- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 15 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>
Amandel pada Anak<\/a><\/h3>
Amandel pada Anak \nSahabat Hermina, pastinya kita tidak asing dengan istilah amandel. Amandel adalah gumpalan jaringan di kedua sisi belakang tenggorokan yang membantu sistem kekebalan melindungi tubuh dari infeksi. Ketika amandel ini mengalami infeksi, maka kondisi tersebut dikenal dengan sebutan tonsilitis. Namun, orang Indonesia lebih sering menyebutnya dengan amandel saja. Amandel yang mengalami infeksi ditandai dengan warnanya yang merah, bengkak, serta menyebabkan sakit tenggorokan. \n\n Amandel memang rentan menyerang anak-anak dan remaja berusia 5-15 tahun. Sahabat Hermina tidak perlu langsung panik ketika mendapati amandel anak yang meradang. \n\n Radang amandel bisa disebabkan oleh virus atau bakteri. Beberapa virus penyebab amandel, yaitu virus flu, adenovirus, dan virus Epstein-Barr. Sedangkan bakeri sering menjadi penyebab umum radang amandel dan bakteri yang paling sering menyerang adalah streptokokus grup A. \n\n \n\n Gejala umum yang dialami Si Kecil ketika mengalami amandel antara lain: \n\n \n Amandel membengkak atau memerah \n Muncul lapisan atau bercak putih maupun kuning pada amandel \n Sakit tenggorokan \n Kesulitan atau sakit saat menelan \n Suara yang serak \n Demam \n Batuk \n Bau mulut \n Tidur mengorok atau mendengkur \n Kelenjar getah bening membesar \n Sakit kepala \n Sakit telinga \n \n \n\n Cara mengobati amandel itu sendiri tergantung dengan penyebab timbulnya. Radang amandel yang disebabkan oleh virus biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Jika radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri, Si Kecil mungkin perlu mendapatkan resep antibiotik dari dokter. Setelah diberi antibiotik, radang amandel biasanya akan mereda dalam dua atau tiga hari. \n\n Namun, pastikan antibiotik yang dikonsumsi Si Kecil dosisnya sudah tepat dan dihabiskan walaupun gejalanya sudah benar-benar hilang. Tujuannya agar bakteri ini tidak menjadi resisten terhadap obat-obatan. \n\n Selain itu, ada beberapa hal lain yang dapat membantu meredakan radang amandel pada anak, seperti: \n\n \n Istirahat yang cukup \n Cukup minum air putih untuk mencegah dehidrasi \n Konsumsi minuman pereda sakit tenggorokan, seperti teh atau air hangat yang dicampur madu \n Konsumsi permen pereda tenggorokan. Anak usia 4 tahun sudah bisa mengonsumsi permen ini \n Menggunakan alat pelembap udara agar terhindar dari udara kering yang dapat memperburuk iritasi pada tenggorokan \n Hindari paparan asap rokok \n Konsumsi parasetamol untuk meredakan demam dan rasa nyeri. Namun, pastikan berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu terkait penggunaannya \n \n \n\n Ketika Si Kecil mengalami infeksi berulang, dokter anak mungkin merekomendasikan untuk operasi amandel untuk mengangkat amandel. Tonsilektomi adalah salah satu operasi paling umum dan aman yang dilakukan pada anak-anak saat ini. Biasanya hanya membutuhkan waktu 20 menit dan anak bisa pulang beberapa jam setelah operasi. \n\n Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya amandel pada anak yaitu: \n\n \n Mengatur pola makan yang sehat dan seimbang \n Menghindari jajanan atau makanan yang mengandung gula tambahan dan garam berlebih serta makanan yang digoreng \n Menghindari makanan dan minuman dingin seperti es krim, makanan yang mengandung pengawet dan penyedap serta berbagai makanan tidak sehat lainnya \n Banyak mengonsumsi sayur-sayuran yang direbus dan buah-buahan segar \n Istirahat yang cukup \n Jaga kebersihan rumah agar mengurangi kemungkinan debu yang masuk ke mulut dan kerongkongan \n Banyak mengonsumsi air putih dan jus buah seperti jus jeruk, jus nanas, jus jambu biji, tetapi usahakan jangan dikonsumsi dalam keadaan dingin karena mengonsumsi air/jus yang terlalu dingin dapat menyebabkan pembengkakan amandel \n Kompres leher dengan air hangat secara rutin selama menderita penyakit amandel \n Berkumur dengan air garam hangat sebanyak 3 kali sehari \n \n \n\n Jika Si Kecil mengalami gejala-gejala yang sudah dijelaskan diatas tadi, segeralah konsultasikan ke dokter spesialis THT RSIA HERMINA Mutiara Bunda Salatiga untuk mendapatkan penanganan sesuai kondisi Si Kecil. \n \nPendaftran bisa melalui : \n\n Call Canter kami di nomer : 1500488, Melaui Mobile app : Hallo Hermina atau web di link berikut : https://herminahospitals.com/doctors/dr-zahroh-zuliana-azizah-sp-tht-kl/appointments/new \n\n \n \n \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mutiara Bunda Salatiga<\/a><\/li>
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
Tips Menjaga Kesehatan Telinga<\/a><\/h3>
Tips Menjaga Kesehatan Telinga \n\n \nTelinga merupakan salah satu pancaindera yang menunjang fungsi tubuh manusia. Tanpanya, seseorang tidak akan mampu menikmati indahnya melodi dunia. Kendati demikian, tak sedikit pula orang yang mengabaikan kesehatan telinga. Orang-orang tersebut umumnya baru akan menyadari tentang pentingnya telinga saat organ tersebut terkena masalah. \n \nMerawat kebersihan dan kesehatan telinga penting dilakukan untuk mencegah berbagai masalah pada telinga, seperti infeksi telinga, telinga berdenging, hingga gangguan pendengaran atau bahkan tuli mendadak. \n \nSerumen atau kotoran telinga adalah gumpalan lunak yang dihasilkan secara alami dari kelenjar minyak di bagian luar liang telinga. Serumen tersebut berfungsi sebagai pelindung, mulai dari melindungi telinga dari debu, pertumbuhan kuman patogen, dan menjaga agar binatang tidak masuk dalam telinga. Pada dasarnya, serumen tidak berbahaya jika jumlahnya tidak berlebihan. \n \nNamun, produksi serumen yang terlalu banyak dapat berdampak pada kualitas pendengaran seseorang. Keluhan yang dapat timbul akibat kotoran yang memenuhi liang telinga antara lain telinga terasa penuh dan kadang disertai gangguan komunikasi dengan lawan bicara. Maka itu, penting untuk membersihkan kotoran telinga sebelum timbul keluhan lebih parah. \n \nPerlukah Bersihkan Telinga dengan Cotton Bud? \n\n \nTelinga otomatis membersihkan dirinya ketika kita berbicara, mengunyah atau kegiatan menggerakan rahang. Biasanya, jika sudah kotor, ear wax keluar dengan sendirinya bersama dengan gerakan rahang yang membuat otot pipi bergerak. Lalu, apakah masih perlu membersihkan telinga dengan cotton bud? Faktanya, membersihkan telinga dengan cotton bud adalah tindakan yang kurang tepat. Kamu boleh menggunakan cotton bud, namun hanya untuk bagian daun telinga saja. Hindari menggunakan cotton bud untuk bersihkan telinga bagian dalam. \n \nMengorek telinga dengan cotton bud membuat kotoran semakin masuk ke dalam dan menyebabkan kotoran malah mengendap pada bagian dalam telinga yang panjangnya 2,5-3 cm saja. Kotoran yang mengendap dapat menjadi keras dan menghambat sirkulasi dalam telinga. Kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami gangguan pendengaran. Pada dasarnya telinga memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri, sehingga kita tak perlu membersihkan sendiri bagian dalamnya. Sahabat Hermina hanya perlu mengusap bagian luar telinga dengan sabun dan air, lalu keringkan dengan kain atau handuk. \n \nKetahui Cara Menjaga Kesehatan Telinga yang Tepat \n\n \nMenjaga kebersihan tubuh dengan cara mandi setiap hari, terutama setelah bepergian ke luar rumah. Cara ini membantu melunakkan kotoran telinga akibat air yang mengalir dari kepala saat mandi atau mencuci rambut. \n \nSahabat Hermina juga dapat menghindari membersihkan telinga secara mandiri dengan cotton bud karena hal ini berpotensi mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam. \n \nHindari mengorek telinga dengan alat yang tidak bersih serta benda tajam dan runcing karena dapat mengakibatkan luka pada liang telinga bahkan gendang telinga. Kerusakan yang ditimbulkan dapat bersifat sementara atau permanen. \n \nLalu, hindari juga memasukkan cairan atau obat tetes telinga tanpa rekomendasi dari dokter. Kesalahan dalam terapi dapat merusak pendengaran. \n \nSegera berkunjung ke dokter spesialis THT jika terjadi penumpukan kotoran telinga dan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan telinga secara berkala \n \nMari bersama tingkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan indera pendengaran kita. Pencegahan gangguan pendengaran yang dapat timbul hingga masalah ketulian bisa dilakukan sedini mungkin dengan menerapkan cara menjaga kesehatan telinga secara tepat. Konsultasikan masalah kesehatan telinga Sahabat Hermina pada Dokter Spesialis THT RSIA HERMINA Mutiara Bunda Salatiga. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 15 November 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 15 Desember 2021<\/li><\/ul><\/div>