- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 28 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Mitos atau Fakta, Puasa dapat Meningkatkan Kesuburan?<\/a><\/h3>
Puasa, sebuah praktik spiritual dan kesehatan yang dianut oleh berbagai kelompok masyarakat, telah menjadi sorotan klaim terkait peningkatan kesuburan. Namun, sejauh mana kebenaran di balik klaim ini? Apakah puasa benar-benar dapat memengaruhi kesuburan ataukah ini hanya mitos yang tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat? Mari kita telusuri lebih jauh. \n\n Mitos Puasa Meningkatkan Kesuburan: \n\n Sebagian orang percaya bahwa puasa memiliki dampak positif pada kesuburan, merujuk pada klaim bahwa membersihkan tubuh dari toksin selama puasa dapat meningkatkan kualitas sperma dan sel telur. Meskipun keyakinan ini memiliki basis dalam kepercayaan populer, penting untuk diingat bahwa kurangnya bukti ilmiah yang kuat membuat klaim ini cenderung bersifat mitos. \n\n Fakta Ilmiah Tentang Puasa dan Kesuburan: \n\n Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa puasa intermittent atau puasa tertentu dapat memiliki dampak positif pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal "Fertility and Sterility" menyarankan bahwa puasa intermittent dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berpotensi memengaruhi kesuburan pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Meskipun begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini. \n\n Pentingnya Gaya Hidup Sehat: \n\n Lebih penting daripada hanya mengandalkan puasa, keberhasilan dalam meningkatkan kesuburan terletak pada adopsi gaya hidup sehat secara menyeluruh. Pola makan seimbang, olahraga teratur, serta menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat memainkan peran krusial dalam mencapai kesuburan yang optimal. \n\n Kesehatan Reproduksi Pria: \n\n Tak kalah pentingnya adalah perhatian terhadap kesehatan reproduksi pria. Menghindari suhu tubuh yang berlebihan, mengelola stres, dan menjaga pola tidur yang baik dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. \n\n Mengatasi Mitos dan Fakta: \n\n Penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan antara mitos dan fakta terkait puasa dan kesuburan. Sebelum memutuskan untuk menjalani puasa sebagai upaya meningkatkan kesuburan, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk panduan yang lebih terarah sesuai kondisi individu. \n\n Kesimpulan: \n\n Dalam merangkum mitos atau fakta seputar puasa dan kesuburan, klaim tersebut masih memerlukan dukungan bukti ilmiah yang lebih kuat. Sementara ada indikasi potensial terkait hubungan antara puasa tertentu dan kesehatan reproduksi, penting untuk memperlakukan puasa sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara menyeluruh. Konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum membuat keputusan terkait puasa untuk kesuburan yang lebih baik. Temukan keseimbangan yang sesuai untuk mendukung perjalanan kesuburan Anda. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 29 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Pemeriksaan Histerosalpingografi, Metode Skrining Persiapan Program Kehamilan <\/a><\/h3>
Kehadiran buat hati ditengah keluarga kecil merupakan hal yang sangat dinantikan oleh setiap pasangan yang telah membina rumah tangga. Namun, tidak semua pasangan bisa merasakan menjadi orang tua dengan cara yang mudah dan waktu yang cepat. Hal ini dikarenakan satu dan lain hal, salah satu faktor penyebabnya adanya ketidaksuburan dari masing-masing pasangan. Perencanaan program kehamilan menjadi salah satu cara bagi pasangan agar bisa mendapatkan keturunan. Dalam proses program hamil (promil) perlu melewati beberapa tahap pemeriksaan baik pria maupun wanita. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan dalam proses promil adalah pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG). \n\n Sebelum melakukan pemeriksaan HSG, perlu diketahui mengenai apa pengertian dan tujuan dari pemeriksaan ini. HSG adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh wanita yang memiliki kesulitan untuk hamil. Pemeriksaan ini penting untuk melihat kondisi saluran tuba, apakah mengalami penyumbatan atau tidak. Informasi ini sangat penting untuk mengetahui penyebab ketidaksuburan pada wanita. Saluran tuba yang terbuka memiliki kemungkinan jalur yang jelas untuk terjadinya konsepsi. Sperma nantinya bisa berenang melalui saluran tuba untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi akan bergerak melalui saluran tuba menuju ke rahim, tempat dimana embrio tumbuh dan berkembang menjadi janin. Namun, jika saluran tuba mengalami penyumbatan, hal ini dapat menyebabkan wanita mengalami ketidaksuburan karena sperma tidak mempunyai jalur untuk sampai dan berkembang ke dalam rahim. \n\n Kapan Pemeriksaan HSG perlu untuk dilakukan ? \n\n Utamanya pemeriksaan histerosalpingografi digunakan pada kasus wanita yang sulit hamil. Dokter menyarankan pemeriksaan ini untuk melihat ada atau tidaknya sumbatan di tuba falopi, untuk mengetahui bentuk dan struktur rahim. Secara umum, pemeriksaan HSG dapat digunakan pada kondisi, antara lain : \n\n \n Sumbatan Tuba Falopi \n Pasca Penutupan Saluran Tuba \n Mengevaluasi Penyebab Keguguran Secara Berulang Kali \n Mioma Rahim \n Perlengketan Dinding Rahim \n Kelainan Anatomi Rahim \n \n\n Sebelum melakukan pemeriksaan Histerosalpingografi, perlu melakukan konsultasi ke dokter spesialis obgyn dan mendapatkan pengantar untuk melakukan pemeriksaan tersebut untuk mengetahui informasi yang lebih detail, dampak dan kontraindikasi sebelum dan setelah melakukan pemeriksaan. Lakukan konsultasi ke dokter spesialis obgyn di Rumah Sakit Hermina Makassar. Tetap semangat untuk para pejuang dua garis, salam sehat. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
10 Manfaat Laparoskopi Untuk Program Hamil<\/a><\/h3>
\n\n Laparoskopi untuk program hamil merupakan prosedur operasi minimally invasive yang dilakukan dengan menggunakan instrumen kecil dan kamera. Prosedurnya adalah dengan memasukkan keduanya melalui sayatan kecil di perut. \n\n Pada umumnya tindakan ini berguna untuk mendiagnosis dan mengobati masalah kesehatan pada organ reproduksi wanita, seperti endometriosis, penyumbatan tuba falopi, dan kista ovarium. \n\n \n\n Manfaat Laparoskopi untuk Program Hamil \n\n Bagi pasangan yang sedang berencana untuk hamil, laparoskopi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat. Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa manfaat laparoskopi untuk program hamil: \n\n 1. Mendiagnosis penyebab infertilitas \n\n Laparoskopi dapat membantu dokter mendiagnosis berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan infertilitas, seperti endometriosis, fibroid rahim, dan penyumbatan tuba falopi. Dengan mengetahui penyebab infertilitas, dokter dapat merencanakan pengobatan yang sesuai dan meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 2. Mengobati endometriosis \n\n Endometriosis adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan rasa sakit dan infertilitas. Laparoskopi dapat membantu menghilangkan jaringan endometriosis yang tidak normal dan memperbaiki rahim, yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 3. Mengobati fibroid rahim \n\n Fibroid rahim adalah tumor jinak yang dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Laparoskopi dapat membantu menghilangkan fibroid rahim tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Ini dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 4. Bisa memulihkan penyumbatan tuba falopi \n\n Tuba falopi yang tersumbat dapat menyebabkan infertilitas pada wanita. Laparoskopi dapat membantu membersihkan dan menghilangkan penyumbatan tuba falopi, yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 5. Memperbaiki kelainan struktural \n\n Beberapa kelainan struktural pada organ reproduksi, seperti septum rahim atau hidrosalping, dapat menyebabkan infertilitas. Laparoskopi dapat membantu memperbaiki kelainan struktural ini, yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 6. Memeriksa kesehatan organ reproduksi \n\n Laparoskopi dapat membantu dokter memeriksa kesehatan organ reproduksi, seperti ovarium dan tuba falopi. Ini dapat membantu dokter mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksi dan merencanakan pengobatan yang sesuai untuk meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n 7. Dapat menurunkan risiko komplikasi \n\n Laparoskopi merupakan prosedur bedah minimal invasif yang meminimalkan risiko komplikasi yang terkait dengan prosedur bedah terbuka. Ini dapat membantu mempercepat pemulihan pasien dan mengurangi risiko komplikasi yang berpotensi mempengaruhi kesuburan. \n\n 8. Pemulihan yang lebih cepat \n\n Pasien yang menjalani laparoskopi biasanya mengalami pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan pasien yang menjalani prosedur bedah terbuka. Ini dapat membantu pasien segera kembali ke kehidupan sehari-hari mereka dan mempercepat waktu untuk mencoba hamil kembali. \n\n 9. Dapat dilakukan sebagai prosedur day surgery \n\n Laparoskopi dapat dilakukan sebagai prosedur day surgery, yang berarti pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah prosedur selesai. Ini mengurangi biaya dan waktu pemulihan pasien dan memungkinkan pasien untuk kembali ke kehidupan sehari-hari mereka dengan cepat. \n\n 10. Meningkatkan peluang keberhasilan program hamil \n\n Dengan membantu dokter mendiagnosis dan mengobati kondisi medis yang dapat menyebabkan infertilitas, laparoskopi dapat meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. \n\n Pasien yang menjalani laparoskopi untuk kondisi medis tertentu seperti endometriosis atau fibroid rahim dapat melihat peningkatan peluang keberhasilan program hamil setelah pemulihan. \n\n Meskipun laparoskopi dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan bagi pasangan yang sedang berencana untuk hamil, namun seperti semua prosedur medis, laparoskopi memiliki risiko dan komplikasi yang harus dipertimbangkan. Jadi, pasangan harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. \n\n \n\n Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Menjalani Prosedur Laparoskopi ? \n\n Setelah menjalani laparoskopi untuk program hamil, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri. Tindakan ini merupakan upaya untuk meningkatkan peluang kehamilan. Well, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan: \n\n Melakukan istirahat dan pemulihan yang cukup \n\n Setelah laparoskopi, pasangan perlu beristirahat dan memulihkan diri sebelum kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh pulih dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan yang sehat. \n\n Mengikuti saran dokter \n\n Setelah laparoskopi, dokter akan memberikan instruksi yang perlu diikuti oleh pasangan, seperti konsumsi obat dan pantangan makanan. Pastikan untuk mengikuti saran dokter dengan baik agar pasangan dapat pulih dengan cepat dan terhindar dari komplikasi. \n\n Mengoptimalkan kesehatan secara umum \n\n Pasangan yang sedang berencana untuk hamil perlu memperhatikan kesehatan secara umum, termasuk mengonsumsi makanan sehat, menghindari merokok dan minum alkohol, dan berolahraga secara teratur. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas sel telur dan sperma serta meningkatkan peluang kehamilan. \n\n Melakukan tindakan medis lanjutan jika diperlukan \n\n Setelah menjalani laparoskopi, pasangan mungkin perlu menjalani tindakan medis lanjutan untuk meningkatkan peluang kehamilan, seperti stimulasi ovarium atau fertilisasi in vitro (IVF). Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui tindakan medis lanjutan yang sesuai untuk kebutuhan pasangan. \n\n Kesimpulannya, laparoskopi dapat menjadi solusi terbaik dan sangat bermanfaat untuk pasangan yang sedang berencana untuk hamil. Namun, penting untuk Sahabat Hermina ingat bahwa laparoskopi hanyalah salah satu dari banyak pilihan perawatan untuk infertilitas. Efektivitasnya tergantung pada penyebab infertilitas individu. \n\n Ada juga banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil, seperti usia, riwayat kesehatan, dan gaya hidup. Oleh karena itu, jika Sahabat Hermina mengalami kesulitan untuk hamil, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kesuburan. Gunanya untuk menentukan penyebab dan rencana perawatan yang paling cocok untuk Sahabat Hermina. \n\n Selain itu, pasangan yang melakukan prosedur laparoskopi untuk program hamil juga dapat mempertimbangkan perubahan gaya hidup sehat. Seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, dan menghindari merokok atau alkohol untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan. \n\n Jika Sahabat Hermina sedang melakukan atau ingin melakukan program kehamilan, Konsultasikan segera bersama tim Dokter di Rumah Sakit Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi dengan dokter kami secara online melalui Halo Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 26 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Insiden, Kematian dan Faktor Risiko Kanker Serviks<\/a><\/h3>
Kanker serviks adalah keganasan pada serviks, yaitu keganasan pada bagian terbawah uterus yang berhubungan dengan vagina. Di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker kedua tersering pada wanita setelah kanker payudara, dengan jumlah kasus baru mencapai 36 ribu pada tahun 2020. \n\n Penyebab dari kanker serviks adalah virus HPV (Human Papilloma Virus) tipe high risk, yang selain menjadi penyebab kanker serviks, juga dapat menyebakan kanker di vulva, vagina, laring, orofaring, sedangkan tipe low risk dapat menyebabkan penyakit seperti kutil kelamin yang sifatnya tidak ganas. Ketika terpapar virus HPV, sistem kekebalan tubuh dapat mencegah virus menyebabkan penyakit, tapi pada beberapa orang, virus ini dapat menetap pada tubuh dan bisa berkembang menjadi sel kanker. \n\n Penyakit kanker serviks dapat dicegah dan dideteksi lebih awal, dengan melakukan pemeriksaan papsmear berkala, pemeriksaan HPV – DNA, pemeriksaan IVA, dan juga kita dapat melakukan vaksinasi untuk melindungi diri dari infeksi virus HPV.Faktor risiko terjadinya kanker serviks adalah kontak seksual di usia muda, berganti pasangan seksual, riwayat penyakit menular seksual, merokok, dan kondisi immunocompromised. Gejala yang ditimbulkan bila kita terkena kanker serviks adalah perdarahan, baik perdarahan diluar siklus haid, perdarahan pasca menopause, maupun perdarahan pasca sanggama, keputihan berbau, dan nyeri pada panggul, yang biasanya terjadi pada kasus dengan stadium lanjut. \n\n Penyakit ini bisa diobati, dengan pilihan pengobatan yang disesuaikan dengan stadium penyakit, baik pembedahan, yaitu pengangkatan rahim dan kelenjar getah bening, sampai kepada kemoterapi dan radiasi. \n\n Bila dideteksi pada stadium awal, angka ketahanan hidup 5 tahun mencapai 90%, sedangkan bila ditemuka. Penyebaran ke organ sekitar atau kelenjar getah bening, angka ketahan hidup 5 tahun sekitar 50%. Setelah pengobatan kanker selesai, tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala, untuk mengetahui adanya kemungkinan kekambuhan. Karena bahkan setelah pengobatan dilakukan secara lengkap, 1/3 wanita dapat mengalami kekambuhan, yaitu sekitar 1%-22% untuk stadium I – II dan 28% – 64% pada stadium II – IV. \n\n Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini maupun pencegahan kanker serviks, karena selain dapat mengetahui penyakit lebih awal, juga dapat mencegah stadium penyakit menjadi lebih tinggi, sehingga angka harapan kesembuhan pun diharapkan lebih baik. Dokter akan memastikan adanya materi genetik (DNA) dari HPV pada bagian serviks wanita yang terindikasi mengidap kanker serviks. Cara ini dapat dilakukan bersamaan dengan pap smear untuk lebih memastikan kanker serviks yang menyerang. \n\n Tak perlu menunggu mengalami masalah kesehatan tertentu untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan. Ada baiknya mulai menjadwalkan kunjungan periksa secara rutin ke dokter kandungan mulai dari usia remaja. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 24 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Operasi Pemisahan yang Berhasil dari Kembar Siam<\/a><\/h3>
Kembar siam adalah kembar yang dilahirkan dengan bagian tubuh saling menempel atau terhubung. Kondisi ini terjadi karena tidak sempurnanya pembelahan selama proses pembentukan kembar identik. Teori lain menyebutkan bahwa terjadi peleburan dua sel telur telah dibuahi yang awalnya terpisah. Kondisi ini termasuk langka, dengan angka kejadian satu dalam 200.000 kelahiran hidup. \n\n \n\n Kembar siam terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bagian tubuh yang menempel atau saling terhubung. \n\n \n Torakopagus (dempet dada) \n Omphalopagus (dempet perut) \n Pyopagus (dempet pada punggung dan bokong) \n Kraniopagus (dempet kepala) \n Ischiopagus (dempet panggul) \n Parapagus (dempet dengan posisi menyamping) \n Cephalopagus (dempet wajah) \n Rachipagus (dempet tulang belakang) \n \n\n \n\n Organ yang saling menempel atau terhubung pun bervariasi dari hanya kulit sampai sistem organ seperti otak, jantung, hati, saluran pencernaan, saluran kemih, tulang panggul. \n\n \n\n Pemisahan kembar siam membutuhkan tim multidisiplin melibatkan dokter anak, bedah saraf, bedah anak, bedah thorax, bedah ortopedi, bedah plastik, anestesi (bius), rehabilitasi medik, ahli gizi, pekerja sosial dan sebagainya. Tidak semua kasus kembar siam mampu dipisahkan, perlu evaluasi menyeluruh untuk menentukan bagian tubuh mana saja yang terhubung. Pembedahan ditentukan berdasarkan kondisi kedua bayi mempertimbangkan kelengkapan organ tubuh pada masing-masing bayi, kestabilan kondisi kesehatan kedua bayi, tingkat kesulitan operasi, komplikasi yang dapat muncul dan sebagainya. Kondisi yang menyebabkan pemisahan kembar siam tidak dapat dilakukan misalnya karena kedua bayi hanya memiliki satu jantung. \n\n \n\n Pasca pemisahan kembar siam, kedua bayi perlu menjalani perawatan lanjutan dan rehabilitasi untuk memastikan tumbuh kembang normal, dibantu oleh tim rehabilitasi medik dan pekerja sosial. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 21 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
Dianggap Pemicu Masalah Kesuburan, Jangan Anggap Sepele Endometriosis!<\/a><\/h3>
Sekarang ini semakin banyak wanita usia produktif yang mengalami endometriosis. Satu dari sepuluh wanita usia subur rentan mengalaminya. Masalahnya, endometriosis yang cukup parah bisa mengganggu kesuburan wanita penderita nya sehingga sulit mendapatkan anak (Infertilitas). Endometriosis mengganggu kerja sistem reproduksi dengan menutup indung telur, membuat luka saluran falopi ketika menangkap sperma dan memicu antibodi menyerang sperma. \n\n Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh di tempat yang salah, seperi di indung telur, tuba fallopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus). Seharusnya jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim lain hanya ada di dalam rahim. Sebelum haid, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi hamil, endometrium tersebut akan luruh dan keluar dari tubuh sebagai darah haid (mens). Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluham nyeri, bahkan dapat menyebabkan kemandulan. \n\n Endometriosis juga sering terjadi pada sistem reproduksi wanita yang dimulai dari haid pertama sampai dengan monopouse. Sekitar 5-10% mereka mengalaminya. Karena itu, remaja putri yang mengalami haid berat dengan gangguan berlebihan berkemungkinan mengalaminya. Jangan dianggap sebagai gejala haid biasa. Untuk mewaspadai nya, sebaiknya konsultasi dokter spesialis kebidanan dan kandungan. \n\n Dalam keadaan normal, ketika seorang wanita mengalami ovulasi (keluarnya sel telur matang untuk dibuahi sperma), maka endometrium jaringan mukosa yang melapisi dinding rahim akan menebal pada rahim jika terjadi pembuahan, maka endometrium yang telah menebal akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah, saat itulah seorang wanita mengalami haid (menstruasi). \n\n Penyimpangan endometrium bisa terjadi dengan tumbuh di luar kandungan, misalnya di indung telur atau daerah sekitar panggul. Seseorang wanita disebut mengalami penyakit endometriosis, bila jaringan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim tersebut juga akan ikut meluruh saat mengalami haid, namun tidak keluar melalui vagina seperti pada jaringan normal terdapat di dalam. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 07 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
Masa Kehamilan & Menyusui selama COVID-19<\/a><\/h3>
Apakah Bunda baru saja mengetahui bahwa Bunda sedang hamil atau sedang bersiap-siap untuk menyambut kegembiraan dalam beberapa minggu kedepan? Kehamilan adalah waktu khusus yang penuh kegembiraan dan antisipasi. Tetapi menjalani kehamilan di tengah pandemi COVID-19 adalah sebuah hal yang tidak mudah. Bagaimana tidak, selain menjaga kesehatan diri sendiri, Bunda juga perlu memikirkan kesehatan janin yang dikandung. Ibu yang sedang hamil tampaknya tidak berisiko lebih besar terkena COVID-19 tetapi mungkin menjadi lebih sakit ketika terinfeksi COVID-19. Karena perubahan yang terjadi selama kehamilan, cara terbaik untuk mencegah penularan COVID-19 adalah dengan mengikuti pedoman keselamatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. \n\n \n\n \n\n \n\n Jika Bunda memiliki gejala COVID-19 dan akan melahirkan, Bunda akan disarankan untuk dirawat di unit bersalin yang khusus untuk wanita hamil dengan gejala COVID-19. Bunda mungkin akan melihat tim bersalin mengenakan celemek, masker, atau pelindung mata. Hal-hal ini untuk menjaga Bunda, si calon buah hati, dan staf yang merawat Bunda untuk tetap aman, dan untuk menghentikan penyebaran infeksi. Mereka akan memastikan Bunda dan si calon buah hati mendapatkan perawatan terbaik. \n\n \n\n Pertanyaan terbesar yang kebanyakan ibu hamil miliki tentang menyusui mungkin, "Bagaimana saya melakukannya? Tidak ada bukti bahwa COVID-19 dapat menular ke sang bayi melalui ASI, sehingga manfaat menyusui dan perlindungan yang ditawarkannya lebih besar daripada risiko apa pun. Selain menikmati waktu bersama bayi yang baru lahir, penting untuk mengetahui tanda-tanda sang bayi mungkin sedang tidak sehat. Saat ini mungkin sulit untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Tapi percayalah pada insting dan dapatkan bantuan medis jika Bunda merasa sang bayi membutuhkannya. Misalnya, penyakit kuning pada bayi baru lahir. Penyakit kuning biasanya tidak berbahaya, tetapi penting untuk dapat mengenali gejalanya dan mendapatkan bantuan medis. \n\n \n\n Bila Bunda mengalami gejala COVID-19 atau ada anggota keluarga di rumah yang mengalami gejala tersebut ,Bunda harus segera ke rumah sakit atau menghubungi dokter kandungan. Selanjutnya tetap tenang dan berpikir positif saat berada di rumah sakit. Yakinlah bahwa setiap fasilitas kesehatan pasti sudah memiliki sistem untuk mencegah penularan COVID-19. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 17 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mual muntah pada kehamilan<\/a><\/h3>
Mengatasi keluhan-keluhan yang terjadi selama masa kehamilan merupakan suatu hal yang perlu diketahui oleh para ibu hamil. Diharapkan dengan demikian kehamilan yang sedang dijalani bukan menjadi suatu hal yang menyiksa hari-hari ibu hamil, tapi menjadi sesuatu hal yang menyenangkan. \n\n Gejala mual dan muntah (morning sickness) adalah hal yang paling sering dialami oleh para ibu hamil, terutama terjadi pada awal-awal kehamilan atau pada trimeseter pertama. Walaupun mual dan muntah akan hilang dengan sendirinya ketika kehamilan memasuki trimester ke dua, namun mual dan muntah patut diwaspadai. Mual dan muntah dapat menyebabkan kekurangan gizi baik pada ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Trimester pertama merupakan masa kritis di mana janin berada dalam tahap awal pembentukan organ-organ tubuh. Jika janin mengalami kekurangan gizi tertentu, pembentukan organ yang sempurna dapat mengalami kegagalan. Selain itu, janin juga beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah. \n\n PENYEBAB \nMengapa bisa terjadi mual-muntah pada ibu hamil? Mual atau nausea, pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya produksi hormon estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Jika frekuensi mual muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual. \n \nAda juga teori yang mengatakan, penyebab mual-muntah tak lain adalah faktor HCG (Human chorionic gonodotropin). Hormon ini dihasilkan plasenta (ari-ari) selama awal kehamilan. Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan tumbuh maksimal ketika kehamilan menginjak usia 12-16 minggu. Pada saat ini biasanya mual-muntah akan berhenti. \n \n\n Teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi korialis) yang menempel pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap sebagai benda asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual. \n\n Perubahan metabolisme glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai penyebab mual-muntah. Namun, setelah terjadi penyesuaian terhadap sel-sel plasenta dan terjadi kompensasi metabolisme glikogen di dalam tubuh, maka rasa mual itu akan hilang. \nFaktor terakhir yang juga sering menentukan adalah faktor psikologis ibu hamil.Contoh, ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tak diinginkan bisa mengalami mual dan muntah \n \nNamun begitu, penyebab hiperemesis gravidarum sampai kini belum diketahui pasti. Salah satu kemungkinannya, yaitu hormon HCG yang berlebihan. Mungkin juga karena adaptasi ibu hamil pada hormon-hormon yang timbul selama kehamilan kurang baik. Kemampuan beradaptasi ibu hamil, nyatanya memang sangat idiviudal seperti halnya reaksi alergi. \n\n PENANGANAN \nJika setiap kali makan bahkan minum selalu disertai muntah, frekuensi berkemih berkurang, dan jumlah urin sedikit, maka dengan indikasi hiperemisis gravidarum seperti itu ibu hamil perlu dirawat. Pada kasus yang lebih parah biasanya suami akan melaporkan kalau istrinya bertambah lemas dan mukanya pucat . Kalau badan sudah lemas terus-menerus artinya ibu sudah mengalami dehidrasi. \n\n Untuk memperoleh kepastian diagnosa, ibu harus melalui pemeriksaan urin di laboratorium. Jika air seninya mengandung zat keton berarti ibu hamil positif harus masuk rumah sakit. Selama perawatan awal, biasanya semua intake makanan dan minuman harus melalui cairan infus. Pasien umumnya akan dipuasakan selama 6- 8 jam agar lambungnya dapat beristirahat. Setelah itu pemberian makan akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari makanan cair, makanan semipadat sehingga makanan biasa. \n\n Selama itu, ibu pun akan mendapat obat antimual. Bahkan bila sampai mengalami luka lambung karena intake yang kurang, maka dokter akan mengobatinya dengan obat antimag. Pada umumnya,dalam 24 jam gejala mual akan menghilang. \n\n Petumbuhan janin juga dipantau melalui USG. Namun ibu tetap merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dalam pengobatan. Dengan asumsi jika asupan kalori ibu hamil tercukupi, maka janin pun akan memperoleh makanan yang cukup melalui plasenta. Lama perawatan di rumah sakit tergantung pada kondisi ibu, tapi rata-rata 2-3 hari. Jangan lupa, dukungan moril dari keluarga untuk menenangkan jiwa ibu hamil sangat diperlukan. Selesaikan masalah yang membebani selama ini. Intinya, lepaskan diri dari segala macam stres. \n\n Pastikan juga kondisi kesehatan kandungan anda. Jika sedang mengalami keluhan kesehatan janin periksakan ke dokter spesilalis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 17 Januari 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 07 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Maret 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 29 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Februari 2024<\/li><\/ul><\/div>