- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 22 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>
Memperingati Hari Ibu, Yuk kita Jaga Kesehatan Organ Reproduksi!<\/a><\/h3>
Pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ibu. Sejarah diperingatinya hari Ibu ditandai dengan para pejuang wanita Indonesia mengadakan Kongres Perempuan. Pada tahun 1938, Kongres Perempuan III memutuskan setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari Ibu dan diresmikan setelah diberlakukannya Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 oleh Presiden Soekarno. \n\n \n\n Sebagai perempuan pasti suatu saat nanti akan menjadi seorang ibu. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi karena terkait dengan keberlangsungan kehidupan manusia dari generasi ke generasi. \n\n \n\n Kesehatan reproduksi tidak hanya terkait dengan fisik saja, tetapi psikologis, mental,dan sosial. Pemahaman seseorang yang baik mengenai kesehatan reproduksi, dapat menghindarkan seseorang dari penyakit yang bisa ditimbulkan, seperti infeksi menular seksual dan mencegah terjadinya infertilitas. \n\n \n\n Secara umum, cara menjaga alat reproduksi wanita adalah menjaga kelembapan daerah kewanitaan, memakai celana dalam yang mudah menyerap keringat, rajin mengganti pakaian dalam dan pembalut ketika menstruasi, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah mencuci organ wanita. \n\n \n\n Bagi seorang wanita atau ibu-ibu yang aktif secara seksual, kerika akan melakukan hubungan seksual disarankan untuk buang air kecil dan besar. Bagi wanita yang belum menikah diharapkan jangan berhubungan seksual terlebih dahulu, tidak bergonta ganti pasangan, menggunakan alat kontrasepsi, dan saling keterbukaan dengan pasangan. \n\n \n\n Organ reproduksi wanita terdiri dari: \n\n \n Tuba falopi \n \n\n Jalur yang menghubungkan ovarium dan rahim yang fungsinya untuk pergerakan sel telur \n\n \n Ovarium \n \n\n Kelenjar yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur, hormon progesteron, dan hormon estrogen. \n\n \n Vagina \n \n\n Jalur penghubung antara serviks ke bagian luar tubuh. Vagina juga sebagai jalan keluar bayi saat lahir. \n\n \n Rahim \n \n\n Tempat janin berkembang ketika terjadi kehamilan. \n\n \n\n Sahabat Hermina, sangat penting bagi wanita maupun pria untuk menjaga kesehatan reproduksi karena organ reproduksi merupakan salah satu aset penting seseorang di masa depan. \n\n \n\n Selamat Hari Ibu untuk seluruh ibu-ibu di Indonesia. Ibu adalah sosok yang penuh kelembutan dan kebijaksanaan. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam membangun masa depan agar menjadi lebih baik. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciruas<\/a><\/li>
- 25 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Yuk Bumil, Kenali Apa Saja Tanda - Tanda Keguguran Agar Bumil Tetap Waspada<\/a><\/h3>
Pengertian \n\n Keguguran adalah hilangnya kehamilan baik secara spontan atau dengan tindakan operasi yang dialami pada kehamilan kurang dari 20 minggu \n\n Faktor Resiko \n\n \n Faktor ayah : Terjadi kelainan sperma \n Faktor ibu : Diantaranya bisa karena faktor usia, infeksi, kelainan hormonal, diabetes melitus, konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok \n Faktor Janin : Kelainan genetik \n \n\n Tanda & Gejala \n\n \n Perut kaku dan nyeri \n Ukuran rahim lebih kecil dari seharusnya \n Terjadinya pendarahan \n Keluarnya sebagian bakal calon janin atau produk konsepsi \n Disertai dengan atau tanpa ada demam \n \n\n \n\n Cara Pencegahan Keguguran \n\n Tidak ada pencegahan khusus untuk keguguran, namun moms dapat menjaga kehamilan agar tidak sampai terjadi keguguran dengan cara : \n\n \n Rutin kontrol kehamilan \n Batasi konsumsi kafein \n Jangan skip konsumsi vitamin selama kehamilan \n Minum obat penguat kandungan yang diresepkan oleh dokter kandungan \n Istirahat yang cukup \n Obati penyebab dari keguguran jika keguguran sebelumnya akibat dari adanya penyakit pada ibu \n \n\n Pemeriksaan yang Dapat Dilakukan \n\n \n Keguguran dapat segera diketahui dengan pemeriksaan USG \n Melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah ada infeksi pada ibu hamil \n Melakukan pemeriksaan panggul untuk mengetahui apakah ada pembukaan di jalan lahir \n \n\n Komplikasi \n\n Komplikasi yang mungkin akan terjadi pada moms yang mengalami keguguran, diantaranya : \n\n \n Keguguran berulang \n Depresi pada ibu hamil \n Abortus septik (keguguran terinfeksi) ; Demam, menggigil, kaku pada perut bagian bawah dan bau tidak sedap pada jalan lahir \n \n\n Moms jangan ragu ya jika mengalami keluhan seputar kehamilan, langsung konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan. Supaya ibu dan bayi tetap sehat sampai waktu lahir tiba. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 24 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
PENTING UNTUK KITA KETAHUI PERBEDAAN MIOM DAN KISTA OVARIUM<\/a><\/h3>
IMPORTANT FOR US TO KNOW \n\n DIFFERENCES BETWEEN MYOMA AND OVARIAN CYST \n\n Hermina's friends must be familiar with hearing this disease myoma and ovarian cysts, not a few who do not understand the difference. Some people may not know the difference between myoma and cysts. In fact, not a few consider both as the same condition. In fact, myoma and cysts have different causes and ways of handling. \n\n Myoma (myoma) and ovarian cysts are two disorders of the female reproductive organs that are often found. The two disorders are often difficult to distinguish, and many women only find out about them during routine obstetric checkups. \n\n The difference between myoma and cyst can generally be known from its shape and location. Fibroids adalah pertumbuhan sel yang bersifat jinak dari otot dinding rahim. Sedangkan kista adalah benjolan yang dapat tumbuh di hampir seluruh bagian tubuh, termasuk ovarium. \n\n Difference between Fibroids and Cysts \n\n It can be seen from the following aspects: \n\n \n Growth Location \n \n\n Myomas appear in the uterus while cysts are inside the ovaries. The type of tissue that develops is different. Cysts are growths of tissue that form fluid-filled pockets, while myomas are classified as benign tumors containing muscle cells of the uterine wall. Myomas can develop inside or outside the uterine wall. \n\n \n Age of Appearance \n \n\n Uterine myomas are most common in women in their 40s and early 50s. While ovarian cysts, more commonly found at a younger age, namely 20-40 years. \n\n \n Nature of the disorder \n \n\n In general, myoma is classified as a benign tumor that rarely becomes a malignant cancer. While cysts, according to the classification of diseases are not tumors. However, in some women who have gone through menopause, ovarian cysts sometimes develop into malignant cancer. \n\n \n Size \n \n\n The size of uterine myoma varies, more or less can be as small as an apple seed to as big as a grapefruit. Myomas usually grow and enlarge faster during pregnancy and tend to shrink after menopause. \n\n While the diameter of ovarian cysts can be less than 1 cm to more than 10 cm. In certain types, the growth rate is slow, which is about 1 millimeter per year in premenopausal women. \n\n \n Causes of Fibroids and Cysts \n \n\n Ovarian cysts have many types and their causes vary. The most commonly found, functional cysts, are a 'byproduct' of the monthly menstrual cycle. Ovarian cysts can also occur due to reproductive hormone disorders, pregnancy, polycystic ovary syndrome (PCOS) or endometriosis (growth of uterine wall tissue outside the uterus). \n\n As for uterine myoma, until now the cause is still unclear. However, it is thought that there is an influence of female reproductive hormones and genetic factors. Other risk factors are obesity and the habit of consuming a lot of red meat. \n\n Symptoms of Fibroids and Cysts \n\n Both myomas and cysts can give similar symptoms, such as: \n\n \n Pain or fullness in the lower abdomen \n Flatulence and visibly enlarged \n Pain or discomfort in the lower back and thighs \n Urinating difficult or frequent \n Pain during intercourse \n Unusual menstrual pain \n Breast pain \n Difficulty defecating, or constipation \n \n\n However, there are two main symptoms that can give clues to which abnormalities occur. Pain on one side of the abdomen and accompanied by fever and vomiting is caused more by ovarian cysts than myomas. On the other hand, prolonged (>10 days) and severe menstrual bleeding is caused more by myomas than ovarian cysts. \n\n Fibroids and cysts are two different conditions, but sometimes the symptoms can be similar and are generally benign. However, this condition should not be underestimated because it has the potential to cause other health problems. \n\n Therefore, it requires regular health checks to the doctor to ascertain whether there are myoma or cysts in a person's body, especially if symptoms have appeared or experienced certain complaints. If myoma or cysts are detected, the doctor can immediately take appropriate treatment. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 13 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
BENARKAH USIA MEMPENGARUHI MENTAL DAN FISIK SAAT HAMIL<\/a><\/h3>
BENARKAH USIA MEMPENGARUHI MENTAL DAN FISIK SAAT HAMIL \n\n Kehamilan adalah salah satu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan periode saat janin berkembang dalam rahim. Biasanya, proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu atau lebih dari sembilan bulan. Waktu ini dihitung dari periode menstruasi yang terakhir. \n\n Saat hamil, ibu tidak hanya mengalami perubahan pada fisik, tetapi juga kondisi emosi. Mungkin, salah satu perubahan yang sangat terasa adalah tubuh yang selalu mudah lelah meski tidak banyak beraktivitas. \n\n Perubahan hormon yang terjadi ketika ibu sedang hamil adalah penyebab utama tubuh mudah lemas dan lelah. Seiring dengan usia kehamilan yang semakin bertambah, kadar progesteron dalam tubuh ibu pun semakin meningkat. Tingginya kadar hormon inilah yang membuat ibu cepat lelah dan merasa kantuk. \n\n Rasa lelah yang muncul pada ibu hamil tidak selalu sama. Ada yang merasa begitu lelah, tetapi ada pula yang tidak merasakannya. Umumnya, rasa lelah ketika sedang hamil akan berangsur berkurang pada usia kehamilan antara 12 hingga 14 minggu. Setelahnya, ibu akan merasa kembali fit dan lebih bertenaga. \n\n Semakin bertambahnya usia, semakin berkurang juga kualitas dan kuantitas sel telur, kinerja rahim, dan semakin tinggi pula kelainan bawaan. Usia sangat mempengaruhi mental maupun fisik bagi ibu hamil. \n\n Perbedaan Mental dan Fisik dari Berbagai Usia : \n\n \n Kehamilan di usia 20+ \n \n\n \n Fisik yang produktif \n Kuantitas dan kualitas sel telur yang baik \n Diperlukan kesiapan mental dan dukungan lingkungan untuk menjadi seorang ibu \n \n\n \n Kehamilan di usia 30+ \n \n\n \n Mental dan finansial relatif stabil \n Kondisi sel telur calon ibu mulai menurun (66% -75% dapat hamil secara natural dalam jangka waktu 1tahun) \n Bila terjadi kehamilan, perlunya perhatian yang khusus terhadap asupan vitamin dan mineral seperti omega 3 dan asam folat \n \n\n \n Kehamilan di usia 40+ \n \n\n \n Kuantitas dan kualitas sel telur lebih menurun (44% dapat hamil secara natural dalam jangka waktu 1tahun) \n Janin yang tumbuh umumnya lebih rentan (diperlukan perhatiin yang lebih baik dimasa kehamilan) \n Memiliki risiko kelainan pada kromosom janin dan keguguran yang lebih tinggi sekitar 30% - 53.6% \n Rasa khawatir akan kondisi kesehatan kandungan dan pendapat dari lingkungan sekitar dapat mempengaruhi kondisi mental calon ibu \n \n\n Yang harus dilakukan ibu saat hamil adalah : \n\n \n Menjaga kondisi kesehatan mental \n Mengkonsumsi makanan bergizi ditambah dengan asupan nutrisi tambahan seperti omega 3, asam folat, zat besi, dan lainnya \n Olahraga secara teratur \n Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter \n \n\n Jadi mempersiapkan diri sebelum kehamilan sangatlah penting, karena usia sangat mempengaruhi ibu saat hamil, kehamilan yang telah siap secara fisik dan mental akan mempengaruhi parenting yang akan digunakan oleh ibu dan suami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tasikmalaya<\/a><\/li>
- 24 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Penuhi Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil<\/a><\/h3>
Ibu hamil harus mempunyai status gizi yang baik dan mengkonsumsi makanan yang beranekaragam baik proporsi maupun jumlahnya. Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan lebih banyak karena harus memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. \n\n Gizi Seimbang \n\n Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Gizi seimbang di Indonesia divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia. \n\n Berikut pesan umum gizi seimbang, yaitu : \n\n \n Makan aneka ragam makanan \n Makan makanan yang memenuhi kebutuhan energi \n Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi \n Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi \n Gunakan garam beryodium \n Makan makanan sumber zat besi \n Beri ASI pada bayi sampai umur enam bulan \n Biasakan makan pagi \n Minum air bersih, aman dan cukup jumlahnya \n Beraktifitas fisik dan olah raga secara teratur \n Hindari minum minuman beralkohol \n Makan makanan yang aman bagi kesehatan \n Baca label pada makanan kemasan. \n \n\n Sementara itu untuk ibu hamil ada tambahan 4 pesan khusus, yaitu : \n\n a) Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan; \n\n b) Batasi mengkonsumsi garam; \n\n c) Minum air putih yang banyak dan \n\n d) Batasi minum kopi. \n\n Berikut nutrisi penting yang perlu dipenuhi ibu hamil: \n\n \n Folat dan Asam Folat \n \n\n Folat adalah vitamin B yang berperan penting dalam mencegah cacat tabung saraf pada bayi, yaitu kelainan serius pada otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan asam folat merupakan bentuk sintetis folat yang dapat ditemukan dalam suplemen dan makanan yang bergizi. Ibu bisa mendapatkan asupan folat dari makanan, seperti hati, kacang-kacangan, telur, sayuran berdaun hijau tua, serta kacang polong. \n\n \n Kalsium \n \n\n Kalsium merupakan nutrisi penting yang perlu ibu penuhi guna membentuk tulang dan gigi bayi yang kuat. Kalsium juga membantu sistem peredaran darah, otot, dan saraf ibu berjalan dengan normal. Sumber kalsium yang baik bisa ditemukan pada susu, yoghurt, keju, ikan dan seafood yang rendah merkuri, seperti salmon, udang, dan ikan lele, tahu yang mengandung kalsium dan sayuran berdaun hijau tua. \n\n \n Vitamin D \n \n\n Vitamin D membantu membangun tulang dan gigi bayi yang kuat. Ibu hamil membutuhkan asupan vitamin D sebanyak 600 unit internasional (IU) per hari. Ikan berlemak seperti salmon merupakan sumber vitamin D yang baik. Pilihan makanan lainnya untuk mendapatkan asupan vitamin D, yaitu susu dan jus jeruk. \n\n \n Protein \n \n\n Protein juga merupakan nutrisi penting yang harus dipenuhi selama kehamilan untuk memastikan pertumbuhan yang baik dari jaringan dan organ bayi, termasuk otak. Nutrisi ini membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim ibu selama kehamilan. Kebutuhan protein ibu meningkat selama tiap trimester kehamilan. Ibu hamil perlu mengonsumsi sekitar 70 hingga 100 gram protein setiap hari, tergantung pada berat badan dan trimester kehamilan ibu saat ini. Sumber protein yang baik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ayam, ikan salmon, kacang-kacangan, selai kacang, kacang polong, dan keju cottage. \n\n \n Zat Besi \n \n\n Tubuh ibu membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke jaringan. Ibu hamil membutuhkan 27 miligram zat besi sehari. Cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut adalah dengan mengonsumsi makanan, seperti daging merah tanpa lemak, unggas, dan ikan. Pilihan makanan lain yang mengandung zat besi, yaitu sereal yang diperkaya zat besi, kacang-kacangan, dan sayuran. \n\n Itulah nutrisi penting untuk ibu hamil. Selain dengan mengonsumsi makanan sehat, ibu juga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dengan minum suplemen. Namun, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu pada dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Hermina Tasikmalaya. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 09 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Jenis – Jenis Irisan Operasi Caesar dan Plus – Minusnya<\/a><\/h3>
Jenis – Jenis Irisan Operasi Caesar \n\n dan \n\n Plus – Minusnya \n\n \n\n Operasi caesar adalah prosedur persalinan untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan di perut. Operasi caesar dilakukan jika persalinan melalui vagina tidak mungkin dilakukan atau bila terjadi komplikasi kehamilan. \n\n Secara umum, operasi caesar dimulai dengan pemberian obat bius spinal kepada pasien. Tujuannya adalah agar pasien tetap terjaga, tetapi bagian pinggang sampai kaki mengalami mati rasa selama operasi. \n\n Mayoritas pasien yang menjalani persalinan dengan operasi caesar baru bisa pulang ke rumah setelah 3–5 hari dirawat di rumah sakit. Selama masa pemulihan, pasien tidak disarankan untuk melakukan aktivitas berat sampai dokter memastikan bahwa kondisinya benar-benar pulih. \n\n Selama ini bunda mungkin lebih familiar dengan sayatan bentuk horizontal pada operasi caesar, nyatanya ada sayatan jenis lainnya lho. Masing – masing sayatan juga tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. \n\n\n \n \n \n Irisan Horizontal \n\n Jenis memiliki peluang lebih besar untuk bisa melahirkan secara normal pada proses persalinan berikutnya \n \n \n \n \n Kelebihan \n \n \n Kekurangan \n \n \n \n \n Bekas luka tidak terlalu terlihat \n \n \n Lebih sulit sembuh karena tertutup lemak perut \n \n \n \n \n Lebih memungkinkan untuk persalinan normal pada kehamilan berikutnya \n \n \n Mungkin akan sulit memakai korset karena bagian bawahnya akan menekan bekas luka operasi sehingga terasa nyeri \n \n \n \n\n\n\n \n \n \n Irisan Vertikal \n\n Metode ini biasanya hanya dilakukan pada kasus tertentu atau keadaan darurat \n \n \n \n \n Kelebihan \n \n \n Kekurangan \n \n \n \n \n Bunda yang pernah operasi untuk penyakit tertentu cenderung tidak akan memiliki masalah karena irisan ini tidak menganggu bagian lain \n \n \n Bekas luka akan terasa lebih sakit, terutama saat duduk atau posisi badan menekuk \n \n \n \n \n Metode yang paling tepat bagi bunda yang mengalami pendarahan hebat dan bayi yang harus segera dikeluarkan \n \n \n Sulit persalinan per vaginam setelah operasi caesar dengan sayatan vertical \n \n \n \n\n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n \n\n Tujuan dan Indikasi Operasi Caesar \n\n Tujuan dan indikasi utama operasi caesar adalah sebagai penanganan darurat jika kondisi kehamilan membahayakan nyawa ibu atau janin. Operasi caesar disarankan dokter jika ibu hamil memiliki kondisi atau penyakit berikut: \n\n \n Persalinan normal tidak berjalan dengan baik atau terjadi perdarahan hebat \n Infeksi, seperti infeksi herpes genital atau HIV \n Tekanan darah meningkat dan terdapat protein dalam urine (preeklamsia) \n Posisi plasenta yang terlalu turun (plasenta previa) \n Kehamilan kembar \n Pernah menjalani operasi caesar sebelumnya \n \n\n Pada kehamilan selanjutnya, konsultasikan dengan dokter terkait cara persalinan yang tepat. Hal ini untuk mencegah risiko terjadinya ruptur uteri saat melahirkan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Tasikmalaya<\/a><\/li>
- 25 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
Kenali dan Kelola Stres Sejak Dini<\/a><\/h3>
Stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/Psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. \n\n Penyebab Stres \n\n \n Adanya perubahan dari kebiasaan \n Tekanan dan tuntutan pekerjaan \n Pengaruh negatif orang lain \n Harapan yang tidak sesuai kenyataan dan banyak sebab lainnya. \n \n\n Stres dapat menurunkan imunitas dan memperparah kondisi penyakit berikut ini : \n\n \n Sakit kepala \n Diabetes \n Tekanan darah tinggi \n Gangguan tidur \n Stroke \n Obesitas \n Asma \n Depresi \n Penuaan dini \n Mudah terinfeksi \n Disfungsi seksual \n Penyakit jantung \n Asam lambung \n Penyakit alzheimer \n \n\n Mengapa stres dapat menyebabkan penyakit? \n\n Stres bukan sekedar perasaan. Kondisi stres akan memicu beberapa reaksi, seperti tekanan darah meningkat, pembuluh darah menyempit dan tempo napas yang lebih cepat. \n\n Pada saat stres, tubuh melepas hormon korisol dan adrenalin yang membuat kerja jantung menjadi lebih cepat. Hormon tersebut juga mampu meluapkan energi secara percuma sehingga Anda merasa mudah lelah. \n\n Jika stres dibiarkan dapat menimbukan gejala stres seperti berikut ini : \n\n \n Gelisah, muka pucat, jantung berdebar-debar \n Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak \n Nafsu makan berkurang atau makan berlebih \n Mudah tersinggung \n Sulit konsentrasi \n Ada keluhan seperti sakit kepala, sakit perut, sakit maag, keringat berlebih \n \n\n Kelola dan hindari stres dengan melakukan : \n\n \n Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur \n Tidur cukup, makan bergizi seimbang, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat \n Melakukan kegiatan sesuaikan dengan minat dan kemampuan \n Berpikir positif \n Tenangkan pikiran dan kembangkan hobi \n Bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya \n Meningkatkan ibadah sesuai dengan agama masing-masing \n Melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan \n Kembangkan hobi yang bermanfaat \n Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Tuhan \n Tenangkan pikiran dengan relaksasi\n Jika Sahabat Hermina mengalami gejala serupa atau mengalami stress berlanjut dan mengganggu kesehatan Anda segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Hermina Tasikmalaya. \n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Yogya<\/a><\/li>
- 01 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
Sering Nyeri Hebat Saat Haid Waspadai Endometriosis<\/a><\/h3>
Sering Nyeri Hebat Saat Haid Waspadai Endometriosis \n\n Nyeri haid ketika menstruasi, memang wajar dirasakan setiap perempuan. Tapi, ketika nyeri haid hebat hingga mengganggu aktivitas, bisa jadi itu adalah tanda red flag. Saatnya lakukan konsultasi dengan dokter ya. \n\n Nyeri haid hebat perlu diwaspadai bila sampai mengganggu aktivitas atau sampai butuh obat pereda nyeri. Kondisi seperti itu bisa menjadi tanda penyakit organ reproduksi yang disebut Endometriosis. \n\n Endometrium adalah jaringan yang melapisi dinding rahim. Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal untuk menjadi tempat menempelnya sel-sel telur yang telah dibuahi. Bila sel telur tidak dibuahi, endometrium akan luruh, kemudian keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi.Gejala dari endometriosis beragam. Beberapa wanita memiliki gejala yang berat, sementara itu ada beberapa wanita yang sama sekali tidak memiliki gejala. \n\n Pada endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim juga ikut menebal, tetapi tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi ini menyebabkan iritasi atau peradangan pada jaringan di sekitar endometrium. \n\n Endometriosis ditandai dengan keluhan nyeri, terutama pada siklus menstruasi. Endometriosis juga dapat menyebabkan nyeri panggul dalam jangka panjang (kronis) hingga kemandulan. \n\n Gejala utama endometriosis antara lain : \n\n \n Nyeri pada perut bagian bawah atau panggul. Biasanya nyeri akan memburuk selama periode \n \n\n menstruasi \n\n \n Nyeri saat atau setelah berhubungan seksual atau dyspareunia \n Nyeri saat buang air besar atau buang air kecil selama periode menstruasi \n Keluhan pada saluran pencernaan yang bersifat siklik pada periode menstruasi seperti \n \n\n kembung, diare, atau konstipasi secara berkala \n\n \n Infertilitas \n Pada beberapa kasus juga ditemukan heavy menstrual bleeding \n Kelelahan \n Depresi \n \n\n Penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti, tetapi diduga terkait dengan gangguan aliran darah menstruasi, perubahan sel-sel jaringan lain menjadi sel endometrium, serta perpindahan sel endometrium melalui aliran getah bening \n\n Sampai saat ini penyebab endometriosis masih belum dapat diketahui secara pasti. Ada beberapa teori yang menjelaskan penyebab endometriosis, tetapi teori-teori tersebut belum seutuhnya terbukti. Teori diantaranya adalah aliran darah haid balik (retrograde menstruation). Selama masa haid, bagian jaringan endometrium masuk ke rongga abdominal melalui tuba fallopi, melekat pada dinding peritoneum dan berkembang menjadi lesi endometriosis. Peran hormon estrogen sangat penting dalam proses ini. Oleh karena itu, sebagian besar terapi endometriosis ditujukan untuk menurunkan produksi hormon estrogen untuk meringankan gejala-gejala endometriosis. \n\n Terkadang seorang pasien wanita dapat menderita endometriosis tanpa gejala dan tidak diketahui sampai ditemukan saat pemeriksaan lain. Penderita endometriosis berisiko mengalami infertilitas atau sulit hamil, sehingga perlu penanganan tepat. \n\n Pengobatan dan Pencegahan Endometriosis \n\n Pengobatan endometriosis adalah dengan pemberian obat-obatan untuk meredakan nyeri, terapi hormon untuk menghambat pertumbuhan jaringan, dan operasi untuk mengatasi endometriosis yang tidak membaik dengan metode pengobatan lain. \n\n Sedangkan untuk menghindari risiko terjadinya endometriosis, Sahabat dapat melakukan olahraga secara rutin, menjaga berat badan agar tetap ideal, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein atau beralkohol. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 26 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
Mencetak generasi yang cerdas sejak kehamilan<\/a><\/h3>
Memiliki bayi yang terlahir sehat tentu saja menjadi dambaan setiap para orang tua. Untuk mendapatkannya tentu saja harus menjaga kesehatan kandungan. Pengetahuan ibu hamil akan kandungan gizi yang sebaiknya ia konsumsi akan berdampak bagi buah hati yang ada di dalam kandungan. Selain kesehatan sang ibu yang terjaga, nutrisi janin juga akan tercukupi. Jika kebutuhan gizi ibu tidak terpenuhi, membuka peluang sang ibu untuk melahirkan bayi dengan berat kecil atau bayi dengan gizi rendah. Dampak lain yang dapat ditimbulkan yakni janin akan kehilangan peluang untuk memperoleh pembentukan otak yang optimal. Untuk itu, pola hidup sehat ketika hamil sangat penting karena akan berpengaruh nantinya terhadap proses persalinan, mengurangi resiko keguguran, prematur dan sebagainya . \n\n Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia disebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang permasalahan yang dapat timbul dalam kehamilan, pemeriksaan kehamilan yang tidak akurat, penanganan persalinan yang tidak baik, kesulitan mendapatkan/menjangkau fasilitas kesehatan lainnya. Sedangkan penyebab keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Diantaranya mengonsumsi junk food, rokok dan minuman keras. Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan. \n\n Berdasarkan uraian diatas, untuk memahami tentang kehamilan sehat tidak dapat hanya dengan satu aspek saja, namun harus bersifat menyeluruh dengan dimensi yang dihadapi. Dengan cara tersebut, informasi tepat dan lengkap mengenai kehamilan sehat dapat diperoleh. Berlatarbelakang fenomena di atas, diharapkan adanya sebuah konsep kehamilan sehat yang dapat menjadi panduan bagi ibu hamil, dengan harapan ibu dan janin lahir dengan selamat, sehat dan kelak akan tumbuh menjadi anak yang cerdas. \n\n Kehamilan yang Sehat \n\n Ketika seorang wanita menginginkan kehamilan, disitulah dimulainya sebuah komitmen untuk menjalani hidup sehat. Pola hidup sehat ketika hamil menjadi perhatian serius karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan kesehatan ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin, proses persalinan, serta mengurangi resiko kelahiran abnormal pada janin. Kehamilan yang sehat didukung dengan adanya pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan. Diantaranya dengan pemeriksaan reproduksi ibu dan ayah. Pemeriksaan ini penting karena akan membantu mengatasi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada bayi dalam kandungan. \n\n Ibu hamil sering tidak menyadari kebiasaannya menyepelekan hal-hal kecil yang ternyata besar pengaruhnya terhadap kesehatan si janin. Memang tidak mudah merubah kebiasaan yang sudah melekat dalam keseharian. Dibutuhkan tekad yang kuat untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas. Tidak hanya pintar secara akademik namun juga pandai bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tugas baru ibupun bertambah yakni menyeimbangan antara intelligent quotient (IQ) dan emotional quotient (EQ). Nilai IQ dan EQ yang baik akan menghasilkan individu berkualitas. Individu tersebut diharapkan bisa memaksimalkan potensi untuk kemajuan diri dan lingkungannya. Hal tersebut dapat dimulai sejak terjadinya pembuahan di rahim sang ibu. Pola hamil sehat inilah yang nantinya menjadi rule bagi sang ibu dalam menjalani hari-harinya. \n\n \n Penguasaan Referensi Kehamilan \n \n\n Selama hamil, kaum perempuan mempunyai banyak perubahan. Perubahan ini terjadi akibat perubahan hormonal yang mempengaruhi perubahan secara fisik dan emosi. Misalnya adanya tanda gejala mual dan muntah berlebihan, bentuk tubuh yang semakin membesar, munculnya jerawat di wajah. Ada kalanya suasana hatipun berubahrubah. Suatu saat akan senang sekali akan kehadiran buah hati namun tak selang berapa lama timbul kegelisahan dan kekhawatiran. Ada setumpuk pertanyaan yang membuat ibu hamil ragu. Apakah si kecil akan lahir selamat? Mampukah menjadi ibu yang baik untuk anaknya? Akankah pasangan akan tetap mencintainya sekalipun bentuk badannya tidak bisa seperti semula?Ketidaksiapan ibu hamil menghadapi perubahan yang ada didirinya inilah yang sering menjadi pemicu permasalahan baru. Bila ibu hamil minim pengetahuan yang benar mengenai proses kehamilan, tentunya hal ini akan menjadi penyebab terjadinya stres. Jika tidak segera ditangani dan dicarikan solusinya, maka akan membahayakan si janin itu sendiri. Berbeda ketika sang ibu memiliki banyak informasi kehamilan, sekalipun yang bersangkutan baru pertama kali hamil. Ia akan lebih tenang karena ia paham hal tersebut adalah sebuah fase normal dan alamiah dari sebuah proses kehamilan. Berbagai sumber informasi dapat diperoleh dari buku, majalah, surat kabar atau sumber dari internet yang beragam jenisnya. Web kesehatan dari instansi terkait sangat mendukung bagi ibu hamil untuk menambah pengetahuan. Kemudahan mendapatkan informasi inilah yang sekiranya membantu ibu hamil untuk meng-update referensi kehamilannya. Sharing dengan orang tua ataupun kerabat yang telah mempunyai pengalaman juga menjadi alternatif untuk memperkaya informasi kehamilan. Tentunya tidak semua informasi diserap secara mentah-mentah. Mengkroscek kevalidan sumber informasi tidak kalah pentingnya, agar kita tidak salah kaprah menghadapi situasi tertentu. Jika kita menggunakan sumber informasi dari internet, maka rujuklah informasi dari sebuah lembaga/instansi yang kompeten dibidangnya. Jika kita merujuk ke sumber buku ataupun majalah, maka kita merujuk ke pengarangnya. Pastikan yang bersangkutan ahli dan kompeten di bidangnya. Jangan mengartikan semua informasi yang kita terima secara mentah. Referensi tentang kehamilan sangat dibutuhkan bagi ibu hamil sebagai bekal yang nantinya menjadi ujung tombak dari kesiapan sang ibu dalam menjalani fase barunya. \n\n \n Mengatur Pola Makan dan Kandungan Gizinya \n \n\n Belakangan ini banyak makanan yang berbahaya bila dikonsumsi, terutama yang mengandung zat pewarna, pengawet, dan penyedap makanan. Hal ini berarti beberapa makanan itu juga tidak aman dikonsumsi bagi ibu hamil. Selain makanan, ada dalam jenis minuman yang perlu dihindari bagi kesehatan kehamilan, seperti minuman beralkohol, dan minuman yang mengandung kafein.Bagi ibu hamil pemilihan makanan dan minuman harus diperhatikan agar kesehatan jabang bayi yang ada dalam kandungan ikut terjaga. Pola makan yang baik selama kehamilan dapat membantu tubuh mengatasi permintaan khusus karena hamil, serta memiliki pengaruh positif pada kesehatan bayi untuk menyusui dan mengasuh anak \n\n Pada prinsipnya, asupan makanan ibu hamil haruslah seimbang, beragam, bervariasi, serta proposional. Asupan gizi yang baik selama kehamilan akan berdampak terhadap suplai kebutuhan gizi yang baik untuk pertumbuhan janin. Sebaliknya, dengan kebutuhan gizi ibu tidak terpenuhi, ia akan melahirkan bayi kecil. Selain itu dampak dari gizi buruk yakni janin akan kehilangan peluang untuk memperoleh pembentukan otak yang optimal. Sedangkan masa pertumbuhan otak berlangsung sejak janin hingga bayi usia 18 bulan. Jika kebutuhan gizi di fase ini tidak terpenuhi, maka akan sulit untuk mengejar ketinggalan di usia-usia selanjutnya. Dengan begitu, anak memiliki peluang besar terjangkit penyakit, memiliki tingkat pencernaan rendah serta memiliki tulang yang rapuh. \n\n \n Menghindari Minuman Beralkohol \n \n\n Mengkonsumsi alkohol saat kehamilan meskipun dalam jumlah sedikit namun teratur dapat merusak janin dalam kandungan. Dampak dari mengkonsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan sebuah kondisi yang disebut “sindrom alkohol janin”. Hal ini berakibat janin akan mengalami perkembangan yang lambat, baik sebelum bayi lahir maupun sesudah bayi dilahirkan. Minum terlalu banyak alkohol dapat merusak hampir sebagian dari tubuh, seperti sistem pencernaan, jantung, sirkulasi otak, dan sistem saraf. Selain itu berdampak kekurangan nutrisi vital, seperti asam folat, vitamin B, vitamin A, magnesium, dan besi. \n\n \n Menghindari Merokok \n \n\n Tidak mudah untuk meninggalkan kebiasaan yang satu ini. Sebuah penelitian mengungkapkan, ibu hamil yang merokok baik ringan maupun berat, rata-rata melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari normal daripada bayi yang dilahirkan dari ibu yang tidak perokok. Asap rokok akan mengurangi pasokan oksigen yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan saraf janin. Zat nikotin dalam rokok akan membuat saluran uteroplasental menyempit, hal ini mengakibatkan sel-sel otak bayi menderita hypoxia atau kekurangan oksigen. Kebiasaan merokok merupakan salah satu penyebab berbagai gangguan pada janin. Diantaranya, peningkatan resiko keguguran pada trimester awal, pendarahan di trimester akhir, gangguan pertumbuhan janin sampai kecatatan. Ibu hamil sebaiknya menghindari asap rokok, baik menjadi perokok aktif maupun perokok pasif. Nyatanya keduanya sama-sama berbahaya. Dalam sebuah penelitian disebutkan perokok pasif justru 3 kali lipat berisiko akan mengalami gangguan kesehatan. Perokok pasif dapat mengalami gejala seperti pembentukan lendir yang berlebihan pada saluran nafas, batuk, iritasi paru-paru, nyeri dada dan terciptanya rasa tidak nyaman di dada. \n\n \n Berolahraga \n \n\n Hamil bukanlah sebuah alasan untuk malas berolahraga. Ibu hamil juga harus tetap berolahraga, dalam konteks olahraga ringan yang tidak menguras tenaga serta melakukan semampunya. Selain menjaga stamina ibu hamil tetap baik, olahraga juga mengontrol kenaikan berat badan, mengurangi keluhan sulit tidur, mengurangi bengkak, dan mengurangi risiko diabetes saat hamil. Manfaat lainnya untuk mempermudah dalam persalinannya kelak. Berbagai macam pilihan olahraga ringan dapat dipilih. Bejalan kaki, bersepeda statis, senam hamil dan berenang ialah contoh olahraga yang dianjurkan saat hamil. Senam hamil dapat melatih otot-otot tertentu yang dapat membantu proses melahirkan normal, seperti otot perut, otot panggul dan otot paha. Senam hamil adalah suatu latihan bagi ibu hamil untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan merupakan salah satu persiapan persalinan. Senam hamil dianjurkan karena mempunyai banyak manfaat. Setelah memasuki usia kehamilan 7 bulan, senam hamil sangat dianjurkan agar persalinan dapat dilalui secara alami sehingga mengurangi angka operasi, serta menghilangkan stress pada ibu hamil lantaran dalam senam hamil mengandung relaksasi. \n\n \n Periksa Rutin ke Dokter \n \n\n Setiap ibu hamil tentu menginginkan segalanya yang terbaik untuk janinnya, oleh sebab itu harus benar-benar menjaga kesehatan tubuh sehingga janin dalam kandungan akan terlahir sehat. Dengan cara sering mengontrol kondisi kehamilan, maka dapat mengetahui tentang perkembangan kehamilan anda. Selain untuk memastikan bagaimana keadaan bayi dalam kandungan sedini mungkin, dokter dapat bertindak secepatnya jika ada masalah dengan kehamilan. Dokter akan mengatur pengobatan untuk menghindari segala sesuatu yang membahayakan sang ibu dan janin. Mengetahui tumbuh kembang janin dalam rahim serta memonitor kesehatan ibu dengan harapan saat proses persalinan akan berjalan lancer dan selamat. Itulah beberapa alasan mengapa para ibu dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter secara rutin setelah terjadi pembuahan. Selain itu, mantapkan periksa kehamilan kepada satu dokter saja, agar perkembangan janin dapat diketahui secara detail. Hal senada dari Dr. Shinta mengingatkan, jangan „belanja‟ dokter. Sering terjadi calon mama berpindah-pindah dari satu dokter ke dokter yang lain. “Gunakan satu dokter saja. Jika „belanja‟ dokter, medical record tersebar. \n\n \n Kelola Emosi dan Istirahat yang Cukup \n \n\n Ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai solusi dalam mengelola emosi di masa kehamilan. Diantaranya, mendekatkan diri dengan Sang Maha Pencipta. Ini penting karena dengan dekatnya kita dengan Sang Maha Pencipta akan merasa lebih tenang. Emosi yang bergejolak jika diimbangi dengan religiusitas yang tinggi dan kokoh akan tercipta ketenangan. Ibu hamil memang harus mengelola suasana hatinya agar tidak berkembang menjadi stres. Beberapa gejala fisik yang menunjukkan kalau ibu hamil stres adalah meningkatnya detak jantung, pernapasan, tekanan darah, kelelahan, sakit kepala, otot tegang di bagian leher,pundak dan punggung atas, gangguan tidur, tidak selera makan, kaki dingin dan tangan berkeringat. Kondisi ini dilatarbelakangi keadaan emosi yang tidak stabil. Sementara gejala emosional yang tampak yakni marah, khawatir, ketakutan, merasa tidak aman, mudah menangis dan tidak bisa mengatasi masalah. Depresi saat hamil berpengaruh terhadap janin, terutama pada trimester pertama, ketika janin sedang mengalami pembentukan otak. Kondisi ibu sangat penting untuk diperhatikan. Emosinya harus terkontrol dan tenang demi perkembangan janin itu sendiri. Stress atau depresi menyebabkan keluarnya hormon adrenalin yang berlebih sehingga membuat ibu hamil lebih mudah marah dan jengkel. Hormon tersebut terbentuk dengan adanya zat gizi yang penting bagi tubuh. Berkurangnya zat-zat penting bagi tubuh menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh sehingga membuat ibu rentan terserang infeksi yang dapat memperburuk kehamilan. Sebaiknya, fokuskan pikiran untuk selalu tenang. Jika kepenatan melanda, segeralah untuk beristirahat yang cukup. Bagi ibu hamil, istirahat yang cukup adalah syarat yang tidak dapat ditawar. Dampaknya akan sangat berbahaya untuk seorang ibu hamil yang terlalu banyak beraktifitas dan terlalu lelah. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 08 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
Tips Nyaman, Aman, dan Sehat Saat Mudik Lebaran untuk Ibu Hamil<\/a><\/h3>
\n\n Sahabat Hermina, sebentar lagi Bulan Puasa telah usai dan mudik menjadi salah satu kebiasaan yang enggan untuk dilewati. Momen penting ini, kita dapat bertemu saudara-saudara serta kerabat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tentu saja, ada beberapa yang perlu dipersiapkan untuk mudik, termasuk juga pada ibu hamil. Lalu apa sajakah yang harus diperhatikan bagi para ibu hamil saat akan mudik? Berikut adalah tipsnya! \n\n \n Pertimbangkan Usia Kehamilan, dan pastikan sudah masuk ke trimester kedua \n Diskusikan terlebih dahulu dengan Dokter Kandungan untuk memastikan kondisi ibu dan janin. Hal ini dikarenakan, saat mudik memerlukan kondisi fisik yang baik, bahkan disarankan untuk USG terlebih dahulu untuk memastikan kondisi janin. \n Gunakan pakaian yang membuat nyaman bagi ibu hamil yaitu yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu ketat \n Pastikan ibu hamil tidak dehidrasi, hal ini dikarenakan ibu hamil cenderung mudah berkeringat dan sering buang air kecil. Sehingga penting untuk memperhatikan asupan cairannya \n Pastikan ibu hamil membawa camilan sehat, obat-obatan serta vitamin kehamilan saat mudik. Camilan dapat berupa biskuit oat, susu, buah dan kacang-kacangan. Camilan dapat menghindari terjadinya pusing, mual, dan rasa lelah saat perjalanan. \n Luangkan waktu untuk beristirahat saat di perjalanan agar kondisi tetap prima. Jika dengan kendaraan pribadi bisa istirahat dahulu setiap dua jam sekali \n Ketahui tempat-tempat dengan layanan medis di kampung halaman. Hal ini dapat membantu jika sewaktu-waktu ibu hamil membutuhkan pertolongan saat mudik di kampung halaman \n \n\n Itulah beberapa tips agar ibu hamil selalu sehat saat perjalanan mudik lebaran dengan nyaman, aman dan sehat. Dengan begitu, kita bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman dengan lebih bermakna. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Sukabumi<\/a><\/li>
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Apa Penyebab Kanker Ovarium (Kanker Indung Telur) ?<\/a><\/h3>
Dalam beberapa kasus, pada perempuan pascamenopause atau lanjut usia sering menderita kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan kanker yang muncul di jaringan indung telur. \n\n Sampai dengan saat ini penyebab dari terjadinya kanker ovarium belum diketahui dengan pasti. Wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker ovarium diklaim bisa beresiko tinggi terkena kanker ovarium. \n\n Kanker ovarium adalah salah satu kanker yang tumbuh dan berkembang pada indung telur atau ovarium, Indung telur adalah dua organ yang berada di sisi kanan dan kiri rahim. Walau banyak kasus terjadi pada perempuan pascamenopause atau lanjut usia namun Kanker ini bisa terjadi pada wanita berusia menengah atau produktif. \n\n Kanker ovarium terbagi menjadi 4 stadium, kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal (stadium 1) akan lebih mudah untuk ditangani dibandingkan dengan kasus yang baru terdeteksi setelah masuk ke stadium lanjut. Oleh sebab itu, Pada perempuan dengan resiko tinggi terkena kanker ovarium sangat disaranka untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala ke dokter spesialis kandungan. \n\n Gejala yang umum dialami pada kasus Kanker Ovarium \n\n Pada tahap awal Kanker ovarium jarang menimbulkan gejala. Oleh karena itu, kanker ovarium kebanyakan baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau sudah menyebar ke organ lain. \n\n Gejala pada stadium lanjut juga tidak terlalu khas dan terkadang gejala yang dirasakan menyerupai penyakit lain. Beberapa gejala yang banyak dialami oleh penderita kanker ovarium adalah: \n\n \n Sakit pada perut \n Perut selalu terasa kembung. \n Terjadi Pembengkakan pada perut \n Mual \n Cepat kenyang. \n Frekuensi BAB terganggu, bahkan terjadi Konstipasi (sembelit). \n Penurunan pada berat badan. \n Frekuensi BAK menjadi lebih sering \n Nyeri saat berhubungan seks. \n \n\n \n\n Penyebab Kanker Ovarium \n\n Sampai saat ini penyebab kanker ovarium belum memiliki kesimpulan yang pasti. Secara umum Kanker ovarium terjadi karena adanya perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel ovarium yang menyebabkan sel-sel normal berkembang menjadi abnormal atau sel-sel kanker, sel-sel ini juga menyerang sel-sel sekitarnya dan menyebar ke organ lainnya. \n\n Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker ovarium, diantaranya yaitu: \n\n \n perempuan pascamenopause. \n Merokok. \n Menjalani terapi penggantian hormon saat menopause. \n Memiliki riwayat anggota keluarga penderita kanker ovarium atau kanker payudara. \n Menderita obesitas. \n Pernah menjalani radioterapi. \n Pernah menderita endometriosis atau kista ovarium jenis tertentu. \n \n\n Pencegahan Kanker Ovarium \n\n Karena penyebab dari kanker ovarium yang belum diketahui secara jelas, menyebabkan Kanker ovarium sulit untuk dicegah. Saat ini kita bisa melakukan beberapa hal sebagai tindakan pencegahan kanker ovarium (kanker indung telur): \n\n \n Gunakan kontrasepsi dengan mengkonsumsi Pil KB. \n Konsumsi sayuran, vitamin A, dan vitamin C dalam jumlah yang cukup. \n Menerapkan pola hidup sehat \n Tidak merokok \n Melakukan pemeriksaan secara berkala dengan dokter spesialis kandungan. \n Menjaga berat badan ideal \n \n\n Pada wanita yang memiliki risiko tinggi terkena kanker ovarium dan sudah memutuskan untuk tidak memiliki keturunan lagi. Operasi pengangkatan ovarium sebelum terkena kanker juga dapat dilakukan guna meminimalkan risiko. \n\n Sahabat hermina dapat berkonsultasi seputar kanker ovarium (kanker indung telur) kepada dokter spesialis kandungan di RS. Hermina terdekat, atau sahabat hermina juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter spesialis RS. Hermina dengan aplikasi halo hermina. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 08 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 26 September 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 01 November 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Desember 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 09 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 13 Februari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 24 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 22 Desember 2023<\/li><\/ul><\/div>