- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 28 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>
Rumah Sakit Jantung di Jakarta: Temukan Kualitas Terbaik di Rumah Sakit Hermina Kemayoran<\/a><\/h3>
Anda mencari pusat kesehatan jantung terbaik di Jakarta Pusat? Rumah Sakit Hermina Kemayoran adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Kami bangga mempersembahkan Pusat Layanan Jantung Terpadu, sebuah fasilitas yang didesain khusus untuk memberikan solusi lengkap dan terbaik untuk segala masalah kesehatan jantung Anda. \n\n Keunggulan Layanan Jantung di Rumah Sakit Hermina Kemayoran \n\n 1. Tim Dokter Jantung Berpengalaman: Kami memiliki tim dokter jantung konsultan yang berpengalaman dan berkualitas tinggi. Mereka adalah para ahli di bidangnya dan siap memberikan perawatan terbaik untuk Anda. Dengan keahlian dalam berbagai bidang seperti intervensi, elektrofisiologi, dan bedah jantung, Anda bisa yakin bahwa Anda akan mendapatkan perawatan terbaik dari para profesional kami. \n\n 2. Teknologi Medis Terkini: Di Rumah Sakit Hermina Kemayoran, kami menggunakan teknologi medis terkini untuk diagnosis dan pengobatan penyakit jantung. Dari Cath Lab hingga CT Scan Jantung, kami memiliki semua peralatan yang diperlukan untuk memberikan perawatan yang akurat dan efektif bagi Anda. \n\n 3. Fasilitas Modern: Kenyamanan dan keamanan pasien adalah prioritas utama kami. Fasilitas kami dirancang untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan aman bagi Anda selama proses perawatan. Dari ruang rawat inap yang nyaman hingga ICU yang dilengkapi dengan peralatan canggih, kami memiliki semua yang Anda butuhkan untuk pemulihan yang optimal. \n\n 4. Layanan Komprehensif: Kami menyediakan berbagai layanan kesehatan jantung mulai dari pemeriksaan kesehatan jantung hingga diagnosis dan pengobatan yang komprehensif. Dengan demikian, Anda dapat mendapatkan semua perawatan yang Anda butuhkan di satu tempat tanpa harus mencari-cari ke tempat lain. \n\n 5. Pendekatan Holistik: Kami percaya bahwa kesehatan jantung tidak hanya tentang kondisi fisik, tetapi juga tentang kesejahteraan mental dan emosional. Oleh karena itu, kami mengadopsi pendekatan holistik yang memperhatikan aspek-aspek ini dalam perawatan kami. Kami tidak hanya fokus pada pengobatan penyakit jantung, tetapi juga memperhatikan kesehatan mental dan emosional Anda. \n\n 6. Komitmen pada Kualitas: Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan jantung yang berkualitas tinggi dengan standar internasional. Setiap langkah dalam perawatan pasien dipantau dengan ketat untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan perawatan terbaik yang Anda butuhkan. \n\n Layanan Jantung yang Tersedia: \n\n \n Pemeriksaan Kesehatan Jantung:\n\n \n Elektrokardiografi (EKG): Tes ini digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung dan mengidentifikasi gangguan irama atau kerusakan jantung. \n Treadmill Test: Tes ini digunakan untuk kelainan jantung koroner, mengetahui kelainan irama jantung, evaluasi tingkat kebugaran \n Ekokardiografi: Tes ini digunakan untuk evaluasi kuat atau lemah fungsi jantung, evaluasi adakah pembengkakan jantung, evaluasi adakah kebocoran pada jantung \n Laboratorium Kateterisasi (Cathlab): Tes ini digunakan untuk kateterisasi pembuluh darah koroner, kateterisasi pembuluh darah perifer, kateterisasi kelainan aorta, DSA pembuluh darah otak, pemasangan ring / cincin dan atau balon, pemasangan alat picu jantung, evaluasi kelainan jantung bawaan dan penanganannya \n \n \n \n Prosedur Diagnosis dan Pengobatan:\n \n Kateterisasi Jantung: Prosedur invasif untuk memeriksa pembuluh darah koroner dan struktur jantung menggunakan kateter. \n Angiografi Koroner: Tes pencitraan untuk memvisualisasikan arteri koroner dan menemukan penyempitan atau sumbatan yang mungkin menyebabkan masalah jantung. \n Intervensi Koroner Perkutan (PCI): Prosedur non-bedah untuk memperbaiki pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat, seperti pemasangan stent. \n Bedah Jantung Terbuka: Dimana terdapat pembuluh darah koroner yang tersumbat kemudian dokter bedah membuat jalan pintas melewati sumbatan tersebut dengan menggunakan pembuluh darah yang diambil dari dinding dada, lengan, atau kaki. \n \n \n \n\n Keunggulan Tambahan: \n\n \n Lokasi Strategis:\n\n \n Terletak di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Hermina Kemayoran mudah diakses dari berbagai daerah di Jakarta dan sekitarnya. \n \n \n \n Akses Mudah:\n \n Tersedia berbagai pilihan transportasi untuk menuju ke Rumah Sakit Hermina Kemayoran, termasuk transportasi umum dan parkir yang luas untuk kendaraan pribadi. \n \n \n \n Biaya Terjangkau:\n \n Rumah Sakit Hermina Kemayoran menawarkan biaya yang kompetitif untuk layanan kesehatan jantung berkualitas tinggi, dengan berbagai opsi pembayaran dan fasilitas asuransi yang diterima. \n \n \n \n Layanan Ramah dan Profesional:\n \n Tim kami terdiri dari para profesional yang ramah dan berpengalaman dalam merawat pasien dengan masalah jantung. Kami siap memberikan dukungan dan bantuan penuh kepada setiap pasien kami selama perjalanan penyembuhan mereka. \n \n \n \n\n Jadi, jangan ragu lagi untuk mempercayakan kesehatan jantung Anda kepada kami di Rumah Sakit Hermina Kemayoran. Kami siap membantu Anda mendapatkan perawatan terbaik yang Anda butuhkan. Hubungi kami hari ini untuk informasi lebih lanjut! \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 25 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Deteksi Dini Serangan Jantung dan Cara Penanganannya<\/a><\/h3>
Deteksi dini adalah salah satu kunci dalam upaya pencegahan penyakit jantung. Upaya ini bisa dilakukan setiap orang secara mandiri dengan memeriksa denyut nadi sendiri. Jika irama jantung dirasakan tidak normal, kita dapat melakukan memeriksakan diri sedini mungkin ke dokter dan tentu saja bila penyakit jantung atau gangguan irama jantung dapat dideteksi sedini mungkin, tentu saja harapannya adalah risiko terburuk penyakit jantung dapat dicegah. Pasien juga dapat secara sadar memulai gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, memilih menu makanan sehat, dan menjaga pola tidur yang cukup dan teratur. \n\n Serangan jantung adalah keadaan darurat di mana aliran darah yang membawa oksigen ke jantung terhenti secara tiba-tiba. Karena kondisi ini bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, maka penting untuk mengetahui cara memberikan pertolongan pertama jika terjadi serangan jantung. \n\n Dengan memberikan pertolongan pertama dalam keadaan darurat, Anda memiliki peluang untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius. Nah, sebagai keterampilan dasar yang wajib dimiliki setiap orang, yuk simak langkah dan cara pertolongan pertama pada serangan jantung berikut ini. \n\n Kenali gejala serangan jantung secara umum \n\n Karena nyawa bisa jadi taruhannya, penting untuk mengenali gejala dan kondisi serangan jantung. Memang gejala serangan jantung yang muncul pada setiap orang mungkin berbeda-beda. Namun, penting untuk mewaspadai beberapa gejala umum, seperti: \n\n - Sesak nafas \n\n - Dada terasa nyeri, seperti tertekan benda berat dan berlangsung selama beberapa menit, tidak membaik dengan istirahat \n\n - Nyeri pada dada menjalar ke punggung, ulu hati, pundak/lengan sebelah kiri dan tubuh bagian atas. \n\n - Tubuh terasa lemas dan pusing \n\n - Mengeluarkan keringat dingin \n\n - Bisa disertai dengan penurunan kesadaran \n\n Pertolongan pertama pada serangan jantung \n\n Bukan tidak mungkin jika Anda tiba-tiba menjumpai situasi di mana seseorang sedang mengalami serangan jantung. Meski Anda belum pernah mengalaminya, setidaknya Anda tahu cara memberikan pertolongan pertama serangan jantung pada orang lain. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti. \n\n Pada pasien yang masih sadar \n\n - tenangkan penderita dan jangan panik \n\n - Kendurkan atau longarkan pakaian korban \n\n - pastikan korban tidak kedinginan \n\n - segera membawa pasien tersebut ke RS / Fasilitas kesehatan terdekat \n\n - hindari memberikan makanan atau minuman apapun kedalam mulut \n\n Pada pasein yang tidak sadarkan diri \n\n - Segera menghubungi ambulan atau mintalah orang disekitar untuk menghubungi ambulan rumah sakit terdekat \n\n - Letakkan penderita ditempat yang datar \n\n - Angkat kepala penderita pada tengkuknya dan tekan pada dahinya, dorong dagunya naik turun \n\n - Periksa pernapasan dengan mendekatkan telinga anda pada mulut korban, sambil memperhatikan gerakan dada \n\n - Bila pasien tidak bernapas, segera mulai melakukan kompresi di dua jari diatas ulu hati dengan cara melatakan satu telapak tangan pada bagian tengah dada korban, letakan tangan satunya diatas tangan yang pertama \n\n - Eratkan jari-jari kedua tangan dan lakukan penekanan pada dada, lakukan kompresi 15 kali dan 2 kali napas buatan \n\n - Segera bawa korban ke IGD rumah sakit terdekat. \n\n Berikut pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan jika terjadi serangan jantung. Bantuan harus diberikan secepat mungkin. Semakin cepat seorang pasien tiba di rumah sakit, harapan hidupnya akan semakin besar dan risiko kerusakan jantung yang luas juga cenderung berkurang. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 15 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Serangkaian tanda bahwa serangan jantung akan datang, yang sering dianggap 'hanya' sebagai gejala GERD<\/a><\/h3>
Bersantai di rumah setelah makan yang lezat, merasa tidak enak badan, mengalami sakit peru dan ada sensasi terbakar di area dada. \n\n Apakah mulas akibat gangguan pencernaan? Mungkinkah itu serangan jantung? \n\n Ketidaknyamanan dada adalah gejala yang paling umum dari serangan jantung, yang dapat mengancam jiwa. Tetapi, ini juga dapat merupakan tanda nyeri ulu hati, yang tidak ada hubungannya dengan jantung dan merupakan gejala umum gangguan pencernaan. \n\n Gejala GERD yang paling umum adalah nyeri ulu hati yang menetap, yang dapat berupa: \n\n \n Rasa terbakar di perut yang dapat naik ke dada, leher, dan tenggorokan \n Rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut \n Regurgitasi makanan atau cairan dari perut ke dalam mulut \n \n\n Gejala GERD lainnya yang mungkin terjadi meliputi: \n\n \n Perasaan penuh atau ada benjolan di bagian belakang tenggorokan Anda (sensasi globus) \n Batuk kronis \n Suara serak \n Bau mulut \n \n\n Dalam beberapa kasus, mungkin mengalami gejala yang mengkhawatirkan yang terkait dengan GERD. Gejala ini biasanya menetap dan dapat semakin memburuk meskipun telah mendapatkan perawatan medis. Gejala alarm juga dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya. \n\n Gejala-gejala alarm dapat meliputi: \n\n \n Kesulitan menelan (disfagia) \n Rasa sakit saat menelan (odynophagia) \n Mual atau muntah \n Penurunan berat badan \n Anemia \n Pendarahan \n \n\n Nyeri ulu hati dan serangan jantung adalah dua penyebab umum nyeri dada. Namun demikian, penyebab dan sensasinya biasanya berbeda: \n\n \n Nyeri ulu hati dapat terjadi ketika kandungan asam lambung bergerak kembali ke kerongkongan. Hal ini dapat menyebabkan sensasi terbakar yang naik dari perut dan menjalar ke dada. \n Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen karena berkurangnya aliran darah dalam satu atau lebih arteri utama. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba, tidak nyaman, atau tajam di bagian tengah atau sisi kiri dada yang terasa seperti tertekan atau diremas. Nyeri ini dapat menyebar ke leher, rahang, dan bahu. \n \n\n Diagnosis dan penanganan dini dapat membantu mengurangi atau bahkan menghentikan gejala GERD yang tidak nyaman. GERD yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kerongkongan. \n\n Mungkin akan menemukan bahwa salah satu cara termudah untuk membuat hidup dengan GERD menjadi lebih mudah adalah dengan menghindari hal-hal yang memicu gejala. Beberapa orang harus membatasi makanan tertentu; yang lain mungkin harus berhenti sama sekali. Itu semua tergantung pada gejala yang dirasakan. \n\n Mungkin sulit untuk berhenti minum soda atau makanan favorit pada awalnya. Tetapi setelah beberapa saat, banyak orang menemukan bahwa mereka merasa jauh lebih baik sehingga mereka tidak merindukan makanan yang bermasalah seperti yang mereka pikirkan. \n\n Jika merasakan gejala serangan jantung, seperti sesak napas atau pingsan, segera dapatkan bantuan dari dokter spesialis jantung kesayangan Sahabat Hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Depok<\/a><\/li>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
Apakah Sering Berdebar Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung?<\/a><\/h3>
Pada umumnya, jantung berdebar adalah kondisi yang umum dan tidak memerlukan penanganan khusus jika hanya terjadi sesekali dan bersifat sementara tanpa disertai keluhan lainnya. Namun, perlu diingat bahwa jika kondisi ini sering terjadi tanpa pemicu yang jelas atau jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung, maka kamu perlu berhati-hati. Segera periksakan diri ke dokter jika jantung berdebar diiringi dengan gejala seperti pusing, nyeri dada, sesak napas yang parah, atau bahkan pingsan. \n \nJantung berdebar bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, atau bahkan karena efek samping dari obat-obatan tertentu. Namun, jika kamu mengalami jantung berdebar secara terus-menerus dan tanpa pemicu yang jelas, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada jantung. \n \nPenyakit jantung adalah salah satu penyakit yang serius dan bisa mengancam nyawa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami gejala-gejala yang mungkin terjadi jika jantung berdebar menjadi tanda adanya penyakit jantung. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah pusing, nyeri dada, sesak napas yang parah, atau bahkan pingsan. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang diperlukan. \n \nDalam melakukan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memerlukan tes tambahan seperti elektrokardiogram (EKG), tes darah, atau tes pencitraan jantung. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan dapat menentukan apakah jantung berdebar yang kamu alami merupakan gejala dari penyakit jantung atau bukan. \n \nJika ternyata jantung berdebar yang kamu alami merupakan gejala dari penyakit jantung, dokter akan meresepkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kamu. Pengobatan tersebut bisa berupa obat-obatan yang membantu mengatur detak jantung, perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi kafein atau alkohol, berhenti merokok, dan menjalani pola makan sehat, atau bahkan tindakan medis seperti pemasangan alat pacu jantung. \n \nDalam hal ini, penting bagi kita untuk tidak mengabaikan gejala-gejala yang mungkin terjadi pada jantung berdebar. Meskipun tidak semua jantung berdebar merupakan tanda penyakit jantung, namun kita tetap harus berhati-hati dan segera mencari bantuan medis jika gejala-gejala tersebut muncul. Dengan melakukan pemeriksaan yang tepat dan mendapatkan penanganan yang diperlukan, kita dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan menjaga kesehatan jantung kita dengan baik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Daan Mogot<\/a><\/li>
- 22 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Bantuan Hidup Dasar<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina \nPenyakit pembuluh darah saat ini menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Dimana diperkirakan lebih banyak orang di seluruh dunia yang meninggal setiap tahunnya karena penyakit kardiovaskular dibandingkan penyakit lainnya. Contohnya, di Amerika penyebab kematian tertinggi diakibatkan serangan jantung mendadak sedangkan di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 hanya mengungkapkan prevalensi penyakit jantung pada semua kelompok umur sebesar 1,5% dan meningkat seiring bertambahnya usia. \n\n Henti jantung mendadak adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba pada seseorang dengan atau tanpa penyakit jantung yang terdiagnosis. Henti jantung mendadak terjadi ketika sistem kelistrikan jantung tidak berfungsi (malfungsi jantung), dan kematian terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti bekerja dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh irama jantung yang tidak normal atau tidak teratur (aritmia). \n \nDari penjelasan diatas, maka dari itu perlu diketahui bagaimana cara penanganan utama bila mengalami henti jantung dan henti nafas? \n\n Sahabat hermina \nTahukah kamu? \nBasic Life Support (BLS) atau biasa disebut Basic Life Support (BHD) merupakan bentuk pengobatan pertama bagi pasien yang mengalami serangan jantung, henti napas, atau penyumbatan saluran napas. Fitur utama BHD mencakup pengenalan segera terhadap serangan jantung mendadak dan aktivasi sistem darurat, resusitasi jantung paru (CPR) dini, dan defibrilasi cepat dengan defibrilator eksternal otomatis (AED). \n \nKebanyakan serangan jantung di rumah sakit disebabkan oleh kegagalan pernafasan, syok hipovolemik, dan perubahan fisiologis seperti takipnea, takikardia, dan hipotensi. Tanda-tanda ini harus dikenali sejak dini sehingga ketidakstabilan dapat dikelola lebih lanjut. \n \n Berdasarkan hal tersebut, AHA pada tahun 2020 merekomendasikan dua rantai kelangsungan hidup, yaitu: \n 1. Rantai kelangsungan hidup di rumah sakit (IHCA = In-Hospital Cardiac Arrest) \n 2. Rantai kelangsungan hidup di Luar Rumah Sakit (OHCA= Out-of Hospital Cardiac Arrest) \n \n Pada kasus serangan jantung di rumah sakit IHC, rantai kelangsungan hidup terdiri dari: \n 1. Pengendalian dan pencegahan \n Ada beberapa strategi untuk menghindari serangan jantung, misalnya di rumah sakit \n - EKG \n - Sistem sensor vital \n - Sistem penilaian berdasarkan beberapa parameter \n - Buat tim Codebluu \n 2. Aktivasi sistem kegawatdaruratan \n - Jika terjadi serangan jantung, rumah sakit memiliki sistem yang mengaktifkan tim reaksi cepat (kode biru). Ada tim 24 jam dengan pengetahuan dan pengalaman cukup untuk resusitasi jantung paru \n 3. Resusitasi jantung paru segera \n 4. Defibrilasi segera \n 5. Penatalaksanaan terpadu pasca henti jantung \n 6. Pemulihan setelah serangan jantung \n \n Ketika serangan jantung terjadi di luar rumah sakit OHCA, rantai kelangsungan hidup terdiri dari: \n 1. Pengenalan serangan jantung dan aktivasi segera sistem darurat \n 2. Resusitasi jantung paru segera \n 3. Defibrilasi segera \n 4. Perawatan pasca kardiovaskular yang efektif \n 5. Penatalaksanaan terpadu pasca henti jantung \n 6. Pemulihan setelah serangan jantung \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 06 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
Langkah - Langkah Turunkan Resiko Penyakit Jantung<\/a><\/h3>
Penyakit jantung merupakan slaah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh setiap orang, karena gangguan pada organ jantung dapat berdampak fatal pada kehidupan sesorang. Penyebeb terjadinya penyakit jantung bisa beragam mulai dari Riwayat dalam keluarga yang menjadi faktor internal hingga faktor eksternal seperti pola dan gaya hidup. \n\n \n\n Untuk Mencegah dan menghindari penyakit jantung, merubah dan memodifikasi faktor eksternal adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung. Dan Berikut Langkah-langkah yang dapat dilakukan agar terhindar dari ancama penyakit jantung: \n\n Melakukan kontrol yang teratur seperti cek kolesterol dan tekanan darah. \n\n Karena Tingginya kadar kolesterol bisa menjadi salah satu penyebeb penyakit pembuluh darah seperti jantung dan stroke. Dan kondisi Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan menurunkan fungsi dinding pembuluh darah sehingga mempermudah kolesterol LDL juga dapat menempel di dinding pembuluh darah dan meningkatkan penimbunan plak \n\n Melakukan pemeriksaan secara berkala \n\n Pemeriksaan kesehatan secara berkala atau yang biasa di sebut Medical Check Up Rutin dapat mencegah kita terhindar dari ancaman berbagai macam penyakit dan tentu salah satunya penyakit jantung. Melakukakn pemeriksaan kesehatan secara berkala tidak harus menunggu ketika kita mengalami masalah kesehatan atau sakit, karena terkadang masalah kesehatan juga bisa tidak menimbulkan gejala tapi bisa langsung berdampak buruk ketika sudah muncul. Selain untuk memeriksakan kondisi kesehatan terkini, Kontrol secara teratur juga dapat menjadi upaya untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin bisa berbahaya, sehingga dapat segera ditangani dengan tepat. \n\n Menghindari Rokok \n\n Rokok merupakan salah satu yang menjadi faktor berbagai jenis penyakit. Asap rokok yang dihirup dapat menjadi penyebab berbagai penyakit, mulai dari kanker paru, gangguan kehamilan dan janin, hingga penyakit jantung. Hal ini karena di dalam tembakau yang terdapat pada rokok, terkandung berbagai zat berbahaya bagi tubuh, seperti kandungan nikotin yang bisa membuat jantung berdetak lebih kencang lebih dari normal. Selain itu, karbon monoksida yang merupakan gas beracun yang dapat menghalangi pasokan oksigen ke jantung. Dengan menghindari bahkan menghilangkan kebiasaan merokok tentunya dapat menurunkan resiko seseorang terkena penyakit jantung. Tidak hanya bagi perokok tetapi juga bagi orang-orang sekitar seperti keluarga \n\n Mengontrol Stres \n\n Ketika tubuh kita sedang merasa tertekan contohnya karena tuntutan pekerjaan atau situasi yang kurang kita senangi, disitulah seseorang rentan mengalami stres. Secara umum, stres merupakan reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau satu hal yang memerlukan adaptasi. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh situasi atau pikiran, misalnya saat marah, merasa putus asa, atau gugup. Sebenarnya, stres merupakan respon alami tubuh. Stres disebut bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung koroner, hal ini berkaitan dengan perubahan dan kondisi tubuh yang terjadi saat seseorang mengalami stres. Perubahan-perubahan tersebut menjadi pemicu terjadinya gangguan pada kesehatan dan salah satunya bisa berujung pada penyakit jantung koroner. Saat tubuh merasa tertekan, maka tekanan darah pun secara alami akan meningkat, hal ini salah satunya disebabkan karena keluarnya hormone kortisol, dan setiap dua kali lipat peningkatan kortisol dalam tubuh akan meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular sebanyak 90%. \n\n Untuk menghindari hal tersebut Mengontrol tingkat stres menjadi cara terbaik untuk menghindari hal ini terjadi. Atau anda bisa belajar untuk mengelola stres dengan baik, salah satunya dengan mengetahui batasan tubuh. Saat stres melanda, anda bisa melampiaskannya dengan melakukan hobi atau hal positif lain, misalnya bercerita, olah raga, mendengarkan music, yoga dan lain-lain. \n\n Berolahraga Secara Teratur \n\n Olahraga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh termasuk jaringan dan organ vital tubuh, seperti jantung. Melakukan olahraga secara rutin dapat meningkatkan kesehatan jantung secara signifikan. Sudah seharusnya kita menjaga kesehatan jantung dengan berolahraga agar tetap sehat dan kuat hingga tua nanti. Berikut beberapa jenis olahraga untuk kesehatan jantung: \n\n \n Senam Jantung . \n \n\n Olahraga untuk kesehatan jantung yang pertama adalah senam jantung. Olahraga jenis ini berfokus pada tiap gerakan untuk menjaga dan meningkatkan performa jantung, juga bermanfaat menormalkan denyut nadi dan memperlancar aliran darah di tubu \n\n \n Berenang \n \n\n Olah raga ini bermanfaat untuk menunjang kebugaran jantung dan pembuluh darah. Selain itu, berenang juga melatih dan memperkuat otot jantung sehingga kinerja jantung untuk memompa darah bisa lebih optimal. \n\n \n Lari Pagi \n \n\n Lari pagi sangat membantu untuk merangsang aliran darah di tubuh sehingga sirkulasi darah jadi lebih lancar. Jika aliran darah lancar, maka kinerja jantung tidak akan terbebani dan ritme jantung akan tetap normal. \n\n \n Bersepeda \n \n\n Berolahraga sepeda selama 30-60 menit sehari bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung akibat stress dan memperkuat kinerja otot jantung. Pada saat mengayuh sepeda, seluruh otot tubuh turut bekerja, termasuk otot jantung. \n\n \n Yoga \n \n\n Yoga ada tiga macam teknik yang digunakan saat yoga yaitu peregangan, pernapasan dan relaksasi. Ketiga teknik tersebut sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung. \n\n \n\n Ayo terapkan pola hidup sehat dan biasakan melakukan aktifitas fisik agar organ-organ tubuh kita tetap sehat dan dapat bekerja dengan baik, dengan begitu kita dapat mencegah ancaman penyakit yang bisa menyerang terutama penyakit jantung. Dan jangan lupa untuk selalu periksakan Kesehatan secara rutin untuk mengetahui kondisi Kesehatan dan mencegah terjadinya masalah Kesehatan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Purwokerto<\/a><\/li>
- 18 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kelelahan yang Berlebih Menjadi Risiko Tersembunyi Serangan Jantung<\/a><\/h3>
Kesehatan jantung adalah salah satu pilar utama kesejahteraan manusia. Jantung berperan penting dalam memompa darah ke seluruh tubuh, memastikan organ-organ menerima oksigen dan nutrisi yang diperlukan. Namun, kelelahan yang berlebihan dapat menjadi faktor yang memicu serangan jantung. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam mengenai hubungan antara kelelahan dan risiko serangan jantung, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. \n\n Kelelahan dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Jantung \n\n \n Peningkatan tekanan darah, kelelahan yang berkepanjangan atau ekstrem dapat memicu peningkatan tekanan darah. Respons tubuh terhadap kelelahan adalah dengan meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan darah, yang pada gilirannya, dapat menambah beban kerja jantung. Bagi individu dengan predisposisi terhadap penyakit jantung, peningkatan tekanan darah dapat menjadi pemicu serangan jantung. \n Pengaruh pada ritme jantung, kelelahan yang ekstrem dapat mempengaruhi ritme jantung. Ini terutama berlaku untuk individu dengan penyakit jantung atau gangguan irama jantung (aritmia). Kelelahan yang berlebihan dapat mengganggu konduksi listrik normal di jantung, menyebabkan ritme jantung menjadi tidak teratur atau bahkan terlalu cepat. Gangguan ritme jantung dapat menjadi pemicu serangan jantung. \n Gangguan sistem pembekuan darah, kelelahan yang ekstrem dapat mengganggu sistem pembekuan darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah. Jika bekuan darah terbentuk dan menyumbat arteri, hal ini dapat menghambat aliran darah ke jantung, memicu serangan jantung. \n Melemahkan sistem imun, kelelahan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini membuat individu lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan. Infeksi dan peradangan dapat memperburuk penyakit jantung atau memicu serangan jantung pada individu yang sudah memiliki risiko. \n \n\n Pencegahan dan Pengelolaan \n\n Untuk mengurangi risiko serangan jantung yang terkait dengan kelelahan, ada beberapa langkah yang dapat diambil: \n\n \n Mengelola stress dan kelelahan, penting untuk mengenali tanda-tanda kelelahan dan memberikan diri anda waktu istirahat yang cukup. Berlatih teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengelola stres. \n Berolahraga teratur, olahraga yang teratur merupakan kunci untuk memperkuat jantung dan meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Lakukan aktivitas fisik dengan konsisten dan pilih olahraga yang sesuai dengan kemampuan fisik anda. \n Makan sehat, konsumsi makanan sehat yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral sangat penting untuk kesehatan jantung. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi, serta batasi konsumsi garam. \n Hindari kebiasaan buruk, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Hindarilah kebiasaan-kebiasaan ini atau berhenti jika Anda telah terbiasa melakukannya. \n Pemeriksaan kesehatan rutin, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memantau faktor-faktor risiko seperti tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah sangat penting. Ini memungkinkan deteksi dini dan intervensi yang tepat waktu. \n Konsultasi dengan dokter, jika anda memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah-langkah pencegahan yang tepat. \n \n\n Kelelahan yang berlebihan dapat berkontribusi pada risiko serangan jantung. Namun, dengan mengenali tanda-tanda kelelahan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko ini. Penting untuk memprioritaskan kesehatan jantung melalui gaya hidup sehat dan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk saran yang lebih spesifik. Di RS hermina Purwokerto tersedia layanan spesialis Jantung yang Sahabat Hermina bisa konsultasikan. \n\n Untuk memudahkan mengakses pelayanan & pendaftaran di RS Hermina Purwokerto, berikut caranya: \n\n \n Download mobile aplikasi di Playstore (Ketik Halo Hermina) \n Hubungi Call Center 1500488 \n Melalui website -> www.herminahospitals.com \n Melalui aplikasi Halodoc \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 27 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Serangan Jantung, Silent Killer yang Tidak Memandang Usia !<\/a><\/h3>
Serangan jantung menyerang kapan saja dan tidak memandang usia. Namun hal ini sering diabaikan oleh kalangan usia muda. Serangan jantung adalah terjadinya penyumbatan di pembuluh darah koroner secara akut atau mendadak, yang biasanya diawali dengan pembentukan kerak di dalam pembuluh darah. Ketika jantung dan pembuluh darah tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, hal tersebut mungkin saja disebabkan oleh kebiasaan buruk yang terus menerus diterapkan pada usia muda. Jantung menjadi salah satu organ yang tidak pernah berhenti bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Serangan jantung umumnya disebabkan oleh penumpukan plak akibat lemak, kolesterol atau zat lainnya di pembuluh darah arteri. Hal yang sering diakibatkan adalah serangan jantung dan stroke. Apa saja penyebab terjadinya serangan jantung di usia muda ? \n\n 1. Merokok \n\n Kondisi ini termasuk ke dalam 3 faktor risiko dan menjadi penyebab kematian pada sepertiga pengidap. Menghirup rokok berarti Anda sudah memasukkan banyak bahan kimia ke dalam tubuh salah satunya adalah karbon monoksida. Jika terus menerus dihirup, karbon monoksida dapat menurunkan jumlah oksigen dalam sel darah merah. Kandungan tersebut juga meningkatkan risiko penumpukan kolesterol pada pembuluh arteri yang menjadi penyebab serangan jantung. \n\n 2. Konsumsi makanan yang tidak sehat \n\n Salah satu penyebab serangan jantung diusia muda adalah kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan ceoat saji banyak disukai kalangan usia muda karena rasanya yang enak dan mudah didapatkan adalah salah satu kebiasaan yang bisa memicu serangan jantung. Nutrisi yang baik dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung \n\n 3. Gaya Hidup Sedentary \n\n Gaya hidup sedentary atau kurang beraktivitas fisik, menjadi penyebab serangan jantung di usia muda. Terlalu sibuk seharian duduk di depan laptop atau terlalu sering rebahan di rumah, memiliki risiko tinggi mengalami serangan jantung di usia muda. Salah satu penyebab serangan jantung diusia muda adalah kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan ceoat saji banyak disukai kalangan usia muda karena rasanya yang enak dan mudah didapatkan adalah salah satu kebiasaan yang bisa memicu serangan jantung. Nutrisi yang baik dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung \n\n 4. Gaya Hidup Sedentary \n\n Jika sering mengalami stres, hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memberikan banyak tekanan ke jantung maupun pembuluh arteri. Jika dibiarkan terus menerus, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung. Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dimulai dengan banyak melakukan hal-hal atau kegiatan yang disenangi. \n\n 5. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol \n\n Dampak dari terlalu banyak mengonsumsi alkohol yaitu meningkatnya tekanan darah yang berujung pada kerusakan jantung dan pembulih arteri. Mumpung usia masih muda, sebaiknya hal ini bisa dihindari dan mulai menerapkan pola hidup sehat secara perlahan. \n\n Kita tidak bisa mengubah atau menunda datangnya sebuah penyakit dalam tubuh kita, namun hal ini dapat dicegah dengan beberapa cara antara lain : \n\n 1. Konsumsi makanan sehat \n\n Memilih makanan yang tepat menjadi salah satu untuk mencegah serangan jantung di usia muda. Mengonsumsi buah dan sayur serta makanan yang tinggi akan kandungan omega 3 seperti ikan, adalah makanan yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan jantung. \n\n 2. Berhenti merokok \n\n Rokok memiliki banyak dampak yang buruk untuk kesehatan. Dengan mulai menghentikan kebiasaan merokok, dapat mengurangi risiko terjadinya serangan jantung diusia muda. Jadi, berhenti merokok yuk! \n\n 3. Aktif bergerak dan berolahraga \n\n Olahraga seperti berjalan, berlari atau berenang dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membantu menjaga kesehatan otot-otot jantung. \n\n 4. Melakukan pemeriksaan rutin secara berkala \n\n Hal yang tidak kalah pentingnya adalah rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini jika tubuh mengalami masalah kesehatan agar dapat diberikan penanganan yang cepat dan tepat. \n\n \n\n Jangan ragu untuk memeriksakan diri dan melakukan konsultasi untuk memperolah diagnosis dan penanganan secara cepat dan tepat. Salam Sehat \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 31 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Nyeri Dada Akibat Penyakit Jantung<\/a><\/h3>
Nyeri dada merupakan gejala yang umum terjadi pada penyakit jantung. Penyakit jantung adalah salah satu masalah kesehatan serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Nyeri dada yang terkait dengan penyakit jantung bisa menjadi tanda peringatan awal dari kondisi yang berpotensi mengancam nyawa, seperti serangan jantung atau angina pektoris. Artikel ini akan membahas pengaruh nyeri dada akibat penyakit jantung, termasuk penyebab, gejala, faktor risiko, dan tindakan yang perlu diambil untuk mengatasinya. \n\n \n\n Penyebab Nyeri Dada pada Penyakit Jantung: \n\n Nyeri dada pada penyakit jantung biasanya disebabkan oleh ketidakcukupan aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah koroner yang memasok oksigen dan nutrisi ke jantung mengalami penyempitan atau pemblokiran. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dada akibat penyakit jantung meliputi: \n\n \n\n \n Serangan Jantung: Nyeri dada yang intens dan menetap bisa menjadi tanda serangan jantung, di mana aliran darah ke bagian jantung terhenti karena pembuluh darah tersumbat sepenuhnya. \n Angina Pektoris: Nyeri dada yang terjadi saat aktivitas fisik atau stres emosional, disebabkan oleh peningkatan permintaan oksigen oleh jantung akibat penyempitan pembuluh darah koroner. \n \n\n \n\n Gejala Nyeri Dada pada Penyakit Jantung: \n\n Nyeri dada akibat penyakit jantung biasanya digambarkan sebagai perasaan tertekan, nyeri tajam, atau sensasi terbakar di bagian dada. Beberapa gejala tambahan yang mungkin muncul termasuk: \n\n \n Nyeri atau ketidaknyamanan yang menyebar ke lengan kiri, bahu, leher, atau rahang. \n Sesak napas. \n Keringat berlebihan. \n Mual atau muntah. \n Pusing atau pingsan. \n \n\n \n\n Faktor Risiko: \n\n Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri dada akibat penyakit jantung antara lain: \n\n \n Kebiasaan merokok. \n Kadar kolesterol tinggi dalam darah. \n Tekanan darah tinggi (hipertensi). \n Diabetes mellitus. \n Obesitas atau kelebihan berat badan. \n Kurangnya aktivitas fisik. \n Riwayat keluarga dengan penyakit jantung. \n Usia lanjut. \n \n\n \n\n \n\n Tindakan yang Perlu Dilakukan: \n\n Jika seseorang mengalami nyeri dada yang mencurigakan, terutama jika nyeri tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit atau tidak mereda dengan istirahat, segera mencari pertolongan medis darurat. Pengobatan untuk nyeri dada akibat penyakit jantung akan bervariasi tergantung pada kondisi spesifik yang didiagnosis oleh dokter. Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan meliputi: \n\n \n Pemberian obat-obatan untuk melancarkan aliran darah ke jantung atau mengurangi rasa nyeri. \n Penerapan prosedur invasif seperti angioplasti atau pemasangan stent untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat. \n Perubahan gaya hidup, seperti menghentikan kebiasaan merokok, menjalani diet sehat, dan rutin berolahraga. \n Terapi rehabilitasi jantung untuk memulihkan kekuatan jantung setelah serangan atau prosedur. \n \n\n \n\n Kesimpulan: \n\n Nyeri dada akibat penyakit jantung adalah gejala serius yang memerlukan perhatian segera. Penting untuk mengenali gejala-gejala ini dan segera mencari pertolongan medis guna mengurangi risiko komplikasi serius, seperti serangan jantung. Mengadopsi gaya hidup sehat dan menjalani perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya nyeri dada akibat penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. \n\n Nyeri dada merupakan gejala yang umum terjadi pada penyakit jantung. Penyakit jantung adalah salah satu masalah kesehatan serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Nyeri dada yang terkait dengan penyakit jantung bisa menjadi tanda peringatan awal dari kondisi yang berpotensi mengancam nyawa, seperti serangan jantung atau angina pektoris. Artikel ini akan membahas pengaruh nyeri dada akibat penyakit jantung, termasuk penyebab, gejala, faktor risiko, dan tindakan yang perlu diambil untuk mengatasinya. \n\n \n\n Penyebab Nyeri Dada pada Penyakit Jantung: \n\n Nyeri dada pada penyakit jantung biasanya disebabkan oleh ketidakcukupan aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah koroner yang memasok oksigen dan nutrisi ke jantung mengalami penyempitan atau pemblokiran. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dada akibat penyakit jantung meliputi: \n\n \n\n \n Serangan Jantung: Nyeri dada yang intens dan menetap bisa menjadi tanda serangan jantung, di mana aliran darah ke bagian jantung terhenti karena pembuluh darah tersumbat sepenuhnya. \n Angina Pektoris: Nyeri dada yang terjadi saat aktivitas fisik atau stres emosional, disebabkan oleh peningkatan permintaan oksigen oleh jantung akibat penyempitan pembuluh darah koroner. \n \n\n \n\n Gejala Nyeri Dada pada Penyakit Jantung: \n\n Nyeri dada akibat penyakit jantung biasanya digambarkan sebagai perasaan tertekan, nyeri tajam, atau sensasi terbakar di bagian dada. Beberapa gejala tambahan yang mungkin muncul termasuk: \n\n \n Nyeri atau ketidaknyamanan yang menyebar ke lengan kiri, bahu, leher, atau rahang. \n Sesak napas. \n Keringat berlebihan. \n Mual atau muntah. \n Pusing atau pingsan. \n \n\n \n\n Faktor Risiko: \n\n Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri dada akibat penyakit jantung antara lain: \n\n \n Kebiasaan merokok. \n Kadar kolesterol tinggi dalam darah. \n Tekanan darah tinggi (hipertensi). \n Diabetes mellitus. \n Obesitas atau kelebihan berat badan. \n Kurangnya aktivitas fisik. \n Riwayat keluarga dengan penyakit jantung. \n Usia lanjut. \n \n\n \n\n \n\n Tindakan yang Perlu Dilakukan: \n\n Jika seseorang mengalami nyeri dada yang mencurigakan, terutama jika nyeri tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit atau tidak mereda dengan istirahat, segera mencari pertolongan medis darurat. Pengobatan untuk nyeri dada akibat penyakit jantung akan bervariasi tergantung pada kondisi spesifik yang didiagnosis oleh dokter. Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan meliputi: \n\n \n Pemberian obat-obatan untuk melancarkan aliran darah ke jantung atau mengurangi rasa nyeri. \n Penerapan prosedur invasif seperti angioplasti atau pemasangan stent untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat. \n Perubahan gaya hidup, seperti menghentikan kebiasaan merokok, menjalani diet sehat, dan rutin berolahraga. \n Terapi rehabilitasi jantung untuk memulihkan kekuatan jantung setelah serangan atau prosedur. \n \n\n \n\n Kesimpulan: \n\n Nyeri dada akibat penyakit jantung adalah gejala serius yang memerlukan perhatian segera. Penting untuk mengenali gejala-gejala ini dan segera mencari pertolongan medis guna mengurangi risiko komplikasi serius, seperti serangan jantung. Mengadopsi gaya hidup sehat dan menjalani perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya nyeri dada akibat penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 28 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Waspada Serangan Jantung, Penyakit yang Tidak Kenal Usia !<\/a><\/h3>
Dunia musik Indoensia kembali berduka ! Salah satu vokalis band kahitna, Carlo Saba menghembuskan napas terakhirnya pada usia 54 tahun. Diduga penyebabnya akibat serangan jantung yang sempat dialaminya. \n\n Kerap kali gejalanya tidak disadari, serangan jantung dapat berakibat fatal pada kondisi ksehatan bahkan dapat menyebabkan kematian. Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke jantung berkurang atau bahkan tersumbat. Penyumbatan ini biasanya dipicu oleh penumpukan lemak, kolesterol hingga zat lain di dalam arteri jantung. Serangan jantung juga disebut dengan infark miokard. Jika hal ini sampai terjadi, pasien harus segera memerlukan perawatan sesegera mungkin untuk menghindari kejadi yang menimbulkan efek yang fatal hingga menyebabkan kematian \n\n Serangan jantung juga disebut infark miokard. Jika hal ini sampai terjadi, pasien harus segera memerlukan perawatan sesegera mungkin untuk menghindari kejadian yang menimbulkan efek yang fatal hingga menyebabkan kematian. \n\n Adapun gejala yang sering timbul namun tak jarang sering diabaikan oleh sebagian orang yang mengalaminya, antara lain : \n\n \n Nyeri dada yang terasa seperti ditekan, sesak napas, nyeri seperti rasa diremas \n Nyeri atau rasa tidak nyaman yang menjalar ke bahu, lengan, punggung, leher atau biasa terjadi di perut bagian atas \n Sering merasa kelelahan \n Mual dan muntah \n Sesak napas \n Sering merasa sakit kepala dan pusing secara tiba-tiba \n \n\n Beberapa kasus serangan jantung terjadi secara tiba-tiba. Tetap banyak juga orang yang mengalami tanda dan gejala sebelumnya berjam-jam, berhari-hari hingga berminggu-minggu tapi seringkali juga diabaikan dan tidak sadar kalau ada masalah pada kesehatannya. \n\n Serangan jantung juga bisa dipicu oleh beberapa faktor risiko, antara lain : \n\n \n Faktor usia \n \n\n Adanya pertambahan usia dapat memicu terjadinya serangan jantung. Terlebih lagi jika pola hidup yang tidak sehat dan sering mengabaikan istirahat secara teratur \n\n \n Adanya riwayat penyakit jantung dari keluarga \n \n\n Apabila ada salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung maka potensi penyakit jantung juga akan lebih besar terjadi. \n\n \n Obesitas \n \n\n Obesitas menjadi salah satu penyebab terjadinya serangan jantung. Berat badan yang berlebih akan menyebabkan pembuluh darah pada area jantung kurang lancar bahkan bisa sampai tersumbat oleh lemak \n\n \n Stress \n \n\n Ketika seseorang mengalami stres, maka tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang berakibat pada kakunya pembuluh darah seseorang. \n\n \n Pola hidup yang tidak sehat. \n \n\n Kurangnya aktivitas dan olahraga Kurangnya berolahraga, merokok, dan berbagai aktivitas yang buruk bagi kesehatan juga dapat memicu seseorang terserang penyakit jantung.Beberapa kasus serangan jantung terjadi secara tiba-tiba. Tetap banyak juga orang yang mengalami tanda dan gejala sebelumnya berjam-jam, berhari-hari hingga berminggu-minggu tapi seringkali juga diabaikan dan tidak sadar kalau ada masalah pada kesehatannya. \n\n Jika mengalami salah satu gejala serangan jantung, segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Hermina Makassar. Lakukan pemeriksaan penunjang echocardiografi untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung Anda dan mendapatkan terapi penanganan sesuai dengan keluhan Anda. Salam sehat \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Wonogiri<\/a><\/li>
- 21 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Penyebab dan Gejala Serangan Jantung yang Menimpa Carlo Saba<\/a><\/h3>
Carlo Saba, juga dikenal sebagai Carlo Kahitna sekaligus sebagai pendiri dan vokalis grup musik bernama Kahitna, dikabarkan meninggal dunia pada 19 April 2023 di usianya yang ke-54 dikarenakan serangan jantung. Kabar duka ini mengguncang dunia musik Indonesia dan banyak penggemar yang merasa kehilangan sosok musisi yang sangat berbakat dan menginspirasi. \n\n \n\n Meskipun tidak jelas kondisi kesehatan apa yang mungkin dideritanya, sebelum terkena serangan jantung, Carlo Kahitna telah menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang buruk. Beberapa hari sebelum kematiannya, ia bahkan sempat membatalkan beberapa penampilannya karena alasan kesehatan. Namun, kematian yang mendadak tersebut tetap menjadi kejutan dan kehilangan yang besar bagi keluarga, teman, dan penggemarnya. \n\n \n\n Penting untuk dicatat bahwa serangan jantung dapat terjadi pada orang dari segala usia, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki faktor risiko yang jelas. Sehingga setidaknya kita memiliki sedikit pengetahuan tentang apa itu serangan jantung dan tindakan awal apa yang harus kita lakukan bila kita ataupun orang terdekat memiliki gejalanya. \n\n \n\n Serangan jantung atau infark miokard adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat atau terputus sehingga menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Serangan jantung dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. \n\n \n\n Penyebab utama serangan jantung adalah penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Penyumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh penumpukan plak yang terdiri dari lemak dan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Plak ini dapat pecah dan membentuk gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah. Selain itu, faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung adalah merokok, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, tekanan darah tinggi, diabetes, dan riwayat keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung. \n\n \n\n Gejala serangan jantung dapat bervariasi pada setiap orang. Beberapa gejala yang sering terjadi adalah nyeri dada yang terasa seperti tekanan atau nyeri tajam yang menjalar ke lengan, leher, rahang atau punggung, sesak napas, berkeringat dingin, mual, dan pusing. Namun, tidak semua orang mengalami gejala yang sama. Beberapa orang bahkan tidak mengalami gejala sama sekali, kondisi ini biasanya disebut sebagai serangan jantung tanpa gejala atau silent heart attack. \n\n \n\n Jika seseorang mengalami gejala serangan jantung, maka segera minta bantuan medis dengan segera. Setiap menit sangatlah berharga dalam menyelamatkan nyawa. Tenaga medis akan melakukan serangkaian tes untuk memeriksa kondisi jantung, seperti elektrokardiogram (EKG) atau tes darah untuk mendeteksi enzim yang dilepaskan oleh jantung saat terjadi kerusakan. Setelah itu, tenaga medis dapat memberikan pengobatan yang diperlukan, seperti obat-obatan atau prosedur medis seperti angioplasti atau operasi bypass jantung, untuk membuka atau melewati sumbatan pembuluh darah. \n\n \n\n Untuk mencegah serangan jantung, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, tidak merokok, menjaga tekanan darah dan kolesterol dalam batas yang sehat, serta mengelola stres. Selain itu, seseorang yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami serangan jantung dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat. \n\n \n\n Dalam kesimpulannya, serangan jantung adalah kondisi kesehatan yang serius dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengenal gejala-gejala serangan jantung dan segera meminta bantuan medis. \n\n \n\n Di akhir artikel ini, tidak lupa penulis ingin menyampaikan semoga karya-karya dan dedikasi Carlo Kahitna dalam dunia musik Indonesia tetap diingat dan dihargai. Dan semoga keluarga dan orang-orang yang dicintainya diberikan kekuatan untuk menghadapi kehilangan ini. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 21 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Serangan Jantung Si "Silent Killer"<\/a><\/h3>
Serangan jantung merupakan kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke jantung sangat berkurang atau tersumbat. Penyumbatan aliran darah ke jantung dapat terjadi akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri jantung (koroner). Endapan atau penumpukan lemak tersebut mengandung kolesterol yang disebut plak. Sementara itu, proses penumpukan plak disebut aterosklerosis. Terkadang, plak bisa pecah dan membentuk gumpalan yang menghalangi dara. Kurangnya aliran darah dapat merusak atau menghancurkan bagian dari otot jantung. \n\n Serangan jantung sering juga disebut “the silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi, tetapi kemudian mendapatkan dirinya sudah terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi. \n\n Faktor Resiko Serangan Jantung \n\n Ada beberapa faktor resiko yang dapat memicu serangan jantung, antara lain : \n\n \n Faktor Usia \n \n\n Pria berusia 45 tahun keatas dan wanita berusia di atas 55 tahun lebih mungkin mengalami serangan jantung, dibandingkan pria dan wanita yang lebih muda. \n\n \n Merokok \n \n\n Gaya hidup para perokok dan sering terpapar asap rokok dalam jangka waktu yang lama dan sering juga dapat memicu serangan jantung \n\n \n Hipertensi \n \n\n Seiring waktu, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat merusak arteri yang menuju ke jantung. Tekanan darah tinggi yang diakibatkan kondisi lain, seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau diabetes, meningkatkan risiko serangan jantung lebih tinggi lagi. \n\n \n Obesitas \n \n\n Obesitas atau kegemukan berkaitan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, kadar trigliserida dan kolesterol LDL yang tinggi. Semua faktor tersebut dapat meningkatkan risiko serangan jantung. \n\n \n Riwayat keluarga. \n \n\n Jika kamu memiliki saudara kandung, orang tua, atau kakek-nenek, yang mengalami serangan jantung, kamu pun mungkin berisiko tinggi. \n\n \n Kurang berolahraga \n \n\n Jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik juga berakitan dengan resiko tinggi serangan jantung. Nyatanya sering melakukan olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan jantung \n\n \n Pola makan tidak sehat \n \n\n Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula, lemak hewani, lemak trans, dan garam dapat meningkatkan risiko serangan jantung. \n\n \n Stres \n \n\n Gangguan stres emosional, seperti marah berlebihan, dapat meningkatkan risiko serangan jantung. \n\n \n\n \n Penggunaan Obat – obatan terlarang \n \n\n Perlu diketahui, kokain dan amfetamin adalah stimulan, yang dapat memicu kejang arteri koroner sehingga menyebabkan serangan jantung. \n\n \n\n \n\n \n Kondisi autoimun \n \n\n Memiliki kondisi seperti rheumatoid arthritis atau lupus dapat meningkatkan risiko serangan jantung. \n\n \n\n Gejala Serangan Jantung \n\n Gejala serangan jantung bisa terjadi berbeda beda pada setiap orang, bahkan pada setiap serangan. Ada orang yang mengalami gejala ringan, ada juga yang mengalami gejala parah. Bahkan ada juga yang tidak mengalami gejala sama sekali. Namun gejala umum yang sering terjadi pada serangan jantung yaitu \n\n \n Nyeri dada yang luar biasa, seperti terasa ditekan dan sesak \n Rasa nyeri atau tidak nyaman yang menjala kebahu, lengan, punggung, leher, rahang, gigi atau kadang perut bagian atas \n Keringat dingin secara tiba – tiba \n Kelelahan \n Mulas atau gangguan pencernaan \n Sakit kepala ringan atau pusing secara tiba – tiba \n Mual \n Sesak Napas \n \n\n Pada wanita, gejalanya mungkin bersifat atipikal, seperti nyeri singkat atau tajam yang terasa di leher, lengan, atau punggung. Terkadang, gejala awal dari serangan jantung adalah serangan jantung mendadak. \n\n Pencegahan serangan jantung \n\n Belum terlambat, jika ingin mencegah serangan jantung, nah berikut cara mencegah serangan jantung : \n\n \n Jalani gaya hidup yang sehat \n Berolahraga teratur \n Melakukan Medical Cek-up secara berkala \n Konsumsi makan yang sehat \n Minum obat sesuai petunjuk dokter \n Istirahat yang cukup \n \n\n Pengobatan serangan jantung \n\n Orang yang mengalami serangan jantung sebaiknya segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penangan yang tepat dan cepat, karena ketika salah melakukan penanganannya bisa bisa nyawa yang harusnya selamat jadi tidak bisa terselamatkan. RSU Hermina Medan memiliki dokter spesialis jantung yang sangat kompeten dan didukung oleh alat-alat yang mampu menangani perihal masalah terakit penyakit jantung. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/a><\/span>");
- 21 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 21 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 28 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Juli 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 27 September 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 18 Oktober 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 22 November 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 06 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 15 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Januari 2024<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Maret 2024<\/li><\/ul><\/div>