- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 11 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
HNP ( Herniated Nucleus Pulposus )<\/a><\/h3>
Hernia nukleus pulposus (HNP) adalah kondisi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang yang lebih sering dikenal dengan istilah ‘saraf terjepit’. \nAdapun keluhan yang dialami tergantung area yang mengalami HNP, bisa dari leher hingga pinggang, dimana 95% terjadi pada area pinggang ke bawah. Keluhan yang biasa dialami antara lain nyeri, bisa hingga kesemutan ataupun kelemahan otot. \n\n Penyebab dari HNP, salah satu faktor yaitu benturan pada tulang belakang. Dimana pada usia lanjut, kelenturan tulang belakang berkurang sehingga lebih rentan ketika terjadi cedera. Faktor-faktor lain yang berperan antara lain berat badan berlebih, posisi menggerakan tubuh yang salah, ataupun Riwayat keluarga. \n\n Selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis HNP bisa dilakukan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melihan kondisi tulang belakang. \n\n 1. Tatalaksana non operatif pada pasien HNP antara lain bisa dilakukan dengan : \nModifikasi aktivitas: tujuannya untuk melanjutkan aktivitas normal sehari-hari pada tingkat rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dapat ditoleransi, tanpa meningkatkan ketegangan. \n\n 2. Obat-obatan \n\n 3.Terapi fisik/olahraga: olahraga selama bulan pertama gejala mungkin bermanfaat dan pada saat yang sama meminimalkan kelemahan yang dapat terjadi karena tidak aktif. Latihan stres rendah seperti berenang, berjalan, dan bersepeda juga dianjurkan \n\n Tatalaksana operatif apabila tidak ada perbaikan maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression). \n\n PLDD merupakan Tindakan minimal invasive dengan metode penciutan bantalan tulang (Disc) dengan menggunakan sinar laser yang ditujukan pada bantalan tulang yang megalami penonjolan. Keunggulan Tindakan ini antara lain : pembiusan lokal, tanpa pembedahan, dan perawatan cepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 29 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Identifikasi Kondisi Red Flag Pada Low Back Pain ( Nyeri Punggung Bawah )<\/a><\/h3>
Nyeri punggung bawah ( Low Back Pain / LBP ) adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal, nyeri radikuler atau campuran keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu didaerah lumbal atau lumbosakral dan dapat disertai dengan penjalaran nyeri kearah tungkai dan kaki ( PPK Neurologi, 2016 ) \n\n Nyeri punggung bawah merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai abnormalitas, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui; dan didefinisikan dari lokasinya, yaitu di antara costae XII dan lipatan pantat. Nyeri ini seringkali disertai dengan nyeri pada salah satu maupun kedua kaki dan berkaitan dengan gejala neurologis pada ekstremitas inferior. Kondisi ini seringkali terjadi bersamaan dengan kondisi lain seperti keadaan psikologis, sosial dan biofisika sehingga berdampak pada proses penghantaran nyeri dan pengalaman nyeri individual ( Cahya et al., JPHV 2021).. \n\n Nyeri pinggang bawah dapat diklasifikasikan sesuai onsetnya yaitu nyeri pinggang bawah akut (< 6 minggu ), subakut ( 6 minggu – 3 bulan ) dan kronis ( > 3 bulan ). Nyeri pinggang bawah dapat disebabkan oleh karena kondisi infeksi, kondisi degeneratif, neoplasma, trauma, gangguan kongenital, penyakit metabolik, dan autoimunitas . Dari berbagai etiologi tersebut, penyebab tersering dari nyeri pinggang bawah adalah penyebab mekanik seperti trauma pada vertebra, diskus maupun jaringan lunak di sekitarnya. Penyebab kedua terbesar adalah akibat proses degeneratif seperti osteoartritis dan osteoporosis ( Cahya et al., JPHV 2021). \n\n Faktor risiko untuk terjadinya nyeri pinggang bawah antara lain aktivitas fisik yang berlebihan dalam jangka waktu yang panjang, stres dan ansietas, mengangkat beban berat secara regular, overweight dan obesitas, serta duduk dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan penyebabnya, nyeri pinggang bawah dapat dibedakan menjadi nyeri pinggang bawah spesifik, sindroma radikular dan nyeri pinggang bawah nonspesifik. Kasus yang terbanyak pada fasilitas kesehatan primer adalah nyeri pinggang bawah nonspesifik (90-95% kasus) yang seringkali disebabkan oleh gangguan mekanik dan kondisi degeneratif pada sistem muskuloskeletal ( Cahya et al., JPHV 2021). \n\n Red flags nyeri punggung bawah jika nyeri punggung bawah terjadi pada usia di bawah 18 tahun, usia di atas 50 tahun, penggunaan antikoagulan, demam, infeksi, malignansi, gejala genitourinary ( retensi urin atau disfungsi seksual ), immunocompromise, narkotika IV, riwayat tindakan baru-baru ini atau injeksi epidural. ( Cahya et al., JPHV 2021). \n\n Mengingat berbagai etiologi serta beban akibat penyakit dari nyeri pinggang bawah, perlu dilakukan penegakan diagnosis yang tepat dan akurat agar pasien segera mendapatkan tatalaksana terapi yang sesuai dengan kondisinya ( Macedonian Journal of Medical Sciences. 2021 ). Tujuan dari terapi nyeri punggung bawah adalah untuk menghilangkan nyeri, menghambat progresivitas dan meningkatkan aktivitas maupun mobilitas untuk meningkatkan fungsi hidup pasien serta disabilitas yang dapat ditimbulkan oleh kondisi ini. Seluruh modalitas terapi harus didasari dengan rekomendasi untuk tidak melakukan bed rest, tetap aktif dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya ( Cahya et al., JPHV 2021). \n\n Terapi farmakologi, fisioterapi atau rehabilitasi medik, terapi psikiatrik, terapi alternatif dan terapi intervensi nyeri merupakan pilihan terapi yang relevan. Penanganan LBP berbeda untuk setiap individu, tidak semua pasien menunjukkan respon pengobatan yang sama, dan tidak semua terapi intervensi nyeri akan efektif diberikan ke semua pasien. ( Macedonian Journal of Medical Sciences. 2021 ). \n\n \n\n \n\n Tanda yang wajib diwaspadai pada pasien dengan nyeri punggung bawah adalah adanya red flags di mana apabila terdapat komponen yang telah disebutkan, pasien harus mendapatkan rujukan dan terapi dengan segera. \n\n Rumah Sakit Hermina Balikpapan dengan fasilitas pelayanan Poliklinik Spesialis seperti Neurologi, Orthopedi dan Traumatologi serta Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik dan dilengkapi dengan sarana pemeriksaan yang diperlukan ( Xray, CTScan dan Laboratorium ) dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan penanganan segera terkait keluhan nyeri punggung bawah ( low back pain ). \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 19 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspadai Penyakit Low Back Pain menyerang Usia Muda<\/a><\/h3>
\n Kehidupan moderen telah membuat perubahan gaya hidup terutama di kalangan anak muda seperti gen Z dan milenial. Gaya hidup tidak sehat kurang olehraga menjadi hal yang biasa dan menyebabkan ancaman penyakit daerah punggung hingga ke pinggang atau disebut dengan istilah Low Back Pain sudah bergeser ke usia muda bukan lagi orangtua. Gaya hidup dan terlalu banyak duduk saat bekerja di depan layar membuat seseorang mengalami keluhan nyeri. Keluhan yang ditimbulkan pun bermacam-macam seperti nyeri di pinggang, tidak bisa bergerak leluasa, otot tegang, pusing hingga kesemutan. \n\n \n\n Apa itu Low Back Pain? \n\n Low back pain (nyeri punggung bawah) adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, diantara sudut iga paling bawah sampai tulang ekor. Nyeri dapat bersifat lokal (setempat) atau menjalar sepanjang tungkai melewati lutut sampai ke ujung kaki. \n\n \n\n Penyebab Low Back Pain ? \n\n Penyebab nyeri punggung bawah dapat terjadi akibat gangguan / masalah pada salah satu atau lebih komponen penyusun tulang belakang vertebrae yaitu badan tulang (korpus vertebrae), bantalan tulang (diskus intervertebralis), jaringan pengikat tulang (ligamen), saraf pusat lanjutan dari otak (medula spinalis), akar saraf (nerve), persendian maupun otot dan jaringan kulit. \n\n Tulang punggung berfungsi mempertahankan posisi tegak tubuh, menyangga berat badan, fungsi pergerakan tubuh dan pelindung jaringan tubuh. \n\n Secara garis besar penyebab nyeri punggung bawah adalah : \n\n \n Kelainan kongenital (bawaan), seperti spina bifida dimana satu atau lebih ruas tulang lumbal dan sakral tidak menyatu. Dapat juga terjadi pada orang dengan bentuk tulang belakang yang abnormal (kifosis, lordosis maupun skoliosis) yang seiring waktu akan menimbulkan nyeri punggung bawah \n Proses penuaan (degeneratif). Akibat proses penuaan dapat terjadi penipisan diskus / ruas antar tulang dan keluarnya material diskus yang disebut hernia nukleus pulposus (HNP). Selain itu akibat pergesekan ruas tulang dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan terbentuknya pengapuran (spondilosis). Kerapuhan struktur tulang dan jaringan penyanggahnya mengakibatkan pergeseran dari struktur tulang (spondilolistesis). \n Trauma. Misalnya terjadi pada orang yang jatuh dari ketinggian atau melompat dari jarak yang cukup tinggi mengakibatkan keretakan tulang vertebra. Pada usia lanjut dengan osteoporosis (kepadatan tulang berkurang), cedera ringan saja dapat mengakibatkan keretakan tulang vertebra. \n Gangguan mekanik (faktor pekerjaan) dan kebiasaan. Ini merupakan penyebab terbanyak nyeri punggung bawah. Gerakan tulang punggung yang tiba-tiba dapat mengakibatkan ketegangan pada otot yang dapat mengakibatkan nyeri. Kesalahan posisi duduk dan berbaring dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan nyeri pada tulang punggung. Bekerja pada getaran tinggi rentan terjadi nyeri punggung bawah. Kebiasaan mengangkat beban berat dapat mengakibatkan cedera pada punggung bawah. \n Radang dan infeksi, seperti penyakit artritis reumatoid, ankilosing spondilitis, spondilitis tuberkulosis. \n Tumor. Pada tumor tumor vertebra maupun medula spinalis memberikan keluhan nyeri pinggang yang menetap dan memberat pada malam hari. \n \n\n \n\n Faktor Resiko Low Back Pain? \n\n \n Usia. Semakin bertambah usia, nyeri punggung bawah semakin sering (proses degenerasi) \n Tingkat kebugaran. Sering terjadi pada orang yang jarang berolah raga, dimana terjadi kelemahan pada otot punggung \n Makanan tinggi lemak dan karbohidrat yang mengakibatkan obesitas sehingga menambah beban punggung \n Kebiasaan merokok dapat mengakibatkan gangguan suplai makanan ke diskus intervertebralis. \n Faktor pekerjaan dan kebiasaan seperti mengangat beban berat, kebiasaan tidur dan duduk yang salah, bekerja dengan paparan getaran yang tinggi \n \n \n\n \n\n Bagaimana Pertolongan Pertama Low Back Pain? \n\n Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter neurologi untuk dicari penyebab nyeri. Dokter neurologi akan melakukan pemeriksaan fisik langsung dan jika diperlukan pemeriksaan penunjang lain atas indikasi seperti : \n\n \n Foto rontgen polos (x-ray) untuk melihat kelainan pada tulang. \n Pemeriksaan MRI (magnetic resonsnce imaging) diperlukan untuk menilai struktur saraf. Pemeriksaan fungsi saraf dapat dilakukan menggunakan elektroneuromiografi (ENMG). Pemeriksaan laboratorium pada kondisi khusus seperti adanya infeksi atau proses peradangan. \n \n\n \n\n Olahraga yang Dianjurkan untuk Penderita Low Back Pain? \n\n \n Renang \n \n\n Selain rutin melakukan peregangan, Sahabat Hermina bisa mencoba rutin berenang. Berenang membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke bagian punggung, menjadikannya cocok untuk yang memiliki nyeri tulang belakang dan ingin memulihkan serta meningkatkan kekuatannya. Ketika berenang, punggung tidak perlu bekerja keras menopang tubuh, karena air akan menggantikan tugasnya. \n\n \n Bersepeda \n \n\n Walaupun bersepeda dengan posisi tertentu justru menyebabkan risiko cedera punggung bawah, bersepeda dengan posisi tertentu bermanfaat bagi penderita low back pain karena merupakan aktivitas aerobik, posisi bersepeda mempengaruhi beban tulang belakang sehingga direkomendasikan menggunakan posisi dengan postur tulang belakang yang lebih tegak sehingga mengurangi kejadian cedera punggung akibat bersepeda. \n\n \n\n Tips Mengatasi Low Back Pain? \n\n \n Penting dalam keseharian untuk memperhatikan posisi ergonomis saat bekerja, misal posisi duduk , jika bekerja dalam posisi duduk lebih lama, lebih dari 2 jam, selingi dengan peregangan2 ringan pada punggung. \n Segera memeriksakan diri ke dokter neurologi agar mendapatkan penanganan yang tepat. \n \n\n \n\n Beberapa penderita low back pain merasakan tidak nyaman dan nyeri yang dmembuat aktivitas terganggu. Jika Sahabat Hermina merasakan gejala dan hal tersebut. Anda perlu memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Saraf RS Hermina Bekasi untuk penanganan yang tepat. \n\n Unduh Aplikasi Halo Hermina untuk membuat janji temu dengan dokter-dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina Bekasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 06 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Interventional Pain Management, Cara Atasi Nyeri Bagi yang Tidak Suka Minum Obat<\/a><\/h3>
Penanganan nyeri merupakan hal yang kompleks, personal, dan berbeda bagi setiap pasien tergantung kondisi kesehatan yang dimiliki. Orang yang mengalami nyeri akan berusaha untuk mengurangi rasa nyeri yang diderita, karena nyeri akan mempengaruhi kualitas hidup sesorang. Dan saat ini, telah tersedia manajemen intervensi nyeri atau Interventional Pain Management (IPM) yang bisa menunjang pengelolaan dan penanganan nyeri lebih optimal untuk beragam kasus nyeri. \n\n \n\n Apa Itu Interventional Pain Management? \n\n Interventional Pain Management merupakan Tindakan yang dilakukan pada seseorang yang mengalami nyeri dengan pendekatan minimal invasif. Tindakan ini dilakukan dengan panduan alat untuk mengobati nyeri akut dan kronik secara jangka panjang atau permanen. Intervensi nyeri ini bertujuan untuk mngurangi, menghilangkan, atau mencegah terjadinya nyeri pada seseorang. \n\n Terdapat 3 teknik yang dapat dilakukan untuk penerapan IPM. Pemilihan teknik tergantung pada jenis nyeri, kondisi kesehatan, dan derajat keparahan nyeri yang dimiliki pasien, yaitu : \n\n 1. Penyuntikan obat pada lokasi penyebab nyeri \n\n Penyuntikan bisa berupa steroid yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan pada asal nyeri secara sempurna. Selain steroid, obat regeneratif (Platelet Rich Plasma & Proloterapi) juga bisa diberikan yaitu obat yang memperbaiki struktur jaringan misalnya otot & tendon yang mengalami kerusakan dan menjadi sumber nyeri. Pemberian obat wajib dilakukan menggunakan pedoman alat USG & C-Arm supaya tepat pada sumber nyeri. \n\n 2. Blok Saraf \n\n Blok saraf akan menganggu sinyal saraf ke otak yang membantu menghilangkan rasa sakit. Blok saraf dilakukan menggunakan pedoman USG & C-Arm menuju saraf asal nyeri, sehingga bisa mengurangi rasa nyeri beberapa minggu maupun bulan. Dalam beberapa kasus, bahkan bisa sebagai blok permanen, tergantung dalam teknik & obat yang digunakan. \n\n 3. Radiofrekuensi Ablasi/Neuromodulasi \n\n Gelombang radiofrekuensi dipakai untuk menonaktifkan/menenangkan jaringan saraf yang menghantarkan sinyal nyeri,sehingga sinyal nyeri yang dipancarkan dari asal nyeri berkurang. Gelombang radiofrekuensi ini dihasilkan alat khusus & dihantarkan melalui jarum yang diarahkan menuju saraf asal nyeri dengan menggunakan pedoman USG & C-Arm. \n\n \n\n Kondisi nyeri yang bisa mendapatkan penatalksanaan IPM \n\n Interventional Pain Management sebagai pilihan penatalaksanaan nyeri lebih lanjut dapat dipertimbangkan pada pasien-pasien dengan kondisi sebagai berikut : \n\n \n Mengalami nyeri akut, kronik, & kanker, terutama bila pengobatan secara medikamentosa (obat-obatan penghilang rasa nyeri) tidak berhasil mengurangi nyeri yang ada. \n Pasien sudah memakai obat penghilang nyeri dalam waktu lama, sebagai akibatnya ada gangguan efek samping penggunaan obat, misalnya gangguan lambung & ginjal. \n Tidak mampu minum obat nyeri lantaran alergi, mempunyai penyakit gangguan ginjal, gangguan pencernaan, & lainnya. \n Pernah menjalani operasi, namun masih mengalami rasa sakit. \n Ingin menghindari operasi bila memungkinkan. \n \n\n Jadi sahabat Hermina, bagi sahabat Hermina yang sering mengalami nyeri dan tidak suka untuk minum obat mendapatkan tindakan intervensi nyeri bisa menjadi pilihan opsi untuk pengobatan, karena tindakan intervensi nyeri tanpa meminum obat tetapi bisa dilakukan pada sumber nyeri berada. Jangan lupa selalu konsultasikan kasus nyeri ke dokter untuk memperoleh diagnosis dan penanganan medis secara tepat. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 21 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Low Back Pain Kenali Gejalanya<\/a><\/h3>
Hallo sahabat Hermina, Low Back Pain atau nyeri punggung adalah nyeri pada bagian tubuh bagian belakang khususnya pinggang. Rasa sakitnya terkadang bisa Anda rasakan hingga ke bagian pantat dan juga paha. Bahkan, apabila parah rasa sakitnya bisa menjalar hingga ke bagian kaki. \n\n Gejala Low Back Pain/ Nyeri Punggung Bawah \n\n Sahabat hermina juga harus memperhatikan bahawa punggung bagian bawah tersusun dari tulang punggung, ligamen, dan otot itulah bagian tubuh dengan struktur yang kuat, dan berperan penting dalam menopang tubuh saat berdiri tegak maupun saat bergerak ke berbagai arah, Kalau merasa sakit perlu diwaspadai, \n\n Berikut gejala nyeripunggung bawah yaitu \n\n \n Nyeri punggung yang terasa seperti ditusuk atau tersetrum listrik. \n Nyeri punggung dapat dirasakan hanya di punggung saja atau meluas ke bagian tubuh lain, misalnya menjalar hingga ke kaki. \n Nyeri dirasakan pada posisi tertentu, seperti saat duduk atau berjalan, namun membaik saat berdiri atau berbaring. \n Nyeri punggung kumat atau semakin berat setelah mengangkat benda berat. \n Nyeri punggung dapat disertai kedutan otot (spasme). \n \n\n Bagaimana Awal Mula Terjadi Low Back Pain \n\n Low Back Pain/Nyeri punggung bawah dapat dirasakan selama beberapa hari hingga beberapa minggu, namun biasanya kurang dari 6 minggu. Nyeri ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal, seperti cedera karena terjatuh atau terbentur, pergerakan tubuh yang berlebihan, atau mengangkat beban berat. Dan biasanya sahabat hermina nyeri punggung bawah juga dapat disebabkan oleh gerkan yang salah dalam mengerjakan sesuatu seperti mengangkat air galon yang tidak benar, duduk dikursi dengan posisi yang tidak tepat dan juga sering mengkat benda berat dengan posisi yang tidak benar. \n\n Biasanya yang sering terjadi dengan umur sekitar 40 thn keatas Seiring bertambahnya usia, akan terjadi kelemahan pada jaringan di celah sendi, sehingga bantalan tulang belakang menonjol. Sahabat Hermina jangan sekali-kali mengabaikan jika dirumah ada yang lansia mengalami sakit pinggang lebih dari 2 minggu. Bisa jadi itu adalahpenyakit spondilosis. Penyakit ini umumnya memengaruhi tulang belakang yang berada pada leher, tetapi tidak jarang kondisi ini dialami pada bagian punggung hingga pinggang bagian belakang dan menyebabkan nyeri punggung bawah. \n\n Bagaimana Langkah Awal Mengatasi Low Back Pai/Nyeri Punggung Bawah : \n\n Nah sekarang bagaimana Langkah awal yang bisa dilakukan di rumah untuk meringankan gejala low back pain, adalah: \n\n \n Rutin berolahraga \n Menjaga postur tubuh yang baik tidak obesitas \n Mengurangi berat badan \n Menghindari stres. \n Berhenti merokok \n \n\n Bila langkah awal mengatasi low back pain tidak terselesaikan dan masih sakit dapat dikonsultasikan kepada dr. Erlindah,SpN (Spesialis Neurologi/saraf) Rumah Sakit Hermina Bitung. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 08 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Gejala Nyeri Punggung Yang Harus Diwaspadai<\/a><\/h3>
Back pain or back pain attacks a lot when human activities or movements have exceeded reasonable limits. This is because the human body has limits of motion. \n\n For each person, the common causes of back pain can vary, can come from the mechanical / structural spine, due to inflammation, and other medical conditions. However, there are several risk factors that can cause back pain, including: \n\n \n Age \n Smoking Habits \n Physical fitness \n Muscle strength \n Obesity \n Work \n Psychosocial \n And others \n \n\n Common symptoms of back pain / low back pain are: \n\n \n Increased pain when lifting and bending \n Pain that gets worse at rest, sitting, or standing \n Back/Back pain that comes and goes \n Stiffness that occurs in the morning when waking up, then back pain disappears after doing activities \n Pain that radiates from the back to the buttocks, legs, or hips \n \n\n Pain or pain in the back or waist can get worse due to certain conditions such as body position when lifting and bending, position and how to sit, posture when standing, and rest. Symptoms of back pain can manifest into other diseases, therefore back pain cannot be ignored, here are the symptoms and conditions of back pain to watch out for: \n\n \n Pain that can cause numbness and tingling \n Severe back/back pain that does not improve after treatment \n Back/back pain after injury or fall \n Back pain along with:\n \n Difficulty urinating \n Weakness, pain or numbness of the legs \n Fever \n Weight loss not related to diet \n \n \n \n\n Tips on how to prevent Back Pain: \n\n \n Avoid movements that are sudden or that strain the back \n Maintaining correct posture \n Lifting objects correctly \n Exercise regularly \n Maintain ideal body weight, vitamins and adequate nutrition \n Change sitting positions as often as possible and place your feet on low stools \n Wear low, comfortable heels \n Quit \n Sleep on your side and put a pillow between your 2 legs \n To pick up heavy items, use the correct transport technique \n Sleep using a mattress that is solid or not too soft \n \n\n Back Pain Therapy \n\n The main principle of pain therapy management is to relieve pain or reduce pain. There are two types of steps that can be taken: \n\n \n Pharmacology ( drugs ) \n Non Pharmacology (non drugs) \n \n\n Non-pharmacological therapy has various types including: \n\n \n \n \n \n \n Keep moving and moving \n Education \n Sport \n Physiotherapy ( Stabilization, strengthening / stretching exercises and massage ) \n Psychological therapy \n Cognitive behavioral function \n Multidisciplinary treatment \n \n \n \n \n \n\n Jadi penyakit nyeri punggung atau nyeri pinggang merupakan suatu penyakit yang terjadi karena pola prilaku atau aktifitas fisik, upaya pencegahnya bisa dilakukan dengan pola hidup sehat, dan selalu memperhatikan postur dan Gerakan tubuh agar sesuai dengan struktur tubuh dan batas kinerjanya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 21 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Cara Mengatasi Low Back Pain, Nyeri Punggung yang Banyak Dikeluhkan Pekerja Kantoran<\/a><\/h3>
Hampir setiap orang akan mengalami beberapa bentuk sakit punggung dalam hidupnya. Punggung bawah adalah daerah di belakang perut dari tulang rusuk hingga panggul dan disebut juga daerah lumbar. \n\n Sakit punggung adalah penyebab utama gangguan kerja selama pandemi. Berada di rumah tanpa kursi yang nyaman untuk bekerja, tak dipungkiri bisa menyebabkan low back pain atau sakit punggung bawah. \n\n Nyeri punggung bawah biasanya sembuh dengan sendirinya dan umumnya merupakan akibat dari cedera regangan. Ada banyak perawatan untuk nyeri punggung bawah. Berikut tanda gejala, penyabab dan penanganan low back pain yang harus dilakukan: \n\n \n \n Pengertian \n\n Low back pain atau nyeri punggung bawah adalah kondisi saat muncul rasa nyeri atau perasaan tidak nyaman pada punggung bagian bawah, mulai dari bawah kosta sampai lipatan bawah bokong tapi tanpa nyeri menjalar ke kaki. Jika tidak ditangani dengan benar, maka nyeri punggung bawah dapat menurunkan mobilitas lumbal sehingga akan terjadi keterbatasan gerak dan mengganggu aktivitas. \n\n \n \n \n Tanda dan Gejala \n \n \n\n Nyeri punggung bawah dapat terasa ringan atau bisa parah. Kondisi ini juga bisa terjadi tiba-tiba, atau bisa juga perlahan, hingga terasa datang dan pergi tetapi secara bertahap menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. \n\n \n\n Tergantung pada penyebab yang mendasari rasa sakit, gejala dapat dialami dalam berbagai cara, seperti: \n\n \n \n Nyeri atau pegal di area punggung bawah \n \n \n Rasa sakit yang menyengat dan membakar, terasa menjalar dari punggung bawah ke bagian belakang paha, terkadang ke tungkai bawah atau kaki; dapat termasuk mati rasa atau kesemutan (pegel linu) \n \n \n Kejang dan sesak otot di punggung bawah, panggul, dan pinggul \n \n \n Nyeri yang memburuk setelah lama duduk atau berdiri \n \n \n Kesulitan berdiri tegak, berjalan, atau berpindah dari berdiri ke duduk \n \n \n\n \n\n Selain itu, gejala nyeri punggung bawah juga berbeda sesuai tingkat keparahan, yaitu: \n\n \n \n Nyeri punggung bawah akut: biasanya datang tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Kondisi ini dianggap sebagai respons normal tubuh terhadap cedera atau kerusakan jaringan. Rasa sakit secara bertahap mereda saat tubuh sembuh. \n \n \n Nyeri punggung bawah subakut: umumnya berlangsung antara 6 minggu dan 3 bulan dan biasanya bersifat mekanis (seperti ketegangan otot atau nyeri sendi) tetapi berkepanjangan. Pada titik ini, pemeriksaan medis dapat dipertimbangkan, dan disarankan jika rasa sakitnya parah dan menganggu aktivitas. \n \n \n Nyeri punggung bawah kronis: berlangsung lebih dari 3 bulan, jenis nyeri ini biasanya \n\n parah, tidak merespon pengobatan awal, dan memerlukan pemeriksaan medis menyeluruh untuk menentukan sumber nyeri yang tepat. \n \n \n\n \n\n \n \n Penyebab \n \n \n\n Berikut ini beberapa penyebab low back pain: \n\n Penyebab paling umum dari low back pain adalah otot maupun ligamen yang robek atau tertarik. \n\n \n\n Hal ini bisa dalam bentuk keseleo atau ketegangan punggung bawah bisa terjadi tiba-tiba, atau bisa berkembang perlahan seiring waktu karena gerakan berulang. \n\n \n\n Strain terjadi ketika otot diregangkan terlalu jauh dan robek, merusak otot itu sendiri. Selain itu, juga bisa karena terkilir yang terjadi ketika peregangan berlebihan dan robekan mempengaruhi ligamen, yang menghubungkan tulang bersama-sama. \n\n \n\n Keseleo dan ketegangan yang memicu nyeri punggung bagian bawah dapat disebabkan oleh sejumlah faktor seperti: \n\n \n \n Mengangkat benda berat, atau memutar tulang belakang saat mengangkat \n \n \n Gerakan tiba-tiba yang membuat terlalu banyak tekanan pada punggung bawah, seperti jatuh \n \n \n Postur tubuh yang buruk dari waktu ke waktu \n \n \n Cedera olahraga, terutama dalam olahraga yang melibatkan putaran atau kekuatan benturan yang besar \n \n \n\n Selain itu, nyeri dianggap kronis setelah berlangsung lebih dari tiga bulan dan melebihi proses penyembuhan alami tubuh. Nyeri kronis di punggung bawah sering melibatkan masalah cakram, masalah persendian, dan/atau akar saraf yang teriritasi. \n\n \n\n Sejumlah kondisi yang menyebabkan yaitu: \n\n \n \n Lumbar disc hernia \n \n \n Penyakit cakram degeneratif \n \n \n Disfungsi sendi \n \n \n Stenosis tulang belakang. \n \n \n Spondylolisthesis \n \n \n Osteoartritis \n \n \n Kelainan bentuk \n \n \n Trauma \n \n \n Fraktur kompres \n \n \n Infeksi \n \n \n Tumor \n \n \n Penyakit autoimun \n \n \n\n \n\n \n \n Penanganan \n \n \n\n Biasanya, low back pain akan mengalami perbaikan dengan bed rest, medikamentosa (obat-obatan), pemasangan braces (lumbal korset), dan fisioterapi, hanya sekitar 1 - 2% membutuhkan tindakan operasi. \n\n \n\n Tindakan operasi akan dilakukan terutama pada kondisi herniasi (HNP) atau terjadi penurunan fungsi motorik dan sensoris dari anggota gerak bawah. \n\n \n\n Saat nyeri punggung bawah, fisioterapi adalah penanganan yang sering dianjurkan untuk segala usia. Tujuannya untuk memelihara, meningkatkan, mengembalikan fungsi, dan ketergantungan bila individu mengalami gangguan kemampuan gerak dan fungsi atau masalah yang disebabkan kerusakan fisik. \n\n \n\n Dalam kondisi nyeri punggung bawah, peran fisioterapi adalah mengurangi nyeri, meningkatkan elastisitas otot-otot punggung, mengembalikan fungsional aktivitas dengan menggunakan modalitas yang dimiliki. \n\n \n\n Seringkali seseorang yang pernah mengalami nyeri punggung bawah akan terkena kembali di kemudian hari. Hal ini terjadi karena kelemahan dari otot-otot punggung dan perut pasca nyeri punggung bawah. \n\n \n\n Kelemahan dari otot-otot punggung bawah itulah yang memicu timbulnya nyeri di kemudian hari. \n\n \n\n Terapi latihan adalah gerakan-gerakan tertentu yang didesain untuk melatih kembali kekuatan otot punggung dan perut, sehingga elastisitasnya kembali. Gerakan-gerakan atau latihan disesuaikan dengan faktor penyebab dari low back pain, gerakan yang tidak tepat dapat memperparah keluhan dan kondisi penderita. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 21 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Punggung Bawah<\/a><\/h3>
Nyeri punggung bawah atau dalam istilah medis dikenal dengan low back pain merupakan kejadian yang paling sering kita temui di masyarakat. Rasa nyeri pada pinggang atau tulang punggung bagian bawah bisa terasa hingga ke bokong dan paha. Bahkan pada beberapa kasus, nyeri bisa menjalar hingga ke kaki. Punggung bagian bawah tersusun dari tulang punggung, ligamen, dan otot. Bagian tubuh ini merupakan struktur yang kuat dan berperan penting dalam menopang tubuh saat berdiri tegak maupun saat bergerak ke berbagai arah. Bahkan menurut penelitian, setiap orang, semasa hidupnya 60 hingga 90% pernah mengalami nyeri punggung bawah. Sekitar 50-80 % orang dewasa yang bekerja pernah menderita Nyeri Punggung Bawah. \n\n Tanda dan Gejala Nyeri Punggung Bawah \n\n Nyeri punggung bawah dapat terasa ringan atau bisa parah. Kondisi ini juga bisa terjadi tiba-tiba, atau bisa juga perlahan, hingga terasa datang dan pergi tetapi secara bertahap menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Tergantung pada penyebab yang mendasari rasa sakit, gejala dapat dialami dalam berbagai cara, seperti: \n\n \n Nyeri / Pegal bagian punggung bawah \n Nyeri menjalar hingga tungkai \n Nyeri tertusuk, panas dan kesemutan \n Keterbatasasan gerak pada pinggang \n \n\n Karakter2 nyeri ini semua tergantung penyebab nyerinya. \n\n Penyebab Nyeri Punggung Bawah \n\n Penyebab paling umum dari nyeri punggung bawah atau low back pain adalah otot maupun ligamen yang robek atau tertarik. Hal ini bisa dalam bentuk keseleo atau ketegangan punggung bawah bisa terjadi tiba-tiba, atau bisa berkembang perlahan seiring waktu karena gerakan berulang. Nyeri punggung bagian bawah juga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor seperti: \n\n \n Masalah pada Otot & ligament \n Masalah pada tulang belakang, misalnya: spondilosis, spondilolistesis, fraktur/patah \n Masalah pada discus, misalnya: adanya herniasi/ penonjolan pada discus vertebra \n Adanya keganasan, infeksi dan rematik. \n Adanya masalah pada organ tertentu missalnya: pada organ reproduksi, ginjal atau organ pencernaan(gastrointestinal). \n Merokok menyebabkan elastisitas sendi berkurang. \n \n\n Selain karena beberapa penyebab di atas, nyeri punggung bawah juga lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki kondisi berikut ini: \n\n \n Berusia 30–50 tahun \n Obesitas \n Sedang hamil \n Gangguan postur tubuh \n Gangguan psikis (stress, depresi, cemas dll) \n Jarang berolahraga \n Memiliki pekerjaan yang mengharuskan untuk banyak duduk, membungkuk, atau mengangkat benda berat \n Terlalu sering mengenakan sepatu hak tinggi \n \n\n Apa yang harus dilakukan bila kita menderita nyeri punggung bawah? \n\n \n Langkah awal yang dapat dilakukan adalah mencegah atau mengurangi semua aktivitas yang memberi tekanan/beban pada tulang belakang dan yang memperparah nyeri. \n Memberikan kompres dingin pada punggung 15-20 menit selama tiga hari setelah nyeri punggung muncul, ganti dengan kompres hangat. \n Bila diperlukan dapat diberikan obat penghilang nyeri sederhana (parasetamol). \n Segera berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebabnya. \n Melakukan Fisioterapi sesuai dengan anjuran dokter \n \n\n Bagaimana upaya mencegah terjadinya nyeri punggung bawah? \n\n \n Olahraga teratur 3 kali seminggu dengan minimal durasi 30 menit guna memperkuat otot, sehingga dapat menstabilkan dan menyokong tulang belakang dengan lebih baik (terdapat gerakan-gerakan khusus untuk hal ini). \n Jaga postur tubuh yang baik, baik saat bekerja, ataupun istirahat, untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang dan diskus intervertebralis. \n Mengangkat benda berat dengan posisi tubuh yang benar, dengan lebih bertumpu pada kaki dan bukan pada punggung. \n Berhenti merokok \n \n\n Bagi sahabat hermina mengalami nyeri punggung bawah dapat melakukan konsultasi di RSU Hermina Pandanaran. Dapatkan kemudahan pendaftaran dokter melalui mobile aplikasi halo hermina, call center 1500488 dan website www.herminahospitals.com \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 24 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Awas! Ketika Punggung Anda Menjerit Saat Bekerja<\/a><\/h3>
Jika Sahabat Hermina bekerja di kantor dan menghabiskan sebagian besar hari Sahabat Hermina dengan duduk, Sahabat Hermina mungkin tidak asing dengan sakit punggung. Duduk di meja selama delapan jam sehari dapat menyebabkan kekakuan dan ketegangan yang menyebabkan ketidaknyamanan serius saat bekerja. Jika pekerjaan Sahabat Hermina mengharuskan Sahabat Hermina untuk sering memutar atau membungkuk, Sahabat Hermina mungkin berisiko lebih tinggi mengalami sakit punggung. Sekitar 50 - 80 persen orang akan mengalami sakit punggung setidaknya sekali dalam hidup mereka, dan kurun waktu satu sekitar 20 persen orang dewasa menderita sakit punggung. \n\n Proyek Sahabat Hermina saat ini. Telefon kami sahabat Hermina, dan kami pastikan kamu akan siap 24 jam dalam melayani sahabat hermina dan punggung Sahabat Hermina tidak akan ada kendala lagi. \n\n \n\n Penyebab pasti nyeri punggung seringkali tidak jelas, tetapi nyeri punggung lebih sering terjadi pada peran pekerjaan yang melibatkan: \n\n \n Tugas yang berulang - seperti pengepakan barang secara manual \n Tenaga - tenaga kerja manual yang berat, menangani tugas, mendorong menarik atau menyeret beban berat \n Postur - postur yang buruk / canggung seperti membungkuk, membungkuk, berjongkok, meregangkan, memutar dan meraih \n Durasi - periode yang lama dalam satu posisi, misalnya bekerja dengan komputer atau mengemudi jarak jauh atau bekerja saat lelah secara fisik \n Getaran - mengoperasikan alat getaran \n Suhu dingin - bekerja di lingkungan suhu rendah mis. bekerja di luar ruangan saat musim dingin \n \n\n Cara Mengurangi Sakit Punggung di Tempat Kerja \n\n Sakit punggung kantor dapat dicegah dengan menciptakan ergonomi kantor yang tepat dan memperbaiki postur Sahabat Hermina. Mempraktikkan gerakan yang aman juga dapat mencegah sakit punggung sebelum dimulai. Jika sakit punggung benar-benar berkembang, meningkatkan tingkat aktivitas Sahabat Hermina dan menciptakan gaya hidup yang lebih sehat dapat memberikan sedikit kelegaan. Jika Sahabat Hermina ingin mencegah atau mengelola sakit punggung di tempat kerja, pertimbangkan enam tips ini untuk mengurangi sakit punggung kantor. \n\n \n Lihat layar komputer Sahabat Hermina dengan posisi leher lurus. \n Letakkan layar Sahabat Hermina menyamping ke jendela yang terang. \n Letakkan keyboard dan mouse atau touchpad Sahabat Hermina pada ketinggian yang nyaman di depan Anda. \n Bergantian antara mengetik/mousing dan menggunakan input suara. \n Saat duduk, istirahatkan kaki Sahabat Hermina rata di lantai atau penyangga kaki. \n Batasi waktu Sahabat Hermina bekerja di tempat tidur. \n \n\n Sebelum berkonsultasi dengan dokter orthopedi, Sahabat Hermina disarankan mencatat keluhan yang dialami. Mengingat apa yang Sahabat Hermina lakukan sebelum keluhan terasa, apakah Sahabat Hermina mengalami cedera atau tidak. Selain itu, kumpulkan riwayat medis yang lengkap, termasuk riwayat pengobatan atau riwayat penyakit tertentu. Hal ini berguna bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit apa yang Sahabat Hermina alami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 30 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Solusi Atasi Gangguan Tulang Belakang (SPINE)<\/a><\/h3>
Gangguan tulang belakang atau spinal pain adalah nyeri yang terjadi pada bagian dari ruas tulang belakang. Nyeri atau sakit ini dapat terjadi di ruas tulang belakang bagian leher (tulang servikal), punggung atas dan tengah (tulang toraks), punggung bawah atau pinggang (tulang lumbal), dan/atau tulang ekor (tulang sakral). \n\n Sekitar 80 persen orang dewasa pernah mengalami sakit tulang belakang setidaknya sekali dalam hidup mereka. Sakit tulang belakang bisa terjadi di mana saja di sepanjang tulang belakang, mulai dari daerah lumbar (punggung bawah) sampai ke leher. Keseleo atau ketegangan otot lumbar adalah penyebab paling umum dari nyeri punggung bawah. \n\n Penting untuk mengetahui penyebab sekaligus cara mengatasi gangguan tulang belakang yang dialami karena gangguan tulang belakang bisa sangat mengganggu. \n\n Seseorang yang mengalami masalah gangguan di tulang belakang (spine) seringkali merasakan keluhan nyeri punggung yang terjadi baik secara tiba-tiba atau berlangsung dalam waktu lama (kronis) serta keluhan kesemutan, kebas dan bila tidak tertangani dapat menurunkan fungsi secara keseluruhan. \n \nMenurut dr. Heka Priyamurti, SpOT (K), dokter spesialis orthopedi di RS Hermina Galaxy-Bekasi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi gangguan pada tulang belakang, yaitu : \n1. Gaya Hidup, disebabkan oleh postur tubuh yang kurang tepat seperti duduk yang terlalu lama, berdiri terlalu lama,atau posisi saat aktivitas yang kurang tepat, seperti mengangkat benda-benda dengan menumpu langsung pada tulang belakang. \n2. Trauma, seperti benturan, terjatuh, atau kecelakaan \n3. Gangguan bentuk tulang belakang \n4. Infeksi \n5. Tumor tulang belakang \n6. Osteoporosis \n7. Proses degeneratif \n \nGangguan tulang belakang/spine tidak harus dilakukan tindakan operasi, penanganan harus sesuai dengan penyebab nyerinya, yang diantaranya dapat dilakukan dengan : \n1. Obat-obatan \n2. Fisioterapi \n3. Tindakan operatif ( Operasi Spine ), bila nyeri tidak berkurang \na. Tehnik konvensional \nb. Microsurgery (pembedahan minimal / operasi Spine) \n \nEvaluasi penyebab gangguan tulang belakang mutlak harus dilakukan untuk kesesuaian tatalaksana.Selain itu, lengkapi juga dengan menerapkan gaya hidup sehat, konsumsi makanan bergizi, serta vitamin tambahan untuk menjaga kesehatan tulang dan tentunya rutin kontrol ke dokter. \n \nUntuk pendaftaran ke dokter spesialis orthopedi, khususnya dr Heka Priyamurti, SpOT(K) silahkan melalui : \n1. Call Center : 1500 488 \n2. Mobile apps : PT. Medikaloka Hermina Tbk (tersedia untuk IOS dan Android) klik disini \n3. Website : www.herminahospitals.com klik disini \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Karawang<\/a><\/li>
- 30 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Nyeri Punggung dan Cara Mengatasinya<\/a><\/h3>
Nyeri punggung bagian bawah atau low back pain adalah kondisi nyeri yang dirasakan pada tulang punggung hingga ke paha dan bokong bahkan bisa menjalar ke bagian kaki. Keluhan nyeri ini merupakan keluhan yang sering dirasakan oleh semua orang. Rasa nyeri ini timbul karena terjadi tekanan pada saraf sehingga menyebabkan terjepitnya saraf. Nyeri Punggung bawah dapat menyebabkan aktifitas sehari hari terhambat, sehingga produktivitas kita menjadi menurun. \n\n \n\n Ada beberapa ciri ciri nyeri punggung bawah, yaitu: \n\n \n Punggung terasa sangat sakit \n Saat duduk terasa sakit \n Nyeri punggung setelah mengangkat sesuatu \n Nyeri otot \n \n\n \n\n Penyebab terjadinya nyeri punggung bagian bawah di antaranya adalah sebagai berikut: \n\n - Seringnya mengangkat beban berat \n\n Jika kita sering mengangkat beban yan terlalu berat, akan beresiko terkena nyeri punggung bagian bawah. Hal ini terjadi karena salah posisi saat mengangkat sesuatu yang berat, sehingga akibatnya urat saraf pinggang kita tertarik sehingga terjadi nyeri punggung. \n\n \n\n - Terlalu banyak beraktivitas \n\n Terlalu banyak beraktivitas membuat badan terasa letih sehingga dapat menimbukan nyeri pada punggung bagian bawah. \n\n \n\n - Cedera setelah terjatuh \n\n Ketika terjatuh dan salah posisi, sangat beresiko terjadinya nyeri punggung bagian bawah. \n\n \n\n - Pengeroposan tulang belakang \n\n Kelainan bentuk tulang belakang dapat menyebabkan saraf tertekan sehhingga menimbulkan rasa nyeri. \n\n \n\n \n\n Selain karena penyebab tersebut, nyeri punggung bagian bawah sangat rentan muncul pada orang yang: \n\n \n Jarang berolahraga \n Sering memakai sepatu hak tinggi \n Sering mengangkat beban yang berlebihan \n Memiliki berat badan yang berlebihan \n Salah posisi saat tertidur \n \n\n \n\n \n\n Untuk mengatasi nyeri punggung bagian bawah, Sahabat Hermina dapat melakukan cara berikut: \n\n \n\n - Memakai korset \n\n Jika duduk terlalu lama seperti sedang menyertir jarak jauh, dianjurkan untuk memakai korset agar terhindar dari nyeri punggung. \n\n \n\n - Rutin berolahraga \n\n Jenis olahraga yang dianjurkan untuk nyeri punggung bagian bawah adalah jogging (lari santai), berenang dan yoga. \n\n \n\n - Perbaiki posisi tidur \n\n Saat tertidur disarankan untuk mengangkat kaki lebih tinggi. \n\n \n\n - Selalu tegap \n\n Usahakan postur tubuh agar sealu tegap saat duduk maupun beridiri karena dapat mengurangi tekanan pada tulang belakang. \n\n \n\n - Jangan mengangkat beban terlalu berat \n\n Disarankan untuk jangan mengangkat beban yang terlalu berat karena akan memicu nyeri pada punggung dan apabila terjadi nyeri selama terus menerus, dapat berakibat fatal. \n\n \n\n \n\n Apabila nyeri pada punggung masih terasa secara terus menerus baiknya langsung periksakan diri Anda ke dokter spesialis bedah terdekat. Setelah pemeriksaan dilakukan, dokter akan melakukan pemeriksaan mulai dari pemeriksaan fisik, CT Scan, MRI dan foto rontgen. Jika rasa nyeri pada punggung bawah sudah terasa sangat sakit, tatalaksana terakhir yang harus diambil adalah tindakan operasi. Ada berbagai macam tindakan operasi tergantung tingkat nyeri punggung bagian bawah yang diderita. \n\n \n\n Agar tidak terkena nyeri punggung, sebaiknya kita dapat mencegah dengan olahraga secara teratur dengan porsi yang cukup atau tidak berlebihan. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak lemak. Diharapkan setelah melakukan upaya pencegahan tersebut, kita dapat terhindar dari nyeri punggung bagian bawah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 30 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 30 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 21 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 21 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 08 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 19 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 29 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 11 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>