- Hermina Mekarsari<\/a><\/li>
- 27 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
OLAH RAGA YANG TEPAT UNTUK RADANG SENDI LUTUT<\/a><\/h3>
\n\n Sahabat Hermina, \n\n Pastinya sudah sering mendengar kata “Radang Sendi Lutut”. Radang sendi lutut dapat kerap kali disebabkan banyak hal seperti adanya proses penuaan/ degeneratif yang terjadi, paska trauma sebelumnya, peradangan lutut, melakukan aktifitas secara berlebihan (olahraga ataupun weightlifting dan lari jarak jauh), penyakit sistemik lain yang menyerang sendi seperti (asam urat, infeksi, maupun batu Kristal) hingga penyakit autoimun. \n\n Biasanya gejala radang sendi lutut dapat bervariasi tergantung dari keparahan maupun derajat peradangan, seperti: nyeri lutut yang diperparah oleh aktivitas (naik turun tangga dan perubahan posisi dari duduk ke berdiri), munculnya bunyi gesekan saat perubahan posisi lutut menekuk menjadi lurus, bengkak pada sendi lutut, kekakuan sendi lutut, keterbatasan gerak sendi maupun kemerahan dan rasa hangat pada sendi lutut. Hal ini dapat dikatakan sangat menganggu terutama pada populasi yang aktif. \n\n Jika anda mengalami nyeri sendi lutut, anda tetap harus mencari penyebab dari nyeri lutut tersebut dengan berkonsultasi ke dokter spesialis bedah tulang / dokter orthopedi, karena tanpa diagnosa dan penanganan yang tepat nyeri sendi dapat menjadi semakin parah. Selain itu, bagi para penderita nyeri sendi lutut sebaiknya melakukan beberapa aktifitas fisik ringan yang tidak memberikan beban berlebih pada sendi lutut. Aktifitas fisik ini penting untuk dilakukan terutama menjaga kebugaran tubuh serta memperkuat struktur dan fungsi otot pada bagian paha yang merupakan struktur penting penopang sendi lutut sehingga dapat membantu meringankan rasa nyeri lutut tersebut. \n\n Agar Sahabat Hermina tidak salah pilih jenis olahraga yang dianjurkan untuk nyeri sendi lutut, berikut olahraga yang aman bagi yang memiliki keluhan nyeri sendi lutut., diantaranya adalah : \n\n \n Jalan santai \n \n\n Jalan santai merupakan jenis olahraga yang cukup dianjurkan bagi penderita nyeri lutut karena peradangan sendi. Karena jenis olahraga ini dapat membantu meringankan kekakuan pada sendi lutut dan berfungsi memperkuat otot-otot pada paha. Tetapi jalan santai dianjurkan dilakukan di jalan datar agar tidak menjadi beban berlebih pada lutut di saat jalan di jalan yang menanjak. Awalnya mungkin akan terasa sakit pada saat rutin melakukan jalan santai, tetapi seiring waktu dengan menguatnya otot paha, nyeri dan kekakuan lutut akan semakin berkurang. \n\n \n Berenang \n \n\n Jenis olahraga aerobik ini merupakan aktifitas fisik yang aman bagi para penderita nyeri lutut, dikarenakan jenis olahraga ini tidak mengakibatkan tumpuan pada lutut. Pada umumnya dikarenakan jenis olahraga ini dilakukan di air, hal ini dapat membantu meringankan volume tubuh hingga 90% dari berat badan. \n\n \n Sepeda statis \n \n\n Sepeda statis merupakan salah satu olahraga yang cocok untuk penderita nyeri sendi lutut, pasalnya pada sepeda statis tidak memberikan beban berlebih pada lutut, sebaliknya sepeda statis dapat membantu penguatan pada otot sekitar sendi lutut. Selain itu para kawan Hermina juga dapat meningkatkan intensitas latihan sepeda statis dengan meberikan resistensi pada pedal. \n\n \n Latihan beban ringan \n \n\n Latihan beban ringan di sini yang dimaksud adalah latihan menggunakan beban dengan berfokus pada area paha maupun tungkai bawah. Hal ini sangat diperlukan pada penderita radang sendi, dikarenakan kekuatan otot penopang sendi yang kuat merupakan kunci berkurangnya nyeri lutut akibat radang sendi. Untuk beban yang dianjurkan cukup bervariasi sesuai dengan kemampuan fisik masing-masing orang, tetapi disarankan menggunakan beban di bawah 5 kg. \n\n \n Stretching/ peregangan \n \n\n Peregangan secara rutin dapat membantu untuk mengembalikan fungsi gerak lutut yang disebabkan kekakuan sendi lutut pada penderita radang sendi. \n\n \n Yoga/ Pilates \n \n\n Tipe olahraga ini berfungsi untuk meningkatkan koordinasi tubuh dan fleksibilitas. Biasanya berfokus pada kekuatan core tubuh. Oleh karena itu latihan ini dapat meringankan nyeri pada sendi. \n\n Berikut diatas merupakan beberapa olahraga yang aman dan dapat dilakukan pada penderita nyeri sendi yang diakibatkan peradangan lutut. \n\n \n\n Jadi jangan khawatir, bagi Sahabat Hermina yang memiliki masalah radang sendi lutut, tetap bisa melakukan aktivitas fisik tanpa khawati dan lakukan secara konsisten serta tetap berhati-hati agar tidak terjadi cedera. \n\n Apabila terjadi masalah dan keluhan yang menganggu aktivitas Anda, segera lakukan konsultasi ke Dokter Spesialis Orthopedi agar dapat diketahui penyebab dan solusinya serta terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan Sahabat Hermina \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bogor<\/a><\/li>
- 24 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Nyeri Sendi Lutut? Yuk Kenali Total Knee Replacement (TKR)<\/a><\/h3>
Total Knee Replacement (TKR) atau disebut juga dengan Total Knee Arthoplasty merupakan prosedur tindakan untuk mengganti permukaan sendi lutut yang mengalami peradangan dengan sendi baru (sendi lutut buatan Prostetik). Pada TKR, ujung tulang femur akan dibuang dan akan diganti dengan metal shell dan ujung dari tibia akan digantikan dengan metal stem diantara keduannya dihubungan dengan plastik yang berguna sebagai peredam gerakan. \n\n Prosedur pergantian lutut total adalah solusi efektif untuk prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengganti sendi lutut. Prosedur ini dilakukan karena adanya peradangan di sendi sehingga kaki terasa kaku dan sakit jika digerakkan. \n\n Banyak hal yang mempengaruhi rasa nyeri di lutut, nyeri bisa terjadi karena cedera, selain cedera faktor pertambahan usia juga meningkatkan risiko memunculkan penyakit tersebut. Degenerasi lutut tersebut diperberat oleh kondisi lutut yang mengalami trauma yang tidak segera ditangani. \n\n \n\n Penyebab Nyeri Lutut \n\n \n Osteoartritis menjadi penyebab nyeri lutut, hal ini tulang rawan bergesekan sehingga menyebabkan menipisnya tulang rawan, lutut menjadi kaku dan kelainan bentuk. karena faktor usia. Ostroartritis biasanya terjadi pada pasien di usia 50 tahun ke atas, tetapi dapat juga terjadi kepada pasien yang lebih muda. \n Rheumatoid Arthritis. Penyakit autoimun juga dapat menyebabkan peradangan pada lapisan sendi lutut (sinovitis) sehingga menyebabkan kerusakan sendi. Hal ini dapat mempengaruhi banyak sendi. \n Post-Traumatic Arthritis dapat terjadi setelah cedera tulang rawan atau patah. \n \n\n \n\n Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan Tindakan Operasi Penggantian Lutut? \n\n \n Saat nyeri atau kaku pada lutut yang mulai mengganggu aktivitas harian seperti, saat berjalan, menaiki tangga, duduk maupun jongkok. \n Adanya radang pada sendi di lutut yang tidak kunjung sembuh meski sudah mengonsumsi obat. \n Nyeri lutut dengan intensitas sedang, tetapi berlanjut walaupun sedang tidak melakukan aktivitas, seperti saat sedang tidur hingga nyeri hebat. \n \n\n Oleh karena itu, untuk menangani gangguan tulang, Sahabat Hermina perlu tindakan yang cepat tepat dalam penangan lebih baik segera konsultasikan kepada dokter spesialis ortopedi. dan pentingnya kita menjaga kesehatan sendi dengan hindari duduk terlalu lama, menjaga berat badan, dan konsumsi makanan bergizi serta olahraga secara teratur. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Metland Cibitung<\/a><\/li>
- 24 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Radang Sendi, penyakit yang identik dengan faktor U<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina, sering dengar ga sih jika penyakit radang sendi itu akibat factor U? Jadi apa dan kenapa sih penyakit radang sendi ini bisa terjadi? Penyakit radang sendi atau arthritis adalah kondisi pembengkakan dan nyeri pada satu ada lebih bagian persendian. Kondisi ini bisa juga ditandai dengan rasa kaku dibagian sendi yang terkena. Rasa nyeri ini umumnya memburuk seiring bertambahnya usia. \n\n Apa penyebab radang sendi? \n\n Penyebab radang sendi bermacam – macam. Diantaranya infeksi, penyakit degeneratif, penyakit autoimun, dan penumpukan batu kristal asam urat \n\n Berdasarakan penyebabnya, radang sendi dibedakan menjadi dua jenis : \n\n \n Osteoarthritis \n \n\n Osteoarthritis merupakan jenis radang sendi yang paling umum dan rentan menyerang lansia. Kondisi ini terjadi karena bagian tulang rawan mengalami pengikisan dan terjadi dalam waktu yang lama. Infeksi atau cedera sendi juga menjadi salah satu penyebab proses peradangan ini. \n\n \n Rheumatoid Arthritis \n \n\n Reumathoid arthristis merupakan salah satu penyakit penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang lapisan kapsula sendi ( suatu jembran yang membungkus seluruh sendi). Ketika sistem imun menyerang membran ini, maka terjadilah peradangan dan pembengkakan. Perjalanan inilah yang akan merusak tulangrawan dari sendi. \n\n Apa faktor yang mampu meningkatkan resiko radang sendi? \n\n \n Riwayat keluarga\n\n \n Beberapa jenis radang sendi diturunkan dalam keluarga, jika orangtua atau saudara kandung mengalami kondisi ini, kamu beresiko juga untuk mengalaminya \n \n \n Usia\n \n Resiko osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan penyakit asam urat meningkat seiring bertambahnya usia \n \n \n Jenis kelamin\n \n Wanita lebih beresiko terkena penyakit radang sendi dibandingkan pria \n \n \n Riwayat cedera sendi sebelumnya\n \n Individu yang pernah mengalami cedera pada persendian misalnya cedera saat aktifitas olahrga, akan lebih beresiko terkena penyakit ini \n \n \n Obesitas\n \n Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan pada persendian terutama lutut, pinggul, dan tulang belakang \n \n \n \n\n Penyakit radang sendi ditandai dengan gejala seperti : nyeri berskala ringan hingga sangat berat, kaku pada sendi, bengkak pada sendi, muncul kemerahan pada sendi yang meradang, serta ruang gerak sendi menjadi terbatas atau terganggu. \n\n Untuk mendiagnosis penyakit radang sendi, dokter akan anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta melakukan beberapa pemeriksaan penujnjang yang diperlukan. Di antaranya : tes laboratorium, melakukan rontgent , CT Scan, MRI, maupun USG. \n\n Setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan yang diperlukan, maka dokter akan memberikan terapi sesuai kondisi dan kebutuhan pasien, melalui obat – obatan, Terapi fisik, atau Tindakan operasi jika diperlukan. \n\n Bagaimana mencegah radang sendi? \n\n Penyakit radang sendi bisa dicegah dengan memiliki pola makan yang sehat, rajin berolahraga, menjaga berat badan tetap ideal, dan selalu bverhati – hati saat beraktifitas agar terhindar dari cedera. \n\n Ketika mengalami gejala- gejala diatas, segeralah hubungi dokter Antonius Haratua Pakpahan, SpOT di RS Hermina Metland Cibitung agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Beliau praktek pada hari Senin, Selasa, Jumat pukul 08.00-10.00 dan Kamis pukul 16.00-18.00 \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 15 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Rheumatoid Arthritis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya <\/a><\/h3>
Rheumatoid Arthritis adalah kelompok penyakit yang menyerang sendi dan jaringan disekitarnya, antara lain di tulang, otot dan jaringan ikat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada lebih 150 jenis penyakit reumatik. Beberapa penyakit reumatik ini yang banyak dijumpai adalah: \n\n \n Osteoartritis/OA (Pengapuran Sendi) \n Artritis Gout (Penyakit Asam Urat) \n Lupus Eritematosus Sistemik/SLE (Lupus) \n Artritis Reumatoid (AR) \n Spondiloartropati Seronegatif (Artritis Psoriatik, Ankylosing Spondilitis, Artritis Reaktif, Artritis Enteropati) \n Sindrom Sjogren \n Sklerosis Sistemik/Skleroderma \n Osteoporosis (Keropos Tulang) \n \n\n \n\n \n\n Bagaimana Gejala Rheumatoid Arthritis? \n\n \n\n Gejala penyakit rheumatoid arthritis akan berbeda, namun gejala yang paling sering muncul yaitu rasa kaku, kemerahan, bengkak, terasa hangat dan timbul rasa nyeri. Gejala diatas harus segera ditangani, karena jika tidak, akan bertambah parah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. \n\n \n\n Gejala lain yang bisa timbul di luar persendian, antara lain mata kering yang merupakan salah satu gejala Sindrom Sjogren, sariawan yang tidak disertai nyeri pada penyakit SLE, mulut kering yang juga suatu gejala dari Sindrom Sjogren, timbul ruam pada kulit yang merupakan gejala SLE, timbul ruam kemerahan pada daerah pipi, lesi tebal bersisik yang termasuk gejala Psoriasis dan kulit kaku dan mengeras yang merupakan gejala sklerosis sistemik. Selain itu gejala lain yang mungkin muncul yaitu demam, penurunan berat badan, keletihan, dan penurunan nafsu makan. \n\n \n\n \n\n Apa Penyebab Rheumatoid Arthritis? \n\n \n\n Penyebab Rheumatoid Arthritis adalah sistem imun yang keliru dan menyerang sinovium, bagian dalam membran yang mengelilingi sendi. Hal ini menyebabkan peradangan pada sinovium, yang akan menghancurkan kartilago (tulang rawan) dan tulang dengan sendi. Tendon dan ligamen yang menyangga sendi pun melemah dan meregang. Sendi lalu perlahan-lahan kehilangan bentuk dan konturnya. Merokok juga dapat menyebabkan Rheumatoid Arthritis \n\n \n\n \n\n Apa Saja Pemeriksaan Awal untuk Deteksi Dini Rheumatoid Arthritis? \n\n \n\n Sahabat Hermina bisa melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi rheumatoid Arthritis dengan pemeriksaan berikut: \n\n \n Pemeriksaan Fisik oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Rheumatologi \n Tes Darah \n Foto Pencitraan (rontgen, MRI, CT-Scan, USG) \n \n\n \n\n \n\n Bagaimana Cara Mencegah Rheumatoid Arthritis? \n\n \n\n Rheumatoid Arthritis dapat dicegah. Sahabat Hermina dapat melakukan beberapa cara berikut untuk mencegahnya, yaitu: \n\n \n Menjaga berat badan agar tetap pada batas ideal \n Rutin berolahraga \n Berhenti merokok \n Menjaga pola makan \n \n\n \n\n \n\n Bagaimana Pengobatan Rheumatoid Arhtritis? \n\n \n\n Pengidap rheumatoid arthritis masih belum ada obat yang dapat menyembuhkan secara total, namun dengan pengobatan yang tepat, penyebaran dan peradangan pun bisa dihambat. Pengobatan rheumatoid arthritis bisa dilakukan dnegan melakukan terapi untuk menghambat perkembangan dan gejala rheumatoid arthritis \n\n \n\n \n\n Bagi Penderita Rheumatoid Arthritis, Anda dapat berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Rheumatologi di RS Hermina Medan. Segera berbicara dengan dokter jika mengalami keluhan pada sendi agar mendapat penanganan yang tepat. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 15 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>