- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Sakit Kepala dan Pusing<\/a><\/h3>
Perbedaan antara sakit kepala dan pusing adalah dua kondisi yang seringkali disalah artikan karena gejalanya yang serupa. Meskipun kedua kondisi ini terjadi di kepala, sakit kepala dan pusing sebenarnya memiliki penyebab dan karakteristik yang berbeda. Kali ini akan membahas tentang perbedaan antara sakit kepala dan pusing, termasuk gejala yang mungkin dialami dan penyebab yang mendasarinya. \n\n 1. Sakit kepala adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya terasa seperti sensasi rasa nyeri atau ketidaknyamanan di sekitar kepala. Sakit kepala dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan bisa bersifat kronis atau episodik. Berikut ini adalah beberapa tipe sakit kepala yang umum: \n\n \n Sakit Kepala Tegang (Tension Headache): Sakit kepala tegang adalah tipe yang paling umum dari sakit kepala. Gejala yang biasa dialami termasuk rasa tegang atau nyeri yang melingkar di sekitar kepala, sensasi berat di dahi, serta nyeri leher dan bahu. \n Sakit Kepala Migrain: Sakit kepala migrain adalah tipe yang lebih intens dan seringkali disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Biasanya, migrain terjadi pada satu sisi kepala dan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. \n Sakit Kepala Klaster (Cluster Headache): Sakit kepala klaster adalah tipe sakit kepala yang jarang terjadi tetapi sangat parah. Sakit kepala ini biasanya terjadi pada satu sisi kepala dan disertai dengan gejala lain seperti mata merah, hidung tersumbat atau berair, serta keringat berlebih. \n \n\n 2. Pusing adalah sensasi perasaan tidak stabil atau hilangnya keseimbangan yang sering kali disertai dengan sensasi seperti berputar atau lingkaran di sekitar kepala. Pusing dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk: \n\n \n Vertigo: Vertigo adalah jenis pusing yang disebabkan oleh masalah pada sistem keseimbangan dalam tubuh. Seseorang yang mengalami vertigo mungkin merasa seperti segalanya berputar atau bergerak, dan ini dapat disertai dengan mual, muntah, dan kesulitan berjalan. \n Penurunan Tekanan Darah: Pusing juga dapat terjadi sebagai respons terhadap penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, yang dapat disebabkan oleh faktor seperti perubahan posisi tubuh yang cepat atau dehidrasi. Pusing akibat penurunan tekanan darah seringkali berlangsung sesaat dan hilang dengan sendirinya. \n Efek Samping Obat: Beberapa obat, terutama yang digunakan untuk pengobatan tekanan darah atau kondisi jantung, dapat menyebabkan pusing sebagai efek samping. Jika seseorang mengalami pusing setelah mengonsumsi obat baru, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi pengobatan yang tepat. \n \n\n Penting untuk diingat untuk memberikan gambaran umum tentang perbedaan antara sakit kepala dan pusing. Jika sahabat hermina mengalami sakit kepala atau pusing yang parah, berkepanjangan, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. RS Hermina Purwokerto tersedia dokter spesialis saraf yang bisa sahabat hermina konsultasikan. \n\n Untuk memudahkan mengakses pelayanan & pendaftaran di RS Hermina Purwokerto, berikut caranya: \n\n \n Download mobile aplikasi di Playstore (Ketik Halo Hermina) \n Hubungi Call Center 1500488 \n Melalui website -> www.herminahospitals.com \n Melalui aplikasi Halodoc \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Podomoro<\/a><\/li>
- 29 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tanpa di Sadari, Inilah Tanda - Tanda Sakit Kepala Berbahaya<\/a><\/h3>
Sakit kepala merupakan keluhan umum yang dapat menyerang siapa saja. Untuk mengatasinya, Anda cukup minum obat pereda nyeri, mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, maupun beristirahat sejenak. \n\n Namun, jika sakit kepala yang dirasakan disertai gejala yang tidak biasa atau tidak kunjung hilang setelah mengonsumsi obat, Anda mungkin sedang mengalami jenis sakit kepala yang berbahaya dan memerlukan penanganan oleh dokter. \n\n Dalam kebanyakan kasus,sakit kepala bisa mereda dengan sendirinya. Singkat kata tidak memerlukan pemeriksaan dokter. Akan tetapi, apa jadinya bila sakit kepala tak kunjung membaik, bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan? Hmm, yang ini lain lagi ceritanya. \n\n Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya, dan memerlukan penanganan dokter? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini. \n\n \n\n Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker \n\n Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai? \n\n Nah, berikut beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya: \n\n \n Sakit kepala yang disertai masalah penglihatan. \n Sakit kepala disertai mual, muntah, pusing, kebingungan, atau kehilangan kesadaran. \n Sakit kepala disertai demam atau leher kaku. \n Sakit kepala yang disertai keluhan pada telinga, hidung, tenggorokan, atau mata. \n Berusia di atas 50 dan mengidap sakit kepala kronis atau jenis sakit kepala baru. \n Sakit kepala yang dialami setelah cidera kepala. \n Sakit kepala petir (thunderclap headache), sakit kepala yang parah dan datang dengan cepat. Sakit kepala ini bisa berkembang dalam 60 detik atau kurang. \n Sakit kepala yang disertai dengan kelemahan atau kehilangan kendali atas bagian tubuh atau ucapan. \n Sakit kepala terjadi sebanyak dua atau lebih dalam seminggu. \n Gejalanya semakin parah atau tidak membaik mesti telah mendapat perawatan atau mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter. \n Sakit kepala membuat sulit menjalankan aktivitas sehari-hari. \n Kepala terasa seperti diremas. \n Sakit kepala yang membangunkan di saat tidur. \n Mengalami sakit kepala berat dan memiliki riwayat kanker, HIV, atau AIDS. \n \n\n Segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. anda juga bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halo Hermina. \n\n \n\n Ada Berbagai Pemicunya \n\n Sakit kepala seperti gejala-gejala di atas bisa dipicu oleh berbagai kondisi. Oleh sebab itu, dokter biasanya akan menjalani berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan yang dilakukan bisa berupa CT scan, MRI, PET scan kepala, EEG, atau pemeriksaan cairan otak. \n\n Nah, ketika pemeriksaan penunjang telah dilakukan, dokter akan menegakkan diagnosis sesuai gejala dan hasil pemeriksaan. Nah, berikut ini beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit kepala parah atau sakit kepala berbahaya: \n\n \n Tumor. \n Abses otak (infeksi otak). \n Hemorrhage (pendarahan di dalam otak). \n Meningitis bakteri atau virus (infeksi atau radang selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang). \n Pseudotumor cerebri (peningkatan tekanan intrakranial). \n Hydrocephalus (penumpukan cairan yang tidak normal di otak). \n Infeksi otak seperti meningitis atau penyakit Lyme. \n Ensefalitis (radang dan pembengkakan otak). \n Gumpalan darah. \n Trauma kepala. \n Penyumbatan atau penyakit sinus. \n Kelainan pembuluh darah. \n Cedera. \n Aneurisma. \n \n\n \n\n Jika Sahabat Hermina mengalami gejala tanda-tanda serupa, jangan tunggu nanti segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Saraf di RS Hermina Podomoro. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 24 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kehujanan Kenapa Bisa Bikin Kepala Pusing?<\/a><\/h3>
Banyak orang percaya kalau hujan bikin sakit. Musim yang biasa terjadi pada bulan Oktober sampai Maret ini memang identik dengan musimnya orang sakit. Pandangan ini memang sangat wajar, sebab tak sedikit orang yang sakit setelah kehujanan. Penyakit yang mungkin muncul akibat kehujanan adalah demam, influenza, atau diare. \n\n Penyebab Kepala Pusing Setelah Kehujanan \n\n Efek langsung yang mungkin kamu alami setelah kehujanan adalah kepala pusing. Apa sebabnya? \n\n \n \n \n \n Daya tahan tubuh rendah. Suhu dingin akibat kehujanan memengaruhi daya tahan tubuh. Perubahan suhu yang mendadak memaksa tubuh mengeluarkan energi lebih besar. Kondisi ini melemahkan sistem imun, sehingga kamu rentan sakit dan mengalami sakit kepala (pusing). \n \n \n Perubahan suhu ekstrem. Pada saat terjadinya hujan, suhu udara menjadi lebih dingin. Perubahan suhu yang awalnya normal menjadi dingin memaksa tubuh beradaptasi lebih cepat. Perbedaan suhu ekstrem inilah yang memengaruhi daya tahan tubuh. Air hujan yang menyirami kepala membuat suhu tubuh menjadi lebih dingin, terutama di bagian kepala. Akibatnya, kamu mengalami pusing setelah kehujanan. \n \n \n \n \n\n Pusing yang kamu alami setelah kehujanan dapat sembuh tanpa tanpa perlu diobati. Caranya dengan mengonsumsi semangkuk sup panas dan membalurkan minyak kayu putih ke seluruh badan. Jadi, sebenarnya kehujanan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan serius apabila daya tahan tubuh cukup baik. \n\n Cegah Sakit Setelah Kehujanan \n\n Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan setelah kehujanan untuk menghindari demam, flu atau diare. Berikut di antaranya: \n\n \n \n \n \n Mandi dan Keramas \n \n \n \n \n\n Beberapa orang mungkin menyuruh mandi setelah kamu kehujanan. Hal itu bukan tanpa alasan, lho. Pasalnya, air hujan mengandung senyawa bersifat asam sehingga kamu harus mandi dan keramas untuk menghilangkan senyawa asam yang dibawa oleh air hujan. Mandi dan keramas juga bertujuan membersihkan kotoran dan virus penyebab penyakit di tubuh. Mengganti baju yang basah dengan baju kering juga penting agar suhu tubuh tidak semakin dingin yang membuat daya tahan tubuh menurun. \n\n \n \n \n \n Mengonsumsi Makanan dan Minuman Sehat \n \n \n \n \n\n Untuk menjaga daya tahan tubuh, kamu harus mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Hindari makanan yang memiliki rasa asam dan pedas serta minuman dingin pada musim hujan. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak vitamin maupun mineral untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jika telanjur kehujanan, disarankan agar mengonsumsi makanan atau minuman yang hangat seperti sup, susu hangat, wedang ronde, atau sekoteng. Ini bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh saat kehujanan. Air jahe juga cocok diminum setelah kehujanan karena berfungsi menghangatkan tubuh, sehingga mencegah kamu terkena flu dan pilek. \n\n \n \n \n \n Minum Air Putih \n \n \n \n \n\n Sudah bukan rahasia lagi jika air putih memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Air putih berfungsi melancarkan peredaran darah dan mengeluarkan virus atau bakteri melalui urine dan keringat. Maka itu, air putih bisa menjaga daya tahan tubuh dan mencegah flu setelah kehujanan. \n\n \n \n \n \n Istirahat yang Cukup \n \n \n \n \n\n Setelah mandi dan mengonsumsi makanan hangat, segera istirahat. Sebisa mungkin hindari tidur terlalu larut atau begadang. Istirahat yang cukup membantu memulihkan stamina dan mengembalikan daya tahan tubuh setelah kehujanan. \n\n Kalau kamu mengalami demam atau terserang flu akibat kehujanan, segera bicara untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. Gunakan fitur Halo Hermina untuk berdiskusi langsung dengan dokter Halo Hermina kapan saja dan dimana saja. Yuk, segera download aplikasi Halo Hermina di App Store atau Google Play! \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Wonogiri<\/a><\/li>
- 18 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Sakit Kepala Setelah Berolahraga: Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Mengatasinya<\/a><\/h3>
Sakit Kepala Setelah Berolahraga \n\n Beberapa Sahabat Hermina pasti pernah mengalami sakit kepala setelah berolahraga. Menurut National Headache Foundation, latihan berat seperti berlari dapat menyebabkan sakit kepala saat beraktivitas. Meskipun begitu sakit kepala karena olahraga memiliki rasa yang tidak biasa seperti migrain atau sakit kepala karena stress, sakit kepala setelah olahraga kadang menyakitkan ditandai dengan rasa nyeri yang berdenyut di kedua sisi kepala, bisa hilang dalam beberapa menit, tapi bisa juga bertahan hingga beberapa hari. \n\n \n\n Jenis dan Penyebab Sakit Kepala Setelah Berolahraga \n\n National Headache Foundation mengatakan bahwa tidak ada penyebab serius dari sakit kepala saat berolahraga, tetapi menyarankan siapa pun yang mengalami sakit kepala setelah berolahraga untuk memeriksakan diri ke penyedia layanan kesehatan untuk memulihkannya. \n\n \n\n Tapi sebelum masuk lebih dalam ke penyebab sakit kepala lebih baik kita mengetahui berbagai jenis sakit kepala saat atau setelah olahraga terlebih dahulu. Berdasarkan penyebabnya sakit kepala dibagi menjadi dua jenis yaitu : \n\n \n Sakit kepala primer \n \n\n Sakit kepala primer dapat terjadi ketika seseorang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat. Hal ini diduga karena otot-otot kepala, kulit kepala dan leher membutuhkan suplai darah yang lebih banyak saat berolahraga. \n\n Peningkatan permintaan ini melebarkan pembuluh darah di kepala, meningkatkan tekanan di kepala dan menyebabkan rasa sakit. Sakit kepala primer biasanya terjadi pada orang yang berolahraga dengan intensitas tinggi dan memiliki riwayat migrain. \n\n \n Sakit kepala sekunder \n \n\n Sakit kepala saat berolahraga juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain yang mendasari selain olahraga itu sendiri. Kondisi yang dapat menyebabkan sakit kepala antara lain tumor, stroke, dan sinusitis. \n\n Sakit kepala sekunder sering disertai dengan gejala lain, seperti muntah, kehilangan kesadaran, diplopia, dan leher kaku. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini dan mengalami sakit kepala setelah berolahraga, segera dapatkan bantuan medis, karena kondisi tersebut memerlukan perawatan. \n\n \n\n Penyebab lain Sakit Kepala Setelah Berolahraga dan Cara Mengatasinya \n\n Dikutip dari halaman website halodoc (dr. Fadhli Rizal Makarim, 2021) ada beberapa kemungkinan penyebab sakit kepala yakni \n\n 1. Kesulitan Mengambil Napas \n\n Saat berolahraga, otot memakan banyak oksigen. Napas dan detak jantung meningkat sehingga lebih banyak darah beroksigen mengalir ke otot. Jika kamu mengalami kesulitan mengambil napas atau napas tersengal-sengal selama atau setelah berolahraga, artinya jantung tidak memompa cukup darah beroksigen ke otak. \n\n Pusing bisa terjadi setiap kali otak kekurangan oksigen. Untuk mengatasinya, segera hentikan olahraga yang sedang dilakukan dan duduklah di lantai. Ambil tiga tarikan napas panjang dan hembuskan perlahan. Lanjutkan selama tiga hingga lima menit sebelum perlahan berdiri. \n\n 2. Terlalu Memaksakan Diri \n\n Terlalu keras berolahraga atau melakukan olahraga yang sangat berat dapat menyebabkan tekanan darah turun atau menyebabkan dehidrasi. Hal ini bisa membuat kamu merasa pusing atau pingsan. \n\n Jika pusing setelah olahraga, luangkan waktu sebentar untuk menenangkan diri, atur napas, dan perlambat detak jantung. Minum air sebanyak mungkin untuk merehidrasi otot yang terkuras. \n\n 3. Mengalami Dehidrasi \n\n Dehidrasi terjadi setiap kali kamu kehilangan lebih banyak air dibanding yang dikonsumsi. Saat olahraga, suhu tubuh meningkat. Tubuh berkeringat untuk mendinginkan dirinya sendiri. \n\n Saat itulah tubuh kehilangan banyak air, terutama saat cuaca panas. Selain pusing, kamu mungkin mengalami mulut kering, kehausan, dan kelelahan. Untuk mengatasinya, tentunya kamu harus minum banyak air. Pastikan kamu membawa banyak persediaan air selama olahraga dan jangan sampai kehausan. \n\n 4. Gula Darah Rendah \n\n Saat olahraga, otot mengonsumsi lebih banyak energi dibanding biasanya. Selama 15 menit pertama olahraga, tubuh menarik gula yang beredar di aliran darah dan otot untuk menopang tubuh. Setelah habis, gula darah turun. Tubuh memanfaatkan cadangan glukosa dari hati. \n\n Perlu diketahui, otak mengandalkan glukosa untuk berfungsi normal. Saat otak kekurangan glukosa, maka tubuh merasa pusing. Gejala yang terjadi termasuk berkeringat, gemetar, kebingungan, sakit kepala, dan kelelahan. Kondisi ini akan mudah diatasi dengan mengkonsumsi camilan sehat seperti pisang dan jus buah. \n\n 5. Tekanan Darah Rendah \n\n Tekanan darah biasanya berada pada titik terendah sekitar 30 hingga 60 menit setelah berolahraga. Beberapa orang mengalami penurunan tekanan darah lebih cepat. Hal ini bisa terjadi selama semua jenis olahraga, tapi lebih parah setelah olahraga berat. \n\n Saat berolahraga, jantung dan otot bekerja secara berlebihan. Jantung menjaga agar darah tetap terpompa, sehingga otot bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkan. Saat tiba-tiba berhenti berolahraga, jantung dan otot kembali pada kecepatan normal. \n\n Namun, kondisi ini bisa memakan waktu lama untuk mengejar pembuluh darah. Artinya, darah yang mengandung oksigen mengalir ke otak lebih lambat dari biasanya. Untuk mengatasinya, duduklah dan taruh kepala di antara kedua lutut. Posisi ini membantu tubuh membawa darah beroksigen ke otak. \n\n Jika sahabat mengalami sakit kepala saat atau setelah berolahraga segera memeriksakan diri ke Rumah Sakit Hermina Wonogiri agar dapat diperiksa oleh dokter sehingga penanganan lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
Untuk Anak Dengan Penyakit Ginjal, Apa penyebab penyakit ginjal kronis pada anak?<\/a><\/h3>
Ketika berfokus pada kesehatan anak, banyak dari kita, orang tua, ahli gizi, dokter anak, memiliki kecenderungan terhadap obesitas dan penyakit yang berhubungan dengan jantung. Fungsi ginjal juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan penting bagi orang tua untuk mengawasi fungsi ginjal anak-anak mereka saat memberi makan dan membesarkan. Sehingga menjadi penting untuk menciptakan kesadaran tentang penyakit ginjal yang rentan diderita anak, yang dapat mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk anak kecil, yang mungkin berada di bawah risiko gangguan/penyakit ginjal pada usia dini. \n\n Ketika orang tua pertama kali mendengar anak mereka menderita penyakit ginjal, mereka mungkin bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan untuk mencegahnya. Perasaan ini biasa terjadi. Namun, dalam kebanyakan kasus, tidak mungkin ada orang yang tahu bahwa anak mereka akan terkena penyakit ginjal dan biasanya tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikannya. Berfokus pada apa yang dapat dilakukan sekarang, seperti mendapatkan perawatan yang tepat, mengikuti saran dokter, bekerja dengan tim kesehatan anak dan mempelajari semua yang bisa tentang penyakit ini, adalah cara terbaik untuk membantu anak setelah diagnosis. \n\n Ginjal terdiri dari jutaan unit penyaringan kecil yang disebut nefron dan terletak tepat di bawah tulang rusuk di kedua sisi tulang belakang. Tugas ginjal adalah membersihkan darah, menjaga keseimbangan garam dan air, dan membantu mengatur tekanan darah dan sel darah merah. Cairan ekstra dan limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah diteruskan ke kandung kemih dan kemudian keluar dari tubuh sebagai urin. \n\n Ada banyak jenis penyakit ginjal yang menyerang anak-anak. Beberapa bersifat sementara dan dapat diobati. Bentuk lain dari penyakit ginjal bersifat jangka panjang dan dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan pencapaian psikososial/pendidikan anak. \n\n Berbagai penyakit ginjal meliputi: \n\n \n Kelainan bawaan atau cacat lahir, seperti memiliki ginjal yang tidak terbentuk dengan baik, satu ginjal, ginjal dengan fungsi berkurang, atau ginjal yang tidak mengalir dengan baik ke kandung kemih \n Penyakit ginjal polikistik dan sindrom Alport, contoh penyakit ginjal herediter, yang berarti diturunkan dalam keluarga Lupus, vaskulitis (radang pembuluh darah), hipertensi yang tidak terkontrol, dan diabetes, yang dianggap sebagai penyakit ginjal sistemik \n Gangguan penyaringan ginjal dan sindrom nefrotik, kondisi yang menyebabkan protein bocor ke dalam urin \n \n\n Penyakit ginjal akut dapat disebabkan oleh: \n\n Kurangnya aliran darah ke ginjal untuk jangka waktu tertentu, seperti karena kehilangan darah, pembedahan, atau syok \n\n \n Penyumbatan di saluran kemih \n Mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah ginjal \n Setiap kondisi yang dapat memperlambat atau menghalangi oksigen dan darah ke ginjal, seperti henti jantung \n Sindrom uremik hemolitik. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi E.coli. Gagal ginjal berkembang karena struktur kecil dan pembuluh darah di ginjal tersumbat. \n Glomerulonefritis. Ini adalah jenis penyakit ginjal yang terjadi di bagian ginjal yang disebut glomeruli. Glomeruli menjadi meradang dan merusak cara ginjal menyaring urin. \n \n\n Jika Anak mengalami gejala ringan langsung konsultasikan dengan dokter dan dapatkan saran yang relevan mengenai kemungkinan perawatan pencegahan dini. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Grand Wisata<\/a><\/li>
- 21 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tanpa Kita Sadari Inilah Tanda - Tanda Sakit Kepala Berbahaya<\/a><\/h3>
Sakit kepala sebenarnya tak pandang bulu, bisa menyerang siapa dan kapan saja. Hal yang perlu digarisbawahi, sakit kepala yang tak kunjung membaik, tak boleh dianggap remeh. Pasalnya, hal ini bisa menandai dari kondisi medis yang serius. \n\n Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala bisa mereda dengan sendirinya. Singkat kata tidak memerlukan pemeriksaan dokter. Akan tetapi, apa jadinya bila sakit kepala tak kunjung membaik, bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan? Hmm, yang ini lain lagi ceritanya. \n\n Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya, dan memerlukan penanganan dokter? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini. \n\n Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker \n\n Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai? \n\n Nah, berikut beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya: \n\n \n \n Sakit kepala yang disertai masalah penglihatan. \n \n \n Sakit kepala disertai mual, muntah, pusing, kebingungan, atau kehilangan kesadaran. \n \n \n Sakit kepala disertai demam atau leher kaku. \n \n \n Sakit kepala yang disertai keluhan pada telinga, hidung, tenggorokan, atau mata. \n \n \n Berusia di atas 50 dan mengidap sakit kepala kronis atau jenis sakit kepala baru. \n \n \n Sakit kepala yang dialami setelah cidera kepala. \n \n \n Sakit kepala petir (thunderclap headache), sakit kepala yang parah dan datang dengan cepat. Sakit kepala ini bisa berkembang dalam 60 detik atau kurang. \n \n \n Sakit kepala yang disertai dengan kelemahan atau kehilangan kendali atas bagian tubuh atau ucapan. \n \n \n Sakit kepala terjadi sebanyak dua atau lebih dalam seminggu. \n \n \n Gejalanya semakin parah atau tidak membaik mesti telah mendapat perawatan atau mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter. \n \n \n Sakit kepala membuat sulit menjalankan aktivitas sehari-hari. \n \n \n Kepala terasa seperti diremas. \n \n \n Sakit kepala yang membangunkan di saat tidur. \n \n \n Mengalami sakit kepala berat dan memiliki riwayat kanker, HIV, atau AIDS. \n \n \n\n Segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. anda juga bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halo Hermina. \n\n Ada Berbagai Pemicunya \n\n Sakit kepala seperti gejala-gejala di atas bisa dipicu oleh berbagai kondisi. Oleh sebab itu, dokter biasanya akan menjalani berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan yang dilakukan bisa berupa CT scan, MRI, PET scan kepala, EEG, atau pemeriksaan cairan otak. \n\n Nah, ketika pemeriksaan penunjang telah dilakukan, dokter akan menegakkan diagnosis sesuai gejala dan hasil pemeriksaan. Nah, berikut ini beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit kepala parah atau sakit kepala berbahaya: \n\n \n \n Tumor. \n \n \n Abses otak (infeksi otak). \n \n \n Hemorrhage (pendarahan di dalam otak). \n \n \n Meningitis bakteri atau virus (infeksi atau radang selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang). \n \n \n Pseudotumor cerebri (peningkatan tekanan intrakranial). \n \n \n Hydrocephalus (penumpukan cairan yang tidak normal di otak). \n \n \n Infeksi otak seperti meningitis atau penyakit Lyme. \n \n \n Ensefalitis (radang dan pembengkakan otak). \n \n \n Gumpalan darah. \n \n \n Trauma kepala. \n \n \n Penyumbatan atau penyakit sinus. \n \n \n Kelainan pembuluh darah. \n \n \n Cedera. \n \n \n Aneurisma. \n \n \n\n Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? anda bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halo Hermina. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, anda bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halo Hermina sekarang juga di App Store dan Google Play! \n\n Referensi: \n\n Everyday Health. Diakses pada 2020. Is It Time to See a Neurologist? \n\n Healthline. Diakses pada 2020. Headache Warning Signs \n\n Web MD. Diakses pada 2020. Headache and Migraine Diagnosis \n\n Web MD. Diakses pada 2020. Do I Need to See a Headache Specialist? \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 01 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Mengapa Perempuan Sering Migrain?<\/a><\/h3>
Tahukah Sabahat Hermina, migrain ternyata menjadi salah satu penyakit yang sering terjadi pada populasi umum di dunia. Beberapa orang terkadang salah mengartikan sakit kepala yang dirasa mejadi migrain. Lalu apakah yang disebut dengan migrain itu sendiri? \n\n \n\n \n\n Pengertian Migrain \n\n \n\n Migrain adalah sakit kepala yang bersifat sakit pada satu sisi bagian kepala dan terasa berdenyut. Migrain merupakan penyakit saraf, yang dapat menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, serta sensitif terhadap cahaya atau suara. Serangan migrain dengan rasa nyeri yang mengganggu dapat berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari. Migrain cenderung lebih sering terjadi pada kelompok usia dewasa muda dan lebih sering diderita oleh wanita dibandingkan pria. Pada penderita migrain, serangan sakit kepala sebelah umumnya muncul pertama kali pada masa pubertas atau migrain pada anak. \n\n \n\n \n\n Gejala Migrain \n\n \n\n Gejala migrain terbagi menjadi empat tahapan, yaitu: \n\n \n\n - Fase aura \n\n Gejala neurologis fokal dapat berupa visual penderita biasanya sering melihat kilatan cahaya, bicara tidak jelas, pusing berputar, dan sebagainya. \n\n \n\n - Fase prodromal \n\n Lelah, nyeri otot leher, gangguan kognitif, anxietas, serta iritabilitas (48 jam sebelum migrain). \n\n \n\n - Fase nyeri kepala \n\n dapat dirasakan unilateral di frontal sampai temporal. \n\n \n\n - Fase resolusi \n\n setelah 6-24 jam. \n\n \n\n \n\n Faktor Penyebab Migrain \n\n \n\n Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab migrain, yaitu: \n\n \n\n - Jenis Kelamin \n\n Faktor hormonal pada perempuan dapat memicu resiko hingga tiga kali lipat bagi perempuan menderita migrain. \n\n \n\n - Faktor Keluarga \n\n Pada dasarnya migrain bukan penyakit yang beresiko diturunkan, tetapi pada beberapa kasus jika dalam 1 keluarga memiliki riwayat migrain, maka faktor keluarga menjadi salah satu pencetus terjadinya migrain. \n\n \n\n - Makanan \n\n Pada beberapa orang yang sensitif terhadap MSG akan mengalami migrain ketika mereka mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG. \n\n \n\n - Stres \n\n Kondisi tertekan atau memiliki beban yang dirasa sangat berat juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya migrain. \n\n \n\n \n\n Penanganan Migrain \n\n \n\n Migrain sebenarnya tidak dapat disembuhkan total. Namun, dengan melakukan pengobatan dapat membantu meredakan gejala bagi penderitanya. Penanganan migrain dilakukan berdasarkan usia, tingkat keparahan migrain, jenis migrain yang dialami, serta kondisi kesehatan pasien. \n\n \n\n Penanganan mandiri yang dapat dilakukan sebagai langkah pertama adalah: \n\n \n Beristirahat atau tidur di kamar yang sepi dan gelap \n Memijat kepala atau pelipis \n Kompres dingin di atas dagu atau di belakang leher \n Melakukan relaksasi otot \n Pada beberapa orang, aroma terapi dapat membantu tubuh menjadi santai \n \n\n \n\n Jika kondisi tidak kunjung membaik, sebaiknya Sahabat Hermina segera konsultasikan keluhan dengan dokter spesialis saraf terdekat agar gejala tidak menjadi bertambah parah karena dapat menganggu aktivitas harian Anda. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Serpong<\/a><\/li>
- 27 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
Solusi untuk Vertigo<\/a><\/h3>
\n\n Vertigo merupakan kondisi ketika penderita merasa pusing berputar, atau bisa juga dipahami sebagai sensasi tubuh terasa melayang seakan mau jatuh. \n\n \n\n Serangan vertigo bervariasi, bisa berupa pusing ringan berdurasi sebentar hingga yang parah dan berlangsung lama. Jika Anda mengalami yang kedua, dapat dipastikan aktivitas harian akan terganggu karena kesulitan menjaga keseimbangan tubuh. \n\n \n\n \n\n Penyebab Vertigo \n\n \n\n Penyebab utama vertigo umumnya disebabkan oleh kerusakan sistem vestibular yang mengolah informasi sensorik terkait pengendalian keseimbangan tubuh. Gangguan ini akan memicu masalah keseimbangan tubuh. Namun, vertigo juga bisa disebabkan oleh masalah pada area tertentu otak. \n\n \n\n Selain itu, ada beberapa penyebab umum vertigo di antaranya adalah: \n\n \n Migrain, sakit kepala berdenyut yang biasanya terasa di satu sisi kepala \n Gangguan otak, misalnya tumor \n Penyakit Meniere, gangguan telinga bagian dalam \n Obat-obatan yang bisa menyebabkan kerusakan telinga \n Trauma di kepala \n Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BBPV), dipicu oleh perubahan posisi kepala \n \n\n \n\n Gejala vertigo bisa muncul dengan durasi yang singkat atau hilang-timbul. Beberapa gejala vertigo yang bisa dikenali adalah sebagai berikut: \n\n \n Sensasi diri atau sekeliling berputar \n Kehilangan keseimbangan \n Berayun-ayun \n Ditarik-tarik ke satu arah \n \n\n \n\n Sedangkan, gejala vertigo lain yang biasanya muncul berbarengan, antara lain: \n\n \n Mual \n Muntah \n Gerakan mata tidak normal \n Sakit kepala \n Berkeringat \n Mendengar dengungan di dalam telinga atau malah, kehilangan pendengaran \n \n\n \n\n \n\n Pengobatan Vertigo \n\n \n\n Vertigo sebenarnya bukan penyakit, melainkan gejala dari penyakit yang mendasarinya. Karena itu, penanganan vertigo tergantung pada diagnosis penyakit yang menyebabkannya. \n\n \n\n Perlu diketahui juga bahwa kasus vertigo dapat sembuh tanpa pengobatan. Hal ini mungkin terjadi karena otak berhasil menyesuaikan diri dengan perubahan telinga bagian dalam. \n\n \n\n Berikut ini beberapa penyebab vertigo yang membutuhkan penanganan khusus: \n\n - Vertigo yang dapat diatasi dengan obat-obatan adalah vertigo yang disebabkan oleh vestibular neuronitis atau penyakit Meniere. Umumnya, obat vertigo akan diberikan selama 3 hingga 14 hari, tergantung untuk apa obat vertigo tersebut diresepkan. \n\n \n\n - Obat vertigo yang biasa diberikan oleh dokter adalah prochlorperazine dan antihistamin. Jika kedua obat ini efektif meredakan gejala-gejala yang dialami, Anda akan diberikan dalam jumlah banyak agar dapat dikonsumsi langsung ketika vertigo mendadak muncul. \n\n \n\n \n\n Sebaiknya konsultasikan pada doker jika vertigo tidak kunjung sembuh. Dokter akan mengumpulkan informasi seputar gejala yang dialami serta melakukan pemeriksaan awal yang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan. Hal ini dilakukan apabila frekuensi vertigo cukup sering. \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 27 Maret 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 01 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 21 Agustus 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Oktober 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 18 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 29 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>