- Hermina Jatinegara<\/a><\/li>
- 30 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Cegah Malnutrisi dan Stunting Pada Anak dengan Perbaikan Pola Makan<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, stunting masih menjadi fokus masalah kesehatan anak terutama di negara berkembang. Stunting adalah perawakan pendek yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang bukan karena keturunan, genetik, masalah hormonal/endokrin. Anak stunting berisiko mengalami infeksi akut berulang, penurunan kemampuan intelektual, penurunan produktivitas dikemudian hari, dan peningkatan risiko penyakit metabolik. \n\n Optimalisasi intervensi untuk pencegahan dan tata laksana stunting saat ini berfokus dalam 1000 hari pertama kehidupan untuk memperbaiki malnutrisi atau penyakit penyerta. \n\n Berikut adalah beberapa hal yang harus diketahui orangtua untuk mencegah anak mengalami stunting, yaitu aturan pemberian makan (feeding rules), strategi makan yang sehat, hal yang perlu diperhatikan, serta tahapan perkembangan makan anak berdasarkan usia. \n\n Aturan pemberian makan (feeding rules) \n\n \n Jadwal \n \n\n Jadwal makanan utama dan selingan (snack) yaitu 3x makan utama dan 2x makanan kecil diantara makan utama. Susu dapat diberikan 2-3 kali sehari. Pemberian makan tidak boleh lebih dari 30 menit dan hanya boleh mengonsumsi air putih diantara waktu makan. \n\n \n Lingkungan \n \n\n Ciptakan lingkungan yang menyenangkan dan tidak ada paksaan. Hindari menggunakan mainan, gawai, dan televisi agar tidak ada distraksi saat makan. Biarkan anak duduk saat makan dan fokus terhadap makanan. Hindari membawa anak berjalan-jalan saat makan atau makan ditempat terbuka atau tempat yang membuat perhatian anak jadi teralihkan dari makanan. Jangan jadikan makanan sebagai hadiah. \n\n \n Prosedur \n \n\n Motivasi anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan tanda-tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan dengan natural yaitu tanpa membujuk atau memaksa, namun apabila setelah 10-15 menit anak masih tidak mau makan, akhiri proses makan. \n\n Strategi Makan Yang Sehat \n\n \n Matikan TV, komputer, dan gawai saat jam makan berlangsung. \n Jangan menyerah untuk memperkenalkan jenis makanan baru. Ibu bisa jadi harus menawarkan 10-15 kali sesi makan untuk satu jenis menu makanan sebelum anak mau memakannya. \n Jangan paksa anak untuk makan. Hal ini sering mengakibatkan anak menolak untuk makan, dan susah menghabiskan makanan. \n \n\n Hal Hal yang Harus Diperhatikan \n\n Dalam proses makan dan selama MPASI, Si Kecil masih harus intensif diperhatikan sesuai tumbuh kembangnya sehingga pemberian makan juga harus memperhatikan: \n\n \n Protein hewani diberikan sejak usia 6 bulan. \n Telur, daging, dan ikan diberikan dalam keadaan benar-benar matang. \n Lemak yang berasal dari minyak goreng, mentega, atau santan wajib diberikan. \n Pemberian jus buah tidak disarankan untuk anak berusia dibawah 1 tahun (sebaiknya buah potong). \n Gula dan garam boleh diberikan dalam jumlah yang sedikit hanya untuk menimbulkan rasa dari menu makanan, bukan rasa manis atau asin. \n Madu diberikan setelah anak berusia 1 tahun. \n Pastikan kebersihan tangan anak sebelum memulai makan. \n Perhatikan kebersihan tangan dan peralatan dalam mempersiapkan MPASI. \n \n\n Usia, Perkembangan Anak, dan Tahapan Mpasi \n\n Terdapat tahapan pemberian makan yang sesuai dengan perkembangan anak berdasarkan usianya yang dapat disimak pada informasi dibawah ini. \n\n \n Usia 0-6 bulan: Asi Ekslusif \n \n\n Usia 4-6 bulan: sudah mulai bisa didudukkan, menunjukkan respon membuka mulut ketika sendok didekatkan. Sudah mulai tertarik dengan makanan \n\n \n Usia 6-9 bulan \n \n\n Perkembangan anak bayi pada usia ini adalah sudah dapat memindahkan makanan dari satu sisi mulut ke sisi lainnya. Gigi depan bayi mulai tumbuh. Bayi dapat menelan makanan dengan tekstur yang lebih kental. \n\n \n Tekstur MPASI: Puree (saring) dan mashed (lumat). \n Frekuensi MPASI: 2-3 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan. \n Banyaknya MPASI per porsi: 3 sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250ml. \n \n\n \n Usia 9-12 bulan \n \n\n Perkembangan anak bayi pada usia ini adalah dapat menggigit makanan dengan tekstur lebih kasar. \n\n \n Tekstur MPASI: minced (cincang halus), chopped (cincang kasar), dan finger foods. \n Frekuensi MPASI: 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan. \n Banyaknya MPASI per porsi: setengah mangkuk ukuran 250ml. \n \n\n \n Usia 12-23 bulan \n \n\n Perkembangan anak di usia ini yaitu sudah dapat beradaptasi dengan segala macam tekstur dan menu makanan keluarga. \n\n \n Tekstur MPASI: makanan keluarga. \n Frekuensi MPASI: 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan. \n Banyaknya MPASI per porsi: tiga perempat hingga satu mangkok penuh ukuran 250ml. \n \n\n Nah Sahabat Hermina, untuk pencegahan malnutrisi dan stunting pada anak, pastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dengan cara menjalankan aturan pemberian makan (feeding rules) yang benar dan komposisi makanan yang sehat dan seimbang. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 05 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Puasa Lancar Badan Tetap Sehat, Ini Caranya!<\/a><\/h3>
Umat muslim diharuskan untuk menahan lapar dan dahaga selama lebih dari 12 jam saat Bulan Ramadhan atau bulan puasa, sehingga dengan kondisi demikian, kesehatan dan daya tahan tubuh harus tetap di jaga agar tidak terjadi dehidrasi dan kekurangan kebutuhan vitamin harian. Selain itu, umat muslim juga memiliki kewajiban untuk meningkatkan volume ibadah dan bangun di pertengahan malam untuk makan sahur, yang bisa membuat pola tidur tidak teratur dan berkurang. Kondisi ini bisa saja menyebabkan terganggunya kesehatan seseorang. Kondisi ini harus diimbangi dengan upaya untuk menjaga badan tetap fit agar ibadah puasa tetap terlaksana dengan baik. \n\n Berikut ini tips menjaga kesehatan selama bulan ramadhan agar kondisi tubuh tetap fit dan siap untuk menjalani ibadah dan aktivitas harian : \n\n \n Pola Makan Sahur yang baik \n \n\n Sahur memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa dan aktivitas ketika di siang hari. Konsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah, karena makanan berserat dapat mengurangi gejala yang terkait dengan lambung seperti perut kembung dan kekenyangan. Hindari makanan yang tinggi minyak, tinggi protein dan karbohidrat kompleks karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan proses pencernaan menjadi lambat. Saat makan sahur usahakan mendekati imsak agar badan tidak cepat lemas. \n\n \n Pola makan saat berbuka \n \n\n Makanlah secara bertahap, berilah tubuh waktu untuk memulai pembakarannya Kembali. Dan saat berbuka mulailah dengan air putih dan kurma. Untuk makan berat lakukan setelah sholat maghrib. Hindari Langsung mengkonsumsi makanan yang banyak ketika berbuka puasa, karena dapat menyebabkan perut menjadi sesak. \n\n \n Menjaga pola makan malam \n \n\n Hindari makan malam terlalu banyak saat malam hari karena bisa menyebabkan seseorang mengalami obesitas. Selain itu juga hindari konsumsi kopi dan soda karena bisa menyebabkan sulit tidur dan menimbun banyak lemak. \n\n \n Aktivitas fisik \n \n\n Meskipun sedang berpuasa, aktivitas fisik masih sangatlah penting untuk menjaga kebugaran tubuh. Beraktivitaslah seperti biasa, jangan tinggalkan ibadah wajib dan sunnah. Tetap sempatkan olahraga 30 menit sebelum berbuka puasa. \n\n \n Menjaga pola tidur \n \n\n Jika harus melakukan persiapan untuk sahur dan bangun di pagi hari, maka hindari tidur terlalu malam untuk keperluan yang tidak terlalu penting. Tidur dengan cukaup agar stamina aktivitas keesokan harinya tetap terjaga. \n\n \n\n Mari sesuaikan rutinitas dan gaya hidup, agar puasa tetap sehat. Perilaku hidup sehat di bulan Ramadhan harus di lakukan demi kualitas Kesehatan yang lebih baik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 29 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pola Hidup Sehat<\/a><\/h3>
Memiliki tubuh yang sehat adalah kebutuhan setiap manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, bahkan memiliki tubuh yang sehat adalah sebuah kewajiban karena dengan tubuh yang sehat mampu melakukan setiap aktivitas dengan baik dan penuh semangat. Untuk memiliki tubuh yang sehat kita juga bisa memulai dengan pola pikir yang positif kemudian melakukan aktifitas fisik dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Penulis kali ini akan mengajak pembaca untuk menyimak beberapa cara untuk melakukan pola hidup yang sehat. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dalam keterangan tertulisnya, mengupdate cara pola hidup sehat. \n\n \n\n Aktivitas Fisik \n\n Jika kita ingin memiliki tubuh yang sehat kita harus rutin melakukan aktifitas fisik. Aktivitas fisik memiliki 3 komponen utama dalam melakukannya, yaitu stamina, Strength, Suppleness. \n\n 1. Dengan sirkulasi yang baik ke jantung dan paru-paru mencegah nafas terengah-engah sehingga memiliki stamina yang baik. \n\n 2. Pemanasan pada leher, tulang belakang, dan sendi mencegah keseleo dan otot tertarik \n\n 3. Pembentukan otot untuk melakukan aktivitas fisik ringan - berat \n\n Dalam aktivitas fisik dapat dilakukan beberapa kegiatan yaitu naik turun tangga, jalan cepat, bersepeda, angkat beban, dan lain-lain. \n\n Berikut beberapa manfaat dari melakukan aktivitas fisik yaitu berkurangnya risiko terkena penyakit ringan maupun kritis, bertambahnya energi untuk beraktivitas, badan terasa lebih sehat \n\n \n\n Konsumsi Makanan Bergizi \n\n Mengkonsumsi makanan yang bergizi adalah sebuah pola hidup sehat yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Makanan yang bergizi harus mengandung mikronutrien dan makronutrien. Untuk memperoleh makanan yang bergizi sangat mudah kita temukan di rumah. Beberapa bahan makanan yang dapat kita temukan sebagai sumber makanan yang bergizi, seperti sumber karbohidrat, protein, serat dan vitamin yaitu telur, ikan, nasi, roti, sayuran dan buah-buahan. Dari semua bahan makanan tersebut dapat kita kelolah dengan mudah di rumah. \n\n Dengan melakukan aktifitas fisik dan mengkonsumsi makanan bergizi maka kita telah melakukan pola hidup yang sehat. Anda juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Hermina Balikpapan \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 30 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
6 Tips Mengontrol Gula Darah<\/a><\/h3>
Penyakit gula darah bukanlah salah satu penyakit yang bisa disembuhkan dengan cepat dan secara total. Tetapi dalam kegiatan sehari-hari penderita diabetes bisa tetap beraktivitas normal dengan menjaga pola hidup yang sehat. \n\n \n\n Mengapa kadar gula darah penting dijaga ? \n\n \n\n Kadar gula darah penting untuk dijaga agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Gula darah berfungsi sebagai asupan energi bagi organ-organ tubuh, dengan mengetahui berapa kisaran kadar gula darah normal yang harus kita miliki kita dapat dengan mudah mengontrolnya. \n\n Sebenarnya, kadar gula darah normal tidak berpatokan pada satu angka. Karena pada dasarnya kadar gula darah bisa berubah-ubah, misalnya saat sebelum dan sesudah Anda makan. \n\n Apa yang harus kita lakukan ketika kadar gula darah kita tinggi ? \n\n Kadar gula darah yang tinggi atau disebut juga dengan Diabetes tidak bisa disembuhkan, Tetapi dalam kegiatan sehari-hari penderita diabetes bisa tetap beraktivitas normal dengan menjaga pola hidup yang sehat. \n\n Berikut beberapa tips menjaga kadar gula darah tetap normal yang mudah dijalani dalam kegiatan sehari - hari : \n\n \n\n \n Makan - makanan yang tepat \n \n\n \n\n Penderita diabetes harus patuh dalam diet atau menjaga pola makan. Asupan makanan memberi pengaruh dalam kadar gula secara langsung. Minuman dengan kadar gula yang tinggi, makanan yang tinggi lemak dan kalori harus sahabat hermina hindari, sedangkan untuk makanan dengan sumber karbohidrat harus sahabat hermina batasi. \n\n Menjauhi makanan dan minuman olahan terutama makanan cepat saji (Fast Food) adalah salah satu tindakan bijak yang bisa diambil. \n\n 2. Kontrol porsi makan \n\n Tidak hanya mengonsumsi makanan yang tepat, mengontrol porsinya juga penting dalam menjaga kadar gula dalam darah. \n\n Berikut beberapa cara dan tips mengontrol porsi makan : \n\n \n Ukuran dan berat makanan. \n Makan dalam porsi kecil, tapi sering sepanjang hari. \n Ketahui komposisinya. Perhatikan informasi kandungan makanan dalam kemasan, \n Makan secara perlahan-lahan sehingga makanan bisa mudah dicerna dengan baik oleh tubuh. \n \n\n \n\n 3. Aktif bergerak dan olahraga teratur \n\n Salah satu cara untuk mengontrol kadar gula darah adalah dengan rutin berolahraga. \n\n 4. Kelola stres dengan baik \n\n Tidak hanya membuat gula darah meningkat, stres juga juga cenderung membuat diabetesi berkeinginan untuk terus makan, terlebih makan makanan yang manis (tinggi gula). \n\n Stres yang berlebihan juga dapat menyebabkan kadar gula darah jadi meningkat akibat pelepasan kortisol alias hormon stres. \n\n \n Istirahat cukup \n \n\n Salah satu cara kadar gula darah agar tetap di batas normal adalah mendapatkan istirahat yang cukup. \n\n Kurang tidur secara terus-menerus berpengaruh dan menganggu sekresi (pelepasan) insulin. Idealnya, tidur yang baik berkisar antara 7-9 jam setiap malamnya. \n\n Dengan demikian, kadar gula darah pun dapat terkendali dengan baik. \n\n \n Rutin mengecek gula darah \n \n\n Pantau kadar glukosa darah menggunakan alat pengukur gula darah secara rutin. \n\n Dengan rutin melakukan cek gula darah dapat membantu Sahabat Hermina mengetahui bagaimana tubuh bereaksi terhadap makanan tertentu. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar cara mengontrol kadar gula darah kepada Dokter Spesialis Penyakit Dalamdi RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 30 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 05 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>