- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 31 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Nutrisi yang baik untuk pasien hemodialisa<\/a><\/h3>
Hallo sahabat Hermina, mengalami gagal ginjal kronis biasanya dianjurkan untuk melakukan cuci darah (hemodialisis). Selama pasien menjalani rutinitas cuci darah, dokter biasanya menyarankan konsumsi makanan tertentu untuk menjaga kesehatan ginjal. Sahabat Hermina Bitung bisa menkonsultasikan untuk nutrisi yang baik dalam menjaga pola makan pasien hemodialisa ke dokter klinik gizi. Nah biasanya apa saja sih nutris yang baik dikonsumsi untuk pasien hemodialisa, yaitu : \n\n \n Cukupi kebutuhan protein : Pasien cuci darah umumnya perlu asupan protein yang tinggi karena banyak protein yang hilang saat proses cuci darah berlangsung. Konsumsi protein yang terlalu tinggi justru akan meningkatkan kadar urea dalam darah. Hal ini bisa memberatkan kerja ginjal yang sudah lemah. \n Batasi asupan garam :Asupan garam (natrium) berlebih bisa memberatkan kerja jantung, membuat Anda lebih cepat haus, dan menyebabkan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, makanan untuk pasien cuci darah sebaiknya tidak mengandung banyak garam. Bila memungkinkan, hindari makanan olahan seperti daging kalengan, keripik asin, mi instan, dan makanan cepat saji. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi sayuran yang kadar garamnya rendah. \n Perhatikan asupan cairan : Jika fungsi ginjal terganggu, kemampuannya untuk membuang kelebihan cairan juga akan berkurang. Itu sebabnya, pasien gagal ginjal harus memperhatikan asupan cairan selama menjalani cuci darah. \n Konsultasikan ke dokter klinik gizi untuk menentukanseberapa banyak cairan yang dapat Anda konsumsi setiap hari. Anda harus mengikuti anjuran ini karena kelebihan cairan dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal. \n Konsumsi fosfor secukupnya saja : Makanan untuk pasien hemodialisis sebaiknya juga tidak banyak mengandung fosfor. Ginjal sebenarnya membutuhkan fosfor untuk membuang zat sisa dalam tubuh. Namun, asupan fosfor yang berlebihan justru bisa memperparah gangguan ginjal. \n \n\n \n\n Berikut beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk pasien hemodialisis. \n\n \n Putih telur :Putih telur merupakan makanan yang baik untuk ginjal \n \n\n Selain itu, bahan makanan ini cocok untuk pasien dialisis yang memerlukan banyak protein tapi tetap harus mengurangi asupan fosfornya. \n\n \n . Dada ayam tanpa kulit :Dada ayam merupakan makanan yang baik untuk pasien cuci darah karena kaya akan protein, tapi kandungan fosfor dan natriumnya tetap rendah. \n Kembang kol : memiliki kalium yang rendah \n Ikan :Ikan merupakan sumber asam lemak omega-3 lemak menyehatkan yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh Anda. Dibanding seafood lainnya, ikan juga lebih rendah fosfor sehingga aman untuk ginjal pasien dialisis. \n \n\n Yang paling penting adalah pola makan yang tepat dapat membantu perawatan pasien gagal ginjal. Oleh karena itu, pilihlah makanan bagi ginjal mengandung zat gizi beragam agar tubuh Anda senantiasa bugar selama melakukan cuci darah. \n\n Dengan banyaknya anjuran dan pantangan yang ada, bagaimana cara memilih jenis makanan terbaik untuk ginjal? Konsultasikan ke spesialis klinik gizi. \n\n Rumah Sakit Hermina Bitung memliki dokter spesialis gizi klinik \n\n dr. Patricia F.C Halim Puteri,SpGK \n\n Jadwal dokter : senin-Sabtu : 14.00-20.00 WIB \n\n Buat janji dokter langsung di sini \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 04 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Membaca Nilai Gizi<\/a><\/h3>
Pada umumnya dalam pemilihan atau pembelian bahan makanan, ada beberapa aspek yang kita perhatikan, seperti harga, tampilan, merek, tanggal kadaluwarsa, logo halal, dan lainnya. Namun apakah itu saja sudah cukup? \n\n \n\n Namun ada 1 aspek yang sering terlewatkan, yaitu membaca label nilai gizi atau fakta nutrisi. Membaca label nilai gizi merupakan salah satu pesan dari 10 pesan gizi seimbang. \n\n \n\n Label adalah keterangan tentang informasi nilai gizi (nutrition fact), jenis, komposisi, tanggal kadaluarsa dan keterangan penting lain yang dicantumkan pada kemasan. \n\n \n\n Informasi nilai gizi (nutrition facts) adalah bagian dari label makanan, yang berisi tentang kandungan zat gizi yang ada dalam bahan makanan tersebut. Manfaat dari membaca informasi nilai gizi yaitu: \n\n \n\n 1. Mengetahui kandungan gizi dalam produk makanan atau minuman. Berapa kandungan vitamin C nya, berapa kandungan natriumnya, berapa kandungan gulanya. \n\n \n\n 2. Sebagai bahan pertimbangan saat memilih produk sejenis. Contoh: susu dibaca kandungan protein dan lemaknya, mana yang lebih tinggi atau lebih besar. \n\n \n\n Dengan mengetahui kandungan gizi, konseumen dapat memperkirakan bahaya yang mungkin terjadi pada konsumen yang berisiko tinggi karena punya penyakit tertentu. \n\n \n\n 3. Bagi orang sakit tertentu, ini memudahkan untuk memilih dan memilah bahan makanan yang aman untuk dikonsumsinya. Selain itu, membaca nilai gizi juga bermanfaat untuk mengontrol konsumsi zat gizi harian, guna pencegahan risiko penyakit degeneratif. \n\n \n\n Contoh: kita dianjurkan membatasi konsumsi gula (4 sdm/50 gram/hari), garam (1 sdt/ 5 gram/ 2000mg Na/hari), lemak (5 sdm/ 67 gram/hari) untuk mencegah risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. \n\n \n\n Adapun komponen dalam Informasi Nilai Gizi yaitu: \n\n \n\n - Jumlah sajian per kemasan \n\n Menunjukkan jumlah porsi atau takaran saji per satu kemasan. \n\n \n\n Contoh: \n\n Takaran saji: 50 ml \n\n Jumlah sajian per kemasan: 2 \n\n 1 kemasan ini, dapat dikonsumsi sebanyak 2 kali, dengan sekali konsumsinya sebanyak 50 ml. \n\n \n\n - Kalori total per sajian \n\n Menunjukkan energi atau kalori yang didapatkan dari mengkonsumsi 1 sajian makanan. \n\n \n\n Contoh: \n\n Energi Total: 300 kkal \n\n Energi dari Lemak: 150 kkal \n\n \n\n Ini adalah energi yang didapat dari 1 sajian. Jika kita mengonsumsi 2 sajian, maka energi yang kita dapat yaitu 600 kkal dan 200 kkal lemak. \n\n \n\n - Angka Kecukupan Gizi (AKG) \n\n %AKG memberikan informasi jumlah nutrisi yang terpenuhi dari makanan tersebut terhadap kebutuhan sehari. \n\n \n\n - Kandungan nutrisi yang harus dibatasi \n\n Beberapa zat gizi seperti lemak jenuh dan lemak trans, kolesterol, gula tambahan, serta garam (natrium). Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti stroke, diabetes melitus, jantung, dan obesitas. \n\n \n\n - Kandungan nutrisi yang harus dipenuhi \n\n Beberapa zat gizi seperti vitamin, protein, mineral dan serat diperlukan untuk menjaga keseimbangan nutrisi. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhinya pilihlah makanan atau minuman kemasan dengan label kecukupan gizinya 20% AKG atau lebih. \n\n \n\n Nah, setelah mengetahui informasi di atas, Sahabat Hermina bisa jadi lebih teliti untuk membaca label informasi gizi cemilan favorit yang biasa dikonsumsi. Apakah benar makanan ringan dan tidak bikin kenyang itu kalorinya sedikit? Atau malah surplus? \n\n \n\n Buat jadwal kunjungan dengan dokter spesilais di RS Hermina Tangkubanprahu melalui website silahkan klik disini Jadwal Praktek Dokter \n\n \n\n \n\n \n\n Referensi: \n\n \n\n AKG.2019. Bagaimana Cara Membaca Informasi Nilai Gizi. AKG FKM UI (Online). https://akg.fkm.ui.ac.id/bagaimana-cara-membaca-informasi-nilai-gizi/ \n\n \n\n BPOM RI. 2019. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan. \n\n \n\n Kemenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. \n\n \n\n Palupi, I.R., Naomi, N.D. dan Susilo, J. Penggunaan Label Gizi dan Konsumsi Makanan Kemasan pada Anggota Persatuan Diabetisi Infonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017. Vol. 11 (1):1-8 \n\n \n\n P2PTM Kemenkes RI. 2018. Bagaimana Cara Membaca Informasi Nilai Gizi? (Online). http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/bagaimana-cara-membaca-informasi-nilai-gizi \n\n \n\n P2PTM Kemenkes RI. 2018. Label Makanan, Apa yang perlu Anda ketahui? (Online). http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/label-makanan-apa-yang-perlu-anda-ketahui \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 17 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
Menurunkan Kolesterol dengan Konsumsi Makanan Ini<\/a><\/h3>
Kolesterol merupakan lemak yang berguna bagi tubuh. Namun bila kadarnya di dalam tubuh terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk di pembuluh darah dan mengganggu aliran darah. Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. \n\n \n\n Kolesterol dibagi menjadi dua yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL), Normalnya, kadar kolesterol total yang dianjurkan adalah di bawah 200mg/dl. Kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk akan mengeras dan membuat dinding arteri menyempit. Seiring berjalannya waktu, penumpukan plak yang menyumbat pembuluh darah ini akan memicu penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. \n\n \n\n Perlu diperhatikan, kadar LDL sebaiknya di bawah 100 mg/dl. Sahabat Hermina harus waspada jika kadar LDL melebihi dari 130 mg/dl. \n\n \n\n \n\n Bagaimana Pola Makan yang Baik bagi Penderita Kolesterol Tinggi? \n\n \n\n Makanan yang baik dikonsumsi bagi penderita kolesterol adalah makanan yang tinggi serat dan mengandung omega-3, serta mengandung kadar lemak tak jenuh. Adapun jenis makanannya adalah: \n\n \n\n - Cokelat Hitam \n\n Mengonsumsi kakao dua kali sehari selama sebulan dapat mengalami penurunan kolesterol jahat dan tekanan darah, serta meningkatkan kolesterol baik. \n\n \n\n - Sayur–sayuran \n\n Sayur-sayuran juga merupakan makanan yang sangat baik untuk kesehatan jantung. Mereka kaya akan serat dan antioksidan, serta rendah kalori yang sangat diperlukan untuk menjaga berat badan tetap ideal. Beberapa sayuran, seperti sayuran hijau, wortel dan kentang, kaya akan pektin atau serat larut yang dapat menurunkan kolesterol. \n\n \n\n - Makanan yang Kaya Serat Larut \n\n Adapun jenis makanan yang kaya akan serat larut adalah sereal gandum utuh, seperti oatmeal, buah-buahan seperti apel, pisang, jeruk, pir, dan kacang–kacangan seperti kacang kedelai dan kacang merah. \n\n \n\n - Makanan yang Tinggi Asam Lemak Omega-3 \n\n Asam lemak omega-3 dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik. Selain itu, asam lemak omega-3 melindungi jantung Anda dari risiko penyakit jantung bahkan serangan jantung. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 yang baik antara lain, salmon, tuna, makarel, ikan kembung. Selain jenis ikan, makanan lainnya yang tinggi akan asam lemak omega-3 yaitu chia seed, biji rami, dan kedelai. \n\n \n\n - Bawang Putih \n\n Di dalam 100 gram bawang putih mengandung nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, zat besi, kalsium, fosfor, dan kalium. Beberapa manfaatnya yaitu antioksidan, antiradang, dan antikanker. \n\n \n\n - Ragam Buah–Buahan \n\n Ragam buah–buahan yang dianjurkan konsumsi yatiu alpukat, beri, apel, pir, stroberi, dan tomat. Tomat mengandung antioksidan likopen yang dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL). \n\n \n\n \n\n Kapan Harus ke Dokter? \n\n \n\n Sahabat Hermina, jika Anda bingung mengatur pola makan yang baik bagi penderita penyakit tertentu dapat langsung menanyakan pada Dokter Spesialis Gizi Klinik di RS Hermina Medan. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung maupun secara online. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 05 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Air Fryer Bermanfaat bagi Kesehatan?<\/a><\/h3>
Metode memasak dengan cara menggoreng adalah pengolahan yang banyak digunakan dalam pengolahan makanan. Hal ini karena proses pengolahan tersebut lebih mudah, serta memiliki sifat sensori yang banyak disukai, baik dari tekstur, rasa, hingga penampilan. \n\n \n\n Akan tetapi, makanan yang diolah dengan cara digoreng terkenal memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi, dan jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, jantung dan stroke. \n\n \n\n Belakangan ini mulai ramai di masyarakat bahkan di media sosial terkait penggunaan air fryer. Apa itu air fryer? \n\n \n\n Air fryer adalah alat elektronik yang digunakan untuk memasak makanan dengan menggunakan media udara. Penggunaan air fryer hanya menambahkan sedikit minyak saja di permukaan bahan makanan atau bahkan tidak sama sekali. \n\n \n\n Perbedaannya dengan oven adalah kapasitasnya yang lebih besar, sehingga panasnya kurang terkonsentrasi di sekitar makanan. Jadi, waktu memasaknya lebih lama. \n\n \n\n Pada transfer panas, deep fry membutuhkan 1,5 menit untuk mencapai titik didih sedangkan air fryer 5,5 menit. \n\n \n\n Air fryer juga membutuhkan daya listrik yang cukup tinggi, serta waktu pemasakan yang lebih lama untuk bias mendapatkan tekstur yang sama seperti makanan yang digoreng. \n\n \n\n Hasil olahannya pun tentu akan berbeda. Dari segi mutu sensoris, warna makanan akan berbeda karena terkait dengan laju reaksi kimia yang lebih rendah dan reaksi pencoklatan nonenzimatis. Jika ingin menyamakan warna, maka butuh waktu penggorengan yang lebih lama. Sementara deep frying menghasilkan kerenyahan, aroma, rasa, dan warna yang lebih baik. \n\n \n\n Kandungan lemak menurun sekitar 70%, pada deep frying turun 7 gram/100 gram, sedangkan pada air fry 2 gram/100 gram. \n\n \n\n Kandungan vitamin E lebih tinggi pada deep frying, karena di dalam minyak yang digunakan untuk menggoreng terkandung vitamin E. \n\n \n\n Kandungan vitamin C pada deep frying turun dari 6,75/100 gram jadi 1/100 gram, tetapi masih lebih tinggi daripada air frying. \n\n \n\n \n\n Air fryer memiliki kualitas yang lebih baik dari segi kandungan zat gizi, sedangkan deep frying lebih unggul dalam mutu sensorisnya. Namun, belum ada penelitian lebih lanjut terkait penggunaan air fryer terhadap kondisi penyakit tertentu. \n\n \n\n Akan tetapi, percuma jika menggunakan air fryer untuk mengolah makanan siap saji olahan yang cederung tinggi kalori karena tetap dapat menyebabkan surplus kalori. \n\n \n\n Oleh karena itu, yang terpenting adalah memperhatikan kuantitas makanan yang kita konsumsi serta kualitas bahan makanan yang kita pilih. \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n Referensi: \n\n Azmi, M.M.Z., Taip, F.S., Kamal, S.M.M. and Chin, N.L. Effects of temperature and time on the physical characteristics of moist cakes baked in air fryer. Journal of Food Science and Technology. 2019, 56:4616-4624. \n\n Santos, C.S.P., Cunha, S.C., and Casal, S. Deep or air frying? A comparative study with different vegetable oils. European Journal of Lipid Science and Technology, 2017. https://doi.org/10.1002/ejlt.201600375 \n\n Sun, Yangbo, et al. Association of Fried Food Consumption with All Cause, Cardiovascular, and Cancer Mortality: Prospective Cohort Study. BMJ, 2019, doi:10.1136/bmj.k5420. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 05 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 17 Mei 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 04 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>