- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 11 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>
Apa saja yang bisa di tangani dokter bedah plastik ? <\/a><\/h3>
Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada perbaikan kulit atau jaringan yang rusak yang bisa disebabkan karena luka bakar, kecelakaan, kelainan bawaan lahir, tumor, infeksi atau karena gangguan metabolisme tubuh. Bedah Plastik sendiri terbagi menjadi Rekonstruksi dan Estetik dimana Rekonstruksi bertujuan memperbaiki keadaan tubuh yang rusak atau ada kelainan bawaan menjadi normal atau setidaknya mendekati normal kembali serta memperbaiki fungsinya. Sedangkan Estetik bertujuan memperbaiki tubuh yang normal supaya secara penampilan lebih menarik. Semua tindakan tersebut tentunya akan membantu memperbaiki kualitas hidup pasien yang ditangani. Ranah Bedah Plastik terdiri dari Luka Bakar dan Luka, Kraniomaksilofasial, Bedah Tangan, Bedah Mikro dan Onkoplasti, Genitalia Eksterna, Estetik. \n\n \n Kasus yang dapat ditangani oleh Dokter Spesialis Bedah Plastik: \n \n\n Luka bakar dan Luka \n\n Penanganan kasus luka bakar mulai dari awal sampai komplikasi panjang seperti bekas luka dan kontraktur (gangguan gerak) akibat panas seperti api, air panas, listrik, zat kimia, frostbite atau terpapar bahan panas seperti knalpot motor, dsb. Selain itu pada kasus luka seperti kaki diabetes, ulkus tekanan (ulkus decubitus) dan luka yang tidak kunjung sembuh. \n\n Kraniomaksilofasial. \n\n Kasus yang ditangani antara lain luka dan patah tulang wajah akibat trauma, kelainan bawaan lahir seperti sumbing bibir, celah langit-langit mulut, daun telinga yang tidak terbentuk sempurna (microtia), dsb. \n\n Bedah Mikro dan Onkoplasti \n\n Bidang ini mencakup tata laksana penutupan luka pasca pengangkatan tumor serta permasalahan bekas luka yang abnormal seperti hipertrofi skar dan keloid, hemangioma, dsb. \n\n Bedah Tangan \n\n Kasus dalam bidang ini diantaranya trauma jaringan lunak maupun tulang tangan, serta kelainan bawaan lahir seperti jari menempel (sindaktili) atau jumlah jari yang banyak (polidaktili). \n\n Genitalia Eksterna. \n\n Kasus yang dapat ditangani seperti sunat (sirkumsisi), letak muara kemih yang abnormal (hipospadia) dan komplikasi pasca injeksi silikon cair (silikonoma), dsb. \n\n Estetik \n\n Secara garis besar, ruang lingkup Estetik dibagi menjadi 4 bidang: \n\n \n Augmentasi \n \n\n Yaitu “menambah” bagian tubuh tertentu agar tampak lebih harmonis. Termasuk di dalamnya prosedur memperindah bentuk hidung (Rhinoplasty), implan payudara, implan dagu, dsb. \n\n \n Rejuvenasi \n \n\n Yaitu memperbaiki efek penuaan. Misalnya blefaroplasti (memperbaiki kantung mata), face lift (pengencangan wajah), rejuvenasi genitalia (memulihkan bentuk dan kekencangan vagina) serta pengangkatan payudara yang turun pasca hamil dan melahirkan. \n\n \n Body sculpting \n \n\n Yaitu membentuk area tubuh agar lebih harmonis. Termasuk di dalamnya liposuction (sedot lemak), tummy tuck (mengencangkan perut yang bergelambir), brachioplasty/ thighplasty (memperkecil lengan dan paha) serta buccal fat removal (meniruskan pipi). \n\n \n Lain-lain \n \n\n Blefaroplasti (memperjelas lipatan kelopak mata atas dan bawah), menghilangkan tato, hiperhidrosis (produksi keringat berlebih) dan injeksi PRP (platelet-rich plasma). \n\n Sebaiknya diantara Dokter Bedah Plastik dan pasien sudah berdikusi dengan baik tentang prosedur tindakan dan hasil yang diinginkan yang tentunya disesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga kepuasaan hasilnya bisa sama-sama tercapai. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 21 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Apa yang Harus Dilakukan Apabila Terjadi Luka Bakar dan Cara Mengatasinya<\/a><\/h3>
Paparan panas berlebih pada tubuh dapat menyebabkan luka bakar. Penyebabnya beragam, mulai dari terkena api, cairan panas, bahan kimia, aliran listrik sinar UV, hingga objek atau benda panas lainnya. Korban luka bakar akan mengalami rasa nyeri berlebih. Bahkan menyebabkan kulit menjadi merah, luka, hingga mengelupas. \n\n \n\n Luka bakar bukanlah luka sembarangan, kondisi serius dari luka bakar dapat menyebabkan kematian. Ada 3 derajat luka bakar, derajat pertama berkenaan dengan lapisan kulit paling luar. Luka bakar derajat kedua memiliki ciri kulit yang memerah dan melepuh. Derajat kedua ini termasuk luka bakar yang ringan. Sedangkan derajat ketiga memang benar-benar serius harus mendapatkan pertolongan layanan kesehatan. \n\n \n\n Luka bakar derajat pertama dan kedua masih dapat ditangani secara mandiri dengan cara menyembuhkan luka bakar yang benar. Sehingga, luka bakar cepat kering saat tahap penyembuhan. Berikut cara penanganan pertama luka bakar yang benar: \n\n Penanganan Pertama Luka Bakar \n\n 1. Hentikan Proses Pembakaran \n\n \n \n Jauhkan benda panas \n \n \n Padamkan api, jangan berlari! \n \n \n Lepaskan bahan kimia dengan sikat. Guna- kan sarung tangan pelindung. \n \n \n Matikan sumber listrik bila listrik adalah penyebabnya \n \n \n Bila terbakar karena matahari (sinar UV), bawa korban masuk ruangan \n \n \n\n 2. Dinginkan Dengan Air \n\n \n \n Siram luka dengan air mengalir \n \n \n Bila tidak ada, tutupi dengan handung basah dan ganti setiap 2 menit \n \n \n Bila penyebabnya adalah bahan kimia, siram air mengalir selama 20 menit, hindari air yang bertekanan terlalu keras \n \n \n\n 3. Lepas Pakaian Pada Area Luka \n\n 4. Bila Ada Gelembung Jangan dipecahkan \n\n 5. Segera Cari Bantuan Medis \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 29 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
Cacar Monyet Jarang Terjadi, Tetapi Berpotensi Serius<\/a><\/h3>
Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet. Virus cacar monyet adalah bagian dari keluarga virus yang sama dengan cacar. Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar, tetapi lebih ringan; dan cacar monyet jarang berakibat fatal. Cacar monyet tidak berhubungan dengan cacar air. Cacar monyet dapat menyebar ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan atau melalui mata, hidung atau mulut. \n\n \n\n Ini sebelumnya tidak digambarkan sebagai infeksi menular seksual, tetapi dapat ditularkan melalui kontak dekat. Bimbingan menyarankan siapa pun dengan virus untuk tidak melakukan hubungan seks saat mereka memiliki gejala. Meskipun saat ini tidak ada bukti yang tersedia bahwa monkeypox dapat menyebar dalam cairan seksual, orang yang dikonfirmasi memiliki virus disarankan untuk menggunakan kondom selama delapan minggu setelah infeksi sebagai tindakan pencegahan.Ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus dan tupai, atau melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti tempat tidur dan pakaian. \n\n \n\n Sahabat Hermina dapat mengurangi risiko penularan dengan membatasi kontak dengan orang yang diduga mengidap penyakit tersebut, atau kasus yang dikonfirmasi. Penting untuk memakai masker wajah saat berada di dekat orang yang terinfeksi, terutama jika mereka sedang batuk atau mengalami sariawan, dan saat menyentuh pakaian atau tempat tidur orang yang terinfeksi. Hindari kontak kulit dengan kulit dengan memakai sarung tangan sekali pakai. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang terkontaminasi dan buang limbah yang terkontaminasi (seperti pembalut) dengan benar, dan cuci pakaian, handuk, seprai, dan peralatan makan orang yang terinfeksi dengan air hangat dan deterjen. \n\n \n\n Konsultasi dengan dokter anak kesayangan untuk membantu anak membangun hubungan dengan dokter. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 30 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Luka Bakar<\/a><\/h3>
Luka bakar adalah kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh trauma panas atau trauma dingin, penyebabnya adalah api, air panas, listrik, bahan kimia, radiasi, trauma dingin. Kerusakan ini dapat menyertakan jaringan bawah kulit. \n\n \n\n Cedera luka bakar merupakan bentuk yang umum dari trauma. Beberapa merupakan kecelakaan yang tidak terprediksi, namun ada juga yang merupakan hasil ketidakhati-hatian. \n\n \n\n Penyebab luka bakar pada dewasa paling sering adalah api, sedangkan luka bakar akibat air panas adalah penyebab tersering pada anak-anak. Penyebab lain dari luka bakar adalah kontak dengan benda panas, zat kimia, listrik, radiasi, dan gesekan. \n\n \n\n Berdasarkan kedalamannya luka bakar dapat dibagi menjadi beberapa jenis. \n\n \n Luka bakar epidermal. Hanya melibatkan lapis dermis. \n Luka bakar dermal-superfisial. Mengenai epidermis dan lapis dermis bagian superfisial. \n Luka bakar mid-dermal. Luka bakar yang berada diantara luka bakar dermal-superfisila dan dermal dalam. \n Luka bakar dermal dalam. Terjadi kerusakan ujung saraf, pembuluh darah di lapisan kulit. \n Luka bakar seluruh ketebalan kulit. Lapis kulit dermis dan epidermis terkena dan dapat menembus lebih dalam hingga ke struktur di bawahnya. \n \n\n \n\n Upaya penanganan luka bakar berbeda-beda, tergantung lokasi dan tingkat keparahan luka. Luka bakar yang ringan bisa ditangani secara mandiri di rumah. Namun pada luka bakar yang dalam atau luas, diperlukan penanganan khusus oleh dokter dan pada kasus yang lebih sulit membutuhkan perawatan di Unit Luka Bakar. \n\n \n\n Berikut adalah pertolongan pertama untuk pasien luka bakar: \n\n - Menghentikan proses pembakaran dengan cara: \n\n \n STOP: tetap diam di tempat dan hentikan gerakan yang tidak perlu seperti berlari karena akan semakin menyulut api. \n DROP: jatuhkan diri ke lantai. \n ROLL and COVER: gulingkan badan ke kiri dan kanan hingga api padam dan usahakan untuk melindungi wajah dan mulut dengan menggunakan tangan. \n \n\n - Aliri dengan air mengalir selama 20 menit. Air yang digunakan adalah air keran suhu 2℃ – 15℃ \n\n - Cegah hipotermia. Pastikan pasien dalam keadaan hangat dan kering jika memungkinkan. \n\n - Pada persiapan untuk perpindahan pasien ke fasilitas kesehatan terdekat, tutupi dahulu luka dengan plastic wrap jika memungkinkan. \n\n \n\n Luka bakar dapat menimbulkan berbagai komplikasi jika tidak diobati dengan benar. Komplikasi yang sering terjadi adalah bekas luka yang menebal dan melebar hingga menyebabkan gangguan gerak. Jika Sahabat Hermina mengalami luka bakar yang tidak bisa diatasi, segera ke Rumah Sakit hermina untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 18 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
3 Pertolongan Pertama pada Penderita Luka Bakar<\/a><\/h3>
Cedera akibat luka bakar dapat terjadi di mana saja dan pada siapapun. Maka dari itu, penting bagi Sahabat Hermina untuk mengetahui bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada luka bakar. \n\n \n\n Luka bakar adalah kerusakan pada permukaan kulit akibat panas yang mengenai kulit secara langsung. Penyebabnya adalah kontak langsung dengan sumber panas (seperti setrika, korek api, percikan air mendidih), gesekan, terpapar bahan kimia, listrik dan radiasi. \n\n \n\n Agar dapat memberikan pertolongan pertama pada luka bakar, penting untuk mengenali jenis-jenis luka bakar. Karena, penanganan luka bakar perlu disesuaikan dengan tingkatan luka tersebut. \n\n \n\n \n\n Mengenali Jenis Luka Bakar \n\n \n\n Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan luka bakar, seperti paparan sinar matahari berlebih, sengatan listrik, api atau kebakaran, dan luka bakar karena terpapar bahan kimiawi. Melihat dari tingkatannya, luka bakar yang dialami seseorang dapat dikategorikan sebagai berikut: \n\n - Luka Bakar Derajat I \n\n Luka bakar derajat 1 disebut juga luka bakar ringan. Luka ini memiliki ciri luas area luka tidak lebih dari 8 sentimeter. Selain itu, luka jenis ini hanya meliputi kulit bagian paling luar. Gejala yang muncul, meliputi rasa sakit, kemerahan, dan bengkak. Contoh luka bakar derajat pertama yaitu luka bakar pada permukaan kulit yang terbakar sinar matahari secara langsung. \n\n \n\n - Luka bakar Derajat II \n\n Luka bakar derajat II disebut juga luka bakar sedang, biasanya sudah ada lapisan kulit yang mati yang memiliki ciri kulit melepuh, sangat perih dan kemerahan. Luka bakar jenis ini memerlukan perawatan medis darurat, terutama jika luka bakar meluas di area penting, seperti wajah, tangan, bokong, selangkangan atau paha dan kaki. Sebagian luka bakar derajat 2 membutuhkan waktu penyembuhan lebih dari tiga minggu. \n\n \n\n - Luka bakar Derajat III \n\n Luka bakar berat atau luka bakar derajat III termasuk luka bakar yang serius, karena merusak seluruh lapisan kulit dan lemak, bahkan bisa sampai ke otot dan tulang. Korban kebakaran yang mengalami luka bakar berat dapat mengalami keracunan karbon monoksida, sesak napas atau kulit yang terbakar hangus. \n\n \n\n Ada 3 hal yang dapat dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama pada penderita luka bakar, yaitu: \n\n \n\n 1. Hentikan proses bakar \n\n Jauhkan pasien dari sumber panas. Menghentikan proses pembakaran ini dengan cara menjauhkan/mematikan sumber panas untuk mengurangi kerusakan jaringan. Luka bakar yang diakibatkan oleh api dapat dipergunakan air, kain basah, berguling-guling di tanah guna menghentikan sumber panas. Untuk luka bakar akibat listrik, pemutuskan sambungan listrik, jangan menyentuh bagian tubuh korban dan jangan pergunakan cairan apapun untuk menyiram korban. Lepas pakaian dan perhiasan karena termasuk dalam reservoir panas. \n\n \n\n 2. Dinginkan luka bakar \n\n Dinginkan luka bakar dapat mengurangi produksi mediator inflamasi. Siram dengan air mengalir selama 15-20 menit bermanfaat untuk mendinginkan luka, mengurangi nyeri dan mengurangi bengkak. Jangan menggunakan es batu/air es untuk mendinginkan luka bakar karena menyebabkan pembuluh darah mengkerut/mengecil (vasokonstriksi) yang menyebabkan nutrisi ke luka terhambat. \n\n \n\n 3. Cegah Hipotermia \n\n Setelah mendinginkan luka dan melepas pakaian, pastikan pasien dalam keadaan hangat dan kering. Keringkan menggunakan kain yang bersih atau kasa secara pelan–pelan, Perlu diketahui untuk tidak menggunakan kapas dan tissue karena akan menempel di luka. \n\n \n\n Jika luka cukup luas, Sahabat Hermina dapat menggunakan salep luka bakar atau cooling gel yang ada dirumah. Tutup dengan kain bersih atau wrapping guna menurunkan resiko infeksi utuk luka bakar dan pasien tidak mengalami kedinginan saat sebelum atau dalam perjalanan menuju penanganan lebih lanjut ke rumah sakit. \n\n \n\n Dengan melakukan first aid atau pertolongan pertama pada luka bakar, tentunya akan mempengaruhi kedalama luka, luas luka dan hasil akhir bekas luka. Luka bakar merupakan suatu luka yang menyebabkan kerusakan yang tidak hanya melibatkan kerusakan jaringan tubuh seperti kulit, otot atau tulang saja, tetapi kerusakan akibat luka bakar ini begitu rumit sehingga dapat menyebabkan kekurangan cairan yang akhirnya dapat menyebabkan kerusakan organ-organ tubuh lainnya seperti ginjal, paru-paru bahkan jantung. \n\n \n\n Seberapa kecilnya luka bakar, sebaiknya segera diperiksakan ke layanan kesehatan terdekat. Jika memerlukan penanganan luka bakar lebih lanjut segera konsultasikan Kesehatan Sahabat Hermina ke Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekontruksi dan Estetik di RS Hermina Bekasi Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekontruksi dan Estetik di RS Hermina Bekasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Arcamanik<\/a><\/li>
- 08 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Dislokasi Sendi dan Mencegah Komplikasi Buruk pada Kasus Patah Tulang <\/a><\/h3>
\n \n Dislokasi sendi, seringkali dikenal sebagai suatu kondisi terlepasnya sebuah artikulasi pada bagian anggota gerak tubuh. \n\n \n\n \n\n \n\n Kondisi terlepasnya suatu artikulasi di anggota gerak tubuh sering kita kenal dengan nama dislokasi. Kasus yang terjadi pada keadaan ini selalu seringkali disebabkan oleh karena riwayat trauma atau benturan pada anggota pergerakan tubuh. \n\n \n\n Persendiaan pada anggota gerak yang sering kali mengalami dislokasi adalah sendi bahu, sendi panggul, dan sendi siku. Mekanisme trauma yang terjadi pun dapat membedakan jenis dan tipe dislokasi yang dihasilkan. Dalam hal ini sangat penting diperhatikan keterangan mengenai waktu trauma, mekanisme trauma dan juga posisi yang tampak terlihat dari anggota gerak tersebut pasca trauma. \n\n \n\n \n\n Penanganan Pertama Kasus Dislokasi \n\n \n\n Kasus ini termasuk kasus kegawatdaruratan, karena kasus ini sering kali berhubungan dengan gangguan vaskularisasi (pembuluh darah) dan penjepitan persarafan. \n\n \n\n Untuk penanganan pertama pada kasus dislokasi sendi yang sangat penting diperhatikan adalah mengutamakan immobilisasi anggota gerak selama proses transport ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas dokter spesialis bedah tulang (orthopedic surgeon). Dalam hal ini immobilisasi anggota gerak dapat menggunakan bidai ataupun karton dan kayu yg dijadikan sebagai bahan splinting (penyangga) pada anggota gerak yang mengalami cedera. \n\n \n\n Hal penting lainnya adalah timing (waktu penanganan) yang diharapkan kurang dari golden period (masa kritis) sampai dengan penderita mendapatkan penanganan reduksi oleh ahli Orthopedic di kamar tindakan dengan anestesi umum. Hal ini penting, karena penderita harus dalam keadaan pembiusan pada proses manuver reposisi sendi, agar menghilangkan nyeri dan merelaksasi jaringan lunak atau otot di sekitar persendian agar mempermudah dalam proses reposisi sendi. \n\n \n\n \n\n Komplikasi Patah Tulang \n\n \n\n \n\n Penanganan baik medis dan nonmedis pada kasus patah tulang bila tidak ditangani dengan prosedur yang baik dan benar akan menimbulkan sebuah komplikasi yang akan membawa kasus patah tulang tersebut menjadi semakin sulit dan berbahaya bagi keselamatan pasien. Patut diketahui langkah awal dalam mendeteksi dan mengetahui gejala pada kasus ini. Dimana kasus ini sering kali muncul dari kasus kasus kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja. \n\n \n\n \n\n \n\n Penanganan terapi patah tulang sendiri dapat dilakukan secara conservative (non operatif) dan operatif. \n\n \n\n \n\n \n\n Tanda-tanda Klinis Patah Tulang \n\n \n\n Tanda awal yang dapat diketahui pada kasus patah tulang akibat trauma antara lain: \n\n \n Keluhan nyeri pada daerah anggota tubuh yang mengalami trauma, pembengkakan, memar, angulasi/bengkok \n Tidak dapat menggerakan anggota tubuh, ditemukan adanya krepita, aliran pembuluh darah tepi yang menurun, rasa tebal dan kebas akibat dari penurunan sensasi pada anggota tubuh yang mengalami trauma. \n \n\n \n\n Derajat Keluhan Patah Tulang \n\n \n\n Kasus patah tulang dibagi menurut jenisnya menjadi; \n\n \n Patah tulang tertutup \n Patah tulang terbuka (disertai luka), sesuai derajatnya: \n \n\n \n Grade 1, luka terbuka ringan <1cm dengan perdarahan minimal dan simple fracture pattern \n Grade 2, luka terbuka sedang >1cm disertai perdarahan dan moderate fracture pattern \n Grade 3, luka terbuka besar, disertai perdarahan hebat dan gangguan vaskuler tepi sampai ditemukannya bone loss \n \n\n \n\n \n\n Mencegah Komplikasi \n\n \n\n Dalam mencegah perburukan yang akan terjadi pada kasus- kasus patah tulang yang paling penting adalah menangani kasus per kasus secara individual dan tidak melakukan manipulasi berlebihan yang dapat memperburuk keadaan (do no harm). \n\n \n\n Perlu diperhatikan mekanisme injury dan keluhan yang paling dirasakan oleh pasien tersebut. Langkah awal adalah memberikan antinyeri (pain management) dan antibiotik profilaksis pada kasus patah tulang dengan luka terbuka. Tindak lanjut penanganan kasus ini adalah dengan proses pembidaian anggota gerak pada posisinya serta yang harus diingat proses pembidaian tidak boleh terlalu kuat dan ketat sehingga dapat mengancam gangguan peredaran darah ke bagian tepi dari anggota gerak yang bertujuan mencegah munculnya kematian jaringan. \n\n \n\n Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah melakukan kontrol perdarahan dan memonitor cappilary refill pada ujung anggota gerak bagian bawah (distal). Setelah hal ini ditangani maka perlu tindak lanjut dalam transportasi pasien tersebut ke fasilitas kesehatan terdekat, guna mendapatkan penanganan medis dan juga rujukan ke instansi kesehatan yg memiliki instalasi gawat darurat serta spesialis bedah tulang sebagai decision maker therapy. \n\n \n\n Untuk hal yang perlu di ingat, sekali lagi tidak diperkenankan memanipulasi trauma dengan cara diurut ataupun dipijat, hal ini selain akan meningkatkan penderitaan pasien juga dapat menghasilkan pergeseran pada tulang yang patah semakin besar yang akan berpengaruh pada keputusan terapi nantinya. Maka sangat diperlukan adanya pemeriksaan lanjutan berupa imaging dari anggota gerak yang mengalami trauma sehingga dapat membantu pemilihan tindak terapi. \n\n \n\n \n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciruas<\/a><\/li>
- 26 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Jangan Gunakan Pasta Gigi untuk Mengobati Luka Bakar<\/a><\/h3>
Luka bakar biasanya terjadi akibat pekerjaan sehari-hari, seperti memasak, menyetrika pakaian, membakar sampah, atau mengganti air radiator. Seperti sudah menjadi tradisi di masyarakat, bahwa jika terkena luka bakar, oleskan pasta gigi di daerah yang terkena luka bakar. Alih-alih menghilangkan panas yang mungkin disebabkan oleh efek dingin, pemberian pasta gigi ini justru memperparah luka bakar yang terjadi. \n\n \n\n Oleh karena itu, yang terbaik adalah mengetahui mengapa Sahabat Hermina harus menghentikan kebiasaan menggunakan pasta gigi untuk mengatasi luka bakar. Sebelum membahas lebih lanjut larangan menggunakan pasta gigi pada luka bakar, mari kita bahas dahulu apa itu luka bakar. \n\n \n\n LUKA BAKAR \n\n Luka bakar adalah luka pada kulit yang disebabkan oleh panas, seperti kebakaran, cairan panas (air atau minyak), listrik, bahan kimia, gesekan atau radiasi matahari, yang dapat menyebabkan kerusakan pada otot, selaput lendir, atau bagian tubuh lainnya. \n\n Berikut ini adalah diskusi tentang luka bakar dan derajat keparahannya: \n\n - Luka Bakar Level 1 \n\n Pada tingkat ini, luka bakar hanya mengenai lapisan atas kulit (epidermis). Pada luka bakar derajat satu, luka bakar tersebut membuat kulit menjadi merah dan bengkak, menyebabkan penderita merasakan nyeri yang sangat parah. Rasa nyeri tersebut disebabkan oleh nyeri saraf pada kulit yang terkena rangsangan panas. \n\n - Luka Bakar Level 2 \n\n Pada tingkat ini, luka bakar terjadi di lapisan kulit yang lebih dalam dari pada Tingkat 1. Kulit yang terkena luka bakar ini akan melepuh dan mengelupas. Tepi kulit yang terkena luka bakar terlihat kemerahan dan bisa menimbulkan rasa sakit. \n\n - Luka Bakar Level 3 \n\n Pada level ini, luka bakar akan merusak lapisan kulit lebih dalam. Pasalnya, kerusakan terjadi pada lapisan lemak, otot, dan tendon. Pada tingkat ini luka bakar tidak akan menimbulkan rasa nyeri, karena luka bakar tersebut akan merusak saraf pada kulit. Dalam hal ini sering terjadi komplikasi yaitu infeksi dan dehidrasi. Dehidrasi bisa terjadi karena tubuh kehilangan lapisan pelindung kulitnya. Akibatnya, sejumlah besar cairan tubuh dilepaskan, terutama melalui mekanisme penguapan. Jika area kulit yang terluka besar, dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan segera dan tepat. \n\n - Luka Bakar Level 4 \n\n Lukanya lebih berat dari level 3 dan dasar lukanya berwarna hitam. Luka bakar ini dapat merusak lapisan di bawah kulit dan bahkan tulang. Umumnya luka bakar yang terjadi di level 1 dan 2 tergolong luka bakar ringan, jika cakupannya tidak luas, bisa dirawat di rumah. Namun, pada luka bakar level 3 dan 4, pasien luka bakar harus segera dibawa ke rumah sakit. Pasalnya, luka bakar level 3 dan 4 bisa mengancam jiwa. \n\n \n\n Perawatan luka bakar ringan dapat dirawat secara terpisah di rumah. Namun, pemrosesannya harus benar. Karena jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi yang serius. \n\n \n\n PASTA GIGI DAN LUKA BAKAR \n\n Sudah sejak lama masyarakat mengenal kebiasaan menggunakan pasta gigi untuk luka bakar. Para penggunanya menyebutkan bahwa rasa pasta gigi yang dingin dapat memberikan efek mendinginkan dan menghilangkan rasa sakit. \n\n \n\n Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini tidak benar? Tidak disarankan menggunakan pasta gigi untuk luka bakar karena akan memperburuk kondisinya. \n\n \n\n Untuk mengetahui mengapa pasta gigi tidak dianjurkan untuk luka bakar, berikut penjelasannya: \n\n Kandungan mentol, zat pemutih, perasa dan bahan kimia lainnya pada pasta gigi dapat menyebabkan peradangan dan infeksi. Selain itu, kandungan tersebut juga dapat menyebabkan penyembuhan luka yang kurang baik yang terjadi. \n\n Pasta gigi akan menyebabkan kulit terbakar dari luar, sehingga udara di bawah kulit tidak akan keluar dari udara luar. Akibatnya suhu di bawah kulit masih sangat panas, dan proses luka akibat panas yang tidak dikeluarkan akan terus berlanjut, dan akhirnya luka bakar akan semakin dalam dan berat. \n\n \n\n Lantas, bagaimana jika kita tidak sengaja terbakar pada saat sedang aktivitas sehari-hari? \n\n Letakkan area yang terbakar di bawah air mengalir selama 15 menit. Tujuannya untuk mendinginkan suhu di sekitar luka. Dengan ini, proses perusakan akibat panas lebih lanjut akan terhenti. Dinginnya air bisa menghilangkan rasa sakit akibat panas. Selain itu, bisa juga dicuci dengan sabun untuk menghilangkan sumber panas yang menempel di kulit, seperti minyak goreng. Namun, harus dibersihkan secara perlahan dan hati-hati agar tidak semakin merusak jaringan yang terkena benda panas. Jika kita terkena bahan kimia, kita juga bisa menggunakan cara ini. \n\n Jika gelembung luka bakar penuh dengan cairan, jangan dipecahkan. Karena lubang-lubang yang disebabkan oleh pecahnya gelembung berisi cairan tersebut dapat menjadi jalan masuk bakteri penyebab infeksi. Jika gelembungnya terlalu besar, segera temui dokter untuk penanganan lebih lanjut. \n\n Jangan gunakan es batu di area yang terkena. Suhu es yang bisa mencapai -4 ° Celsius akan menyebabkan pembuluh darah kita mengerut (vasokonstriksi). Kondisi ini menyebabkan aliran darah tidak lancar, sehingga daerah yang terpapar panas tidak bisa mendapatkan asupan darah yang baik. Akhirnya, hal ini akan memperparah luka dan menyebabkan kematian jaringan. \n\n Gunakan analgesik (seperti parasetamol) untuk mengurangi nyeri. \n\n Perlu Sahabat Hermina ingat bahwa selain pasta gigi, sebaiknya hindari juga penggunaan margarin, kecap atau zat lain yang tidak kondusif untuk luka bakar. \n\n \n\n Singkatnya, pengobatan yang baik pada tahap awal luka bakar dapat menghindari komplikasi dan pembentukan bekas luka yang parah. Alangkah baiknya jika Sahabat Hermina dapat menerapkan langkah-langkah penanganan awal apabila terjadi luka bakar di tubuh Sahabat. Setelah itu, segera temui dokter untuk mencegah kemungkinan komplikasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 26 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 08 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 21 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 11 Agustus 2023<\/li><\/ul><\/div>