- Hermina Bitung<\/a><\/li>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Infeksi Menular Seksual, Kenali Gejalanya…<\/a><\/h3>
Hallo sahabat Hermina Bitung, infeksi menular seksual merupakan salah satu penyakit yang dapat menular melalui aktivitas hubungan. Jadi sahabat Hermina, biasanya seseorang dapat tertular penyakit menular seksual dengan melakukan hubungan seks tanpa pengaman dengan seseorang yang memiliki penyakit menular seksual sebelumnya. Penyakit menular seksual biasanya juga dapat disebut sebagai penyakit akibat infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit kelamin (VD). \n\n Meski dianggap selalu ditularkan akibat adanya aktivitas seksual, namun seks bukanlah satu-satunya cara penularan penyakit menular seksual tersebut ya Sahabat Hermina. Ternyata semua tergantung pada penyakit menular seksual yang diderita oleh Bahkan pada beberapa penyakit menular seksual bisa ditularkan dari darah, pemakaian jarum suntik secara bersama. \n\n Gejala Infeksi Menular \n\n Nah Sahabat Hermina Bitung, mari kenali juga gejala apa saja dari infeksi menular seksual, yaitu : \n\n Pada laki laki \n\n \n Adanya rasa terbakar dan gatal di area penis. \n Rasa nyeri saat berhubungan seksual. \n Nyeri di sekitar panggul. \n Keluar cairan dari penis. \n Luka, benjolan atau lecet pada penis, anus, atau mulut penis. \n Rasa terbakar dan nyeri saat buang air kecil atau saat buang air besar; dan \n Biasanya mengalami ISK (Infeksi Saluran Kemih) \n \n\n Pada perempuan \n\n \n Adanya rasa terbakar atau gatal pada vagina. \n Keluarnya cairan berbau dari vagina. \n Nyeri di sekitar panggul. \n Keluar darah dari vagina yang tidak normal; \n Keputihan abnormal. \n Rasa sakit saat berhubungan seks. \n Terdapat luka, benjolan atau lecet di area vagina, anus, atau mulut vagina. \n Rasa terbakar dan nyeri saat buang air kecil atau saat buang air besar; dan \n Terlalu sering ke kamar mandi hingga menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). \n \n\n Jadi sebaiknya perlu sekali adanya edukasi tentang tidak bolehnya melakukan hubungan seks yang tidak aman, selain itu cara Mencegah Penyakit Menular Seksual bisa dilakukan dengan cara : \n\n 1. Hindari berganti-ganti pasangan \n\n Kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual. \n\n 2. Gunakan kondom (pengaman) \n\n Pastikan menggunakan kondom (pengaman) setiap kali berhubungan seksual. Penggunaan kondom (pengaman) yang tepat dapat mencegah Anda tertular penyakit menular seksual. \n\n 3. Lakukan vaksinasi \n\n Beberapa penyakit menular seksual dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, seperti vaksin hepatitis B dan vaksin HPV untuk kutil kelamin serta kanker serviks.. \n\n \n\n Bila Sahabat Hermina Bitung mengalami Infeksi menular seksual dapat berkonsultasi ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Hermina Bitung dengan dr. Anggana Rafika,SpDV \n\n \n\n -Salam sehat- \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Lampung<\/a><\/li>
- 25 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Metode Induksi Alami Persalinan untuk Merangsang Kontraksi<\/a><\/h3>
Menanti datangnya waktu persalinan mungkin membuat ibu diliputi perasaan harap-harap cemas. Apalagi jika sudah memasuki hari perkiraan lahir (HPL), tetapi buah hati yang ditunggu-tunggu kehadirannya belum ingin keluar dari dalam perut. Hal ini pun bisa membuat ibu menjadi semakin cemas. \n\n \n\n Untuk merangsang kontraksi, tak sedikit ibu hamil yang melakukan induksi alami guna mempercepat proses persalinan dan Si Kecil bisa dilahirkan. Sebenarnya, induksi alami ini belum terbukti secara ilmiah. Meskipun begitu, induksi alami telah dilakukan oleh banyak ibu hamil untuk membantu memperlancar proses persalinan mereka. Jadi, jika ingin melakukan induksi alami, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter kandungan. \n\n Berikut ini beberapa induksi alami yang seringkali dilakukan: \n\n 1. Berhubungan Seks \n\n Metode ini dapat dilakukan selama ibu tidak memiliki masalah kehamilan. Namun, jangan jadikan metode ini menjadi acuan wajib untuk merangsang persalinan secara alami. Tidak semua ibu hamil boleh berhubungan intim mendekati hari persalinan terutama jika sudah mengalami pecah ketuban, pendarahan, atau resiko persalinan prematur. \n\n 2. Stimulasi Puting \n\n Stimulasi puting bisa dilakukan dengan cara manual menggunakan tangan. Hormon oksitosin didalam tubuh ibu secara alami dapat merangsang muncunya kontraksi. \n\n 3. Jalan Kaki \n\n Tidak perlu olahraga yang sulit, ibu bisa sekadar berjalan kaki mengelilingi ruangan atau naik turun tangga di rumah sakit. Cara ini efektif membuat pembukaan menjadi lebih cepat, Efek jalan kaki dirasakan saat ibu hamil sudah mulai mengalami kontraksi, bukan sebagai cara merangsang datangnya kontraksi agar bayi cepat lahir. Pasalnya, gerakan pinggul saat jalan kaki dapat membantu memosisikan kepala bayi ke arah panggul supaya pembukaan berjalan dengan cepat. Namun, perhatikan kemampuan tubuh Anda jangan sampai kelelahan. Simpan energi sebagai persiapan menjelang melahirkan. \n\n 4. Akupuntur \n\n Akupunktur bisa menstimulasi tubuh untuk melepaskan hormon oksitosin. Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum ke beberapa titik tertentu pada tubuh. Cara ini diyakini dapat meningkatkan produksi oksitosin, memicu pergerakan kepala bayi, serta merangsang kesiapan rahim menuju persalinan. \n\n 5.Akupresur \n\n Para pakar akupresur percaya kalau metode ini bisa menstimulasi persalinan menjadi lebih cepat. Namun ini tidak boleh dilakukan sendiri dan harus dilakukan oleh pakarnya atau terapis akupresur berseritifikat. Jika akupresur tidak menimbulkan efek induksi pada Anda, setidaknya ini pasti cara yang efektif untuk mengurangi nyeri persalinan. \n\n 6. Birth Ball \n\n Metode ini dapat menjadi metode alami menjelang melahirkan karena merangsang keluarnya bayi. Bukan hanya sebagai induksi alami, manfaat birth ball untuk ibu hamil dan melahirkan juga membantu mengurangi nyeri pada punggung dan persalinan. Ketidaknyamanan yang ibu rasakan akibat kontraksi juga dapat berkurang karena rutin menggunakan birth ball selama kehamilan dan menjelang melahirkan. Menariknya lagi, birth ball dapat membantu ibu hamil merasa lebih rileks dan mengurangi kecemasan sebelum melahirkan. \n\n \n\n Tentunya beberapa metode di atas aman dilakukan jika: \n\n 1. Usia kehamilan sudah memasuki 37 minggu atau lebih \n\n 2. Dokter memperbolehkan ibu melakukan induksi persalinan alami sesuai anjuran \n\n 3. Posisi kepala bayi sudah berada di bawah atau di jalan lahir \n\n 4. Ibu dan bayi sehat atau tidak memiliki komplikasi kehamilan \n\n \n\n Jika ingin melakukannya, ibu hamil perlu mendapatkan persetujuan dokter sebelum menjalani induksi persalinan alami karena cara ini belum terbukti secara ilmiah. \n\n Sejatinya, satu-satunya metode induksi yang aman dan dapat diandalkan untuk memicu persalinan yakni obat yang diberikan oleh dokter saat ibu hamil melahirkan di rumah sakit. \n\n Dokter umumnya akan mempertimbangkan untuk memberikan induksi persalinan medis sesuai dengan kondisi kesehatan Anda dan bayi di dalam kandungan. \n\n Pemberian induksi persalinan medis agar cepat pembukaan pun tidak sembarangan dilakukan pada semua ibu hamil yang akan melahirkan. Alasannya karena masing-masing ibu hamil yang akan melahirkan punya kondisi kesehatan yang tidak selalu sama. Itu sebabnya, penanganan cara merangsang kontraksi agar bayi cepat lahir untuk masing-masing kondisi ibu hamil pun bisa berbeda-beda. \n\n Induksi persalinan medis biasanya tidak ditujukan untuk ibu hamil yang pernah melakukan operasi caesar dengan arah sayatan vertikal. \n\n Lalu, pemberian induksi melahirkan medis juga tidak berlaku bagi ibu hamil yang mengalami kondisi plasenta menghalangi serviks (plasenta previa). \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tangkuban Perahu<\/a><\/li>
- 04 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
Infeksi yang Sering Dihubungkan dengan Kanker Serviks<\/a><\/h3>
Infeksi pada alat kelamin wanita adalah suatu keadaan ketika terdapat jasad renik berupa kuman, jamur, parasit, dan virus yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sel-sel alat kelamin normal dan menghasilkan zat kimia tertentu, yang acapkali bersifat asam, dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Infeksi pada kewanitaan biasanya gejalanya yang tidak spesifik, tetapi ada beberapa jenis gejala yang dialami oleh penderita. Tanda awal yang dirasakan penderita kadang sering diabaikan karena dianggap sebagai keluhan normal, seperti tanda klasik dari kanker serviks yaitu perdarahan pasca berhubungan. \n\n \n\n Berikut adalah jenis infeksi pada kewanitaan yang sering dihubungkan dengan kanker leher rahim: \n\n \n\n - Human papilloma virus (HPV) \n\n Condyloma ditandai dengan tumbuhnya kutil-kutil yang kadang-kadang sangat banyak dan dapat bersatu membentuk jengger ayam yang bisa berukuran besar, apalagi pada wanita hamil, yang disebut dengan Condyloma akuminata. Penyebabnya adalah virus caplak pada manusia (Human papillomavirus). Ciri-cirinya adalah cairan dari liang senggama sering berbau dan tanpa rasa gatal, serta keputihan yang acapkali tidak kunjung sembuh dengan pengobatan biasa. Biasanya, dokter baru menyadari setelah dilakukan pemeriksaan ulang dengan teliti atau didapatkan hasil pemeriksaan Papsmear yang menunjukkan perubahan akibat infeksi virus ini. \n\n Penyakit ini ditularkan melalui senggama dengan gambaran secara klinik menjadi lebih buruk apabila disertai dengan gangguan sistem kekebalan tubuh seperti pada kehamilan, pemakaian obat steroid dalam jangka lama dan dosis besar seperti pada pasien dengan gagal ginjal atau setelah transplantasi ginjal, serta penderita AIDS. \n\n \n\n Jenis lain adalah condyloma datar yang tidak tampak dengan mata telanjang akan tetapi didapat dari pemeriksaan Pap smear atau kolposkopi. Condyloma datar ini sering tampak pada, leher rahim dan liang senggama yang dihubungkan dengan cikal bakal terjadinya kanker leher rahim. Kekerapannya sebesar 3,6 % dari pemeriksaan Papsmear rutin. \n\n \n\n - Herpes Simplex \n\n Virus lain yang menyebabkan keputihan adalah virus Herpes simplex tipe 2 yang merupakan juga penyakit yang ditularkan melalui senggama. Pada saat awal infeksi, tampak kelainan kulit berbentuk seperti melepuh terkena panas yang kemudian pecah dan menimbulkan luka sampai seperti borok, dan pasien merasakan sakit. Luka ini dapat terjadi pada leher rahim, liang senggama sampai bibir kemaluan. Pada pemeriksaan Papsmear adanya infeksi ini dapat terlihat. Virus ini merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker mulut rahim. \n\n \n\n Sahabat Hermina, agar terhindar dari infeksi pada kewanitaan, rajinlah merawat organ kewanitaan dan tidak perlu ragu untuk konsultasi ke dokter jika memiliki gejala-gejela infeksi sebelum gejalanya bertambah parah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 04 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Januari 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>