- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 05 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sering Keputihan Apakah Berbahaya?<\/a><\/h3>
Keputihan merupakan hal yang pernah dialami oleh seluruh wanita. Hampir 90% wanita di Indonesia mengalami masalah keputihan, karena Indonesia merupakan daerah yang bersuhu lembab. Secara definisi keputihan atau dalam istilah medis dikenal sebagai fluor albus, leucorrhea, white discharge merupakan kondisi keluarnya cairan atau lendir yang berasal dari alat kelamin wanita atau vagina yang bukan darah. Cairan atau lendir yang dihasilkan oleh vagina dan leher rahim mengangkut sel-sel mati dan bakteri keluar dari vagina, sehingga menjaganya tetap bersih. Jika mengeluarkan darah maka disebut menstruasi dan apabila cairan atau lendir tersebut bukan darah maka disebut dengan keputihan. \n\n \n\n Tidak semua keputihan yang dialami oleh wanita bersifat patologis atau penyakit, namun ada juga keputihan yang bersifat fisiologis atau normal dan biasa terjadi saat menstruasi, setelah menstruasi, saat masa subur, iritasi setelah penggunaan KB IUD. Sedangkan keputihan yang bersifat patologis biasanya disebabkan oleh peradangan, tumor, polip, dan yang paling sering adalah karena kanker mulut rahim. \n\n \n\n Keputihan biasanya dikeluhkan apabila sudah mengeluarkan gejala, gejala akan muncul biasanya karena jumlah atau produksi keputihan yang berlebihan. Keputihan yang tidak normal biasanya disebabkan oleh infeksi yang biasanya berasal dari infeksi jamur, bakteri, atau parasit. yang dipicu oleh daya tahan tubuh yang kurang baik. \n\n \n\n Pencegahan Keputihan \n\n Keputihan dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal seperti: \n\n \n Menjaga daya tahan tubuh \n Menjaga kebersihan organ vagina \n Hindari menggunakan pantyliner secara terus menerus \n Membersihkan organ kemaluan dengan air mengalir \n Hindari menggunakan celana yang ketat \n \n\n \n\n Ciri-ciri keputihan abnormal: \n\n Dalam kondisi normal, lendir dan cairan tubuh yang keluar mempunyai sifat tertentu. Misalnya, warnanya bisa bening atau putih, tidak berbau, dan teksturnya berubah tergantung siklus menstruasi Anda. namun apabila lendir dan cairan tubuh yang dikeluarkan menimbulkan gejala seperti gatal, mengeluarkan berbau busuk atau amis, dan keputihan yang berubah warna maka keputihan tersebut merupakan keputihan yang abnormal dan perlu dilakukannya pengobatan. \n\n \n\n Sahabat Hermina, simak penjelasan dr. Fahmialdi, Sp.OG selengkapnya di Hermina Podcast tentang keputihan di channel youtube Hermina Hospitals (Klik Disini) \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 30 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
Kenali Keputihan yang Berbahaya pada Ibu Hamil<\/a><\/h3>
Keputihan adalah kondisi normal ketika vagina meluarkan cairan atau lendir. Keluarnya cairan atau lendir merupakan cara alami tubuh untuk menjaga kelembapan pada vagina. Tidak hanya pada wanita yang tidak hamil, keputihan juga merupakan salah satu keluhan pada ibu hamil. \n\n \n\n Keputihan pada ibu hamil terjadi akibat dari perubahan hormon pada masa kehamilan. Dalam keadaan yang normal, keputihan akan pulih dengan sendirinya, namun harus dengan penanganan yang tepat agar keputihan tidak berlanjut dan menjadi masalah yang lebih serius. \n\n \n\n Cara mengenali tanda keputihan yang tidak normal pada ibu hamil, yaitu: \n\n \n Memiliki aroma yang tidak sedap atau bau \n Cairannya kental dan berlebih \n Rasa gatal yang berlebih di vagina \n Mengalami perubahan warna \n Nyeri pada pinggul serta pendarahan \n \n\n \n\n \n\n Pada ibu hamil, keputihan yang berlanjut dan tidak di tangani dengan baik akan dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran premature atau bayi lahir dengan berat badan rendah. \n\n \n\n Ibu hamil dapat mencegah terjadinya keputihan dengan cara: \n\n \n\n • Selalu mencuci tangan setelah mengganti pakaian dalam maupun melepas pembalut. \n\n \n\n • Hindari hubungan seks selama keputihan berlangsung agar penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat dan mengurangi risiko tertularnya penyakit kelamin pada pasangan. \n\n \n\n • Bersihkan vagina dengan cairan pembersih yang alami, bebas sabun, dan memiliki kadar pH normal hanya pada area luar vagina dan keringkan dengan handuk bersih. \n\n \n\n • Selama kehamilan, ibu hamil akan lebih sering buang air kecil yang membuat pakaian dalam menjadi cepat lembab. Sebaiknya gantilah pakaian dalam sesering mungkin. \n\n \n\n • Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang lembut dengan ukuran yang tepat. \n\n \n\n • Bila terasa gatal, jangan digaruk, tetapi ibu hamil dapat mengompres area vagina dengan es untuk mengurangi rasa gatal. \n\n \n\n Ibu hamil jangan malas menjaga kebersihan organ intim. Terutama apabila keputihan terjadi lebih banyak. Keputihan yang tadinya baik bisa berubah “jahat” dan menimbulkan infeksi yang berbahaya pada kehamilan. \n\n \n\n Apabila keputihan menyebabkan rasa gatal, cairan keputihan berwana kuning, hijau, bau yang menyengat dan nyeri pada area vagina, segeralah konsultasikan dengan dokter agar dapat segera ditangani sebelum menjadi penyakit yang lebih serius. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 30 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 05 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>