- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 30 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Benarkah Sering Marah Menyebabkan Hipertensi?<\/a><\/h3>
Hipertensi atau sering disebut dengan “The Silent Killer” karena sering penderitanya tidak memiliki atau merasakan keluhan dan kemudian mengetahui dirinya sudah mengalami komplikasi yang berat dari hipertensi. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang tinggi sehingga menyebabkan resiko penyakit seperti stroke, aneurisma, penyakit jantung dan juga kerusakan ginjal. Kondisi tekanan darah dikatakan hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHG. \n\n \n\n Penyebab Hipertensi \n\n Hipertensi primer atau esensial hampir 90% tidak diketahui penyebabnya, sedangkan faktor resiko terjadinya hipertensi ada banyak antara lain ada riwayat keluarga hipertensi, pola hidup yang kurang baik seperti obesitas, kurang olahraga dan penyakit lain seperti kolesterol dan diabetes. \n\n \n\n Apakah sering marah dapat menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat? \n\n Pengelolaan stres menjadi salah satu tatalaksana dari hipertensi, mengontrol emosi. Marah-marah yang diakibatkan oleh stres dapat menyebabkan tekanan darah meningkat sementara. \n\n \n\n Hipertensi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit mulai dari otak dapat menyebabkan stroke, mata dapat menyebabkan retinopati, gagal jantung, atau penyakit jantung koroner, sampai ke kerusakan pada pembuluh darah kaki. \n\n \n\n Gejala hipertensi sering kali tidak diketahui oleh penderitanya, banyak pasien yang datang dengan kondisi tekanan darah yang tinggi namun tidak merasakan gejala apapun, bahkan ada yang datang dengan komplikasi yang sudah berat. Maka dari itu penting sekali untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi lebih dini adanya hipertensi. Sehingga dapat penanganan lebih dini dan terhindar dari bahaya hipertensi The Silent Killer. \n\n \n\n Siapa saja yang berpotensi terkena hipertensi? \n\n \n \n Orang yang obesitas \n \n \n Orang yang memiliki gaya hidup tidak seperti merokok, minum alkohol dan makan makanan junk food dan makanan yang tinggi garam \n \n \n Kurang gerak atau kurangnya aktivitas dan olahraga olahraga \n \n \n\n \n\n Tips mencegah Hipertensi \n\n Untuk mencegah hipertensi, tentunya kita harus menjauhkan faktor resiko, berikut tips yang dapat Sahabat Hermina lakukan: \n\n \n \n Kontrol berat badan agar tidak sampai obesitas \n \n \n Atur pola makan dan konsumsi makanan yang bergizi seimbang \n \n \n Banyak mengkonsumsi sayur dan buah \n \n \n Kurangi konsumsi garam \n \n \n Rutin berolahraga \n \n \n Tidak mengkonsumsi kafein secara berlebihan \n \n \n Kendalikan faktor lain seperti hindari kolesterol tinggi \n \n \n Kendalikan stres \n \n \n Melakukan cek tekanan darah secara rutin apalagi memiliki keluarga yang ada riwayat hipertensi \n \n \n\n Sahabat Hermina juga dapat mendengarkan penjelasan tentang Hipertensi pad tayangan Hermina Podcast di Channel Youtube Hermina Hospitals (klik disini) \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Padang<\/a><\/li>
- 23 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
Hipertensi Si Pembunuh Diam-diam<\/a><\/h3>
\n\n Hipertensi adalah suatu penyakit dimana tekanan darah melebihi batas normal, pada umumnya penyakit hipertensi dikenal sebagai penyakit darah tinggi yang dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan dan bisa membahayakan nyawa jika dibiarkan. \n\n Seseorang bisa mengalami hipertensi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa. \n\n Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140/90 mmHg. \n\n FAKTOR RESIKO HIPERTENSI \n\n faktor resiko terjadinya hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi. Namun ada beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi, yaitu: \n\n \n Memiliki kebiasaan Merokok \n Kurang makan buah dan sayur \n Konsumsi garam berlebih \n Berat badan berlebih/kegemukan \n Kurang aktifitas fisik \n Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein. \n Banyak mengonsumsi minuman beralkohol. \n Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara. \n Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea. \n \n\n Penyakit Hipertensi dikenal sebagai SILENT KILLER karena penyakit ini bisa timbul tanpa gejala. Dan tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan/gejala hipertensi itu sendiri. Meskipun demikian hipertensi dapat dikenali dengan memperhatikan bentuk keluhan yang terjadi pada tubuh, seperti : \n\n \n \n \n\n \n Sakit Kepala \n Gelisah \n Jantung berdebar-debar \n Pusing \n Penglihatan kabur \n Rasa sakit di dada \n Mudah lelah \n \n\n Hipertensi yang tidak terkontrol sangat berkaitan dengan kasus kematian dini. Sebagai penyakit yang dijuluki Silent Killer hipertensi juga dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang bisa membahayakan nyawa jika dibiarkan, diantaranya: \n\n \n Gangguan serebral otak \n Gangguan penglihatan \n Gangguan Jantung \n Gangguan fungsi saraf \n Gangguan fungsi ginjal \n \n\n Kondisi komplikasi ini yang bisa menyebabkan kematian dini pada orang yang mengalami hipertensi jika tetap dibiarkan. \n\n \n\n PENCEGAHAN HIPERTENSI \n\n Sebagai penyakit silent killer hipertensi juga dapat dicegah agar tidak membahayakan nyawa. Cara pencegahannya pun dapat dilakuakan dengan mudah dengan menerapkan pola hidup sehat melalui Metode CERDIK. \n\n \n C = Cek Kesehatan secara rutin/berkala \n E = Enyahkan asap rokok \n R = Rajin melakukan aktifitas fisik \n D = Diet yang seimbang \n I = Istirahat yang cukup \n K = Kelola stress dengan baik \n \n\n \n\n Jadi, agar terhindar dari ancaman hipertensi Langkah utama yang harus kita lakukan adalah melakukan pola hidup yang sehat dengan memperhatikan asupan yang kita makan, aktifitas fisik yang kita lakukan serta kebiasaan baik yang harus dibiasakan. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 25 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
Tiba-Tiba Tertidur? Berpotensi Memiliki Penyakit Narkolepsi<\/a><\/h3>
Setelah malam kurang tidur, kebanyakan orang kemungkinan besar akan merasa mengantuk keesokan harinya. Dan jika lingkungan Anda gelap, sunyi, dan cukup santai - atau jika tidur malam Anda sebelumnya cukup singkat - Anda bahkan mungkin tertidur tanpa sengaja. \n\n Narkolepsi adalah gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan otak untuk mengatur siklus tidur-bangun. Orang dengan narkolepsi mungkin bangun di pagi hari dengan perasaan cukup istirahat, tetapi mereka tidak dapat mempertahankan kewaspadaan itu sepanjang hari. Akibatnya, penderita narkolepsi sering merasa sangat lelah dan sering tertidur di siang hari, bahkan saat mereka sedang bercakap-cakap, bekerja, atau aktivitas lainnya. \n\n Narkolepsi dibagi menjadi dua jenis. Tipe 1 lebih umum dan termasuk gejala yang disebut cataplexy, yang menyebabkan hilangnya tonus otot secara tiba-tiba. Tipe 2 adalah narkolepsi tanpa cataplexy. \n\n Gejala narkolepsi lebih dikenal dan lebih mudah didefinisikan daripada penyebabnya. Gejala narkolepsi biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa awal. \n\n Selain cataplexy, mereka sering memasukkan yang berikut ini: \n\n Serangan tidur. Didefinisikan sebagai "periode kantuk yang ekstrem di siang hari dan serangan tidur yang tiba-tiba dan tak tertahankan yang dapat menyerang kapan saja,", gejala narkolepsi yang umum ini dapat berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. \n\n Kelumpuhan tidur. Gejala narkolepsi ini digambarkan sebagai ketidakmampuan sementara untuk bergerak atau berbicara saat tertidur atau bangun. Bersifat sementara dan biasanya berlangsung tidak lebih dari beberapa menit, tetapi dapat membingungkan dan menyebabkan tekanan emosional yang signifikan. \n\n Halusinasi tidur. Seringkali ditemukan menyertai kelumpuhan tidur, halusinasi tidur (atau "halusinasi hipnagogik", adalah gambar yang terlihat sebelum tertidur, atau saat bangun sepenuhnya. Gambar-gambar ini luar biasa jelas, tampak nyata, dan bisa menakutkan. \n\n Kesulitan tidur di malam hari. Banyak orang dengan narkolepsi kurang tidur di malam hari. Mereka mungkin kesulitan tidur dan tetap tertidur, Mimpi yang jelas dan menakutkan dapat mengganggu tidur \n\n Kantuk berlebihan di siang hari (EDS). Menyebutnya sebagai gejala narkolepsi yang paling konsisten dialami oleh hampir semua individu dengan narkolepsi. Menggambarkan EDS sebagai perasaan kekeruhan mental yang berkelanjutan, suasana hati yang tertekan, kekurangan energi, dan kelelahan umum yang konsisten. \n\n Konsultasi dengan dokter neurologi kesayangan bisa sebagai tindakan rawat jalan atau rawat inap. Pasien dapat melakukan konsultasi bersamaan dengan uji kesehatan lainnya. Dalam menjalani pemeriksaan penyakit saraf tidak menyakitkan dan aman untuk dilakukan. \n\n Beberapa gangguan yang mungkin terjadi pada sistem saraf dan perlu dikonsultasikan antara lain: \n\n \n Gangguan pembuluh darah otak \n Gangguan fungsional \n Penyakit degeneratif \n Penjepitan saraf atau gangguan autoimun pada saraf \n Infeksi seperti polio, meningitis dan ensefalitis \n LBP (Low Back Pain), HNP (Hernia Nucleus Pulposus/ Saraf terjepit) \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 19 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
Apakah nyeri pergelangan tangan tanda Sindrom Carpal Tunnel? Jangan menunda pengobatan untuk carpal tunnel syndrome<\/a><\/h3>
Carpal tunnel syndrome adalah nama untuk sekelompok masalah yang meliputi mati rasa, kesemutan, lemah, atau nyeri di pergelangan tangan atau tangan. Ini adalah kondisi yang sangat umum terjadi ketika saraf di pergelangan tangan Anda terjepit.Carpal tunnel syndrome terjadi ketika pembengkakan di pergelangan tangan menyebabkan tekanan pada saraf median. Sahabat Hermina bisa merasakan mati rasa, kelemahan, atau kesemutan. Itu bisa terjadi karena trauma, gerakan berulang, atau kondisi yang mendasarinya. \n\n Apa yang menyebabkan carpal tunnel syndrome? \n\n Peradangan dapat menyebabkan pembengkakan. Penyebab paling umum dari peradangan ini adalah kondisi medis yang menyebabkan pembengkakan di pergelangan tangan, dan terkadang menghambat aliran darah. Beberapa kondisi yang paling sering dikaitkan dengan carpal tunnel syndrome adalah: \n\n \n diabetes \n disfungsi tiroid \n retensi cairan dari kehamilan atau menopause \n tekanan darah tinggi \n gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis \n patah tulang atau trauma pada pergelangan tangan \n \n\n Carpal tunnel syndrome dapat menjadi lebih buruk jika pergelangan tangan diregangkan secara berlebihan berulang kali. Gerakan berulang pergelangan tangan Anda berkontribusi pada pembengkakan dan kompresi saraf median. Ini mungkin akibat dari: \n\n \n Posisi pergelangan tangan saat menggunakan keyboard atau mouse \n Kontak yang terlalu lama dengan getaran dari penggunaan perkakas tangan atau perkakas listrik \n Setiap gerakan berulang yang meregangkan pergelangan tangan, seperti memainkan piano atau mengetik \n \n\n Apa saja gejala sindrom terowongan karpal? \n\n Anda mungkin merasakan mati rasa, kesemutan atau terbakar di jari-jari, terutama di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Gejala sering mempengaruhi kedua tangan. \n\n Pada tahap awal, gejala biasanya: \n\n \n Mulai perlahan di tangan dominan (yang digunakan untuk menulis) \n Terjadi pada malam hari jika tidur dengan pergelangan tangan ditekuk \n \n\n Saat gejala memburuk, mulai perhatikan: \n\n \n Kesemutan, nyeri, atau kelemahan dengan aktivitas tertentu, seperti mengemudi atau memegang telepon \n Kesulitan menggenggam atau memegang benda-benda kecil \n Merasa seperti jari-jari Anda bengkak padahal sebenarnya tidak \n \n\n Yuk, lakukan konsultasi dengan Neurologistyang berpengalaman menangani pasien sesuai dengan kondisinya di RSU Hermina Kemayoran. Lakukan medical check up rutin serta melakukan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, dan olahraga secara rutin untuk menjaga jantung tetap sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 19 Januari 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 25 April 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 23 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Mei 2023<\/li><\/ul><\/div>