- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Apa Sih Manfaat Inseminasi bagi Pasangan dalam Program Hamil?<\/a><\/h3>
Inseminasi buatan, yang juga dikenal sebagai inseminasi intrauterin (IUI), adalah salah satu metode bantuan reproduksi yang digunakan oleh pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami. \n\n \n\n Prosedur ini melibatkan penyisipan sperma yang telah dipersiapkan secara khusus langsung ke dalam rahim wanita pada waktu yang tepat dalam siklus menstruasi. Meskipun tidak selalu berhasil pada setiap pasangan, inseminasi buatan memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi mereka yang memilihnya. \n\n Berikut adalah beberapa manfaat utama dari prosedur inseminasi bagi pasangan: \n\n \n \n Menyediakan Kesempatan bagi Pasangan dengan Masalah Fertilitas \n \n \n\n Inseminasi buatan memberikan kesempatan bagi pasangan yang mengalami masalah fertilitas untuk dapat hamil. Ini dapat menjadi alternatif yang lebih terjangkau dan kurang invasif dibandingkan dengan prosedur reproduksi yang lebih kompleks seperti fertilisasi in vitro (IVF). \n\n \n \n Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sperma yang Dipilih \n \n \n\n Sebelum inseminasi, sperma biasanya dipersiapkan dan dipilih untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan. Ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma yang mencapai sel telur, sehingga meningkatkan kemungkinan pembuahan. \n\n \n \n Menjadi Solusi untuk Kelainan Fungsional atau Struktural \n \n \n\n Inseminasi dapat menjadi pilihan bagi pasangan yang mengalami kelainan fungsional atau struktural pada sistem reproduksi, seperti masalah dengan kualitas sperma atau masalah pada rahim wanita. \n\n \n \n Menyediakan Kendali atas Waktu Konsepsi \n \n \n\n Inseminasi memungkinkan pasangan untuk memiliki kendali lebih besar atas waktu konsepsi. Dengan memantau siklus menstruasi wanita dan menentukan waktu yang tepat untuk inseminasi, pasangan dapat meningkatkan peluang keberhasilan. \n\n \n \n Proses Relatif Tidak Invasif \n \n \n\n Secara umum, prosedur inseminasi buatan dianggap sebagai proses yang relatif tidak invasif dan tidak menyakitkan. Ini dapat mengurangi ketidaknyamanan fisik dan stres emosional yang terkait dengan prosedur reproduksi yang lebih kompleks. \n\n \n \n Memperkuat Ikatan Emosional antara Pasangan \n \n \n\n Proses inseminasi dapat memperkuat ikatan emosional antara pasangan karena mereka bersama-sama menghadapi tantangan fertilitas dan bekerja sama untuk mencapai tujuan memiliki anak. \n\n Meskipun inseminasi buatan memiliki sejumlah manfaat, penting untuk diingat bahwa tidak semua pasangan akan berhasil hamil melalui metode ini. Keberhasilan inseminasi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk usia, kesehatan reproduksi, dan penyebab ketidaksuburan yang mendasarinya. Konsultasikan di pelayanan gangguan kesuburan dan haid di RS Hermina Podomoro untuk menentukan apakah inseminasi buatan merupakan pilihan yang tepat bagi pasangan tertentu. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
10 Manfaat Laparoskopi Untuk Program Hamil<\/a><\/h3>
\n\n Laparoskopi untuk program hamil merupakan prosedur operasi minimally invasive yang dilakukan dengan menggunakan instrumen kecil dan kamera. Prosedurnya adalah dengan memasukkan keduanya melalui sayatan kecil di perut. \n\n Pada umumnya tindakan ini berguna untuk mendiagnosis dan mengobati masalah kesehatan pada organ reproduksi wanita, seperti endometriosis, penyumbatan tuba falopi, dan kista ovarium. \n\n \n\n Manfaat Laparoskopi untuk Program Hamil \n\n Bagi pasangan yang sedang berencana untuk hamil, laparoskopi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat. Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa manfaat laparoskopi untuk program hamil: \n\n 1. Mendiagnosis penyebab infertilitas \n\n Laparoskopi dapat membantu dokter mendiagnosis berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan infertilitas, seperti endometriosis, fibroid rahim, dan penyumbatan tuba falopi. Dengan mengetahui penyebab infertilitas, dokter dapat merencanakan pengobatan yang sesuai dan meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 2. Mengobati endometriosis \n\n Endometriosis adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan rasa sakit dan infertilitas. Laparoskopi dapat membantu menghilangkan jaringan endometriosis yang tidak normal dan memperbaiki rahim, yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 3. Mengobati fibroid rahim \n\n Fibroid rahim adalah tumor jinak yang dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Laparoskopi dapat membantu menghilangkan fibroid rahim tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Ini dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 4. Bisa memulihkan penyumbatan tuba falopi \n\n Tuba falopi yang tersumbat dapat menyebabkan infertilitas pada wanita. Laparoskopi dapat membantu membersihkan dan menghilangkan penyumbatan tuba falopi, yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 5. Memperbaiki kelainan struktural \n\n Beberapa kelainan struktural pada organ reproduksi, seperti septum rahim atau hidrosalping, dapat menyebabkan infertilitas. Laparoskopi dapat membantu memperbaiki kelainan struktural ini, yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 6. Memeriksa kesehatan organ reproduksi \n\n Laparoskopi dapat membantu dokter memeriksa kesehatan organ reproduksi, seperti ovarium dan tuba falopi. Ini dapat membantu dokter mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksi dan merencanakan pengobatan yang sesuai untuk meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 7. Dapat menurunkan risiko komplikasi \n\n Laparoskopi merupakan prosedur bedah minimal invasif yang meminimalkan risiko komplikasi yang terkait dengan prosedur bedah terbuka. Ini dapat membantu mempercepat pemulihan pasien dan mengurangi risiko komplikasi yang berpotensi mempengaruhi kesuburan. \n\n 8. Pemulihan yang lebih cepat \n\n Pasien yang menjalani laparoskopi biasanya mengalami pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan pasien yang menjalani prosedur bedah terbuka. Ini dapat membantu pasien segera kembali ke kehidupan sehari-hari mereka dan mempercepat waktu untuk mencoba hamil kembali. \n\n 9. Dapat dilakukan sebagai prosedur day surgery \n\n Laparoskopi dapat dilakukan sebagai prosedur day surgery, yang berarti pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah prosedur selesai. Ini mengurangi biaya dan waktu pemulihan pasien dan memungkinkan pasien untuk kembali ke kehidupan sehari-hari mereka dengan cepat. \n\n 10. Meningkatkan peluang keberhasilan program hamil \n\n Dengan membantu dokter mendiagnosis dan mengobati kondisi medis yang dapat menyebabkan infertilitas, laparoskopi dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n Pasien yang menjalani laparoskopi untuk kondisi medis tertentu seperti endometriosis atau fibroid rahim dapat melihat peningkatan peluang keberhasilan program hamil setelah pemulihan. \n\n Meskipun laparoskopi dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan bagi pasangan yang sedang berencana untuk hamil, namun seperti semua prosedur medis, laparoskopi memiliki risiko dan komplikasi yang harus dipertimbangkan. Jadi, pasangan harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. \n\n \n\n Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Menjalani Prosedur Laparoskopi ? \n\n Setelah menjalani laparoskopi untuk program hamil, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri. Tindakan ini merupakan upaya untuk meningkatkan peluang kehamilan. Well, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan: \n\n Melakukan istirahat dan pemulihan yang cukup \n\n Setelah laparoskopi, pasangan perlu beristirahat dan memulihkan diri sebelum kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh pulih dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan yang sehat. \n\n Mengikuti saran dokter \n\n Setelah laparoskopi, dokter akan memberikan instruksi yang perlu diikuti oleh pasangan, seperti konsumsi obat dan pantangan makanan. Pastikan untuk mengikuti saran dokter dengan baik agar pasangan dapat pulih dengan cepat dan terhindar dari komplikasi. \n\n Mengoptimalkan kesehatan secara umum \n\n Pasangan yang sedang berencana untuk hamil perlu memperhatikan kesehatan secara umum, termasuk mengonsumsi makanan sehat, menghindari merokok dan minum alkohol, dan berolahraga secara teratur. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas sel telur dan sperma serta meningkatkan peluang kehamilan. \n\n Melakukan tindakan medis lanjutan jika diperlukan \n\n Setelah menjalani laparoskopi, pasangan mungkin perlu menjalani tindakan medis lanjutan untuk meningkatkan peluang kehamilan, seperti stimulasi ovarium atau fertilisasi in vitro (IVF). Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui tindakan medis lanjutan yang sesuai untuk kebutuhan pasangan. \n\n Kesimpulannya, laparoskopi dapat menjadi solusi terbaik dan sangat bermanfaat untuk pasangan yang sedang berencana untuk hamil. Namun, penting untuk Sahabat Hermina ingat bahwa laparoskopi hanyalah salah satu dari banyak pilihan perawatan untuk infertilitas. Efektivitasnya tergantung pada penyebab infertilitas individu. \n\n Ada juga banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil, seperti usia, riwayat kesehatan, dan gaya hidup. Oleh karena itu, jika Sahabat Hermina mengalami kesulitan untuk hamil, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kesuburan. Gunanya untuk menentukan penyebab dan rencana perawatan yang paling cocok untuk Sahabat Hermina. \n\n Selain itu, pasangan yang melakukan prosedur laparoskopi untuk program hamil juga dapat mempertimbangkan perubahan gaya hidup sehat. Seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, dan menghindari merokok atau alkohol untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan. \n\n Jika Sahabat Hermina sedang melakukan atau ingin melakukan program kehamilan, Konsultasikan segera bersama tim Dokter di Rumah Sakit Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi dengan dokter kami secara online melalui Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 14 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
Apakah sebenarnya miom itu?<\/a><\/h3>
Benda atau penyakit yang punya nama asli mioma uteri ini seringkali dikenal sebagai "bakso urat". Sebenernya mioma uteri ini adalah tumor jinak tapi tetap saja jika dibiarkan terlalu lama bisa membesar dan menimbulkan komplikasi seperti anemia akibat perdarahan atau nyeri. \n \nMiom umumnya tidak bergejala. Seringkali ditemukan secara tidak sengaja dari usg. Gejala perdarahan umumnya tergantung pada lokasi miom. Perdarahan sering sekali terjadi pada kasus mioma uteri submukosum atau mioma geburt karena letaknya melibatkan dinding rahim yang biasanya akan luruh saat haid. Perdarahan bisa berlangsung lama (kronis) atau tiba-tiba (akut) yang berujung pada anemia dan transfusi darah. \n \nMiom juga dapat membesar saat haid, walaupun tidak mengganggu tumbuh kembang janin, miom dapat menyebabkan kontraksi berulang dan risiko prematur. Keputusan untuk membuang miom saat SC juga harus dengan pertimbangan dan persiapan yang matang. \n \nPenyebab miom tidak diketahui secara pasti, namun berkaitan dengan hormon estrogen. Jadi, umumnya muncul pada usia reproduksi. Jika gejala sudah tidak bisa diatasi dengan obat-obatan, maka pengangkatan rahim adalah pilihan terakhir, terutama bagi wanita yang sudah mendekati menopause agar jangan ada lagi miom di antara kita miom uteri. Walaupun begitu masih ada yg suka nanya apa bedanya miom sama kista. Miom itu daging tumbuh, kista itu kantung berisi cairan. Letak miom itu di otot rahim. Kista umumnya di ovarium, ada juga di saluran telur (lista paratuba) atau di mulut rahim (kista nabothi). \n \nMiom sering ditemui pada 20-25% wanita usia reproduksi dan 30-40% wanita usia >40 tahun dengan gejala benjolan di perut, gangguan haid atau gangguan kesuburan. \n \nTerdapat kasus wanita usia 40 tahun mempunyai 2 orang anak yang merasakan benjolan di perut cukup lama dan perdarahan haid banyak, lama serta berulang. Dari hasil USG miomnya banyak sekali tapi yang menyulitkan adalah kondisi miom yang didalam rongga rahim (submukosum). Bila tidak diangkat maka akan sering menimbulkan perdarahan berulang sampai transfusi. Bila diangkat miomnya saja, risiko kekambuhan sebesar 30% dalam 5 tahun. Terapi hormonal seringkali menjadi pilihan pertama, namun bisa berbeda pada setiap kasus. Itulah pentingnya konsultasi dan berdiskusi mencari solusi terbaik dari sisi medis dan value pasien. Tidak semerta2 pasien harus menuruti dokternya, kecuali memang sudah tidak ada pilihan lain. Jadi, jangan pernah segan bertanya sebelum memutuskan. \n \nPasien ini memutuskan untuk mengangkat rahim pada usia 40 tahun dengan tetap meninggalkan kedua ovarium yang masih baik, sehingga fungsi hormonal tetap akan berfungsi walaupun rahim sudah tidak ada. Pasien yang sudah angkat rahim tapi ovarium masih berfungsi dengan baik tidak dapat dikatakan menopause walaupun dia sudah tidak haid karena memang tidak ada darah yang bisa diluruhkan kembali. Fungsi ovarium tetap berjalan sesuai "umurnya" untuk mencegah osteoporosis, gejala2 menopause dini dan menjaga fungsi seksual. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tips Mempersiapkan Kehamilan<\/a><\/h3>
Memiliki keturunan setelah kita menikah adalah salah satu hal yang paling dinantikan bagi setiap pasangan, Tapi tahukah sahabat hermina gaya hidup serta pola makan yang tidak sehat saat ini terkadang bisa menjadi salah satu penghambat sahabat hermina dalam memiliki keturunan. \n\n Untuk itu bagi sahabat hermina yang sudah berniat untuk segera memiliki keturunan, mempersiapkan kehamilan dapat dimulai segera dengan menjalani pola hidup sehat dimulai dari sekarang juga, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kesehatan tubuh, minum suplemen asam folat serta berhenti merokok. \n\n Persiapan kehamilan penting dilakukan sedini mungkin dan segera ketika pasangan sudah berniat untuk memiliki anak. Persiapan ini penting dilakukan agar tubuh siap untuk hamil dan tetap sehat selama kehamilan hingga waktu persalinan tiba. \n\n Mengapa perlu dilakukan persiapan kehamilan ? \n\n Dalam melakukan persiapan kehamilan tidak bisa dilakukan sembarangan, dengan perencanaan yang baik, kehamilan bisa terhindar dari masalah yang mungkin muncul termasuk resiko cacat lahir. Berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan adalah salah satu langkah yang tepat dalam memulai program kehamilan. Mungkin akan dilakukan beberapa pemeriksaan fisik hingga terapi obat - obatan untuk tindakan lanjutan lainnya. \n\n Sahabat hermina berikut langkah Persiapan Sebelum Memulai Program Hamil yang bisa sahabat hermina catat : \n\n \n Berkonsultasi dengan dokter \n \n\n Konsultasi dengan dokter kandungan sangat penting dilakukan, ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sahabat hermina . selain itu mungkin akan dilakukan beberapa pemeriksaan yang berkaitan dengan organ reproduksimu, seperti USG. \n\n \n Menjaga berat badan (Berat badan Ideal) \n \n\n Obesitas atau Kelebihan berat badan bisa menjadi pemicu risiko terjadinya komplikasi pada masa kehamilan, seperti penyakit diabetes atau hipertensi. Sedangkan bagi sahabat hermina yang memiliki berat badan kurang ini juga bisa menjadi masalah untuk hamil. Oleh karena itu sahabat hermina disarankan untuk menjaga berat badan ideal, karena ini akan meningkatkan peluang untuk hamil pun makin besar \n\n \n Mengonsumsi asam folat \n \n\n Sahabat hermina disarankan untuk mengonsumsi asam folat setidaknya 6 bulan sebelum hamil. Kandungan dalam asam folat dapat membantu mencegah bayi terlahir cacat bawaan lahir. Selain bersumber dari makanan, asam folat juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen asam folat. Untuk kebutuhan asam folat sahabat hermina dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan. \n\n \n Konsumsi makanan bergizi seimbang \n \n\n Selain menjaga berat badan ideal, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang juga baik dilakukan dalam proses mempersiapkan kehamilan. Perhatikan jenis makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh Sahabat hermina. Berkonsultasi dengan dokter gizi atau ahli gizi bisa sangat membantu sahabat hermina dalam menghitung kebutuhan gizi sahabat hermina \n\n \n Jauhi rokok, alkohol, dan kafein \n \n\n Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan kafein, bisa membuat sulit hamil dan menurunkan kualitas sperma, ini juga bisa mengakibatkan resiko bayi terlahir dengan cacat fisik dan gangguan tumbuh kembang. \n\n \n Menjaga kesehatan gigi dan tubuh \n \n\n Mengapa disarankan untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi sebelum dan selama menjalani kehamilan ? \n\n Saat hamil, perubahan hormon dapat membuat lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi berlubang. Oleh karenanya penyakit gigi dan gusi sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan gangguan perkembangan organ janin. \n\n \n Olahraga \n \n\n Lakukan olahraga ringan yang sahabat hermina sukai, paling tidak selama 30 menit per hari. \n\n Dengan melakukan langkah-langkah untuk persiapan kehamilan di atas, diharapkan sahabat hermina akan lebih siap untuk hamil. Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar persiapan kehamilan kepada dokter spesialis kandungan di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 06 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
Waktu yang Tepat untuk Melakukan Program Hamil<\/a><\/h3>
Memiliki keturunan setelah pernikahan merupakan hal yang diidamkan oleh pasangan suami istri. Sebagian besar pasangan suami istri akan hamil dalam 1 tahun pertama pernikahan, namun ada 10-15% pasangan yang belum memiliki keturunan setelah 1 tahun bersenggama teratur dan tidak menggunakan kontrasepsi. Hal tersebut dapat diakibatkan karena adanya gangguan kesuburan atau infertilitas. \n\n \n\n Infertilitas dapat dibedakan menjadi infertilitas primer dan sekunder. Infertilitas primer merupakan kondisi dimana kehamilan belum terjadi sama sekali. Sedangkan infertilitas sekunder merupakan kondisi yang dapat terjadi setelah kelahiran anak pertama atau pernah hamil meskipun akhirnya terjadi keguguran. \n\n Meski infertilitas berkaitan dengan kehamilan, kondisi infertilitas tidak hanya dapat dialami oleh perempuan, namun dapat juga terjadi pada laki-laki. Secara umum, penyebab masalah infertilitas dapat terjadi akibat empat faktor utama, yaitu faktor perempuan, faktor laki-laki, faktor kombinasi antara perempuan dan laki-laki, serta kondisi infertilitas yang terjadi dengan penyebab yang belum diketahui. \n\n \n\n Bila Sahabat Hermina memiliki masalah tersebut, Anda dapat memilih program hamil, terutama bila memiliki faktor resiko berikut : \n\n \n Usia < 35 tahun, menikah 1 tahun. \n Usia > 35 tahun menikah 6 bulan \n Gangguan haid, nyeri haid \n Keguguran berulang \n PCOS, Endometriosis, riwayat operasi pengangkatan kista \n Dicurigai atau ada gangguan sperma suami \n \n\n \n\n Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri untuk program hamil, diantaranya: \n\n \n Konsultasi dengan dokter Spesialis Obsgyn Konsultan Fertilitas \n Pemeriksaan dasar infertilitas (hormon) \n Analisa sperma \n Pemeriksaan penunjang seperti histeroskopi maupun laparaskopi \n \n\n \n\n Setelah itu, dokter Spesialis Obsgyn akan menentukan metode program hamil mulai dari obat-obatan, inseminasi, atau bayi tabung. Selain itu, Sahabat Hermina dapat menjaga kesuburan Anda dengan berbagai cara mulai dari olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, istirahat yang cukup, menjaga berat badan, dan menghindari stress, merokok, minum alcohol dan kafein. \n\n \n\n Kapan Harus ke Dokter Spesialis Obsgyn Konsultan fertilitas ? \n\n Jika Sahabat Hermina, memiliki masalah kesehatan seperti diatas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Spesialis Obsgyn Konsultan Fertilitas untuk menentukan solusi yang tepat dalam mendapatkan buah hati. \n\n Anda dapat berkonsultasi masalah kesehatan reproduksi baik pria maupun wanita di Klinik Bayi Tabung Edelweiss Hermina, dengan tim dokter yang kompeten dan professional di Kota Bekasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 07 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
Nutrisi yang Dibutuhkan Calon Ibu saat Jalani Program Hamil<\/a><\/h3>
Apakah Sahabat Hermina sedang menjalani program hamil? Maka, salah satu kebiasaan sehari-hari yang harus dilakukan adalah selalu memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke tubuh setiap makan. \n\n \n\n Saat menjalani program hamil, Sahabat Hermina perlu memastikan beberapa nutrisi agar tubuh siap untuk menjaga janin tetap sehat dan lahir tanpa gangguan apa pun. Maka dari itu, Sahabat Hermina perlu mengetahui beberapa nutrisi yang harus dipenuhi setiap hari agar program hamil dapat berhasil. Berikut adalah nutrisi yang harus dipenuhi: \n\n \n\n 1. Asam Folat \n\n Salah satu nutrisi untuk mensukseskan program hamil adalah asam folat. Setiap wanita usia subur membutuhkan 400 mikrogram zat ini setiap harinya. Asam folat banyak ditemukan pada beberapa sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, jeruk, dan beberapa suplemen vitamin. Nutrisi ini dapat membantu untuk mengurangi risiko cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang. \n\n \n\n 2. Zat Besi \n\n Tidak sedikit wanita yang memiliki zat besi cadangan yang rendah akibat menstruasi bulanan dan diet rendah zat besi. Padahal, nutrisi ini penting dipenuhi selama program hamil agar dapat membantu mempersiapkan tubuh sang ibu untuk kebutuhan janin ketika kehamilan terjadi. \n\n \n\n Beberapa makanan yang kaya akan kandungan zat besi adalah daging merah, daging unggas, ikan dan kerang, sayuran hijau, seperti brokoli dan kangkung, kacang-kacangan, seperti kacang hijau dan kacang polong, serta roti gandum utuh. \n\n \n\n 3. Kalsium \n\n Nutrisi selama program hamil lainnya yang perlu dipenuhi adalah kalsium. Zat ini penting untuk dipenuhi agar setiap ibu hamil memiliki tulang yang sehat. Jika tubuh ibu tidak dapat mencukupi kebutuhan kalsium selama kehamilan, janin akan mengambil kalsium dari tulang ibu. Akhirnya, risiko alami osteoporosis lebih tinggi kelak. Asupan kalsium yang direkomendasikan per harinya sebesar 1.000 miligram. \n\n \n\n \n\n Nah, itulah beberapa nutrisi yang perlu dipenuhi agar program hamil dapat berhasil. Bahkan, tidak ada salahnya juga untuk terus melakukan ini setiap hari agar tubuh tetap sehat dan bugar. Jika ibu memiliki keluhan terkait program hamil, konsultasikan kepada dokter spesialis kandungan dan kebidanan kami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 06 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Laparaskopi dapat Membantu Program Hamil<\/a><\/h3>
Banyak cara yang dapat dilakukan pasangan agar segera mendapatkan momongan, mulai dari bayi tabung hingga inseminasi. Namun, tahukah Sahabat Hermina jika laparoskopi juga bisa membantu program hamil? \n\n Metode laparaskopi adalah metode operasi invasif minimal yang sering digunakan untuk mengidentifikasi, mendiagnosis dan mengobati kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita, terutama gangguan yang melibatkan rahim dan sel indung telur. Prosedur ini merupakan metode alternatif dari prosedur bedah terbuka (konvensional). \n\n \n\n Bagaimana Laparoskopi Dapat Digunakan di Bidang Infertilitas atau Kesuburan? \n\n Tidak sedikit wanita yang kesulitan hamil karena masalah ketidaksuburan. Artinya, bisa jadi terdapat masalah pada sistem reproduksi yang membuat seorang wanita tidak mendapatkan kehamilannya. Salah satunya bisa jadi infertilitas faktor panggul, yang terjadi karena terbentuknya jaringan parut akibat cedera, infeksi, kista ovarium, dan endometriosis. Semua itu dapat mempengaruhi fungsi sistem reproduksi wanita. \n\n Laparoskopi digunakan untuk membantu mendiagnosis masalah yang seringkali tidak bisa teridentifikasi melalui pemeriksaan USG. Pada beberapa kasus, dokter bisa mengobati atau memperbaiki permasalahan yang terjadi selama prosedur berlangsung. \n\n Laparoskopi dilakukan dengan menggunakan laparoskop, yaitu alat berbentuk selang tipis dan panjang yang dilengkapi dengan kamera dan cahaya di bagian ujungnya. Metode ini memungkinkan dokter untuk mengakses dan memperoleh gambaran jelas bagian dalam rongga perut dan panggul pasien tanpa harus membuat sayatan lebar pada kulit pasien. Dengan menggunakan peralatan video High Definition yang tersambung dengan kamera laparoskopi, kondisi organ didalam perut seperti rahim, saluran telur, ovarium maka akan dapat tervisualisasi sangat baik dan dapat dilakukan pembesaran/zoom hingga 60 kali, sehingga laparoskopi memberikan gambaran yang sangat detil kepada dokter dan operasi yang dilakukan dapat dilakukan dengan sangat teliti. \n\n \n\n Apa Saja Keuntungan Metode Laparaskopi? \n\n - Rasa sakit yang tidak seperti melakukan operasi pada umumnya, hal ini dikarenakan sayatan operasi yang sangat kecil maka jaringan otot yang dipotong juga makin sedikit sehingga pasca operasi akan memberikan nyeri yang jauh lebih sedikit dibanding operasi konvensional. \n\n - Penyembuhan yang cepat. Dengan sayatan yang sangat mini, pasien biasanya dapat melakukan aktivitas normal dalam 1 minggu. \n\n - Perawatan rumah sakit lebih cepat. Dengan laparoskopi perawatan pasca operasi biasanya hanya membutuhkan waktu 1-2 hari. Sementara pada operasi konvensional membutuhkan rawat inap antara 3-5 hari. \n\n - Akurasi pembedahan yang tinggi. Dengan keunggulan lapang pandang operasi yang dapat diperbesar akan memberikan gambaran yang lebih luas terhadap kelainan di rongga perut sehingga ketelitian saat operasi akan lebih tepat dan tinggi, serta kerusakan organ sekitar seminimal mungkin, dan hal ini berperan penting pada kasus infertilitas. \n\n - Risiko perlekatan pasca operasi lebih sedikit. Dalam laparoskopi, tangan dokter operator/bedah tidak masuk kedalam perut sehingga kerusakan organ dalam perut tidak terjadi. Operasi dilakukan melalui alat instrumen yang sangat kecil. sehingga hal ini akan memberikan hasil nyeri pasca operasi dan perlekatan yang jauh lebih sedikit. \n\n - Infeksi dan demam jauh lebih sedikit. Seringkali pasien yang menjalani operasi konvensional mengalami demam beberapa hari setelah operasi dan bahkan terjadi infeksi luka operasi yang disebabkan sayatan pada kulit perut yang sangat lebar. Hal ini lebih jarang terjadi pada tindakan laparoskopi. \n\n \n\n Setelah kesehatan pulih dari segala jenis penyakit, tentunya program hamil akan lebih mudah untuk dilakukan. Selalu cukupkan nutrisi seimbang dan tidak ada salahnya mengecek masa subur agar program lebih cepat berhasil. Konsultasikan program hamil kepada dokter berkompeten dan terpercaya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 07 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>
Faktor Risiko Infertilitas<\/a><\/h3>
Memiliki buah hati merupakan hal yang didambakan oleh semua pasangan suami istri. Kehadiran buah hati dapat memberikan kebahagiaan dan warna baru dalam sebuah hubungan, sehingga Sahabat Hermina perlu mempersiapkan kehamilan dan kehadiran si buah hati. Namun, tak jarang beberapa pasangan yang telah berusaha mempersiapkan kehamilan dalam waktu yang cukup lama belum juga dikaruniai buah hati. Jika hal tersebut terjadi pada Sahabat Hermina, penyebab masalah infertilitas harus segera ditemukan agar mendapatkan solusi yang tepat. Berikut tujuh faktor risiko infertilitas yang umum terjadi menurut dr. Edy Priyanto, Sp. OG (K), M.Kes. \n\n \n\n 1. Mengkonsumsi Alkohol \n\n Konsumsi alkohol pada pria dapat merusak sel testis. Selain itu juga dapat mengganggu produksi hormon otak yang mempengaruhi maturasi sperma. \n\n \n\n 2. Merokok \n\n Pria yang merokok dapat berdampak pada fertilitas yaitu menurunnya kualitas sperma terutama pada morfologi sperma. Sedangkan pada wanita baik perokok aktif maupun pasif dapat merusak mitokondria pada sel telur serta menyebabkan keguguran. \n\n \n\n 3. Mengkonsumsi Kafein \n\n Konsumsi kafein seperti teh, kopi, cokelat dan minuman bersoda dapat memberikan efek negatif terhadap fertilitas yaitu dapat menurunkan aktivitas otot tuba falopi. Akibatnya, pergerakan sel telur dari ovarium ke rahim menjadi terganggu. \n\n \n\n 4. Olahraga Berat \n\n Olahraga berat dapat menurunkan fertilitas. Kategori olahraga berat yang dimaksud adalah olahraga yang berdurasi > 5jam/minggu pada pria, dan > 3-5 jam/minggu pada wanita. Olahraga yang dianjurkan yaitu low impact dan konsisten 120 - 150 menit/minggu. \n\n \n\n 5. Berat Badan \n\n Wanita dengan berat badan berlebih cenderung memerlukan waktu lebih lama untuk hamil karena gangguan ovulasi. Sedangkan pria dengan IMT > 29 berpotensi mengalami infertilitas. \n\n \n\n 6. Stres \n\n Perasaan cemas, rasa bersalah dan depresi yang berlebihan dapat berhubungan dengan infertilitas. Berdasarkan studi, stres berakibat kepada penyempitan aliran pembuluh darah ke organ panggul. \n\n \n\n 7. Paparan Bahan Berbahaya \n\n Beberapa pekerjaan melibatkan paparan bahan yang berbahaya bagi kesuburan pria dan wanita. Bahan yang telah teridentifikasi dapat mempengaruhi kesuburan diantaranya yaitu panas, radiasi, logam, dan pestisida. \n\n \n\n Namun, untuk mengetahui secara pasti mengenai penyebab infertilitas, Sahabat Hermina sebaiknya berkonsultasi langsung pada dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Umumnya diperlukan pemeriksaan kesuburan dari kedua pasangan untuk memastikan penyebab kesulitan hamil. Konsultasi ke dokter biasanya dianjurkan setelah berhubungan seks secara teratur tanpa kontrasepsi selama tahun dan belum berhasil hamil. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 07 Desember 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 07 Juli 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 06 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 14 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>