- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 28 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Phimosis atau Fimosis Pada Anak<\/a><\/h3>
Pada umumnya fimosis merupakan kondisi yang normal pada anak-anak. Pengertian phimosis atau fimosis adalah kelainan pada struktur penis yang ditandai dengan kulup penis belum terlepas secara sempurna dari kepala penis. Kondisi ini yang disebut khalayak umum untuk anak yang belum sunat, khususnya anak usia di bawah 3 tahun. Setelah itu, kulup akan melonggar dengan sendirinya sehingga dapat digerakkan atau ditarik ke belakang kepala penis. Sebenarnya kulup akan terlepas dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak. Tetapi jangan mencoba untuk melepaskannya sendiri karena justru berisiko menimbulkan gangguan yang disebut parafimosis. Namun banyak terjadi kasus, apabila kondisi fimosis ini dapat menyebabkan penyumbatan dan peradangan pada penis. \n\n \n\n Fimosis berisiko menimbulkan balanitis yang dapat ditandai dengan gejala, antara lain yaitu : \n\n \n Merasakan nyeri saat buang air kecil \n Mengeluarkan cairan kental dari kulup \n Terdapat darah pada urine \n Terdapat garis putih di sekitar kepala penis \n Kepala penis memerah dan membengkak serta kepala penis terasa perih \n Merasakan nyeri pada panggul bagian bawah \n \n\n \n\n Jika muncul gejala yang perlu diwaspadai, segera konsultasikan dengan dokter. Saat berkonsultasi dengan dokter, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, terutama pada penis. Setelah itu, dokter akan menentukan langkah pengobatan yang akan dijalani, tanpa memerlukan pemeriksaan penunjang. Jenis pengobatan yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan yang dialami pasien. Pengobatan medis juga dapat dilakukan dengan cara mengoleskan obat kortikosteroid dan menjalani prosedur sunat atau sirkumsisi. \n\n \n\n Adapun langkah-langkah untuk mencegah fimosis, yaitu : \n\n \n Membersihkan penis menggunakan air bersih secara perlahan dan mengeringkan penis secara rutin mencegah infeksi pada penis. \n Hindari juga pemakaian bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada area organ vital, seperti sabun, parfum, dan deodoran. \n Menjalani prosedur sunat atau sirkumsisi secara dini. \n \n\n \n\n \n\n Apabila Si Kecil mengalami gejala serupa, dapat konsultasikan segera ke Dokter Spesialis Bedah RS Hermina Solo agar dapat penanganan yang tepat sesuai kondisi pada anak. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 26 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
Sunat Anak Laki-Laki, Kapan Waktu yang Tepat?<\/a><\/h3>
Sudah banyak yang mengetahui bahwa selain diwajibkan bagi laki-laki muslim khitan memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan seperti mencegah terjadinya infeksi saluran kemih, fimosis atau nyeri pada kepala penis akibat kulup atau kulit kepala penis yang melekat erat pada kepala penis selain itu khitan juga dapat mengurangi terjadinya kanker penis dan tentunya juga membuat kesehatan penis lebih terjaga kebersihannya. Selain itu infeksi juga dapat menghambat pertumbuhan berat badan anak sehingga tidak sesuai dengan perkembangan usianya. \n\n \n\n Kapan usia yang tepat untuk dilakukan sunat? \n\n Banyak orang tua yang takut jika anaknya disunat ketika masih bayi, atau bahkan sebaliknya. Sebenarnya tidak ada patokan usia kapan saat yang tepat untuk dilakukannya sunat. Namun, sebenarnya di sisi medis lebih baik kalau dilakukan lebih awal karena penyembuhan akan lebih cepat, anak masih belum terlalu aktif sehingga kebanyakan tidak membutuhkan pembiusan total. \n\n \n\n Mitos atau Fakta: anak yang disunat akan lebih cepat besar atau tinggi? \n\n Sirkumsisi hanya tindakan membuang kulup atau preputium kulit kepala penis. Tidak ada hormon - hormon tertentu yang memicu untuk menambah berat badan maupun tinggi badan. Di Indonesia rata-rata anak laki-laki khitan pada usia pra pubertas sekitar usia 8-9 tahun sehingga seolah-olah membuat anak terlihat semakin besar dan tinggi setelah dilakukan sirkumsisi. \n\n \n\n Apakah yang orang tua harus diperhatikan setelah anak dilakukan tindakan sirkumsisi atau khitan? \n\n tentunya orang tua harus menjaga kebersihan daerah bekas operasi agar tidak terjadi infeksi. Hindari terkena air selama lebih kurang 4-5 hari. Luka akan kering biasanya sekitar waktu 4-5 hari tersebut. Selama waktu tersebut orang tua akan diberikan edukasi bagaimana cara merawat luka bekas operasi seperti pemberian salep. Disarankan agar anak diberikan makanan yang bergizi dengan protein yang tinggi untuk mempercepat proses penyembuhan luka pasca operasi. \n\n \n\n Jadi, tidak ada alasan lagi untuk Ayah dan ibu menunda Si Kecil untuk dilakukan khitan atau sirkumsisi. Karena banyak sekali manfaatnya. Akan lebih baik jika tindakan khitan dilakukan dengan berkonsultasi dengan ahlinya seperti dokter spesialis bedah anak. \n\n \n\n Tonton episode Hermina Podcast tentang manfaat sirkumsisi selengkapnya dari dr. Nanok Edi Susilo, Sp.BA di channel youtube Hermina Hospitals (Klik Disini) \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Bekasi<\/a><\/li>
- 27 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Kapan Sebaiknya, Sunat Pada Anak Laki-laki Dilakukan?<\/a><\/h3>
Sunat atau khitan biasanya dilakukan menjelang usia akil balik tetapi beberapa masyarakat memilih untuk melakukan sunat sejak lahir. keputusan para orang tua untuk melakukan sunat memiliki beberapa alasan diantaranya karena agama, budaya dan juga kesehatan. \n\n \n\n Manfaat sunat atau khitan atau secara medis kita kenalnya dengan sirkumsisi, antara lain: \n\n \n Lebih mudah menjaga kebersihan alat reproduksi \n \n\n Sunat membuat penis jadi lebih gampang dibersihkan. Kulup yang sudah disunat relatif membuat kotoran, bakteri, dan jamur sulit menyelinap di sela-sela kulit ujung penis. \n\n \n Mencegah infeksi saluran kencing \n \n\n Laki-laki yang disunat memiliki risiko terkena penyakit infeksi saluran kencing yang lebih rendah ketimbang laki-laki yang tidak disunat. Penyakit ini dapat berbahaya sampai memicu infeksi ginjal apabila tidak ditangani dengan tepat. \n\n \n Mencegah peradangan di kepala penis \n \n\n Kulup dan kepala penis yang tidak disunat rawan mengalami peradangan. Hal itu disebabkan kulup sulit untuk kembali ke posisi semula setelah ditarik atau penis menegang. \n\n \n Mencegah kanker penis \n \n\n Risiko laki-laki terkena penyakit kanker penis lebih rendah dibandingkan laki-laki yang tidak disunat. \n\n \n\n Kapan waktu yang tepat untuk dilakukan sunat atau khitan? \n\n Sunat atau khitan lebih baik dilakukan setelah lahir, walaupun sehat atau ada kelainan memang sebaiknya waktu bayi sudah disunat karena perawatannya mudah dan penyembuhannya lebih cepat dari anak yang lebih besar. \n\n \n\n Mitos atau fakta anak bisa lebih cepat tinggi jika dilakukan sunat? \n\n Fakta karena dengan dikhitan dapat terhindar dari infeksi berulang. Selama infeksi berulang anak menjadi susah makan, tentu saja dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Jika anak sudah dikhitan maka akan jarang terjadi infeksi dan secara tidak langsung pertumbuhannya lebih baik. \n\n \n\n Lakukan Metode Sunat yang Terbaik di Rumah Sakit \n\n Metode sunat yang terbaik adalah sunat konvensional. Sebelum sunat dilakukan, dokter akan memberikan anestesi(bius) pada pasien untuk meminimalkan rasa sakit selama proses sirkumsisi. Pada dasarnya, terdapat dua pilihan anestesi dalam metode sirkumsisi, yaitu anestesi lokal dan anestesi total. \n\n RS Hermina Bekasi dapat melakukan sunat/khitan/sirkumsisidengan peosedur pembedahan yang aman dan nyaman yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Bedah Anak yang kompeten. \n\n \n\n Unduh Aplikasi Halo Hermina untuk membuat janji temu dengan dokter-dokter spesialis di Rumah Sakit Hermina Bekasi. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pandanaran<\/a><\/li>
- 18 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
Manfaat Sunat Bagi Kesehatan Laki-laki<\/a><\/h3>
Manfaat sunat bagi kesehatan tidaklah sedikit, antara lain menurunkan risiko terjadinya penyakit menular seksual dan infeksi saluran kemih. Sunat atau sirkumsisi merupakan suatu tindakan bedah untuk membuang kulup/prepusium/kulit kepala penis. Tujuan dan manfaatnya adalah untuk membuat kepala penis expose / terbuka sehingga mudah dibersihkan dan mengurangi resiko terjadinya infeksi bahkan mengurangi resiko terjadinya kanker penis. Tak hanya pada orang dewasa dan anak-anak, sunat atau sirkumsisi juga bisa dilakukan terhadap bayi. \n\n Di Indonesia, proses ini umumnya dilakukan saat anak laki-laki memasuki usia sekolah dasar atau sekitar 6–10 tahun. Semakin tua usia anak laki-laki atau pria yang disunat, semakin bertambah juga risiko, tingkat kerumitan, dan lama proses penyembuhannya. WHO merekomendasikan sunat dilakukan pada bayi laki-laki demi menjaga kesehatan mereka. Kulit kulup yang tidak dibuang bisa menyebabkan penyakit kelamin dan saluran kencing bila tidak dirawat dengan baik. \nSunat sebaikknya dilakukan saat masih bayi dengan keuntungan: menghindari ISK berulang pada bayi, lebih mudah perawatan lukanya, penyembuhan lebih cepat dan perdarahan lebih sedikit. \n\n Beberapa Manfaat Sunat \n\n Dilihat dari sisi medis, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika Sahabat Hermina menjalani prosedur sunat atau khitan, di antaranya: \n\n \n Mengurangi risiko terjadinya penyakit menular seksual, seperti herpes atau sifilis \n Mencegah terjadinya penyakit pada penis, seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis \n Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih, yang berkaitan dengan masalah ginjal \n Mengurangi risiko terjadinya kanker penis dan kanker serviks pada pasangan \n Membuat kesehatan penis lebih terjaga, karena penis yang disunat lebih mudah dibersihkan \n \n\n Metode sunat saar ini cukup banyak antara lain: sunat konvensional, metode klem, LASER dan lain-lain dengan berbagai kelebihan kekurangannya masing-masing: \n\n \n Luka cepat kering \n Tidak sakit saat melepas balutan (bila dibalut) dan biasanya menimbulkan perdarahan kembali saat melepas balutan \n Bisa segera mandi seperti biasa sehari setelah sunat \n Dapat dilakukan perawatan dengan salep antibiotik secara rutin \n \n\n Bagi Sahabat Hermina yang ingin konsultasi seputar sunat/sirkumsisi dapat konsultasi dengan Dokter spesialis bedah Konsultan bedah pediatri dr. Jonsinar Silalahi, MSi.Med, Sp.B, Subsp. B.ped( K). \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 18 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 26 Juni 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 28 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>