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, seperti faktor pola asuh orang tua, lingkungan sekitar anak, nutrisi dan gizi yang diberikan, permainan dan tontonan yang mendidik, dan rekreasi untuk mengenal dunia luas. Terdapat 3 kata dalam pemantauan tumbuh kembang anak, yaitu Asah, Asuh, dan Asih. \n\n Asah merupakan cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sedini dan sesuai mungkin. Terutama pada usia 4 – 5 tahun pertama (golden year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik. \n\n Asuh menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya, kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi, serta intervensi dini akan timbulnya gejala penyakit. \n\n Asih merupakan pentingnya menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting untuk diberikan. \n\n Biasanya, tumbuh kembang seorang anak terjadi paling pesat pada usia 0-3 tahun. Pantau tumbuh kembang anak karena tumbuh kembang yang baik tentu akan mempengaruhi kehidupan anak ke depannya. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memantau tumbuh kembang anak yaitu : \n\n Perhatikan Tinggi Badan dan Berat Badan Buah Hati \n\n Faktor pertama adalah tinggi badan dan berat badan sang buah hati alias perkembangan fisik Si Kecil. Ketika usia anak menginjak 1 tahun, tinggi badan yang menunjukkan angka ideal adalah sekitar 60 sampai 70 sentimeter. Sementara berat badan idealnya berkisar antara 10 sampai 11 kilogram. \n\n Hitung Lingkar Kepala Buah Hati \n\n Pada usia 1 tahun, ukuran lingkar kepala anak antara 43 hingga 46 sentimeter. Sementara pada usia 2 tahun, ukuran kepalanya adalah 44 sampai 47 sentimeter. Idealnya, angka lingkar kepala anak setiap tahunnya bertambah sebesar 2 sentimeter. Kalau ukurannya berbeda, ibu sebenarnya tidak perlu khawatir. Namun, jika intervalnya cukup jauh, ibu bisa membawa anak ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. \n\n Perhatikan Perkembangan Anak \n\n Selain fisik anak, ibu juga perlu memperhatikan perkembangan tumbuh anak. Jika anak mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya, keadaan tersebut dapat lebih cepat terdeteksi. \n\n Adapun 4 parameter dalam memantau perkembangan anak dan balita, yaitu: \n\n \n \n Personal sosial merupakan kemampuan mandiri, sosialisasi dan interaksi dengan lingkungan \n \n \n Gerakan motorik halus merupakan kemampuan untuk mengamati \n \n \n Bahasa merupakan kemampuan mandiri respon terhadap suara mengikuti perintah dan memegang benda \n \n \n Perkembangan motorik kasar dan berikutnya dengan pengenalan dan sikap tubuh \n \n \n\n Nah, Sahabat Hermina Balikpapan, yuk pantau terus tumbuh kembang 1000 Hari Pertama Si Kecil agar pertumbuhannya optimal dan Si Kecil tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, dan cerdas. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 21 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, pada umumnya sebagai orangtua tentunya kita ingin agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki anak. Sebelum membahasnya lebih lanjut, kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu pertumbuhan dan perkembangan pada anak. \n\n Pertumbuhan yaitu peningkatan pada ukuran atau bagian tubuh pada anak yang meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan. Sedangkan Perkembangan yaitu peningkatan kemahiran berbagai keterampilan (kemampuan) seperti ketegakan kepala, berbicara, belajar, mengekspresikan perasaan dan berhubungan dengan orang lain. \n\n Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu faktor genetik/keturunan yang dapat berpengaruh pada tinggi badan anak, percepatan pertumbuhan pada anak perempuan juga lebih cepat saat pubertas. Selain itu, faktor lingkungan juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu seperti nutrisinya, infeksi yang masuk ke tubuhnya, faktor sosial, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap emosi, dan faktor kultural. \n\n Dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan pada anak, terdapat peran nutrisi di awal kehidupan (1000 Hari Pertama Kehidupan). Untuk Jangka pendeknya, nutrisi yang dapat mempengaruhi perkembangan otak sehingga juga berpengaruh pada pertumbuhan dan komposisi massa otot tubuh untuk pengaturan metabolisme, glukosa, lemak, protein dan hormon anak. Sedangkan dalam jangka panjang, kognitif dan kemampuan belajar dipengaruhi sistem imunitas, sehingga mencegah penyakit tidak menular (DM, obesitas, tekanan darah tinggi, kanker, stroke, dan penuaan). \n\n Mengapa nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan penting? karena dampak yang ditimbulkan apabila terjadi malnutrisi (nutrisi yang buruk) pada periode ini bersifat permanen dan berjangka panjang. Bahkan dapat terjadi stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang dikarenakan nutrisi yang tidak optimal. Stunting akan berdampak pada kecerdasan anak serta risiko timbulnya penyakit degeneratif (obesitas, DM, penyakit jantung koroner, dll) dikemudian hari. \n\n Demikian untuk penjelasan mengenai pentingnya deteksi dini tumbuh kembang anak. Perlu diketahui bahwa stunting dapat dicegah dengan memperhatikan kuantitas dan kualitas protein yang dikonsumsi balita. Kemudian apabila bunda ingin berkonsultasi masalah kesehatan si kecil atau untuk keluhan yang lain seperti mengalami gangguan baik dari sisi fisik, mental dan sosial,maupun Klinik Tumbuh Kembang segera kunjungi dokter spesialis Anak, atau Rehabilitasi Medik (Fisioterapis, Terapis wicara, okupasi terapis), Ahli gizi di RSU Hermina Solo. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 16 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tahapan dalam Optimalkan Tumbuh Kembang Anak <\/a><\/h3>
Tahap tumbuh kembang anak terbagi menjadi dua. Tumbuh (growth) adalah perubahan fisik yang dapat diukur; Kembang (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. \n\n \n\n Masa balita seringkali disebut sebagai periode emas. Pada periode usia 0-5 tahun, terjadi peningkatan pesat pada pertumbuhan dan perkembangan balita. Mari cari tahu lebih jauh tentang bagaimana mengoptimalkan periode emas balita \n\n \n\n \n\n Pertumbuhan dan Perkembangan Si Kecil \n\n \n\n Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat diukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan Si Kecil dapat dipantau melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan ukuran lainnya sesuai usia dengan standarisasi alat ukur tertentu. Sedangkan perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, misalnya Si Kecil dapat berjalan atau berbicara. Perkembangan dapat diamati dari cara ia bermain, belajar, berbicara, dan bersikap. \n\n \n\n Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi jenis kelamin, perbedaan ras, usia, genetik, dan kromosom. Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan sosial, ekonomi, nutrisi, dan stimulasi psikologis. \n\n \n\n Periode emas Si Kecil berlangsung pada rentang usia 0-5 tahun. Usia ini merupakan fase awal tumbuh kembang dan akan berpengaruh pada fase selanjutnya. Di masa ini, ibu harus semakin cermat untuk mendapatkan hasil optimal dan mencegah terjadinya kelainan sedini mungkin. \n\n \n\n \n\n Stimulasi Tumbuh Kembang Otak Si Kecil \n\n \n\n Stimulasi jaringan otak sangat penting selama periode emas Si Kecil. Semakin banyak stimulasi yang diberikan kepada Si Kecil, jaringan otak akan berkembang hingga mencapai 80% pada usia 3 tahun. Sebaliknya, jika Si Kecil tidak pernah diberi stimulasi yang cukup, maka jaringan otaknya akan mengecil sehingga fungsi otak akan menurun. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan Si Kecil menjadi terhambat. Stimulasi yang kurang dapat memengaruhi perkembangan kecerdasan otak, penyimpangan tumbuh kembang, bahkan gangguan perkembangan yang menetap. Berikut tahapan stimulasi sesuai usia Si Kecil: \n\n \n\n - Usia 0 - 4 Bulan \n\n Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang. Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh Si Kecil. Ajak Si Kecil tersenyum, bicara, dan mendengarkan musik. \n\n \n\n - Usia 4-6 Bulan \n\n Sering tengkurapkan Si Kecil. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan berwarna. \n\n \n\n - Usia 6-12 Bulan \n\n Ajari Si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan makan biskuit, ajari memegang benda kecil dengan 2 jari, ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan, ajak bicara sesering mungkin, latih mengucapkan ma-ma, pa-pa, beri mainan yang aman dipukul-pukul. \n\n \n\n - Usia 1-2 Tahun \n\n Ajari berjalan di undakan atau tangga, ajak membersihkan meja dan menyapu, ajak membereskan mainan, ajari mencoret-coret di kertas, ajari menyebut bagian tubuhnya, bacakan cerita anak, ajak bernyanyi dan bermain. \n\n \n\n - Usia 2-3 Tahun \n\n Ajari berpakaian sendiri, ajak melihat buku bergambar, bacakan cerita anak, ajari makan di piringnya sendiri, ajari cuci tangan, ajari buang air besar dan kecil di tempatnya. \n\n \n\n - Usia 3-5 Tahun \n\n Minta Si Kecil menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika bicara, jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan, awasi Si Kecil ketika mencoba hal-hal baru. \n\n \n\n \n\n Prinsip-Prinsip Stimulasi Tumbuh Kembang Si Kecil \n\n \n\n Di bawah ini merupakan beberapa prinsip stimulasi tumbuh kembang anak: \n\n 1. Dilakukan saat anak gembira, tidak sedang lapar atau ngantuk \n\n 2. Dilakukan pada 4 aspek perkembangan \n\n 3. Dilakukan konsisten, dimulai dari kemampuan yang sudah dimiliki. \n\n 4. Menggunakan alat permainan sesuai dengan usia \n\n \n\n \n\n Proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi jenis kelamin, perbedaan ras, usia, genetik, dan kromosom. Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan sosial, ekonomi, nutrisi, serta stimulasi psikologis. Menstimulasi tumbuh kembang Si Kecil dengan baik akan membantu Si Kecil tumbuh dengan baik dan sehat. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Samarinda<\/a><\/li>
- 16 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
Mengawal Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini<\/a><\/h3>
Orangtua merupakan faktor penting dalam menjaga, merawat, serta mengawal tumbuh kembang anak. Dalam proses perkembangannya, orangtua harus sigap dan peduli terhadap kondisi anak sejak masa awal kehidupan anak, karena tumbuh kembang anak dapat bermasalah jika orangtua tidak sigap dan kurang memperhatikan kondisi anak. \n\n \n\n Pada saat bayi memasuki usia tiga bulan. Bayi cenderung mulai menunjukkan aktivitas motorik, seperti mengangkat kepala. Namun, jika hal ini tidak ditemukan pada bayi dan orangtua tidak peduli, maka proses tumbuh kembang anak dapat menjadi lambat hingga nanti menginjak usia dewasa. \n\n \n\n Pertumbuhan anak dapat dipantau dengan melihat tinggi badan, berat badan, lingkat kepala, dan hal lain yang dapat diukur dengan alat ukur tertentu. Tentu hal ini berbeda dengan perkembangan anak yang tidak dapat diukur dengan alat ukur yang terstandarisasi. Perkembangan ini meliputi kapan Si Kecil mulai bisa bicara, duduk, berjalan, dan lain sebagainya. Perkembangan anak tidak dapat diukur dengan alat, tetapi melihat dari cara Si Kecil beraktivitas, bersikap, dan bicara. \n\n \n\n Lantas apa yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak? \n\n \n\n Tumbuh kembang anak usia dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal terdiri dari usia, genetik, kromosom, ras, dan jenis kelamin. Faktor eksternal meliputi stimulasi orangtua, keadaan ekonomi, sosial, dan nutrisi. \n\n \n\n Di periode emas anak, Anda harus lebih jeli dan cermat dalam memantau tumbuh kembang anak, karena akan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak selanjutnya. Dengan pantauan dan stimulasi yang tepat, tumbuh kembang anak akan optimal dan kelainan tumbuh kembang anak dapat dicegah sejak dini. \n\n \n\n Komponen Tumbuh Kembang Anak \n\n \n\n Tumbuh kembang anak memiliki empat komponen, yaitu, motorik kasar, motorik halus, sensorik, dan personal sosial. \n\n \n\n 1. Motorik kasar meliputi gerakan yang mulai dilakukan setiap anggota gerak tubuhnya, seperti berdisi, berlari, dan lainnya. \n\n \n\n 2. Motorik halus merupakan sentuhan yang mulai ditunjukkan, seperti usaha untuk meraih suatu benda yang ada di sekitarnya. \n\n \n\n 3. Kemampuan sensorik memperlihatkan bayi mulai mengeluarkan suara seperti ocehan seakan ingin menyampaikan sesuatu. \n\n \n\n 4. Kemampuan personal sosial lebih kepada kondisi lingkungan sekitar tempat ia tinggal. \n\n \n\n Keempat komponen ini harus dikawal sedini mungkin oleh para orangtua. Jika melihat ada hal yang janggal, hendaknya segera konsultasikan dengan pihak medis. \n\n \n\n Permasalahan yang dapat timbuh pada keempat komponen tumbuh kembang anak dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, yaitu: \n\n \n\n 1. Faktor turunan atau gen, contohnya anak yang mengidap down syndrom akan sulit untuk diobati. \n\n \n\n 2. Faktor lingkungan. Ketika anak tumbuh di lingkungan yang sunyi dan sepi dapat memengaruhi cara komunikasi anak yang nantinya cenderung jadi pendiam dan enggan untuk berbicara. Kondisi tersebut dapat diobati dengan rekayasa lingkungan melalui program terapi. \n\n \n\n 3. Faktor virus yang menyerang saat kehamilan dapat ditanggulangi dengan terapi. Ketika ada anak yang terlambat bicara atau bergerak, maka akan dilakukan intervensi untuk melatih anak tersebut. \n\n \n\n Tips Mengawal Tumbuh Kembang Anak \n\n \n\n 1. Kawal Tumbuh Kembang Anak Sejak Bayi \n\n Mengawal pertumbuhan dan perkembangan anak harus dilakukan oleh orangtua sejak dini. Apabila terlambat dalam menemukan kejanggalan dalam tumbuh kembang anak, maka dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak. \n\n \n\n 2. Jaga Nutrisi \n\n Jaga nutrisi tubuh agar tubuh dapat berkembang secara optimal dengan menjaga asupan dan pola makan, serta berolahraga. \n\n \n\n 3. Seimbangkan Aktivitas \n\n Para orangtua hendaknya jangan memandang anak sebagai orang dewasa mini yang artinya menghendaki anak agar melakukan sesuai keinginan orangtua dan memaksakan anak untuk beraktivitas seperti belajar mulai dari pagi hingga malam hari, karena akan menganggu proses tumbuh kembang, serta dapat memengaruhi tingkat stres anak. \n\n \n\n 4. Beri Stimulasi yang Tepat \n\n Dalam rangka mengawal tumbuh kembang anak, Anda juga perlu memberikan stimulai yang tepat seperti memberikan permainan yang sesuai dengan usia anak. Beri anak ruang untuk eksplorasi dengan lingkungannya agar mencapai tumbuh kembang yang optimal. \n\n \n\n \n\n Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil sejak dalam masa kandungan hingga 1000 hari pertama kehidupannya agar Si Kecil dapat tumbuh optimal dan baik. \n\n \n\n \n\n \n\n Narasumber : dr. Ikhsan Ali, M.Kes, Sp.A \n\n \n\n Spesialis Anak (Pediatri) \n\n \n\n Untuk membuat janji silahkan klik link berikut ini :https://www.herminahospitals.com/doctors/dr-ikhsan-ali-m-kes-sp-a \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 27 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Peran Orangtua dan Terapi ABK Autisme<\/a><\/h3>
Tahukah Sahabat Hermina bahwa 1-2% anak di dunia terdeteksi autis atau 1 dari 59 anak menderita autisme. Anak laki-laki lebih banyak terdiagnosa autisme dibanding perempuan. \n\n \n\n Autisme merupakan gangguan dalam perkembangan komunikasi, interaksi sosial, dan tidak bisa mengamati dan mengelola informasi. Sangat penting untuk mewaspadai gejala atau ciri-ciri autisme sedini mungkin, karena meskipun autisme tidak bisa disembuhkan, terdapat berbagai metode untuk menangani autisme yang bertujuan agar penderita dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, kondisi anak yang bagaimana yang harus orang tua waspadai? Di antaranya adalah: \n\n \n Tidak merespon jika dipanggil namanya \n Tidak tertarik berinteraksi atau menarik diri \n Kontak mata kurang \n Kesulitan memahami perasaan orang lain atau megungkapkan perasaannya sendiri \n Permainannya terbatas dan kurang imajinasi \n Kurang atau tidak dapat mencontoh kegiatan \n Tidak bisa bermain pura-pura \n Kesulitan mengekpresikan apa yang diinginkan \n Mengucapkan kata-kata yang tidak jelas atau pengulangan kata-kata yang tidak mempunyai arti \n Sulit beradaptasi dengan lingkungan baru \n Anak menunjukkan respon yang tidak lazim terhadap rangsangan \n \n\n \n\n Meskipun banyak metode yang bisa menangani penderita autisme agar dapat menyesuaikan diri, namun peran orangtua menjadi hal yang paling penting. “Guru pertama seorang anak adalah orang tuanya, namun guru terbaik bagi orang tua adalah anaknya”, sebagai orangtua, kita harus bisa menerima seutuhnya terlebih dahulu kondisi anak yang terdiagnosa autisme. \n\n \n\n Peran orangtua merupakan salah satu aspek dalam keberhasilan proses terapi, selain profesional dan terapis. Pada kenyataannya sering dijumpai orangtua menyerahkan sepenuhnya terapi anak autisnya pada klinik terapi yang dipilih, dengan alasan sudah membayar dengan mahal dan terapislah yang memahami metode terapi, padahal kerjasama profesional (dokter, terapis dan psikolog) dan orangtua (ayah dan ibu) diperlukan untuk keberhasilan terapi. Bentuk peran orangtua yang diharapkan dalam pelaksanaan terapi adalah menyediakan waktu untuk mengantar anak terapi, patuh menerapkan diet, memberi pengertian dan membangun kerja sama dengan saudara kandung lainnya, menambah ilmu seputar autisme, menjalin komunikasi dengan terapis tentang kemajuan belajar anak, membaca buku penghubung, konsisten dan menindaklanjuti program terapi di rumah. \n\n \n\n Tentunya anak autisme dengan orangtua yang menerima akan lebih dapat mengejar ketinggalan dibanding dengan anak autis yang mendapat penolakan dari orangtuanya. Maka dari itu sangat penting kerjasama antara orangtua, saudara kandung (keluarga), dan paramedis (dokter, terapis, psikolog). \n\n \n\n Sejauh ini belum diketahui penyebab autisme, siapa saja bisa mempunyai anak autisme. Namun keterlambatan tumbuh kembang penderita autisme bisa dikejar dengan penerimaan dan kasih sayang orangtua, dan tentunya dibantu dengan tenaga profesional (dokter dan terapis). \n\n \n\n Pecegahan sedini mungkin akan lebih baik, konsultasikan segera ke Klinik Tumbuh Kembang (KTK). Rumah Sakit Hermina Ciputat memiliki tim yang terdiri dari dokter (spesialis anak dan spesialis ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi), terapis (okupasi terapi, terapi wicara, fisioterapi) dan juga psikolog anak. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 27 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 16 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>