- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 24 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Sindrom Ramsay Hunt, Penyakit yang melumpuhkan sebagian area wajah<\/a><\/h3>
Apa itu Ramsay Hunt Syndrome? Penyakit ini sedang dialami oleh penyanyi ternama Justien Bieber yang menyebabkan dirinya gagal melaksanakan beberapa konser yang telah direncanakan di beberapa negara. \n\n Ramsay Hunt Syndrome atau disebut juga dengan Herpes Zoster Oticus adalah sekelompok gejala dari komplikasi herpes zoster atau cacar api. Herpes zoster ini disebabkan oleh reaktivasi (aktifnya kembali) virus penyebab cacar air yang menyerang saraf wajah sesisi. Reaktivasi ini dapat terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang sedang turun dan atau terjadi infeksi baru. \n\n Gejala pada penderita Ramsay Hunt Syndrome diawali dengan bintil-bintil berisi cairan yang berada disekitar daun telinga, sampai telinga tengah, munculnya gangguan pendengaran, kelumpuhan otot wajah sesisi. Gejala tambahan lain yang bisa dirasakan adalah perubahan sensasi pada indra pengecap (rasa makanan menjadi berubah), mata kering, mata berair, hiperakusis (telinga sangat peka terhadap suara), sumbatan hidung, kelemahan pada fungsi otot berbicara jika mengenai saraf vestibulokoklear. Selain itu bisa juga terjadi suara serak hingga aspirasi jika mengenai saraf vagus. \n\n Sindrom ini banyak dijumpai pada pasien berusia dewasa baik laki-laki atau perempuan. Kasus ini jarang ditemukan pada pasien anak-anak. \n\n Beberapa orang yang rentan terkena sindrom ini antara lain adalah orang dengan sistem imum yang lemah (pasien kanker, pengobatan steroid jangka panjang, penderita autoimun), ibu hamil, bayi baru lahir, orang yang belum divaksin cacar, pernah menderita cacar air atau api, dan pasien-pasien lanjut usia (usia di atas 60 tahun) \n\n Pengobatan segera dibutuhkan untuk menghindari komplikasi jangka panjang akibat penyakit ini, diantaranya adalah postherpetic neuralgia (rasa sakit permanen pada area bekas cacar), kehilangan pendengaran permanen, kelumpuhan wajah permanen, dan kerusakan mata. Obat-obatan yang bisa diberikan oleh dokter adalah obat antivirus, obat pereda nyeri, kortikosteroid, dan obat-obatan untuk menghilangkan gejala-gejala yang dirasakan, \n\n Untuk menghindari penyakit ini diantaranya dibutuhkan tubuh yang sehat agar sistem imun tidak turun dengan cara menjaga pola hidup sehat dan tidak lupa untuk tetap rajin berolahraga. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Palembang<\/a><\/li>
- 22 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
Bau Mulut Tidak Sedap, Apa Penyebabnya?<\/a><\/h3>
Bau mulut tidak sedap adalah masalah yang umum dialami oleh banyak orang dari segala usia. Selain mengganggu rasa percaya diri, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya kondisi tertentu, mulai dari masalah mulut hingga gangguan pencernaan. \n\n Sekitar 3 dari 10 orang bisa mengalami bau mulut tidak sedap atau halitosis. Kondisi ini tidak jarang membuat penderitanya menjadi tidak percaya diri dan bahkan mengganggu hubungan sosial dan kualitas hidup mereka. \n\n \n\n Berbagai Penyebab Bau Mulut Tidak Sedap \n\n Bau mulut tidak sedap umumnya disebabkan oleh berbagai hal dan kondisi berikut ini: \n\n 1. Makanan atau minuman tertentu \n\n Bau mulut tidak sedap bisa muncul akibat konsumsi minuman atau makanan tertentu, seperti kopi, bawang, petai, jengkol, rempah-rempah, dan makanan beraroma menyengat lainnya. \n\n Meski demikian, bau mulut akibat konsumsi makanan atau minuman yang beraroma kuat biasanya bisa hilang dengan sendirinya, tetapi terkadang bisa juga menetap hingga beberapa hari ke depan. \n\n 2. Kebersihan mulut tidak terjaga \n\n Sisa makanan di gigi, gusi, atau lidah dapat memicu pertumbuhan bakteri dan plak di mulut sehingga menyebabkan bau mulut tidak sedap. \n\n Membersihkan gigi dengan sikat dan benang gigi secara teratur dapat menghilangkan sisa makanan yang terperangkap di gigi sebelum membusuk dan memicu bau mulut. \n\n 3. Rokok \n\n Kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan bau mulut tidak sedap. Tak hanya itu, perokok aktif juga lebih berisiko mengalami penyakit gusi dan mulut kering yang bisa memperberat bau mulutnya. \n\n 4. Mulut kering \n\n Mulut kering (xerostomia) terjadi ketika mulut tidak memproduksi air liur dalam jumlah yang cukup. Padahal, air liur dapat membersihkan mulut dari sisa makanan penyebab bau tidak sedap. \n\n Mulut kering dapat secara alami terjadi selama tidur, terutama tidur dengan mulut terbuka. Namun, mulut kering juga bisa dikarenakan penyebab lain, misalnya efek samping obat tertentu atau masalah pada kelenjar ludah. \n\n 5. Gangguan pencernaan \n\n Bau mulut tidak sedap dapat disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan lambung dan usus (gastrointestinal), seperti infeksi H. pylori dan penyakit asam lambung (GERD). \n\n 6. Masalah gusi \n\n Bau mulut tidak sedap yang berlangsung terus-menerus juga dapat disebabkan oleh masalah gusi. Penyakit gusi umumnya disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi.Bakteri pada plak kemudian menyebabkan racun yang menimbulkan peradangan pada gusi. Jika tidak ditangani, kondisi tersebut akan membahayakan gusi, gigi, dan tulang rahang. \n\n 7. Infeksi mulut \n\n Bau mulut juga bisa disebabkan oleh luka atau infeksi setelah operasi mulut atau pencabutan gigi. Selain itu, infeksi mulut juga bisa disebabkan oleh kerusakan gigi, penyakit gusi, atau sariawan. \n\n Selain berbagai kondisi di atas, bau mulut tidak sedap juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain berikut ini: \n\n * Infeksi di telinga, hidung, dan tenggorokan, misalnya sinusitis \n\n * Infeksi saluran pernapasan, misalnya bronkitis kronis \n\n * Batu amandel \n\n * Penyakit atau gangguan pada organ hati atau ginjal \n\n * Diabetes \n\n * Apnea tidur \n\n \n\n Cara Mencegah Bau Mulut Tidak Sedap \n\n Kabar baiknya, bau napas tidak sedap bisa diantisipasi dan dicegah dengan cara-cara sederhana. Berikut ini adalah beberapa cara menghilangkan bau mulut tidak sedap: \n\n a. Membersihkan gigi secara rutin \n\n Sikat gigi setidaknya 2 kali sehari selama 2 menit. Usahakan untuk menyikat seluruh gigi, lidah, langit-langit mulut, dan gusi dengan pasta gigi mengandung fluoride. Jangan lupa mengganti sikat gigi setiap 3 minggu. \n\n Setelah menyikat gigi, gunakan benang gigi (dental floss) dan interdental brush (bila dibutuhkan) untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang tidak terjangkau sikat gigi. \n\n b. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh \n\n Salah satu penyebab bau mulut tidak sedap adalah mulut kering. Kondisi ini bisa dihindari dengan minum air putih setidaknya 8 gelas setiap harinya dan mengunyah permen karet bebas gula. \n\n Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih bisa membuat mulut tetap lembap, sedangkan mengunyah permen karet bisa menstimulasi produksi air liur sehingga mulut tidak kering. \n\n c. Menjaga asupan makanan \n\n Hindari mengonsumsi makanan dan minuman pemicu bau mulut tidak sedap, seperti bawang putih, bawang bombay, dan makanan manis. \n\n d. Menghentikan kebiasaan merokok \n\n Berhenti merokok juga dapat menjadi solusi menghilangkan bau napas tidak sedap. Namun, jika merasa kesulitan untuk berhenti merokok, Anda dapat meminta bantuan dokter untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. \n\n e. Mengunjungi dokter gigi secara teratur \n\n Periksakan gigi secara teratur ke dokter gigi setidaknya 2 kali dalam setahun untuk mendeteksi dan mencegah penyakit gigi dan gusi yang dapat memicu bau napas.Jika berbagai cara di atas tidak mampu mengatasi bau mulut tidak sedap yang Anda alami, jangan ragu untuk menemui dokter gigi guna mencari tahu penyebab dan solusi bau mulut yang Anda alami. \n\n \n\n source picture: freepik.com \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Palembang<\/a><\/li>
- 27 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apa itu Kanker Mulut?<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, kanker oral yang juga dikenal sebagai kanker mulut adalah istilah luas untuk tumor ganas yang berkembang di rongga mulut seperti pada gusi, lidah, amandel, dan kelenjar air liur, selain itu tenggorokan dan faring (saluran udara). Kanker oral atau mulut biasanya diobati sebagai bagian dari kanker kepala dan leher, yang meliputi kanker kelenjar air liur, esofagus, telinga dan mata. Sementara, kanker otak diobati dalam kategori yang berbeda. \n\n \n\n Jenis-jenis Kanker Mulut \n\n - Karsinoma sel skuamosa - Lebih dari 85% kasus kanker mulut adalah karsinoma sel skuamosa, yaitu ketika sel-sel yang melapisi bagian dalam mulut dan bibir menjadi tidak normal. Lokasi kanker sebenarnya dapat membantu menentukan kemungkinan yang ada. Sebagai contoh, jika hal itu mempengaruhi bibir bawah, jarang terjadi perubahan status kanker. Sebaliknya, pada lesi bibir atas dapat menjadi agresif. Sebuah subtipe penyakit ini disebut karsinoma verrucous, yang menyumbang kurang dari 7% dari jumlah kasus. Ini jarang terjadi, tetapi hampir selalu terjadi secara lokal (tidak ada perubahan status (metastasis)) karena berkembang perlahan-lahan. \n\n - Karsinoma kelenjar ludah - Banyak kelenjar ludah ditemukan dalam mulut dan sepanjang tenggorokan; kelainan seluler dari setiap kelenjar ini dapat menyebabkan kanker seperti kanker kistik kelas rendah, seperti polimorf dan adenoid. \n\n - Kanker lidah - Kanker dapat dimulai dari dasar (ujung terjauh dari lidah) atau di bagian yang paling terlihat dari lidah. Tumor lebih besar beresiko menyebar ke kelenjar getah bening, terutama jika mereka ditemukan di dasar lidah, yang kemudian mungkin memerlukan operasi yang lebih rumit termasuk reseksi. \n\n - Limfoma - Ini adalah kanker yang mempengaruhi jaringan-jaringan getah bening yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Dalam rongga mulut, jaringan ini dapat ditemukan di lidah dan amandel. \n\n \n\n \n\n Penyebab Kanker Mulut \n\n Selain dari fakta bahwa sel-sel pada rongga mulut dan tenggorokan dapat mengakibatkan ketidaknormalan. Tidak ada penjelasan yang lebih jelas, kenapa kanker pada bagian ini berkembang. Namun, ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko, antara lain: \n\n 1. Konsumsi alkohol – Jumlah alkohol yang dikonsumsi daripada minuman sejenis dapat menyebabkan kanker oral di kemudian hari. Risiko meningkat jika digabungkan dengan kebiasaan merokok. Alkohol menyebabkan kanker yang menyerang esofagus, tenggorokan dan pita suara. Seiring waktu, bahan pada alkohol dapat menyebabkan iritasi pada sel dan merusak jaringan serta memperlambat perbaikan DNA. \n\n 2. HPV – Ada lebih dari 150 jenis HPV, dan kurang dari 10 menyebabkan kanker. Dalam istilah kanker mulut, HPV yang menjadi penyebab kuat adalah HPV16 yang mengakibatkan 80% - 90% kanker rahim. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual secara oral (dalam kanker mulut), ketika virus menyentuh dan masuk ke dalam mukosa. HPV diprediksi menjadi penyebab utama kanker mulut tanpa merokok pada pria dan wanita di bawah 50 tahun. \n\n 3. Konsumsi tembakau – 8 dari 10 kasus kanker mulut disebabkan oleh merokok. Tembakau tidak hanya merusak jaringan, tetapi juga menggangu hingga tingkat DNA. Meskipun risikonya lebih rendah, orang yang terpapar tembakau melalui tangan kedua juga dapat terkena kanker mulut atau oral. \n\n 4. Gender – Pria lebih rentan terkena kanker mulut, sebab mereka merokok dan minum alkohol pada waktu yang sama. Namun, dalam beberapa tahun belakangan, perbandingan antara pria dan wanita dengan kanker semakin menurun. \n\n 5. Umur – Kebanyakan kanker mulut ditemukan pada pria dan wanita sekitar usia 40 – 50 tahun. Namun, dengan meningkatnya HPV, kanker juga ditemukan pada dewasa muda. \n\n \n\n \n\n Gejala Utama Kanker Mulut \n\n Gejala utama pada kanker mulut meliputi: \n\n \n Luka pada bibir, lidah, pipi bagian dalam, gusi yang muncul dan tidak hilang \n Sulit untuk menelan dan bicara \n Pendarahan \n Sakit pada telinga \n Munculnya benjolan \n Rasa tidak nyaman pada tenggorokan \n Turunnya berat badan tanpa disengaja \n Mulut kebas \n Kehilangan gigi \n \n\n Dua tanda yang membedakan kanker mulut adalah leukoplakia dan eritroplakia. Saat seseorang menderita leukoplakia, akan ada bercak-bercak yang muncul secara persisten di mulut. Sementara, eritroplakia menyebabkan daerah kemerahan yang dapat berdarah. Meskipun, dianggap jinak, keduanya dapat meningkatkan ketidaknormalan sel dan dapat mengembangkan kanker. \n\n \n\n \n\n Pencegahan Kanker Mulut \n\n Lakukan pemeriksaan terhadap gejala yang muncul pada rumah sakit terdekat untuk memastikan gejala yang dialami. Kanker mulut dapat dicegah dengan gaya hidup dan juga pola makan yang sehat. Anda juga bisa melakukan kebiasaan ini untuk mencegah kanker mulut, di antaranya yaitu: \n\n - Jaga Kebersihan Mulut. Kanker mulut dapat diawali dengan munculnya gangguan kesehatan pada mulut yang tidak kunjung hilang. Hindari gangguan kesehatan pada mulut dengan rajin membersihkan kebersihan mulut serta gigi. Rajin menyikat gigi minimal sebanyak 2 kali sehari membantu mencegah dari penyakit kanker mulut. \n\n - Hentikan Kebiasaan Merokok. Tidak hanya dapat menyebabkan gangguan pada jantung serta paru-paru. Memiliki kebiasaan merokok dapat menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami penyakit kanker mulut. Kandungan kimia pada rokok menjadi pemicu penyakit kanker mulut. Tidak ada salahnya untuk hentikan kebiasaan merokok agar kesehatan Anda tetap terjaga. \n\n - Berhenti Mengonsumsi Alkohol Secara Berlebihan. Tidak hanya merokok, konsumsi alkohol secara berlebihan juga meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker mulut. Alkohol yang berlebihan menyebabkan iritasi pada sel-sel di dalam mulut sehingga rentan mengalami kondisi kanker. Tidak hanya kanker mulut, mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan lain, seperti kerusakan hati dan kerusakan pankreas. \n\n - Hindari Paparan Sinar Matahari Langsung. Sebaiknya hindari area mulut, seperti bibir dari paparan langsung sinar matahari. Jangan lupa untuk gunakan lip balm atau pelindung bibir lainnya agar terhindar dari risiko kanker mulut. Tidak hanya itu, gunakan penutup tubuh atau wajah agar kesehatan kulit dan tubuh tetap terjaga. \n\n - Periksa Kesehatan Mulut dan Gigi Secara Berkala. Sebaiknya periksakan kesehatan gigi dan mulut pada dokter gigi secara rutin untuk menghindari gangguan kesehatan yang muncul pada area mulut atau gigi. \n\n \n\n Jika Sahabat Hermina merasakan perasaan tidak nyaman pada area sekitar rongga mulut, segeralah konsultasikan dengan dokter agar dapat segera didiagnosis dan diobati sehingga tidak menjadi penyakit yang parah. Salam Sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 27 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>