- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 23 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Jangan Abaikan Nyeri pada Perut<\/a><\/h3>
Nyeri perut (nyeri adomen/abdominal pain) merupakan sensasi tidak nyaman yang dirasakan pada area dibawah tepi tulang rusuk/iga (right and left costal margin) sampai sekitar lipat paha (inguinal fold). Setiap individu pasti pernah merasakan sensasi tidak nyaman ini. \n\n Nyeri perut ini dapat muncul secara tiba-tiba (akut), kambuhan (kronis) atau progresif (makin lama makin memberat). Nyeri dapat dirasakan sebagai nyeri tumpul, tajam (seperti disayat atau ditusuk atau terbakar), kolik (nyeri hilang timbul ritmik). Nyeri perut ini pada beberapa kasus dapat hilang dengan sendirinya, tetapi tidak jarang menjadi permasalahan yang lebih serius, bahkan mengancam nyawa, sehingga penting untuk mengetahui kapan harus segera mencari pertolongan. \n\n \n\n Nyeri Perut Akut \n\n Nyeri akut dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Nyeri akut ini bisa akibat dari sembelit (konstipasi) atau akibat makan berlebihan yang biasanya hilang dengan sendirinya, tetapi bisa juga merupakan suatu kondisi yang lebih serius hingga dapat mengancam nyawa atau sering disebut akut abdomen (acute abdominal pain), dan perlu pertolongan segera. Gejala akut abdomen ini sering disertai mual, muntah, atau demam. Nyeri akut tersebut bisa timbul akibat permasalahan dalam perut atau dapat juga berasal dari sekitarnya. \n\n Ada berbagai macam permasalahan intraabdomen (dalam perut), yaitu: \n\n - Peritonitis (radang selaput/kantong pembungkus organ dalam perut) \n\n - Usus \n\n Radang usus buntu (appendicitis), divertikulitis, duodenitis (radang di bagian pertama usus kecil), viral gastroenteritis (flu perut), Mesenteritis sclerosis, limfadenitis mesenterika (pembengkakan kelenjar getah bening pada membran penahan usus) \n\n Sumbatan/obstruksi usus, impaksi tinja (tinja mengeras yang tidak bisa dikeluarkan), intususepsi (sering terjadi pada anak-anak) \n\n Usus besar robek \n\n - Hati, Limpa, Empedu dan Pankreas \n\n Abses hati (bisul/kantong berisi nanah di hati) \n\n Kolangitis (radang saluran empedu), kolesistitis (radang kantung empedu) \n\n Pankreatitis (radang pankreas) \n\n Limpa pecah, infeksi limpa, abses limpa (bisul/kantong berisi nanah di limpa) \n\n - Saluran Kencing \n\n Infeksi ginjal (pielonefritis), infeksi saluran kemih (ISK), sistitis (radang kandung kemih) \n\n Batu ginjal \n\n - Pembuluh Darah Abdomen \n\n Aneurisma aorta abdominal \n\n Trombosis mesenterika (bekuan darah di pembuluh darah balik usus), iskemia mesenterika (penurunan aliran darah ke usus) \n\n - Kandungan \n\n Salpingitis (radang saluran tuba) \n\n Kehamilan ektopik (hamil diluar kandungan) \n\n \n\n \n\n Sementara untuk permasalahan ekstraabdomen (luar perut) terdiri dari: \n\n - Problem sistemik, seperti ketoasidosis diabetik \n\n - Jantung dan Paru \n\n Serangan jantung, perikarditis (radang selaput pembungkus jantung) \n\n Pleurisy (radang selaput paru-paru), radang paru-paru, infark paru (gangguan aliran darah ke paru-paru) \n\n - Herpes zoster (infeksi herpes zoster) \n\n \n\n \n\n Nyeri Perut Kronis (Episodik atau Intermitten) \n\n Penyebab spesifik pada nyeri ini sulit ditentukan biasanya akibat gangguan organ atau fungsional. Gejala dapat ringan hingga berat, umumnya hilang timbul dan tidak memburuk seiring berjalannya waktu atau sembuh dengan sendirinya. \n\n Episodik, biasanya mengikuti siklus tertentu, misal mensturasi, dan menghilang setelah mestruasi selesai. Macam-macam nyeri ini adalah: \n\n - Endometriosis \n\n Mittelschmerz (nyeri ovulasi) \n\n Kista ovarium \n\n - Intermitten \n\n - Intraabdomen \n\n - Batu empedu \n\n - Dispepsia fungsional, gastritis (radang selaput perut), penyakit gastroesophageal reflux (GERD) \n\n - Hernia (hiatal, inguinalis) \n\n - Abses (bisul) perut, penyakit radang panggul (PID) \n\n - Sindrom iritasi usus, kolitis ulseratif, penyakit celiac \n\n \n\n Sementara untuk nyari ekstraabdomen: \n\n - Angina (aliran darah ke jantung berkurang) \n\n - Anemia sel sabit \n\n - Strain otot perut atau kram \n\n \n\n \n\n Nyeri Perut Progressive (semakin lama semakin memberat) \n\n Nyeri perut yang dirasakan semakin memburuk dari waktu ke waktu, sering kali disertai dengan ditemukannya gejala lain. Nyeri jenis ini sering diakibatkan oleh keganasan atau kanker. Penyebab sakit perut progresif meliputi: \n\n - Keganasan/Kanker \n\n - Kanker kandung empedu \n\n - Kanker ginjal \n\n - Kanker hati \n\n - Limfoma non-Hodgkin \n\n - Kanker pankreas \n\n - Kanker perut \n\n - Sistemik \n\n - Uremia (penumpukan produk limbah dalam darah Anda) \n\n - Keracunan timbal \n\n - Limpa membesar (splenomegali) \n\n - Infeksi atau peradangan \n\n - Penyakit Crohn (sejenis penyakit radang usus) \n\n - Hepatitis \n\n - Abses tubo-ovarium (kantong berisi nanah pada tuba falopi dan indung telur/ovarium) \n\n \n\n Sahabat Hermina disarankan untuk segera ke Unit Gawat Darurat, jika: \n\n - Nyeri perut dirasakan sangat hebat; \n\n - Akibat trauma, seperti kecelakaan; \n\n - Disertai nyeri di dada, atau leher, atau bahu, atau dada seperti ditekan; atau \n\n merasa seperti akan pingsan; \n\n - nyeri perut disertai perut mengembung, tidak bisa kentut, tidak bisa buang air besar dan disertai mual atau muntah \n\n - Nyeri hebat tiba-tiba atau tidak pernah merasakan sensasi nyeri sehebat ini sebelumnya \n\n - Nyeri perut disertai perut yang kaku/keras, dan sakit saat disentuh, bergerak atau batuk \n\n - Nyeri disertai sesak napas, pusing, muntah, atau demam tinggi \n\n - Nyeri perut disertai muntah darah atau mengalami diare berdarah (merah terang, merah maroon/gelap, atau hitam pekat) \n\n - Nyeri perut disertai pendarahan vagina \n\n - Hamil atau kemungkinan hamil (biasanya disertai keterlambatan datang bulan) \n\n \n\n Segera ke rumah sakit, jika \n\n - Diare selama lebih dari 5 hari \n\n - Disertai nyeri tulang belikat (kadang disertai mual) \n\n - Ditemukan darah pada tinja atau urin \n\n - Mengalami penurunan berat badan tanpa alasan \n\n - Penurunan nafsu makan \n\n - Kulit yang tampak kuning \n\n \n\n \n\n Tips Mencegah Nyeri Perut \n\n Berikut beberapa tips untuk membantu mencegah atau mengurangi sakit perut: \n\n \n Makan dengan volume/porsi lebih sedikit setiap kali makan. \n Hindari makanan berminyak, digoreng, atau makanan berlemak tinggi atau bersantan lainnya, atau pedas. \n Hindari makan makanan yang membuat kembung. \n Kurangi konsumsi kopi, teh dan alkohol. \n Hindari mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti aspirin atau ibuprofen, karena dapat menyebabkan iritasi lambung yang dapat memperburuk nyeri perut. \n Minum banyak cairan. \n Berolahraga secara teratur. \n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n Referensi: \n\n \n\n American Academy of Pediatrics Subcommittee on Chronic Abdominal Pain. Chronic abdominal pain in children. Pediatrics 2005; 115:812. \n\n Anonim. Abdominal Pain. Icahn School of Medicine at Mount Sinai 2021. Available at https://www.mountsinai.org/health-library/symptoms/abdominal-pain \n\n Anonim. Patient Education – Abdominal Pain. Fairview Health Services 2019. Available at https://www.fairview.org/patient-education/40384 \n\n Baber KF, Anderson J, Puzanovova M, Walker LS. Rome II versus Rome III classification of functional gastrointestinal disorders in pediatric chronic abdominal pain. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2008; 47:299. \n\n Boyle JT, Hamel-Lambert J. Biopsychosocial issues in functional abdominal pain. Pediatr Ann 2001; 30:32. \n\n Crushell E, Rowland M, Doherty M, et al. Importance of parental conceptual model of illness in severe recurrent abdominal pain. Pediatrics 2003; 112:1368. \n\n Huertas-Ceballos A, Logan S, Bennett C, Macarthur C. Psychosocial interventions for recurrent abdominal pain (RAP) and irritable bowel syndrome (IBS) in childhood. Cochrane Database Syst Rev 2008; :CD003014. \n\n Huertas-Ceballos AA, Logan S, Bennett C, Macarthur C. Dietary interventions for recurrent abdominal pain (RAP) and irritable bowel syndrome (IBS) in childhood. Cochrane Database Syst Rev 2009; :CD003019. \n\n Knott, L. Abdominal Pain. Patient Platform Limited 2019. Available at https://patient.info/doctor/abdominal-pain-pro. \n\n Mayo Clinic Staff. Symptoms Abdominal Pain. Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER) 2019. Available at https://www.mayoclinic.org/symptoms/abdominal-pain/basics/definition/sym-20050728. \n\n Tidy, C. Acute Abdomen. Patient Platform Limited 2019. Available at https://patient.info/doctor/acute-abdomen. \n\n Weydert JA, Ball TM, Davis MF. Systematic review of treatments for recurrent abdominal pain. Pediatrics 2003; 111:e1. \n\n Zeller, JL., Burke, AE., Glass, RM. Acute Abdominal Pain. JAMA. 2006;296(14):1800. \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 18 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>
Gejala Maag dan Cara Mengatasinya<\/a><\/h3>
Nyeri ulu hati, mual, dan muntah setelah makan, erat dikaitkan dengan penyakit maag, atau yang secara medis dikenal sebagai sindrom dispepsia. Kondisi ini bisa dialami oleh siapapun, tak terkecuali ibu hamil. \n\n \n\n Namun, gejala atau ciri-ciri penyakit maag tidak hanya itu saja. Masih ada beberapa gejala atau ciri-ciri penyakit maag lainnya yang perlu diketahui agar penyakit maag yang Anda alami dapat dikenali dan segera diatasi. \n\n \n\n Sakit maag merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi di Indonesia. Menurut data dari beberapa pusat endoskopi di Indonesia, ada sekitar 7000 kasus sakit maag yang dilakukan endoskopi, dan lebih dari 85% merupakan dispepsia fungsional. \n\n \n\n Dispepsia fungsional merupakan kondisi sakit maag yang tidak diketahui penyebabnya. Semua orang dari segala usia dan jenis kelamin bisa mengalami sakit maag. Gangguan pencernaan ini sangat umum. Namun, ada beberapa faktor yang dapat membuat risiko seseorang mengalami sakit maag meningkat, seperti: \n\n \n Mual saat atau setelah makan \n Sering sendawa \n Intoleransi terhadap makanan berlemak \n Nafsu makan menurun karena perut terasa sakit \n Naiknya asam lambung \n Penurunan berat badan \n Perut kembung \n Sering bersendawa \n Cepat kenyang saat makan \n \n\n \n\n \n\n Penyebab Penyakit Maag \n\n Sebagian besar sakit maag bersifat ringan dan dapat ditangani tanpa perlu berkonsultasi ke dokter. Namun, segera temui dokter jika sakit maag terjadi secara terus-menerus. \n\n \n\n Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, berbagai masalah pencernaan yang menjadi penyebab maag, yaitu: \n\n \n Peradangan lambung (gastritis). Gastritis adalah peradangan pada lapisan kulit di dalam lambung. \n Gastroesophageal reflux disease (GERD). Refluks asam lambung atau GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Akibatnya, menimbulkan iritasi, nyeri hingga sensasi terbakar (heartburn) pada ulu hati, dada, serta kerongkongan. \n Irritable bowel syndrome (IBS). IBS adalah gangguan pencernaan yang berpengaruh terhadap kerja usus besar. Hal ini mengakibatkan kontraksi otot pada usus besar kurang optimal, sehingga berujung pada diare maupun sembelit. \n Tukak lambung. Tukak lambung menandakan adanya luka atau lubang kecil pada dinding perut, bisa jadi karena gastritis yang semakin parah. \n Peradangan pankreas (pankreatitis). Ketika pankreas mengalami peradangan sehingga menimbulkan infeksi, kerusakan jaringan, hingga perdarahan pada kelenjar. \n Kanker perut atau kanker lambung. Kanker perut terjadi saat muncul pertumbuhan tumor atau sel kanker ganas pada bagian dinding lambung. \n \n\n \n\n Sakit maag ringan akan hilang dengan sendirinya. Adapun sakit maag yang parah dapat diatasi dengan obat-obatan seperti antasida, antibiotik dan antidepresan. Penggunaan obat maag dan terapi seperti meditasi dan relaksasi juga bisa membantu mengatasi sakit maag. \n\n \n\n Sakit maag dapat dicegah dan diatasi dengan cara: \n\n \n Makan secara perlahan, dalam porsi yang kecil \n Batasi konsumsi makanan pedas dan berlemak \n Kurangi minuman berkafein \n Hindari obat-obatan yang menyebabkan nyeri lambung \n \n\n \n\n Sahabat Hermina, meskipun maag terlihat sepele, tetapi jika sudah parah, dapat mengganggu aktivitas Anda. Jaga selalu pola hidup sehat, makan makanan bergizi, istirahat cukup, dan rutin berolahraga agar tubuh senantiasa sehat dan terhindar dari penyakit. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciruas<\/a><\/li>
- 07 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
Apa Itu Dispepsia?<\/a><\/h3>
Apa Itu Dispepsia? \n\n Dispepsia merupakan kondisi yang disebabkan oleh rasa tidak nyaman dalam perut bagian atas karena penyakit asam lambung atau maag. Biasanya yang dirasakan adalah mual, nyeri pada ulu hati, muntah dan banyak bersendawa. \n\n Dispepsia bukanlah sebuah penyakit. Akan tetapi, itu adalah tanda awal atau gelaja awal dari suatu penyakit pencernaan. Hal tersebut harus di waspadai, karena apabila di biarkan, akan menjadi penyakit yang serius. \n\n Penyebab Dispepsia \n\n Dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai hal. Biasanya sering dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak sehat. Contohnya: \n\n \n Makan terlalu cepat dan terlalu banyak \n Mengkonsumsi makan yang berminyak, berlemak, dan pedas. \n Mengkonsumsi kafein, alkohol, coklat, dan minuman bersoda dalam jumlah banyak \n Mengkonsumsi antibiotik dan obat penghilang rasa nyeri \n Merokok \n \n\n Terkadang dispepsia juga dapat menjadi suatu indikator adanya penyakit pencernaan lain, seperti: \n\n \n Keganasan lambung \n Batu Empedu \n Gastritis \n Ulkus Peptikum \n Penyakit Celiac \n Pankreatitis \n \n\n Gejala Dispepsia \n\n Berikut ini adalah beberapa gejala yang dirasakan oleh pengidap dispepsia, contohnya: \n\n \n Cepat kenyang pada saat makan \n Kembung dan begah setelah makan \n Rasa tidak nyaman yang timbul pada bagian ulu hati, disertai rasa sakit dan perih \n Mual dan muntah \n \n\n Pencegahan Dispepsia \n\n Merubah gaya hidup merupakan pencegahan yang dapat dilakukan. Perubahan tersebut dapat berupa: \n\n \n Makan dengan porsi kecil, dan tidak terburu-buru \n Berhenti atau tidak merokok \n Menjaga berat badan agar tetap ideal \n Olahraga yang teratur, bisa juga melakukan yoga \n Mengurangi stress \n Mengganti obat-obatan yang bisa mengiritasi lambung. Dan tidak meminum obat dalam keadaan perut kosong. \n \n\n \n\n Sahabat Hermina, jika mulai merasakan gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter secepatnya, agar dapat segera ditangani dan tidak menjadi semakin parah. Selain itu, mari kita mulai terapkan pola hidup sehat agar tubuh senantiasa terhindar dari penyakit. Salam sehat. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 07 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 23 Februari 2021<\/li><\/ul><\/div>