- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 18 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Faktor Pencetus Serangan Asma yang dapat Merugikan Kesehatan Anda<\/a><\/h3>
Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas (hiperaktifitas bronkus) sehingga menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari. \n\n Faktor pencetus ini sangat penting untuk diketahui oleh penderita asma dan keluarganya . Dengan mengetahui dan menghindari faktor pencetus tersebut , maka diharapkan Anda terhindar dari serangan asma . Disamping terhindar dari serangan asma , menghindari faktor pencetus , dapat menjadikan penyakit asma Anda terkontrol penuh dan aktivitas hidup Anda dapat normal kembali. \n\n Faktor pencetus tersebut , antara lain : \n\n 1.Allergen (bulu binatang, debu rumah) \n\n Bagi sebagian orang, kucing mungkin adalah binatang yang lucu dan menggemaskan. Tak jarang juga yang akhirnya menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan di rumah. Namun, lain halnya dengan orang yang memiliki alergi terhadap bulu kucing. Melihat hewan yang satu ini berkeliaran di dekatnya akan memunculkan sejumlah gejala alergi yang mengganggu.Alergi bulu kucing adalah kondisi ketika tubuh mengalami reaksi atau gejala ketika terpapar bulu kucing yang mengandung pemicu alergi. Lalu, apakah alergi bulu kucing berbahaya? Tentu itu tergantung pada kondisi setiap orang yang mengalaminya. Jika reaksi alergi ringan, tentu bisa dikelola dengan menghindari pemicu alergi dan tidak berbahaya. Namun, jika reaksi alergi yang dialami berat (bahkan sampai anafilaksis), tentu itu berbahaya. \n\n Alergi terhadap debu biasanya ditandai dengan sejumlah masalah pada sistem pernapasan, seperti asma, sesak nafas, atau mengi. Kondisi ini dapat dikendalikan dan dicegah kekambuhannya melalui perubahan gaya hidup atau mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter. \n\n 2.Makanan (bahan pengawet , penyedap ) \n\n Bahan-bahan kimia penambah rasa dan pengawet makanan terkadang dapat menjadi pemicu kambuhnya asma bagi beberapa orang. Beberapa jenis substansi dalam makanan olahan yang berkemungkinan besar memiliki efek negatif ini, berdasarkan situs yang sama, adalah benzoates, tartrazine, monosodium glutamate, dan sulfites. \n\n 3.Infeksi saluran napas \n\n Infeksi saluran pernapasan adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, bisa atas atau bawah. Meski biasanya dapat sembuh tanpa perawatan khusus, kondisi ini bisa berbahaya bagi anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh yang lemah \n\n 4. Polusi udara / Asap \n\n Lingkungan yang tercemar atau polusi udara juga dapat menjadi penyebab asma. Polusi udara dapat berupa asap yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, asap pabrik, asap pembakaran sampah atau kebakaran hutan serta banyaknya debu yang beterbangan. Polusi udara ini dapat mengkontaminasi ketika anda keluar rumah maupun di dalam rumah. Rumah atau kamar yang jarang dibersihkan dapat menghasilkan polusi berupa debu yang mudah sekali untuk memicu timbulnya asma. Polusi udara ini bersifat iritan sehingga jika dihirup maka saluran pernafasan akan menjadi sensitif dan menyempit sehingga berisiko menyebabkan asma. \n\n 5 Perubahan cuaca \n\n Udara dingin ini merupakan salah satu pemicu penyakit asma. Misalnya saja ruangan AC yang terlalu dingin, itu juga dapat memicu asma. Mengendarai kendaraan bermotor di malam hari tanpa mengenakan jaket juga sangat berbahaya bagi pengidap penyakit ini. \n\n 6.Obat obatan \n\n Bijak menggunakan obat penderita asma kini perlu lebih waspada dalam mengkonsumsi obat. Pasalnya, sebuah penelitian menemukan resiko obat penurun kadar kolesterol dapat memicu kambuh dan bertambah parahnya penyakit asma. \n\n 7.Aktivitas berlebihan sehingga terjadi kelelahan \n\n Olahraga berlebihan membuat tenaga Anda terkuras. Mental dan fisik yang kelelahan dapat mempengaruhi Imun Anda \n\n 8.Bahan iritan yang masuk saluran nafas \n\n Kondisi menghirup bahan iritan, misalnya asap rokok, nitrogen oksida, ozone, sulfur oksida, dan gas lainnya bisa menyebabkan kerusakan pada struktur anatomi saluran pernapasan. Pada iritan tertentu, misalnya asap rokok juga dapat menjadi alergen atau zat yang memicu alergi pada orang-orang yang memiliki hipersensitivitas \n\n 9.Bau yang merangsang \n\n Jika seseorang terpapar dengan bau cairan kimia, biasanya akan merangsang saluran napas dan akan mengiritasi, sehingga pada saluran napas yang sensitif akan menimbulkan reaksi dengan gejala seperti bersin, batuk dan lama kelamaan dapat timbul sesak napas \n\n 10.Emosi yang berlebihan \n\n Hati-hati jika anda menyimpan terlalu banyak beban pikiran hingga mengalami stres. Sebab stres juga dapat menjadi penyebab asma. Oleh karena itu kelola pikiran anda agar selalu tenang dan damai agar terhindar dari stres. Selain itu atur waktu dengan baik agar pekerjaan tidak menumpuk. Sebab beban pekerjaan yang menumpuk juga berisiko tinggi untuk menimbulkan stres. \n\n Mengingat Asma adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, maka sangat penting untuk selalu berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsumsi obat. Bahkan serangan Asma bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani. Segeralah ke dokter atau rumah sakit terdekat jika Anda merasakan sesak napas meskipun tidak banyak melakukan aktivitas fisik, serta tidak adanya perubahan setelah menggunakan inhaler. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 18 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal apa itu Mengi (Napas Berbunyi)?<\/a><\/h3>
Pernahkan Sahabat Hermina mendengar kata mengi? Atau disebut juga wheezing (napas berbunyi). Mengi adalah suara yang dihasilkan dari udara mengalir yang melalui saluran napas yang menyempit. Mengi sendiri merupakan gejala dari gangguan pernapasan yang bersifat sementara maupun kondisi yang serius yang membutuhkan penanganan oleh dokter. \n\n Mengi ditandai dengan suara bunyi napas yang seperti siul dan disertai dengan gejala sesak napas namun terkadang demam. Tanpa disadari, munculnya mengi ini bisa menjadi tanda bahwa Sahabat Hermina mengalami masalah pernapasan, seperti asma, alergi, pneumonia, dan bronchitis. \n\n \n\n Penyebab Mengi \n\n Mengi disebabkan ketika terjadinya penyumbatan atau penyempitan pada saluran pernapasan di tenggorokan maupun saluran menuju ke paru-paru. Selain penyempitan pada saluran pernapasan, penyempitan pada pita suara juga menyebabkan terdengannya mengi. Suara mengi bervariasi, tergantung pada bagian sistem pernapasan mana yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Selain asma, alergi, dan pneumonia ada beberapa penyebab mengi lainnya diantaranya: \n\n \n Benda asing yang terhirup. \n Infeksi saluran pernapasan. \n Gagal jantung dan asam lambung. \n Gangguan pada pita suara. \n Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). \n Kanker paru-paru. \n Dan merokok. \n \n\n \n\n Diagnosis Mengi \n\n Untuk mengetahui penyebab mengi yang dialami, dapat melakukan pemeriksaan menggunakan stetoskop oleh dokter untuk mendengarkan suara napas atau paru-paru. Jika pertama kali mengalami mengi, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang. Seperti rontgen dada, dan spirometry (tes pernapasan) \n\n Tes darah dan alergi juga direkomendasikan oleh dokter, tergantung pada riwayat penyakit yang di derita dan hasil pemeriksaan dari dokter. \n\n \n\n Cara Mengatasi Mengi \n\n Mengatasi mengi dapat dilakukang dengan tergantung pada penyebabnya. Jika mengi disebabkan oleh asma dapat melalukan dengan beberapa jenis obat yang bisa digunakan, yaitu: \n\n \n Kombinasi inhaler dan kortikosteroid \n Bronkodilator berupa inhaler untuk melebarkan saluran pernapasan \n Kortikosteroid hirup dan obat pengontrol asma untuk mengurangi radang \n \n\n Selain dengan obat, untuk penanganan asma adalah menghindari penyebab asma agar keluhan mengi dan sesak napas tidak muncul. Jika mengi disebabkan oleh bronkitis, dapat melakukan sesuai pemberian dokter, yaitu: \n\n \n Bronkodilator untuk meredakan keluhan mengi \n Antibiotik jika bronchitis disebabkan karena infeksi bakteri \n \n\n Untuk meredakan rasa tidak nyaman akibat mengi, Sahabat Hermina dapat melakukan perawatan di rumah dengan menghirup uap yang berisi air hangat, mandi dengan air hangat,atau menggunakan humidifier. \n\n Oleh karena itu, Sahabat Hermina dapat menghindari mengi dengan cara mandi menggunakan air panas, menghirup uap air panas, dan menghindari penyebab asma agar terhindar dari mengi dan sesak napas itu sendiri. Jika Sahabat Hermina mengalami mengi disertai dengan sesak napas berat atau ancaman terjadi gagal napas, dapat segera lakukan konsultasi ke rumah sakit agar segera ditangani oleh dokter. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 18 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 18 September 2023<\/li><\/ul><\/div>