- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 14 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Pola Hidup Tidak Sehat? Waspada Sindrom Metabolik Mengancam!<\/a><\/h3>
Apa itu Sindrom Metabolik? \n\n Sindrom Metabolik adalah kumpulan gejala atau gangguan kesehatan yang terjadi bersamaan. Sindrom ini merupakan faktor resiko penyakit aterosklerotik kardiovaskuler seperti penyakit jantung coroner, serangan jantung, Stroke dan Diabetes Melitus Tipe 2. \n\n Kriteria Diagnosa Sindrom Metabolik \n\n \n Obesitas Abdominal/Sentral yaitu Lingkar Perut laki laki ≥ 90cm dan wanita ≥ 80 cm \n Hipertrigliseridemia ≥ 150mg/dl \n Hipertensi atau tekanan darah sistolik ≥130mmHg dan teknan darah diastolik ≥85mmHg \n Kadar glukosa darah tinggi yaitu GDP ≥100mg/dl \n Mikro-albuminuri yaitu Rasio albumin urin dan kreatinin 30mg/g atau laju ekskresi albumin 20mcg/menit \n \n\n Seseorang dikatakan menderita sindrom metabolik jika mengalami sedikitnya tiga dari lima kondisi/kriteria sindrom metabolik. \n\n Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Metabolik \n\n Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang sindrom metabolik adalah: \n\n \n Pola Makan yang tidak baik dan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak atau manis serta sering makan di atas jam 8 malam \n Konsumsi Alkohol \n Memiliki Kebiasaan merokok \n Jarang melakukan Aktifitas fisik seperti olahraga kardiovaskuler \n Sering mengalami stres \n Faktor genetik karena memiliki keluarga yang terkena sindrom metabolik \n \n\n Dampak Syndrom Metabolik \n\n Sindrom metabolik dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti: \n\n \n Penyakit Jantung Koroner \n Stroke Penyumbatan \n Gagal jantung \n Kanker \n Kehamilan yang beresiko \n \n\n \n\n Upaya Pencegahan Sindrom metabolic \n\n Dengan mengetahui penyebab atau faktor resiko dari sindrom metabolik, upaya yang dapat dilkaukan adalah mengurangi dan meminimalisir faktor resiko tersebut melalui: \n\n \n Mengatur pola makan yang sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah, konsumsi karbohidrat sesuai kebutuhan 40-60% total kebutuhan asupan kalori ideal, serta membatasi konsumsi sukrosa, yaitu 5% dari total asupan kalori \n Hindari makan larut malam dan atur waktu makan dengan baik mulai dari sarapan hingga makan malam di bawah jam 7 malam \n Bila perlu konsultasikan dengan ahli gizi klinik untuk pemeriksaan kondisi kesehatan tubuh dan asupan makanan yag sesuai \n Hindari konsumsi alkohol, karena alkohol dapat meningkatkan kejadian Sindroma Metabolik dan komplikasi Sindroma Metabolik \n Hindari Rokok. Merokok mempercepat terjadinya Sindroma Metabolik \n Lakukan aktivitsa fisik. Lakukan olahraga kardiovaskuler minimal 3x dalam seminggu selama minimal 30 menit. Target denyut jantung: [220-umur]x64-74% \n Hindari stress dan kendalikan kondisi kesehatan mental tubuh. sesuaikan pekerjaan dengan kemampuan, istirahat yang cukup, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta \n Lebih disipilin dalam mengatur gaya hidup dan kesehatan \n \n\n Pola hidup dan kebiasaan sehari hari dapat mempengaruhi kondisi kesehatan kita, jadi, ayo terapkan pola hidup yang sehat agar tubuh tetap terjaga dan terhindar dari ancaman penyakit terutama penyakit penyakit yang muncul akibat sindrom metabolik. Dan jangan takut untuk melakukan deteksi dini ataupun konsultasi ke dokter jika mengalami masalah atau gejala yang tidak seperti biasanya pada kondisi tubuh, agar dapat ditangani dengan cepat dan mendapatkan perawatan yang tepat. \n\n \n\n \n\n \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 30 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kendalikan Diabetes Agar Tidak Terjadi Komplikasi<\/a><\/h3>
Diabetes adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Sayangnya, banyak penderita diabetes yang baru menyadari ketika sudah terjadi komplikasi. \n\n \n\n Berdasarkan data International Diabetes Federation 2020, jumlah pengidap diabetes terus meningkat di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM mengungkapkan diabetes menjadi penyakit paling mematikan ketiga dunia. Prevalensi diabetes di Indonesia masih mencapai 6,2 persen dengan 10,681,400 kasus. \n\n \n\n Mengenai Penyakit Diabetes \n\n Mayarakat mengenalnya sebagai penyakit gula atau kencing manis. Sesungguhnya diabetes merupakan penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi yang disebabkan karena kekurangan hormon insulin yang berfungsi membantu tubuh mendapatkan energi dari makanan. Kondisi ini terbagi ke dalam dua jenis, tipe-1 dan tipe-2. \n\n Diabetes melitus tipe-1 terjadi karena penyakit autoimun yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes melitus tipe-2 muncul sebagai efek dari pola makan tidak sehat karena tidak bisa mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh. \n\n \n\n Mengapa Diabetes Berbahaya? \n\n Diabetes merupakan salah satu penyakit paling berbahaya di dunia. Salah satu penyebab diabetes adalah kontrol gula yang buruk. Diabetes harus dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi yang dapat mematikan. \n\n Berikut adalah komplikasi dari penyakit diabetes : \n\n \n Komplikasi Akut\n\n \n Hiperglikemia : kadargula darah yang sangat tinggi \n Hipoglikemia : kadargula darah < 70 \n \n \n \n\n Komplikasi akut dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan membahayakan jiwa \n\n \n\n \n Komplikasi Kronik\n\n \n Makro Angiopati\n\n \n Pembuluh darah jantung menyebabkan koroner \n Pembuluh darah tepi meyebabkan luka pada kaki yang tidak sembuh-sembuh \n Pembuluh darah otak menyebabkann stroke \n \n \n Mikro Angiopati\n \n Retinopati : Gangguan mata \n Neuropati : Gangguan saraf \n Nefropati : Gangguan ginjal \n Kardiomiopati : Gangguan jantung \n \n \n \n \n \n\n \n\n Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi \n\n \n Pengendalian kadar glukosa darah \n HbA1c < 7 \n Gula darah Puasa 80-130 \n Gula darah 2 jam pp < 180 \n \n\n \n\n Pengendalian faktor resiko seperti : \n\n \n Hipertensi \n Profol lipid \n Obesitas \n \n\n \n\n Deteksi dini komplikasi dapat dilakukan sejak terdiagnosis . Harus patuh berobat sehingga tercapai target yang diharapkan \n\n \n\n Pengobatan Diabetes \n\n Penyakit diabetes baik tipe 1 atau tipe 2 merupakan penyakit kronis dan bersifat seumur hidup. Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakit tersebut. \n\n Tapi masih ada harapan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit diabetes. Penyakit diabetes tipe 1 tidak bisa dicegah, karena terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat karena dianggap zat asing yang berbahaya. \n\n Penyakit diabetes tipe 2 masih bisa dihindari dengan cara menjaga berat badan, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, cukup istirahat, tidak merokok dan rajin berolahraga. \n\n \n\n Rumah Sakit Hermina Bekasi siap membantu penderita diabetes mellitus agar tidak mengalamin komplikasi akut maupun kronik. Segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik, Endokrin dan Diabetes di Rumah Sakit Hermina Bekasi. Cek jadwal dr. Yosephine Yossy, Sp.PD-KEMD disini. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Galaxy<\/a><\/li>
- 22 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
Sindrom Metabolik Itu Apa Sih ?<\/a><\/h3>
Eits, jangan sampai salah pengertian ya. Sindrom metabolik bukanlah penyakit, melainkan kumpulan dari faktor risiko yang mengarah pada beberapa gangguan kesehatan tertentu. Sindrom metabolik disebabkan oleh pola makan kurang sehat, kurangnya aktivitas fisik, usia lanjut, dan ketidakseimbangan hormonal. Faktor utama yang mendasarinya adalah obesitas di daerah perut, dan suatu kondisi yang disebut dengan resistensi insulin. \n \nDalam dekade terakhir, sindrom metabolik semakin mendapat perhatian serius dari praktisi kesehatan karena angka kejadian yang semakin meningkat dan peningkatan penderita obesitas pada populasi Asia. \n \nSindrom metabolik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit berbahaya seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes mellitus, lho! \n\n Menurut dr. Ken Ayu, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam RS Hermina Galaxy, faktor utama yang mendasari sindrom metabolik adalah resistensi insulin. Namun, Anda bisa berisiko lebih tinggi untuk menderita sindrom metabolik, jika: \n1. Berusia lebih tua. Risiko Anda terkena sindrom metabolik akan meningkat jika Anda berusia 40-an, dan semakin tinggi jika Anda berusia 50 tahun ke atas \n2. Memiliki risiko lebih tinggi terhadap penggumpalan darah dan inflamasi (Anda dapat melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui hal ini) \n3. Memiliki riwayat keluarga dengan obesitas atau diabetes mellitus \n4. Memiliki kondisi medis lain, seperti polycystic ovary syndrome (PCOS), fatty liver, batu empedu akibat kolesterol, dan lipodistrofi. "Jika Anda memiliki salah satu dari faktor risiko tersebut, maka Anda perlu lebih waspada. Semakin banyak faktor risiko yang Anda miliki, semakin tinggi pula risiko Anda mengalami sindrom metabolik dan komplikasi penyertanya,” tambah dr. Ken Ayu. \n \nPada kasus sindrom metabolik, ada beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu: \n \n1. Pencegahan primer, dilakukan sebelum sindrom metabolik terjadi, dengan menjalani pola hidup sehat, yaitu dengan mengatur pola makan, olahraga teratur, dan pemeriksaan kesehatan berkala. \n2. Pencegahan sekunder, yakni bagi Anda yang telah mengalami sindrom metabolik. Pada tahap ini, Anda perlu kontrol ke dokter secara rutin dan mungkin akan diberikan obat-obatan tertentu untuk mencegah terjadinya komplikasi. \n3. Pencegahan tersier, yakni jika sudah terjadi komplikasi, dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih berat atau berakibat fatal, serta mencegah agar kualitas hidup tidak semakin menurun. \n \nTidak ada yang susah kok, selama ada niatnya. Yuk, segera lakukan langkah pencegahannya! \n\n Yuk, jangan tunda lagi untuk memulai pola hidup sehat, olahraga teratur, dan cek kesehatan berkala agar terhindar dari sindrom metabolik! \n\n Tak ada yang mau sakit, tapi sudahkah Anda berusaha maksimal untuk menjaga diri agar tubuh tetap fit? \n\n Untuk pendaftaran ke dokter spesialis silahkan melakukan pendaftaran online melalui : \n\n 1. Call Center: 1500 488 \n2. Mobile apps: PT. Medikaloka Hermina Tbk (tersedia untuk IOS download disini dan Android download disini) \n3. Website: www.herminahospitals.com \n\n Sehat bersama RS Hermina Galaxy \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 22 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 30 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 14 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>