- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 25 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Gejala, Penyebab, Faktor Risiko dan Pengobatan Kanker Payudara<\/a><\/h3>
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit mematikan yang banyak diderita oleh wanita. Deteksi dini dan penanganan yang cepat dapat meningkatkan potensi penyembuhan. Penyakit ini timbul sebagai dampak pertumbuhan sel-sel yang tidak normal pada area payudara sehingga dapat mengancam jiwa penderita. \n\n Pada pasien yang mengalami kanker jenis ini, sel-sel di area payudara membelah atau berkembang biak dengan sangat cepat sehingga terakumulasi dan membentuk benjolan. Penanganan yang terlambat dapat menyebabkan penyebaran sel ke seluruh jaringan tubuh sehingga membahayakan keselamatan pasien karena mengganggu kerja organ lain. \n\n Gejala Kanker Payudara \n\n Seperti jenis kanker yang lain, cukup banyak pasien yang tidak menyadari adanya penyakit berbahaya tersebut karena di stadium awal tandanya tidak muncul atau bahkan tidak ada indikasi sama sekali. \n\n Aksi atau gerakan SADARI atau yang dikenal dengan Periksa Payudara Sendiri sangat penting untuk memastikan bahwa Anda tidak mengalami gangguan kesehatan ini. Setelah stadium lanjut, gejala yang dapat muncul diantaranya: \n\n \n \n Muncul benjolan atau gumpalan di payudara yang ketika diraba terasa lebih keras dari bagian lain. \n \n \n Keluar darah dari puting \n \n \n Terjadi pembengkakan yang menyebabkan rasa nyeri pada payudara \n \n \n Ukuran pori-pori yang mengalami pembesaran sehingga kulit payudara terlihat seperti kulit jeruk \n \n \n Kulit di sekitar payudara mengelupas secara berlebihan \n \n \n Terdapat cekungan atau bagian yang masuk ke dalam di sekitar payudara \n \n \n Tampilan dan bentuk payudara berubah secara tidak normal \n \n \n Terjadi inversi atau puting yang tertarik ke bagian dalam \n \n \n Muncul pembengkakan di bagian bawah ketiak \n \n \n\n Penyebab Kanker Payudara \n\n Kewaspadaan terhadap kondisi kesehatan sangat penting untuk memastikan bahwa Anda dalam keadaan sehat sebab beberapa penyakit, termasuk kanker di payudara mudah menyerang. Ketahanan tubuh sangat penting agar secara alami dapat melawan gangguan kesehatan yang terjadi sehingga tetap fit. \n\n Seperti jenis kanker lain, kanker yang terjadi di payudara sering tidak disadari oleh penderita sampai tubuh menjadi drop. Penyebab kanker jenis ini karena adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Sedangkan pemicu yang paling banyak terjadi karena pola hidup tidak sehat. \n\n Kanker jenis ini juga dapat terjadi karena faktor genetik atau turunan. Sebagai antisipasi, meningkatkan ketahanan tubuh sangat penting sehingga secara alami dapat melawan gangguan kesehatan tersebut. Selain itu, agar terhindar dari penyakit kanker pada payudara perlu menghindari pemicu atau penyebabnya. \n\n Faktor Risiko Penyakit Kanker Payudara \n\n Penyakit kanker pada payudara tidak hanya dapat dialami oleh wanita, tetapi juga pria namun prosentase penderita lebih banyak wanita. Beberapa faktor yang menjadi pemicu penyakit satu ini adalah: \n\n \n \n Jenis kelamin, dimana wanita berpotensi lebih besar untuk menderita kanker payudara \n \n \n Usia, semakin bertambah usia, maka kemungkinan dapat terserang kanker ini semakin bertambah \n \n \n Mempunyai jaringan ikat yang lebih padat, terutama di sekitar payudara \n \n \n Belum pernah hamil \n \n \n Masa atau usia mendekati menopause \n \n \n Sudah mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun \n \n \n Melakukan terapi hormon pasca menopause yang mempercepat atau memicu pembelahan sel penyebab kanker \n \n \n Pernah mengalami kanker salah satu payudara \n \n \n Riwayat kanker pada keluarga \n \n \n Terpapar radiasi \n \n \n Merokok dan konsumsi alkohol \n \n \n\n Pengobatan Kanker Payudara \n\n Pengobatan kanker pada payudara tergantung dari jenis, ukuran dan tingkat keparahannya. Setelah pemeriksaan detail dokter akan membuat rekomendasi tindakan yang harus dilakukan. Beberapa cara pengobatan kanker pada payudara adalah: \n\n 1. Terapi biologis \n\n Cara ini dilakukan dengan mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh pengidap untuk membantu melawan sel kanker. Terapi biologi juga sering digunakan untuk mengontrol efek samping dari perawatan kanker lainnya. \n\n 2. Pembedahan \n\n Proses yang pembedahan dapat berupa pengangkatan kanker atau benjolan (lumpektomi) jika belum menyebar, pengangkatan seluruh payudara (mastektomi) apabila kanker sudah merata \n\n Pembedahan juga dapat dilakukan dengan pengangkatan kelenjar limfe (sentinel node biopsy) dalam jumlah terbatas dan pengangkatan beberapa kelenjar limfe (axillary lymph node dissection). \n\n 3. Radioterapi \n\n Proses penyembuhan dengan menggunakan energi sinar X dan proton untuk mematikan sel-sel kanker. \n\n 4. Terapi Radiasi \n\n Terapi radiasi merupakan cara penyembuhan kanker pada payudara dengan menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. \n\n 5. Kemoterapi \n\n Proses ini dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu untuk mematikan sel kanker, biasanya kemoterapi dilakukan sampai beberapa tahap untuk memastikan bahwa semua sel kanker sudah mati. \n\n 6. Terapi hormonal \n\n Pengobatan cara ini dilakukan dengan pemblokiran atau menghalangi sel kanker sehingga tidak mendapatkan hormon yang mereka butuhkan untuk tumbuh. \n\n Dalam pemilihan cara pengobatan dari penyakit kanker pada payudara tidak boleh sembarangan. Selain tingkat ketahanan tubuh masing-masing pasien terhadap cara pengobatan yang berbeda, ada kemungkinan pengobatan ini menyebabkan efek samping baik yang ringan maupun berat. \n\n Kanker payudara adalah salah satu jenis penyakit berbahaya yang dapat lebih awal terdeteksi apabila pasien menyadari gejala yang muncul. Pengobatan yang lebih cepat dan tepat dapat meningkatkan potensi keberhasilan sehingga penderita dapat selamat dan sehat kembali. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 06 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengatasi Kanker dengan Terapi Medis Kemoterapi<\/a><\/h3>
Kemoterapi adalah salah satu metode utama dalam pengobatan kanker. Prosedur ini melibatkan penggunaan obat-obatan kimia berupa sitostatika untuk menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker yang abnormal. Meskipun kemoterapi seringkali memiliki efek samping yang tidak diinginkan, penggunaannya tetap menjadi pilihan utama dalam banyak kasus kanker. Kali ini akan membahas secara detail tentang kemoterapi, termasuk cara kerjanya, jenis-jenis kemoterapi dan efek samping yang mungkin terjadi. \n\n Cara Kerja Kemoterapi \n\n Prinsip dasar dari kemoterapi adalah menggunakan obat-obatan anti-kanker untuk menghancurkan sel-sel kanker. Obat kemoterapi dapat bekerja dengan beberapa mekanisme yang berbeda, termasuk: \n\n \n \n Menghambat pertumbuhan sel, beberapa obat kemoterapi bekerja dengan cara menghentikan sel-sel kanker untuk membelah diri dan tumbuh. Mekanisme ini melibatkan gangguan pada DNA sel kanker atau menghambat enzim yang diperlukan untuk replikasi DNA. \n \n \n Merusak DNA, obat kemoterapi tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada DNA sel kanker, yang menghentikan pertumbuhan dan menyebabkan kematian sel. \n \n \n Menghambat angiogenesis, beberapa jenis kanker memerlukan pasokan darah yang cukup untuk bertahan hidup dan berkembang. Kemoterapi dapat menghambat pembentukan pembuluh darah baru di sekitar tumor, sehingga mencegah pasokan darah yang dibutuhkan dan memperlambat pertumbuhan kanker. \n \n \n\n Jenis-jenis Kemoterapi \n\n Ada beberapa jenis kemoterapi yang digunakan dalam pengobatan kanker, dan jenis yang dipilih tergantung pada jenis kanker, stadium penyakit, dan kondisi kesehatan pasien. Berikut adalah beberapa bentuk kemoterapi yang umum: \n\n \n \n Kemoterapi adjuvant, digunakan setelah pengangkatan tumor melalui operasi. Tujuannya adalah untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin tersisa dan mencegah kembalinya kanker. \n \n \n Kemoterapi neoadjuvant, diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor agar lebih mudah diangkat. Hal ini juga dapat membantu mengendalikan penyebaran kanker sebelum operasi dilakukan. \n \n \n\n Efek Samping Kemoterapi \n\n Kemoterapi dapat memiliki efek samping yang signifikan karena obat-obatan yang digunakan mempengaruhi sel-sel sehat juga. Beberapa efek samping umum yang mungkin terjadi selama atau setelah kemoterapi meliputi: \n\n \n \n Kehilangan rambut (alopecia), salah satu efek samping yang paling terkenal dari kemoterapi adalah kebotakan sementara. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada folikel rambut yang aktif. \n \n \n Mual dan muntah, obat kemoterapi dapat merangsang pusat muntah di otak, menyebabkan mual dan muntah. Namun, ada obat anti-mual yang dapat membantu mengurangi efek samping ini. \n \n \n Penurunan sel darah, kemoterapi dapat mengurangi produksi sel-sel darah, termasuk sel darah merah (anemia), sel darah putih (leukopenia), dan trombosit (trombositopenia). Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi, mudah memar atau berdarah. \n \n \n Kelelahan, banyak pasien mengalami kelelahan yang berlebihan selama dan setelah menjalani kemoterapi. Hal ini bisa disebabkan oleh pengaruh obat kemoterapi pada sistem kekebalan tubuh dan tingkat energi secara keseluruhan. \n \n \n Gangguan pencernaan, kemoterapi dapat menyebabkan diare, sembelit, atau gangguan pencernaan lainnya. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin juga mengalami mukosit, yaitu radang dan luka pada mulut. \n \n \n\n Kemoterapi tetap menjadi pilihan utama dalam pengobatan kanker dan telah memberikan hasil yang signifikan dalam memerangi penyakit mematikan ini. Meskipun kemoterapi dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan, perkembangan terbaru dalam bidang ini membawa harapan untuk terapi yang lebih efektif dan individualisasi yang lebih besar. Apabila sahabat hermina ada yang membutuhkan perawatan kemoterapi, RS Hermina Purwokerto menyediakan layanan kemoterapi. \n\n Untuk memudahkan mengakses pelayanan & pendaftaran di RS Hermina Purwokerto, berikut caranya: \n\n \n Download mobile aplikasi di Playstore (Ketik Halo Hermina) \n Hubungi Call Center 1500488 \n Melalui website -> www.herminahospitals.com \n Melalui aplikasi Halodoc \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 12 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Menjaga kulit bersih <\/a><\/h3>
Pada dasar nya Kulit sehat tidak datang dengan sendirinya, Nah bagi sahabat hermina serpong harus selalu menjaga kesehatan kulit dengan mengonsumsi makanan bergizi maupun menggunakan produk-produk perawatan kulit yang di sarankan oleh dokter. \nKulit merupakan salah satu oragan terbesar pada tubuh manusia yang terdiri dari beberapa lapisan, Setiap lapisan kulit memiliki fungsinya masing-masing. sebagai lapisan terluar berfungsi untuk melindungi kulit dari berbagai hal yang bisa menyebabkan kerusakan kulit, seperti debu, kuman, dan paparan sinar matahari. \ndi bawah lapisan dermis yang terdiri dari pembuluh darah, folikel rambut, dan kelenjar minyak. \n\n Umumnya pada kulit Lapisan terakhir adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam tubuh dan menjaga suhu tubuh tetap normal. \nSeiring berjalannya waktu, kondisi kulit bisa mengalami penuaan atau bahkan kerusakan hingga fungsinya terganggu. Bagi sahabat hermina serpong, sangat penting untuk mempertahankan kesehatan dan ketahanan organ pelindung ini dengan melakukan perawatan kulit secara rutin. \n\n Kerusakan yang ditimbulkan bisa bermacam-macam, mulai dari iritasi, sunburn, jerawat, kerutan, noda hitam, bahkan kanker kulit. Oleh karena itu, hindari berbagai kebiasaan di atas untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah terjadinya kerusakan kulit. \nMenjaga kesehatan pada kulit dapat dilakukan melalui berbagai cara, sebagai berikut ini \n1. Konsumsi buah dan sayur \nSudah bukan rahasia lagi bahwa buah dan sayur mengandung banyak nutrisi yang dapat menjaga kesehatan kulit. Sebagai contoh, vitamin C pada jeruk, stroberi, dan brokoli dipercaya mampu mencegah munculnya kerutan di kulit. \nSementara itu, vitamin E yang dapat ditemukan pada alpukat, anggur, dan tomat juga memiliki fungsi yang tak kalah penting, yaitu mencegah kerusakan sel kulit karena sifat antioksidannya. Juga biasakan minum air putih minimal 8 gelas perhari, ini berguna untuk menjaga kelembaban kulit agar kulit tidak kering \n2. Gunakan tabir surya \nPenggunaan tabir surya merupakan salah satu cara terpenting untuk menjaga kesehatan kulit. Tabir surya mengandung SPF dan PA yang mampu melindungi kulit dari bahaya paparan sinar UV yang berlebihan, seperti iritasi, penuaan dini, hingga kanker kulit. \nUntuk mendapatkan perlindungannya, gunakan tabir surya yang mengandung SPF minimal 30 dan ulangi penggunaannya setiap 2 jam sekali. \n3. Bersihkan wajah secara rutin \nMembersihkan wajah setidaknya 2 kali sehari adalah cara yang ampuh dalam menjaga kesehatan kulit. Bisa juga ditambahkan dengan double cleansing wajah dengan menggunakan michelar water atau cleansing oil terutama setelah menggunakan sunblock \n4. Gunakan pelembap \nTidak hanya bagi pemilik kulit kering, pemilik kulit berminyak juga perlu menggunakan pelembap untuk menjaga kesehatan kulit. Selain melembapkan, pelembap juga dapat mencegah keriput dan menjaga keutuhan skin barrier. \n5. Hindari stres berkepanjangan \nMengelola stres menjadi salah satu cara menjaga kesehatan kulit. Ini karena stres berkepanjangan bisa memicu masalah pada kulit, seperti jerawat, eksim, psoriasis, dan rosacea. \nUntuk mendapatkan manfaat dan perlindungan yang maksimal, sesuaikan produk perawatan wajah dengan jenis kulit. \n\n Apabila sahabat hermina serpong telah melakukan berbagai cara menjaga kesehatan kulit tetapi belum mendapatkan hasil yang diinginkan, cobalah langsung konsultasikan ke dr. Febrina Andarini, Sp.DV untuk mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan yang sahabat keluhkan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 12 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>