- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Gagal Ginjal Akut, Kenali Penyebab dan Cara Pengobatannya<\/a><\/h3>
Ginjal merupakan salah satu organ penting didalam tubuh. Ginjal mempunyai banyak fungsi yang vital, yaitu menyaring (filtrasi) sisa hasil metabolisme dan toksin dari darah yang akan dikeluarkan melalui urin, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Ginjal juga menghasilkan beberapa hormon yaitu eritropoetin yang mempunyai peran dalam pembentukan eritrosit (sel darah merah), renin yang mempunyai peran mengatur tekanan darah, dan hormon prostaglandin yang berguna dalam berbagai mekanisme tubuh. \n\n Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan gangguan fungsi ginjal dalam mengatur komposisi cairan dan elektrolit tubuh, serta pengeluaran produk sisa metabolisme, yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan kadar serum urea dan kreatinin dan lainnya. Laju filtrasi glomerulus dapat menurun secara tiba-tiba sampai dibawah 15 mL/menit. Gagal ginjal akut bersifat reversibel bila dapat segera ditangani dan diatasi penyebabnya. \n\n Penyebab gagal ginjal akut secara klasik dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan lokasi kelainan patofisiologi, yaitu sebelum ginjal (prerenal), di dalam parenkim ginjal/intrinsik, dan sesudah ginjal (post renal) (5%). Pada prerenal (55% kasus) penyebab umumnya misalnya infeksi yang berat (sepsis), kekurangan cairan karena kondisi seperti perdarahan, dehidrasi, muntah yang hebat, syok kardiogenik, obat-obatan tertentu seperti sikloforin dan takrolimus dalam dosis tinggi, dan hipotensi yang menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal yang mengakibatkan penurunan perfusi glomerulus. Renal/gagal ginjal intrinsik (40% kasus) disebabkan oleh penyakit yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal misalnya infeksi pada ginjal dan penyakit autoimun yang menyerang ginjal, obat yang bersifat nefrotoksik. Postrenal (5% kasus) terjadi karena obstruksi aliran kemih oleh beberapa sebab, antara lain: hipertrofi prostat jinak, tumor panggul, dan adanya batu di saluran kemih. \n\n Gambaran klinis dari gagal ginjal akut antara lain perubahan volume urin (berkurangnya jumlah urin atau tidak keluar urin sama sekali (anuria)), kelainan neurologis (lemah, letih, lesu, sakit kepala, gangguan tidur, gangguan mental, koma), gangguan pada kulit (gatal-gatal, pigmentasi, kulit kering bersisik), tanda pada kardiopulmoner (sesak nafas akibat efusi pleura, edema paru, pleuritis, efusi perikard, perikarditis), muskuloskeletal (kram otot, kehilangan kekuatan otot) dan gejala pada saluran cerna (mual, nafsu makan menurun, muntah). \n\n Tujuan pengelolaan gagal ginjal akut yang utama adalah mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut dan mempertahankan pasien tetap hidup sampai fungsi ginjalnya dapat kembali ke fungsi normal. Dua jenis pengobatan dalam pengelolaan AKI, yaitu terapi konservatif (suportif) dan terapi pengganti ginjal (renal replacement therapy/RRT) yang secara awam dikenal dengan sebutan cuci darah. Terapi konservatif dapat dilakukan dengan obat-obatan atau cairan dengan tujuan mencegah atau mengurangi progresivitas penurunan fungsi ginjal, morbiditas, dan mortalitas akibat komplikasi AKI. Jika terapi konservatif gagal mengatasi segala komplikasi AKI, perlu dipertimbangkan untuk dilakukan RRT (dialisis). Penyebab dari gagal ginjal akut juga harus dicari dan diatasi agar fungsi ginjal dapat pulih kembali. \n\n \n\n Demikian untuk penjelasan mengenai gagal ginjal akut apabila sahabat hermina memiliki keluhan atau masalah kesehatan pada gangguan ginjal segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSU Hermina Solo. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 15 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Penyakit Ginjal dan Terapi Pengobatannya<\/a><\/h3>
Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi sebagai penyaring darah. Organ tubuh yang satu ini berbentuk seperti kacang panjang dan berada di bagian bawah tulang rusuk belakang tubuh manusia. \n\n Ginjal berfungsi untuk menyaring darah di dalam tubuh dan mengeluarkan zat sisa yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Ginjal memiliki peranan penting dalam tubuh, Ginjal yang sehat dapat berpengaruh pada Kesehatan tubuh. Apabila organ berbentuk kacang Panjang ini mengalami gangguan, maka bisa menyebabkan beberapa masalah Kesehatan. \n\n Apabila ginjal sudah tidak berfungsi dengan baik, maka akan menyebabkan resiko penyakit ginjal yang beragam dan akan menggangu kegiatan dan aktivitas sehari-hari. Beberapa penyakit ginjal yang umum terjadi adalah penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal kronis, gagal ginjal akut, batu ginjal, penyakit ginjal polikistik dan infeksi ginjal. \n\n \n\n Gejala dan Tanda-tanda Penyakit Ginjal \n\n Fungsi ginjal yang terganggu akan mempengaruhi Kesehatan tubuh dan menyebabkan munculnya penyakit ginjal. Beberapa gejala dan tanda-tanda penyakit ginjal pada umumnya adalah sebagai berikut : \n\n \n Volume urine kecil berkurang dari biasanya \n Warna urine keruh atau bercampur darah \n Pembengkakan pada tungkai \n Nyeri di punggung bagian bawah yang menjalar keperut bawah atau selangkangan \n Terasa nyeri saat buang air kecil \n Kram atau kedutan di otot \n Mual, muntah, dan hilang nafsu makan \n Mudah lelah \n Sesak napas \n Kulit terasa gatal tanpa sebab \n Tekanan darah meningkat \n Anemia \n \n\n Gejala penyakit ginjal tersebut dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap sesuai dengan penyakit ginjal yang di derita. \n\n Apabila anda mengalami keluhan di atas segera periksakan diri anda dengan berkonsultasi ke dr. Bayu Rusfandi, Nst, M.Ked (PD), Sp.PD– KGH (dokter spesialis penyakit dalam - ginjal dan hipertensi) di Rumah Sakit Umum Hermina Medan. Pemeriksaan dini perlu dilakukan agar penyebab dan penanganannya dapat lebih awal dilakukan dan mencegah resiko komplikasi penyakit ginjal lainnya. \n\n \n\n Terapi dan Pengobatan Penyakit Ginjal \n\n Pengobatan penyakit ginjal sebaiknya dilakukan dengan berkonsultasi dan mengikuti saran dokter agar pengobatan yang dijalankan sesuai dengan penyebab penyakit ginjal itu sendiri. Pengobatan dengan dokter spesialis penyakit dalam ginjal hipertensi bertujuan untuk mengatasi penyebab, mengurangi gejala, memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi. \n\n Beberapa terapi dan pengobatan penyakit ginjal yang pada umumnya dilakukan adalah sebagai berikut : \n\n \n Perubahan Pola Hidup \n \n\n Selain mengkonsumsi obat-obatan, penderita penyakit ginjal harus mengubah dan menjalani pola hidup sehat untuk meringankan kinerja ginjal. \n\n \n Penghancuran Batu Ginjal \n \n\n Apabila penderita penyakit ginjal menderita batu ginjal, dokter akan menjalankan prosedur penghancuran batu ginjal tersebut. Prosedur penghancuran batu ginjal dilakukan berdasarkan seberapa besar ukuran batu ginjal yang diderita. \n\n \n Hemodialisa atau Prosedur Cuci Darah \n \n\n Cuci darah atau dialisis merupakan prosedur medis untuk menggantikan fungsi ginjal untuk menyaring darah dan membuang limbah dan racun hasil metabolisme tubuh. Umumnya cuci darah dilakukan pada penderita penyakit ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan normal.Penanganan penyakit ginjal di Kota Medan dengan Prosedur Cuci darah dapat dilakukan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Hermina Medan yang ditangani langsung oleh dokter dan perawat khusus hemodialisa dilengkapi dengan alat canggih dan ruangan yang nyaman. \n\n \n Operasi \n \n\n Apabila metode dan pengobatan penyakit ginjal tidak efektif, maka dokter akan melakukan operasi untuk menangani penyakit ginjal. Operasi yang dilakukan berdasarkan keluhan dan jenis penyakit ginjal yang diderita. Beberapa contohnya adalah operasi pengangkatan kista dari ginjal, operasi pengangkatan batu ginjal dan transplantasi ginjal. \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Gagal Ginjal Kronis<\/a><\/h3>
Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih. \n\n \n\n Gejala pada penderita gagal ginjal kronis stadium 1–3 biasanya tidak begitu terlihat. Biasanya, gejala gagal ginjal kronis baru terasa ketika sudah mencapai stadium 4 dan 5 akibat beratnya gangguan metabolisme tubuh. \n\n Gejala yang ditemukan pada penderita GGK antara lain: \n\n \n Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali \n Bengkak di kaki dan pergelangan kaki \n Buang air kecil menjadi sedikit \n Ditemukan urine dalam darah \n \n\n Gagal ginjal kronis disebabkan oleh kerusakan jaringan ginjal yang dipicu oleh penyakit jangka panjang. Beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab gagal ginjal adalah diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit asam urat. \n\n \n\n Diagnosis GGK dilakukan dengan menanyakan gejala, serta riwayat penyakit pasien dan keluarganya, diikuti dengan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk menilai fungsi ginjal dan mendeteksi kerusakan ginjal. Pemeriksaan tersebut meliputi: \n\n 1. Tes darah \n\n Tes darah dilakukan untuk mengetahui kerja ginjal dengan memeriksa kadar limbah dalam darah, seperti kreatinin dan ureum. \n\n 2. Tes urine \n\n Dalam tes ini, kadar albumin (protein darah), kreatinin, dan sel darah merah dalam urine akan diperiksa. Hasil pemeriksaan tersebut bisa menunjukkan seberapa parah kerusakan ginjal yang dialami pasien. \n\n 3. Pemindaian \n\n Pemindaian ini bertujuan melihat struktur dan ukuran ginjal. Umumnya, pemeriksaan yang dilakukan adalah USG ginjal, tetapi bisa juga menggunakan MRI atau CT scan. \n\n 4. Biopsi ginjal \n\n Biopsi ginjal dilakukan dengan mengambil sampel kecil dari jaringan ginjal. Sampel ini selanjutnya akan dianalisis di laboratorium, agar penyebab kerusakan ginjal bisa diketahui. \n\n Melalui hasil pemeriksaan di atas, dokter dapat menghitung perkiraan laju filtrasi glomerulus (LFG). Perhitungan ini dapat menentukan stadium gagal ginjal kronis pasien dan metode pengobatan yang tepat. \n\n \n\n Penyakit ginjal tidak dapat disembuhkan dan kondisi ginjal yang rusak tidak dapat kembali seperti semula. Penanganan GGK yang dilakukan oleh dokter bertujuan untuk: \n\n \n Memperbaiki gangguan yang terjadi akibat kerusakan ginjal, seperti ketidakseimbangan mineral dan elektrolit, anemia, dan hipertensi \n Mengendalikan penyakit yang menyebabkan gagal ginjal kronis \n Menghambat perkembangan gagal ginjal kronis menjadi lebih parah. \n Mempertahankan laju filtrasi ginjal sebaik mungkin \n \n\n Adapun metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter meliputi: \n\n Pemberian Obat-obatan \n\n Pemberian obat-obatan dilakukan untuk mengendalikan penyakit penyebab gagal ginjal kronis dan gangguan yang muncul akibat kerusakan ginjal. Jenis obat yang diberikan antara lain: \n\n \n Obat hipertensi \n Tekanan darah tinggi dapat menurunkan fungsi ginjal lebih parah dan mengubah komposisi elektrolit dalam tubuh. Obat yang dapat diberikan untuk mencegah ini adalah ACE inhibitor atau ARB. \n Suplemen untuk anemia \n Dokter dapat memberikan suntikan hormon eritropoietin dan terkadang ditambah suplemen besi untuk mengatasi anemia pada penderita GGK. \n Suplemen kalsium dan vitamin D \n Kedua suplemen ini diberikan untuk mengatasi kekurangan kalsium dan vitamin D akibat kerusakan ginjal. Salah satu manfaatnya adalah untuk mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis) yang bisa meningkatkan risiko patah tulang. \n Obat diuretik \n Obat ini dapat mengurangi penumpukan cairan pada bagian tubuh. Contoh obat ini adalah furosemide. \n Obat kortikosteroid \n Obat ini diberikan pada penderita GGK akibat glomerulonefritis atau penyakit lain yang menyebabkan peradangan pada ginjal. \n \n\n Perubahan Pola Hidup \n\n Di samping pemberian obat, penderita gagal ginjal kronis juga disarankan untuk melakukan perubahan pola hidup, antara lain dengan: \n\n \n Menjalani diet khusus, yaitu dengan mengurangi konsumsi garam, serta membatasi asupan protein dan kalium dari makanan untuk meringankan kerja ginjal \n Berhenti merokok \n Membatasi konsumsi minuman beralkohol \n Berolahraga secara teratur, setidaknya 150 menit dalam seminggu \n Menurunkan berat badan jika berat badan berlebih atau obesitas \n Tidak mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang dapat menyebabkan gangguan pada ginjal \n Memeriksakan tekanan darah secara berkala \n Menerima vaksinasi, seperti vaksinasi flu dan pneumonia, karena GGK membuat tubuh rentan terserang infeksi \n Berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan diri ke dokter secara teratur \n \n\n Terapi Pengganti Ginjal \n\n Untuk pasien gagal ginjal kronis tahap akhir atau stadium 5, penanganan yang dapat dilakukan adalah mengganti tugas ginjal dalam tubuh dengan terapi pengganti ginjal. Terapi ini terdiri dari: \n\n 1. Dialisis \n\n Dialisis adalah proses penyaringan limbah dan cairan dalam tubuh. Terdapat dua jenis dialisis, yakni: \n\n \n Hemodialisis atau biasa dikenal dengan cuci darah, yakni prosedur dialisis yang menggunakan mesin \n CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis), yaitu dialisis yang dilakukan dengan memasukkan cairan dialisis ke dalam perut melalui lubang buatan \n \n\n 2. Tranplantasi ginjal \n\n Pada transplantasi ginjal, ginjal pasien diganti dengan ginjal sehat dari pendonor. Pasien tidak perlu lagi menjalani cuci darah seumur hidup setelah transplantasi. Namun, pasien perlu mengonsumsi obat imunosupresif dalam jangka panjang, untuk menghindari risiko penolakan organ cangkok. \n\n Selama penanganan berlangsung, pasien perlu menjalani pemeriksaan secara rutin agar kondisinya senantiasa terpantau. \n\n \n\n Dalam masa pandemik Covid-19, RS Hermina Galaxy menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. \n \nKe rumah sakit tanpa khawatir karena RS Hermina Galaxy berkomitmen akan selalu memberikan pelayanan dengan aman dan nyaman kepada seluruh pasien rawat inap dan rawat jalan serta selalu menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. \n \n\n Untuk pendaftaran ke dokter spesialis silahkan melakukan pendaftaran online melalui : \n\n 1. Call Center : 1500 488 \n2. Mobile apps : klik disini \n3. Website : klik disini \n\n Sehat bersama RS Hermina Galaxy \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 27 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 15 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>