- Hermina Solo<\/a><\/li>
- 29 September 2021<\/li><\/ul><\/div>
Mengenal Pneumonia Komunitas Yang Mudah Menular<\/a><\/h3>
Pneumonia komunitas atau community-acquired pneumonia (CAP) adalah pneumonia yang disebabkan oleh penularan yang didapat di masyarakat dan bukan didapat di lingkungan rumah sakit. Sedangkan definisi pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme yaitu dapat berupa bakteri, virus, jamur, parasit. \n\n Berikut merupakan beberapa gejala-gejala pada pneumonia ,meliputi : \n\n \n Gejala pernapasan akut \n Demam \n Nyeri otot , nyeri sendi \n Batuk , batuk berdahak yang kental \n Terkadang batuk darah \n Pemeriksaan rontgen paru tampak gambaran flek atau kesumaran \n \n\n \n\n Jika terdapat gejala yang disebutkan di atas, dapat melakukan hal-hal berikut yaitu : \n\n \n Segera konsultasi dengan dokter \n Segera diberikan antibiotik \n Mendapat obat-obat penurun panas \n Mendapat obat pengurang rasa sakit \n Mendapat obat mukolitik \n Mendapat obat pelega, kadang saat diperlukan \n Minum air putih secukupnya untuk mengatasi dehidrasi \n Istirahat cukup \n \n\n \n\n Upaya pencegahan dan pengendalian pneumonia dapat dilakukan dengan berhenti merokok, menjaga dan memperhatikan kebersihan gigi dan mulut,memperbaiki status nutrisi, melakukan vaksinasi influenza dan pneumonia, mengurangi konsumsi alkohol. Selain itu, penting untuk menjaga higenisitas untuk mencegah adanya penularan pneumonia yaitu dengan menutup mulut dan hidung pada saat batuk dan bersin, mencegah isi lambung yang berlebihan, memposisikan setengah duduk untuk mencegah aspirasi, rajin menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur dan bila diperlukan memakai sarung tangan. \n\n Demikian penjelasan di atas dapat diketahui bahwa dalam diagnosis pneumonia komunitas kita bisa menerapkan penatalaksanaan dan upaya pencegahan agar bisa terhindar dari penularan pneumonia komunitas.Tidak semua pasien pneumonia komunitas dapat dirawat dirumah. Jangan terlambat, segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala-gejala seperti yang sudah dijelaskan. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 15 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
Pneunomia: Gejala, Penyebab, dan Diagnosa<\/a><\/h3>
Pneumonia, atau yang lebih dikenal dengan istilah paru-paru basah merupakan peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru. Paru-paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir. Peradangan tersebut menyebabkan alveolus (kantong udara) terisi oleh cairan, sehingga paru-paru meradang dan membengkak dan tidak dapat bekerja dengan baik. \n\n \n\n Berbagai organisme, seperti bakteri, virus, dan jamur bisa menyebabkan pneumonia. Namun, bakteri adalah penyebab pneumonia yang paling umum. Pneumonia bakterial terjadi saat bakteri melewati mekanisme pertahanan tubuh, masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan radang. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia, meliputi Streptococcus sp, Mycoplasma sp, Staphylococcus sp, Haemophilus sp dan Legionella sp. Jika tidak diatasi dengan tepat, pneumonia dapat memicu komplikasi, seperti infeksi aliran darah, abses paru, hingga efusi pleura. \n\n \n\n \n\n Bagaimana Gejala Pneumonia? \n\n \n\n Gejala yang muncul akibat pneumonia akan berbeda pada tiap penderita. Gejala yang dialami mulai dari kategori ringan hingga parah. Gejala pneumonia bisa muncul secara tiba-tiba maupun berkembang secara perlahan selama 24 sampai 48 jam sejak terinfeksi. Adapun gejala pneumonia adalah: \n\n 1. Batuk berdahak \n\n 2. Rasa nyeri pada bagian dada yang terasa semakin memburuk saat menarik napas atau batuk \n\n 3. Napas yang menjadi lebih pendek \n\n 4. Demam, berkeringat, dan menggigil \n\n 5. Mual dan muntah \n\n 6. Rasa kebingungan \n\n 7. Kehilangan nafsu makan, tidak meiliki energi, hingga kelelahan terus-menerus \n\n \n\n Beberapa gejala akan dialami berbeda sesuai dengan usia dan tingkat keparahan pengidap pneumonia. Untuk anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, gejala disertai dengan napas yang menjadi lebih cepat hingga berbunyi. Lansia pengidap pneumonia akan mengalami suhu tubuh di bawah normal. \n\n \n\n \n\n Bagaimana Mendeteksi Pneumonia? \n\n \n\n Pneumonia dapat ditegakkan melalui pemeriksaan berikut: \n\n 1. Pemeriksaan rontgen dada, untuk menilai gambar paru dengan lebih akurat \n\n 2. Pemeriksaan darah, untuk menilai gambaran terjadinya infeksi, serta untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah \n\n 3. Pemeriksaan dahak, untuk mengetahui jenis bakteri penyebab pneumonia \n\n \n\n \n\n Tips Mencegah Pneumonia \n\n \n\n Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan pneumonia, yaitu: \n\n 1. Pola hidup sehat, makan makanan bergizi, dan cukup istirahat \n\n 2. Melakukan vaksinasi pneumonia \n\n 3. Disiplin dalam mencuci tangan \n\n 4. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok \n\n \n\n \n\n Apa Saja yang Termasuk Kelompok Rentan Mengidap Pneumonia? \n\n \n\n Adapun yang termasuk kelompok berisiko mengidap pneumonia adalah: \n\n 1. Orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun \n\n 2. Anak - anak di bawah usia 2 tahun dengan tanda dan gejala \n\n 3. Orang yang mempunyai sistem imunitas yang lemah \n\n \n\n \n\n Kapan Harus ke Dokter? \n\n \n\n Jika Anda mengalami gejala pneumonia, dapat langsung melakukan konsultasi kesehatan dengan Dokter Spesialis Paru. Konsultasi dapat dilakukan langsung di rumah sakit atau melalui virtual. \n\n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 15 Juni 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 29 September 2021<\/li><\/ul><\/div>