- Hermina Ciledug<\/a><\/li>
- 11 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apa itu Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ?<\/a><\/h3>
Apa itu spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ? Merupakan dokter yang menangani pasien dengan gangguan fungsi tubuh atau keterbatasan fisik akibat penyakit atau cedera. Tujuannya meningkatkan kualitas hidup pasien tersebut, dengan memaksimalkan fungsi yang ada. Dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi bekerjasama dalam tim yang terdiri dari fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, ortotik prostetik,perawat, dll. \n\n Rehabilitasi medik memiliki 6 divisi yaitu muskuloskeletal, neuromuskular, geriatri, pediatri, kardiorespirasi, sport, yakni : \n\n \n Neuromuskular: stroke,cedera kepala,cedera saraf,nyeri punggung,leher,gangguan memori,dll \n Muskuloskeletal: patah tulang,nyeri otot,nyeri sendi, pengapuran, kaku sendi, amputasi,dll \n Pediatri : ggn tumbuh kembang,autis,adhd,cacat fisik, kaki bengkok,telat bicara, gangguan bicara,gangguan konsentrasi,gangguan belajar,kesulitan makan, retardasi mental,dll \n Geriatri: kelemahan,berbaring lama, oa, osteoporosis,dll \n Kardiorespirasi: ppok, penurunan kebugaran, asma, pasca operasi jantung,dll \n Cedera olahraga: setelah cedera dan setelah operasi hingga kembali ke aktivitas \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 30 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>
Postur Duduk yang Salah Saat Bekerja atau Sekolah dari Rumah<\/a><\/h3>
Di era pandemi saat ini memaksa kita untuk bekerja dari rumah. Namun, kita tidak pernah memperhatikan postur duduk kita yang salah. Hal ini dapat mengakibatkan cedera pada otot, sendi, dan ligamen yang sebenarnya dapat dicegah. \n\n \n\n Akibat postur duduk yang salah: \n\n \n Cedera otot leher /punggung/pinggang \n Kerusakan sendi tulang belakang \n Tubuh menjadi bungkuk \n Cedera pada pergelangan tangan dan jari-jari tangan \n \n\n \n\n Ada beberapa hal yang dapat Sahabat Hermina lakukan untuk mencegah cedera akibat postur duduk yang salah saat bekerja/sekolah, yaitu: \n\n \n Perbaiki posisi meja, kursi, dan komputer. \n Apabila kursi yang ada kurang tinggi, bisa diganjal bantal untuk alas duduk. \n Apabila jarak sandaran kursi terlalu jauh, bisa diganjal bantal di daerah pinggang. \n Apabila letak komputer kurang tinggi, dapat diganjal buku sehingga layar komputer dapat diposisikan sejajar dengan mata. \n Apabila posisi mouse/keyboard terlalu tinggi, tambahkan alas duduk atau atur tinggi kursi agar pergelangan tangan tidak tertekuk ke atas saat mengetik/menggerakkan mouse. \n Pastikan punggung dan bokong menempel pada kursi tanpa ada jarak \n \n\n \n\n Jangan lupa juga untuk luangkan waktu untuk berdiri dan berjalan di sekitar rumah serta melakukan senam peregangan leher, punggung, pinggang, dan jari- jari tangan setiap 2 jam sekali selama 30 menit. \n\n \n\n Melakukan latihan fisik untuk penguatan otot “core” (otot punggung, pinggang, perut, dan panggul) dan otot leher juga dapat dilakukan. \n\n \n\n Apabila postur bungkuk sudah terbentuk, terutama pada anak, dapat dibantu menggunakan korset punggung untuk mencegah bertambahnya keparahan postur bungkuk tersebut agar tidak terjadi nyeri kronis seiring dengan bertambahnya usia anak. \n\n \n\n Jika masih terdapat keluhan atau keluhan memburuk, segera konsultasi ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut mengenai kesehatan Anda. Salah satu program Rehabilitasi Medik untuk masalah ini adalah “Back School Therapy” yang terdiri dari edukasi dan latihan fisik untuk mencegah dan mengatasi masalah cedera akibat postur yang salah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pasteur<\/a><\/li>
- 26 November 2020<\/li><\/ul><\/div>
Saraf Terjepit<\/a><\/h3>
Nyeri pinggang atau low back pain adalah munculnya nyeri di area punggung bawah yang diakibatkan oleh aktivitas atau disebabkan adanya suatu penyakit lain. Salah satu penyebab dari low back pain yaitu Herniated Nucleus Pulposus (HNP), ini merupakan suatu kondisi ketika bantalan di tulang belakang keluar dari tempat asalnya hingga menjepit saraf sekitarnya. Insidensi di Amerika Serikat, sebanyak 5%, dengan 60-80% individu pernah mengalami keluhan seperti ini. \n\n \n\n Pada kondisi awal sebelum terjadinya HNP bisa dilakukan pencegahan berupa: \n\n \n Pembatasan beban angkat \n Berolahraga secara teratur, terutama jenis olahraga yang dapat menguatkan otot serta sendi di tungkai dan punggung, misalnya berenang \n Menjaga postur tubuh yang baik, seperti duduk dengan punggung yang tegak, atau mengangkat beban dengan posisi yang benar \n Mempertahankan berat badan ideal, untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang \n \n\n \n\n Pada pasien dengan keluhan awal atau gejala ringan seperti mulai munculnya nyeri otot, atau kesemutan, disarankan untuk beristirahat atau mengurangi aktivitas selama beberapa hari atau minggu. \n\n Adapun pilihan terapi lain yang juga membantu meringankan keluhan, seperti pijat, terapi dingin atau panas, stretching, stimulasi otot secara elektris, dan lainnya. Akan tetapi jika keluhan tersebut dirasa masih belum membaik maka dapat dimulai terapi inisiasi pemberian obat-obatan anti nyeri dan pelemas otot. Pemberian obat obatan tersebut diharapkan dapat mengurangi keluhan pada pasien. \n\n \n\n Pada kasus berat, tatalaksana yang dipertimbangkan adalah operasi. Indikasi untuk dilakukan operasi yaitu mulai munculnya gangguan motorik dan gangguan otonom dimana pasien mulai adanya gangguan organ sekitar yang dipersarafi oleh organ yang cedera dengan munculnya nyeri hebat, kebas atau kelemahan otot, tidak mampu menahan kencing atau buang air besar, dan kesulitan berdiri atau berjalan. Jika sudah munculnya gangguan tersebut maka operasi bisa menjadi pertimbangan untuk penyembuhan pasien. \n\n \n\n Tetap menjaga kesehatan dengan melakukan pola hidup sehat. Apabila Anda mengalami gejala atau keluhan terkait nyeri punggung segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 07 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
Duduk Terlalu Lama? Ini Efek Sampingnya<\/a><\/h3>
Semua orang pasti pernah melakukan aktivitas duduk. Baik di kursi, lantai, atau tempat manapun. Namun, tahukah Sahabat Hermina, jika duduk terlalu lama memberikan dampak negatif? Apalagi yang dilakukan secara berulang-ulang dalam kurun waktu yang cukup lama. \n\n Seperti yang dijabarkan dr. Endang Erwinanti, Sp.KFR, dokter spesialis Rehab Medik di RS Hermina Banyumanik Semarang, beliau menjelaskan dampak negatif dari aktivitas duduk yang terlalu lama yang paling sering terasa, yakni pegal pada punggung dan leher akibat peredaran darah yang tidak lancar. Otot juga perlu mendapatkan asupan darah dengan kadar oksigen yang tercukupi. Jika tidak, akan berakibat pegal pada bagian punggung, paha, dan leher. \n\n Faktor usia juga memengaruhi. Semakin tua usianya, maka akan semakin mudah merasakan pegal-pegal, meskipun belum lama duduk. \n\n Karyawan berusia di bawah 40 tahun mungkin tidak begitu merasakan dampak tersebut. Namun, lain halnya dengan karyawan yang sudah usia lanjut. Apalagi harus dituntut untuk bekerja secara duduk selama delapan jam lebih. Engkel kaki dapat membengkak. \n\n Dampak negatif yang lebih parah adalah orang yang terlalu lama duduk akan mengalami syaraf terjepit dan lebih cepat menua. Sehingga, walaupun usianya masih tergolong muda, banyak keluhan kesehatan yang akan dirasakannya. \n\n Duduk memang aktivitas yang nyaman ketika kita lelah melakukan aktivitas yang butuh banyak gerakan, tetapi jika terlalu lama juga tidak baik. \n\n Untuk mengurangi dampak negatif terlalu lama duduk, Sahabat Hermina dapat mengikuti beberapa cara, seperti melakukan peregangan otot. Tidak perlu terlalu lama, cukup lima menit saja. Sahabat Hermina bisa menyetel alarm, bekerja selama satu jam, lalu saat alarm berbunyi, lakukan peregangan ringan selama lima menit, lalu ulangi kembali. \n\n Kemudian melakukan olahraga rutin setiap hari dengan durasinya cukup 30 menit saja. Bisa dengan joging, bersepeda, atau berenang. Selain membuat tubuh lebih bugar, otot-otot tubuh juga jadi tidak kaku. \n\n Lalu, saat duduk, usahakan tinggi meja sejajar dengan panjang lengan, supaya badan tidak terlalu bungkuk dan tidak terlalu mendongak ke atas. \n\n Nah, Sahabat Hermina, meskipun melakukan pekerjaan dengan duduk di depan komputer cukup menguras stamina, yuk mulai aktif bergerak untuk mengurangi dampak buruk dari duduk terlalu lama. Salam sehat. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 07 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 26 November 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 11 November 2021<\/li><\/ul><\/div>