- Hermina OPI Jakabaring<\/a><\/li>
- 27 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>
7 Tips Mudah Ibu Hamil Untuk Kehamilan Yang Sehat dan Nyaman<\/a><\/h3>
Hamil merupakan impian bagi setiap wanita yang telah membangun rumah tangga. Bagi wanita yang telah memperoleh kehamilan, pasti akan mengupayakan segala cara agar bisa mendapatkan kehamilan yang sehat. mencapai kehamilan yang sehat, bisa diraih mulai dari menjaga kesehatan diri dan janin dalam kandungan. \n\n Terdapat beberapa tips mudah yang bisa dilakukan ibu hamil dalam mendapatkan kehamilan yang sehat hingga waktu persalinan tiba. Menjaga kesehatan kehamilan harus dilakukan oleh setiap ibu hamil, hal ini bermanfaat agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sampai tiba saatnya untuk dilahirkan ke dunia. Jadi, ibu hamil harus berusaha untuk senantiasa menjalani pola hidup yang sehat dan pola pikir yang sehat pula untuk mewujudkan kehamilan yang sehat. \n\n Oleh karena itu, lakukan tips berikut untuk menggapai kehamilan sehat: \n\n 1. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kehamilan \n\n Untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan apa saja yang perlu dilakukan selama kehamilan hingga menjelang persalinan, sangat disarankan untuk rutin melakukan konsultasi dan pemeriksaan kehamilan. Di sisi lain, pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara rutin dapat membantu ibu hamil mengantisipasi akan kemungkinan yang bisa saja terjadi selama kehamilan. Dokter juga akan menganjurkan langkah perawatan yang tepat serta metode persalinan terbaik untuk ibu dan janin. \n\n 2. Rutin Berolahraga \n\n Tidak sedikit yang beranggapan bahwa berolahraga ketika masa kehamilan dapat membahayakan ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Sesungguhnya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Banyak manfaat yang dapat diraih oleh ibu hamil bila melakukan olahraga secara rutin, antara lain: \n\n \n Menghindari dan meringankan nyeri dan sakit selama hamil \n Memudahkan bentuk tubuh kembali seperti semula setelah bayi lahir \n Membentuk daya tahan tubuh yang dibutuhkan seiring dengan bertambahnya usia kehamilan \n Mengurangi stres \n Meningkatkan sirkulasi darah pada tungkai juga pada seluruh tubuh \n \n\n Walaupun olahraga bermanfaat dilakukan selama masa kehamilan, hanya saja pemilihan jenis olahraga diperlukan agar tidak memberikan dampak buruk, baik pada ibu hamil maupun janin. Hindari olahraga yang terlalu berat dan dapat memberikan tekanan yang besar pada sendi. serta pertimbangkan juga jenis olahraga yang dipilih berdasarkan kemampuan, agar tubuh tidak terlalu memaksakan diri hingga kelelahan atau dehidrasi. \n\n Jenis olahraga yang baik dilakukan untuk ibu hamil adalah renang, yoga, pilates, jalan cepat dan senam kegel, atau konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dalam memilih jenis olahraga yang tepat dalam menggapai hamil sehat. \n\n 3. Istirahat Yang Cukup \n\n Salah satu cara tubuh untuk mengingatkan agar memiliki waktu istirahat yang cukup, adalah dengan timbulnya rasa lelah yang dialami pada beberapa bulan pertama masa kehamilan yang disebabkan oleh kadar hormone kehamilan yang tinggi dalam tubuh. \n\n Ibu hamil dapat mencoba teknik relaksasi yang aman selama masa kehamilan, seperti yoga, peregangan, pijat ibu hamil atau latihan pernapasan. Akan tetapi, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukannya. \n\n 4. Perhatikan Asupan Nutrisi \n\n Demi meraih kehamilan yang sehat, ibu hamil disarankan untuk senantiasa mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh, seperti karbohidrat, protein, vitamin, serta beragam mineral penting lainnya seperti kalsium, zat besi dan folat. Hal ini disebabkan karena ibu hamil membutuhkan 300 kalori ekstra pada 6 bulan pertama kehamilan. Asupan nutrisi juga dapat ditunjang dengan mengonsumsi vitamin prenatal yang sesuai dengan dosis anjuran dokter. Terdapat beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil untuk dikonsumsi, seperti: \n\n \n Makanan yang belum matang atau belum dimasak secara sempurna \n Jenis ikan tertentu yang memiliki kandungan merkuri yang tinggi, seperti ikan tuna dan ikan sarden \n Minuman berkafein \n Menuman bersoda \n \n\n 5. Melakukan Pemeriksaan Gigi Secara Rutin \n\n Mungkin ada yang beranggapan, bahwa hamil dan gigi tidak memiliki pengaruh apapun dan tidak ada hubungan aapa-apa. Sejatinya, fluktuasi hormone progesterone dan esterogen pada masa kehamilan dapat menyebabkan ibu hamil menjadi lebih rentan terkena penyakit gusi. oleh karena itu, ibu hamil sangat dianjurkan agar selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut. \n\n Di sisi lain, terdapat sebuah studi yang menjabarkan bahwa penyakit gigi dan gusi bisa mengakibatkan kelahiran prematur, hingga meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Hal ini disebabkan karena bakteri pada gigi dan gusi yang bisa mencapai rahim hingga mempengaruhi perkembangan bayi. \n\n Jadi, untuk para ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi secara rutin, menggunakan benang gigi serta rutin melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi. \n\n 6. Menjaga Kesehatan Mental \n\n Matoritas ibu hamil akan merasakan perubahan emosi yang cepat ketika masa kehamilan. Akan tetapi, bila perubahan suasana hati yang dirasakan terlalu ekstrem hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, alangkah baiknya agar ibu hamil melakukan pemeriksaan ke dokter demi mendapatkan jawaban tentang bagaimana cara mengatasinya. \n\n 7. Tidak Merokok \n\n Merokok merupakan hal yang harus dihindari oleh setiap orang, apalagi pada ibu hamil. Bila ingin menggapai kehamilan yang sehat, alangkah baiknya untuk tidak merokok. Karena janin bisa terpapar zat berbahaya bila ibu hamil aktif merokok. \n\n Penting untuk diketahui, bahwa merokok bisa meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir cacat, hingga sindrom kematian bayi mendadak. Di sisi lain, ibu hamil yang aktif merokok juga berkaitan dengan risiko bayi meninggal saat lahir, kehamilan ektopik dan solusio plasenta. \n\n Untuk meraih kehamilan yang sehat, ibu hamil bukan hanya disarankan untuk tidak merokok, namun juga menghindari asap rokok atau perokok pasif. \n\n Menjaga kesehatan dan menjaga kondisi kehamilan merupakan hal penting untuk menggapai kehamilan yang sehat. Jangan pernah ragu untuk melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter kandungan, serta jangan pernah menunda-nunda untuk melakukan pemeriksaan rutin selama hamil. Karena bermanfaat agar kondisi kesehatan ibu hamil dan janin senantiasa terpantau dan terjaga. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Mekarsari<\/a><\/li>
- 30 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
Tanda Bahaya Masa Kehamilan Trimester ke 3<\/a><\/h3>
Halo Sahabat Hermina trimester ketiga, ibu hamil biasanya mulai cemas akan persiapan persalinan. Membesarnya perut karena janin yang terus bertumbuh membuat frekuensi sakit pinggang semakin meningkat. Di trimester ketiga, penting juga untuk mengenali tanda-tanda bahaya. \n\n Tanda-Tanda Bahaya di Kehamilan Trimester Ketiga \n\n Ada beberapa tanda bahaya di kehamilan trimester ketiga, yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, yaitu: \n\n 1. Perdarahan \n\n Perdarahan yang terjadi selama kehamilan punya berbagai arti yang berbeda. Jika kondisi ini dialami pada trimester ketiga, kemungkinan penyebabnya adalah karena adanya solusio plasenta dan plasenta previa. Solusio plasenta adalah kondisi medis yang ditandai saat sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim, sebelum masa persalinan tiba. \n\n Sementara itu, plasenta previa terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta, menutupi sebagian maupun seluruh leher rahim (serviks). Kedua kondisi terkait plasenta tersebut sama-sama akan menimbulkan perdarahan vagina. Jika mengalaminya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan, karena ini bisa menjadi tanda bahaya kehamilan di trimester ketiga. \n\n 2. Kontraksi di Awal Trimester ke 3 \n\n Salah satu tanda khas datangnya waktu persalinan adalah timbulnya kontraksi, yang kemudian diiringi dengan melebarnya leher rahim. Namun, terkadang kontraksi juga bisa terasa saat usia kehamilan baru saja memasuki awal trimester ketiga, lho. \n\n Kondisi ini dikenal dengan sebutan kontraksi palsu (kontraksi Braxton-Hicks) dan kontraksi persalinan prodromal. Kedua jenis kontraksi tersebut memang belum mengarah pada persalinan yang sesungguhnya, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terlebih ketika intensitas kontraksi berubah semakin kuat. \n\n Jika kehamilan sudah mulai atau sudah memasuki trimester akhir, dan merasakan seperti muncul kontraksi, tanpa disertai dengan tanda persalinan lainnya, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan. \n\n 3. Sakit Kepala dan Sakit Perut \n\n Sebenarnya, wajar jika ibu hamil tiba-tiba merasakan sakit kepala atau sakit perut di trimester ketiga kehamilan. Kelelahan mungkin merupakan penyebab utamanya. Namun, jangan anggap remeh jika muncul sakit kepala, sakit perut, sesak napas, gangguan penglihatan, hingga beberapa anggota tubuh mudah memar dan membengkak pada waktu yang bersamaan. \n\n Sebab, serentetan gejala tersebut bisa merujuk pada kondisi preeklampsia, yang merupakan komplikasi kehamilan berbahaya. Preeklampsia adalah kondisi yang membuat tekanan darah meningkat pesat, diiringi dengan kerusakan organ-organ di dalam tubuh. \n\n Ginjal adalah salah satu organ yang menjadi sasaran preeklampsia. Akibatnya, jumlah protein di dalam urine akan jadi meningkat, karena ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. \n\n 4. Mual dan Muntah Parah \n\n Sangat umum mengalami mual saat hamil. Jika menjadi parah, itu mungkin lebih serius bahkan menjadi tanda bahaya. \n\n “Terutama jika Moms tidak bisa makan dan minum apapun sehingga berisiko mengalami dehidrasi,” kata Peter Bernstein, MD, dokter kandungan di New York Albert Einstein College of Medicine and Montefiore Medical Center. \n\n Bila mual yang parah, beritahu dokter kandungan atau bidan yang mungkin akan meresepkan obat atau menyarankan untuk mengubah pola makan Moms. \n\n 5. Penurunan Gerakan Bayi secara Signifikan \n\n Apa artinya jika Si Kecil dalam kandungan yang sebelumnya aktif tampak sedikit energi? Hal tersebut mungkin normal. Tapi bagaimana Moms bisa tahu? \n\n Asisten professor kedokteran ibu dan janin di Fakultas Kedokteran Universitas Texas, Nicole Ruddock, MD mengungkapkan bila terjadi perhentian tersebut maka coba Moms meminum sesuatu yang dingin atau makan sesuatu. \n\n Kemudian, berbaringlah di sisi untuk melihat apakah hal tersebut membuat Si Kecil bergerak. Lalu, coba menghitung tendangan Si Kecil. \n\n Tidak ada jumlah gerakan yang optimal tetapi Moms harus menetapkan garis dasar sebagai aturan umum, Moms harus menghitung setidaknya memiliki 10 tendangan atau lebih dalam kurun waktu dua jam. \n\n Itulah beberapa tanda-tanda bahaya saat kehamilan trimester ketiga, yang penting untuk diketahui. Jika kamu mengalaminya dan merasa ragu apakah itu bahaya atau tidak, kamu bisa konsultasi dengan dokter kandungan RS Hermina Mekarsari terkait dengan kondisi yang dialami. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Kemayoran<\/a><\/li>
- 11 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
Pola Makan yang Tepat untuk Ibu Hamil Dengan Diabetes (DM Gestasional)<\/a><\/h3>
Ibu hamil tentu harus lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatannya, karena kondisi tubuhnya dapat berpengaruh pula pada perkembangan janin yang dikandungnya. \n\n Penyakit diabetes bisa juga terjadi pada ibu hamil yang belum pernah mengalami lonjakan kadar gula darah sebelumnya. Peningkatan kadar gula darah yang cukup drastis pada ibu hamil bisa disebut juga dengan diabetes gestasional. \n\n \n\n Diabetes Melitus Gestasional merupakan gangguan toleransi karbohidrat yang mengakibatkan kadar gula darah meningkat, dan pertama kali diketahui pada saat hamil. Angka kejadian DM Gestasional sebesar 1–14% dari semua kehamilan (data di Indonesia:1,9-3,6%) . DM Gestasional mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan kematian, baik ibu maupun bayi. Satu dari sepuluh wanita menderita Diabetes, 1 dari 7 persalinan, selama kehamilan ibu menderita Diabetes, dan Diabetes merupakan penyebab kematian wanita tertinggi nomer 9 di dunia. Diabetes gestasional biasanya muncul pada saat trimester kedua kehamilan. Pada masa ini, yaitu pada minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan, dokter biasanya melakukan tes gula darah. \n\n Bahaya dari kadar gula darah yang tinggi selama kehamilan dan pada kesehatan janin antara lain macrosomia ( berat badan bayi di atas 4 kg). Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan persalinan, maupun indikasi dari operasi Caesar dan hipertensi, yang mengakibatkan preeklampsia. Efek dari diabetes gestasional memang sangat berbahaya. Namun berita baiknya, kondisi ini dapat dikontrol melalui konsumsi makanan yang sehat, obat-obatan, serta melakukan olahraga ringan. Berikut ini pola makan sehat yang disarankan untuk penderita diabetes gestasional. \n\n Pada umumnya, pola makan untuk penderita diabetes gestasional terdiri dari protein yang dikombinasikan dengan 40-50 persen karbohidrat, dan 25-35 persen lemak. Bila jumlah karbohidrat terlalu banyak, akan terjadi peningkatan kadar gula darah secara cepat . \n\n Prinsip pola makan yang sehat adalah: \n\n \n Mengonsumsi protein setiap kali makan \n Selalu memasukkan buah dan sayuran pada menu makanan harian \n Mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah kurang dari separuh kebutuhan kalori harian \n Konsumsi lemak tidak boleh melebihi 35 persen asupan harian \n Menghindari atau mengurangi makanan olahan, makanan cepat saji, serta minuman bersoda \n Selalu memperhatikan porsi makanan, dan hindari makan berlebihan \n \n\n Selain makanan pokok, berikut ini beberapa makanan ringan yang dapat dikonsumsi, bila Anda menderita diabetes gestasional: \n\n \n Sayuran segar \n Oatmeal \n Buah segar \n Dada ayam tanpa kulit \n Ikan tim atau panggang \n Yogurt tanpa pemanis \n \n\n Jika Bunda mengalami gejala ringan langsung konsultasikan dengan dokter dan dapatkan saran yang relevan mengenai kemungkinan perawatan pencegahan dini. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 11 April 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Juni 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 27 Maret 2023<\/li><\/ul><\/div>