- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 28 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>
Mengapa Anak Harus Imunisasi?<\/a><\/h3>
Sebagai orangtua, memberikan imunisasi secara lengkap merupakan salah satu langkah penting untuk melindungi dan menjaga agar buah hati tumbuh dengan aman dan sehat. Manfaat dari vaksin atau imunisasi dapat menekan risiko terjadinya wabah penyakit, sakit berat, cacat, dan kematian. Pemberian imunisasi idealnya diberikan sesuai jadwal untuk memastikan bahwa buah hati mendapat perlindungan secara maksimal. Namun, jika memang terlewat, maka Sahabat Hermina dapat segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak sehingga imunisasi bisa dilengkapi. \n\n \n\n Mengapa vaksin penting dilakukan? \n\n \n\n Bayi sangat rentan terhadap penyakit karena di dalam tubuhnya belum terbentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat. Dengan melakukan imunisasi tepat waktu pada bayi, berarti Sahabat Hermina sudah melindungi buah hati dari berbagai penyakit. \n\n \n\n Vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh bayi akan membatu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang berfungsi untuk melawan virus atau bakteri yang masuk kedalam tubuh buah hati. \n\n \n\n Alasan lain pentingnya dilakukan imunisasi adalah dapat menyelamatkan kehidupan buah hati. Pada zaman dahulu, banyak bayi yang menderita polio, yang menyebabkan banyak bayi meninggal dunia. \n\n \n\n Walau terdapat dampak yang ditimbulkan setelah imunisasi diberikan kepada bayi, seperti demam, nyeri atau kemerahan di tempat suntikan, tidak ingin makan, dan lainnya, tetapi hal ini normal terjadi dan tidak akan berlangsung lama, ini merupakan respon tubuh terhadap zat baru yang masuk ke dalam tubuh. \n\n \n\n Rasa sakit yang ditimbulkan ini jauh lebih baik ketimbang rasa sakit yang dirasakan bayi jika tidak diberi imunisasi. Bayi bisa menderita penyakit yang lebih berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian, jika ia tidak mendapatkan imunisasi. \n\n \n\n Bagaimana jika telat mengimunisasi bayi? \n\n \n\n Sahabat Hermina mungkin sempat lupa untuk membawa buah hati melakukan vaksin imunisaasi atau mungkin buah hati sedang batuk, pilek, demam, atau diare saat jadwal imunisasi sehingga Sahabat Hermina tidak berani memberikan imunisasi pada buah hati. Sebenarnya dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, bayi masih dapat diberikan imunisasi walaupun ia sedang sakit pilek, batuk, atau demam. \n\n \n\n Namun, jika imunisasi terlanjur terlewat atau telat diberikan, sebaiknya segera bawa bayi untuk imunisasi. \n\n \n\n Pemberian vaksin yang tidak sesuai jadwal tidak masalah, asalkan pemberian kelima vaksin tersebut (imunisasi dasar lengkap) dilakukan pada saat buah hati masih berusia di bawah 1 tahun. Segera minta imunisasi yang telat tersebut agar buah hati tidak berisiko tertular penyakit yang berbahaya. \n\n \n\n Bagaimana jika bayi tidak diimunisasi sama sekali? \n\n \n\n Sebagian kecil dari Sabahat Hermina mungkin meragukan imunisasi. Beberapa asumsi menyebutkan bahwa imunisasi justru menyebabkan bayi sakit. Namun, imunisasi dijamin aman dilakukan. \n\n \n\n Sejumlah ilmuwan terus bekerja untuk membuat vaksin lebih aman dari waktu ke waktu. Sebelum mendapat lisensi dan diedarkan, vaksin pasti mengalami sejumlah pengujian untuk menjamin keamanannya. \n\n \n\n Jika bayi tidak mendapatkan imunisasi sama sekali, bayi akan berisiko terkena penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas. Parahnya lagi, penyakit tersebut bisa menyebabkan kematian. \n\n \n\n Ada 3 alasan mengapa imunisasi penting dilakukan sebagai investasi kesehatan bayi: \n\n \n\n 1. Bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya.Imunisasi akan meningkatkan kekebalan tubuh buah hati sehingga mampu melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut. \n\n \n\n 2. Melakukan imunisasi, tidak hanya akan melindungi dan mencegah bayi dari berbagai macam penyakit. Bayi juga tidak akan menularkan penyakit ke lingkungan sekitarnya. Artinya, imunisasi tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran penyakit pada orang lain. \n\n \n\n 3. Bayi yang sudah diberikan imunisasi bukan berarti menjadi kebal atas penyakit. Artinya, bayi masih berisiko terkena atau terinfeksi kuman penyakit, tetapi dengan imunisasi kondisi penyakit tersebut akan jauh lebih ringan dan tidak berbahaya dibandingkan dengan buah hati yang tidak atau belum diimunisasi. Pada dasarnya perlindungan imunisasi memang sekitar 80 - 95 %. \n\n \n\n Tidak sedikit orangtua yang masih khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan lewat pemberian imunisasi. Namun perlu diketahui bahwa imunisasi atau vaksin terbukti aman, bahkan efektif digunakan oleh lebih dari 100 negara. \n\n \n\n WHO sudah mengawasi dan menyatakan bahwa kualitas vaksin yang digunakan di Indonesia aman serta efektif digunakan di seluruh dunia. Jadi, tidak perlu khawatir untuk memberikan vaksin imunisasi untuk buah hati Sahabat Hermina. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 03 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>
Apa itu Hepatitis?<\/a><\/h3>
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari virus hepatitis, yaitu A, B, dan C. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis nonvirus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. \n\n \n\n \n\n JENIS VIRUS HEPATITIS \n\n \n\n Virus Hepatitis A \n\n Virus Hepatitis A menyebar melalui fecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan. \n\n \n\n Virus Hepatitis B \n\n Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). \n\n \n\n Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati. \n\n \n\n Virus Hepatitis C \n\n Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C. \n\n \n\n Hepatitis dapat menjadi kronis jika tidak ditangani dengan baik. Sebuah survei menyatakan pemakai narkoba suntikan yang menggunakan jarum bersama-sama yang marak pada masa lampau, maka 18% tertular hepatitis B, 40% tertular HIV dan 70% tertular hepatitis C. \n\n \n\n Di Indonesia, angka Prevalensi Penderita Hepatitis C sebenarnya Kurang dari 1%, tetapi sebagian besar akan menjadi kronis, sehingga jumlah penderita kronisnya hampir sama dengan penderita hepatitis B kronis, yaitu sekitar 1 juta orang. \n\n \n\n \n\n PENCEGAHAN HEPATITIS \n\n \n\n Vaksin tersedia untuk pencegahan hepatitis A dan B yang merupakan vaksin tunggal ataupun vaksin gabungan. Kekebalan terhadap Hepatitis A mencapai 99-100% sebulan setelah menerima vaksin yang ke-2 kalinya (vaksin yang kedua 6 bulan kemudian setelah yang pertama). Vaksin hepatitis A tidak boleh digunakan untuk yang berusia di bawah satu tahun. Vaksin hepatitis B telah tersedia sejak tahun 1986 dan telah diterapkan sedikitnya pada 177 program nasional imunisasi untuk anak-anak. Kekebalan terjadi pada lebih 95% anak-anak dan dewasa muda yang menerima 3 dosis rekombinan vaksin, sebulan setelah vaksin yang ketiga (jadwal vaksinasi adalah 0, 1 bulan dan 6 bulan). \n\n \n\n \n\n Sahabat Hermina, jangan lupa untuk melakukan vaksin hepatitis sebagai salah satu langkah pencegahan hepatitis, karena mencegah tentunya lebih baik daripada mengobati. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 24 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya Melakukan Vaksinasi pada Anak<\/a><\/h3>
Vaksin adalah adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk daya tahan tubuh. Vaksin dapat merangsang tubuh agar menghasilkan antibodi yang dapat melawan kuman penyebab infeksi. \n\n Manfaat vaksin bagi Tubuh: \n\n 1. Untuk mencegah penyebaran penyakit \n\n Tidak hanya melindungi tubuh dari serangan penyakit serius, pemberian vaksin juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit. Contohnya, kasus kematian pada bayi dan anak-anak akibat wabah penyakit campak dan pertusis yang dulu pernah menggemparkan dunia. Hal ini terjadi karena pada saat itu belum ditemukan vaksin untuk kedua penyakit tersebut. \n\n 2. Untuk Melindungi tubuh dari risiko kematian dan kecacatan \n\n Pemberian vaksin terbukti dapat menurunkan risiko seseorang terkena berbagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian maupun kecacatan. Pemberian vaksin campak dan rubella dapat membantu menurunkan risiko penularan virus tersebut dari ibu hamil kepada janin dalam kandungan, maupun kepada bayi yang baru lahir. Ibu yang terinfeksi rubella saat sedang hamil akan menyebabkan janinnya menderita cacat bawaan sejak lahir (misalnya katarak kongenital, penyakit jantung bawaan, tuli saraf bahkan retardasi mental) \n\n 3. Untuk Menghemat waktu dan biaya \n\n Pemberian vaksin merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling murah karena terbukti dapat mencegah dan mengurangi angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat suatu penyakit. Pemberian vaksin dapat membantu seseorang terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan sakit berkepanjangan, yang tak hanya merugikan dari segi finansial namun juga waktu. \n\n Jenis vaksin yang penting untuk anak: \n\n 1. Vaksin Hepatitis B : Vaksin ini untuk mencegah penyakit Hepatitis akibat infeksi virus hepatitis B, kanker hati, sirosis hati \n\n 2. Vaksin Polio. Vaksin ini diberikan untuk mencegah serangan virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan \n\n 3. Vaksin BCG. Vaksin ini diberikan untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang bisa menimbulkan kematian atau kecacatan \n\n 4. Vaksin DPT. Vaksin DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Penyakit difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan jalan napas, serta mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot jantung. Penyakit Pertusis dapat menyebabkan infeksi saluran napas berat, sedangkan kuman tetanus bisa mengeluarkan racun yang menyerang saraf pada otot, sehingga terjadi kejang \n\n 5. Vaksin campak. Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare, atau gangguan otak \n\n 6.Vaksin Hib dan Pnemokkokus (PCV) dapat mencegah infeksi saluran napas berat (pneumonia) dan radang selaput otak (meningitis) \n\n 7. Vaksin Influenza. Vaksin ini merupakan vaksin yang berfungsi untuk mencegah influenza berat dan komplikasi Pneumonia \n\n 8. Vaksin tifoid dapat mencegah penyakit demam tifoid berat. \n\n 9. Vaksin cacar air (varisela) untuk mencegah penyakit cacar air \n\n 10. Vaksin Japanese Esefalitis untuk penyakit infeksi otak \n\n 11. Vaksin MMR untuk Measles(Campak), Mumps (Gondongan) dan Rubella (Campak Jerman) \n\n 12. Vaksin HPV untuk penyakit kanker serviks \n\n 13. Vaksin Rotavirus untuk penyakit Diare \n\n 14. Vaksin Hepatitis A untuk penyakit kuning akibat infeksi virus Hepatitis A \n\n Efek Samping Vaksin \n\n Pemberian vaksin pada anak-anak dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti timbulnya rasa nyeri, bengkak atau ruam kemerahan di area suntikan. Selain itu, ada pula reaksi setelah imunisasi berupa demam ringan sampai tinggi sehingga anak menjadi rewel. Umumnya, gejala tersebut akan hilang dalam 3–4 hari, walau terkadang ada yang berlangsung lebih lama. \n\n Dalam hal ini, Anda bisa melakukan langkah-langkah sederhana seperti memberikan obat penurun panas tiap 6 jam, kompres air hangat, berikan pakaian yang tipis pada Si Kecil dan hindari penggunaan selimut, serta berikan ASI lebih sering. Bila tidak membaik atau bertambah parah, segera hubungi dokter untuk penanganan selanjutnya. \n\n Efek samping vaksin tidak selalu terjadi dan angka kejadiannya pun kecil. Oleh karena itu, manfaat vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin terjadi. Mari kita lindungi buah hati kita dengan memberikan vaksin pada anak-anak kita. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 24 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 03 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>