- Hermina Balikpapan<\/a><\/li>
- 30 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>
Alat USG yang Paling Modern, Adakah Efek Samping Radiasi dari USG 4D Terhadap Janin?<\/a><\/h3>
USG adalah salah satu metode pencitraan yang digunakan untuk memantau kehamilan. Seiring dengan kemajuan teknologi , USG tersedia dalam beberapa jenis yaitu USG 2 dimensi (D), USG 3D dan yang terbaru berupa USG 4D. Tetapi dengan kecanggihan alat usg saat ini, apakah ada efek samping radiasi dari USG 4D terhadap janin? Yuk kita simak edukasi berikut. \n\n USG dilakukan dengan memantulkan gelombang suara yang dipancarkan oleh alat yang disebut tranducer, yang ditempelkan pada perut Ibu atau di masukkan ke dalam vagina. Gelombang suara akan memantul pada organ-organ internal, cairan dan tubuh janin. Pantulan ini kemudian akan di tangkap oleh tranducer dan di ubah menjadi gambar dalam 2D, 3D atau 4 D yang mana akan berbeda dalam bentuk gambar yang muncul. USG 2 D menghasilkan gambar datar berwarna hitam putih. Sementara USG 3 D menghasilkan gambar dengan volume dan kedalaman sehingga lebih mirip dengan aslinya. USG 3 D menghasilkan gambar yang statis. Jika ingin mengamati perkembangan janin secara real time, dibutuhkan USG 4 D. \n\n Ibu hamil disarankan untuk menjalani pemeriksaan dengan USG selama kehamilan karena beberapa manfaat akan diperoleh dari pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG di antaranya : \n\n \n \n Memastikan kehamilan dan perkiraan taksiran persalinan ( apalagi bisa dihitung lebih tepat) \n \n \n Memastikan jumlah janin dalam kandungan \n \n \n Memastikan posisi janin di dalam atau di luar kandungan \n \n \n Menentukan jenis kelamin bayi \n \n \n Mendeteksi masalah pada Rahim, indung telur, mulut Rahim dan plasenta \n \n \n Mendeteksi kelainan pada bayi \n \n \n Mendeteksi dan memantau detak jantung janin serta kesejahteraan janin dalam kandungan \n \n \n Mendeteksi kecukupan jumlah air ketuban \n \n \n Mendeteksi kesesuaian perkembangan janin berdasar usia dan taksiran berat janin \n \n \n Memantau posisi janin dalam kandungan. \n \n \n\n Jika memutuskan memilih pemeriksaan dengan USG 4 D, maka waktu yang terbaik untuk pemeriksaan ini adalah pada usia kehamilan 27 hingga 32 minggu. Pemeriksaan di luar waktu itu mungkin akan menghasilkan gambar yang kurang optimal. \n\n Pada trimester pertama dan kedua , janin belum memiliki cukup lemak di bawah kulitnya janin kemungkinan besar sudah berada di dalam panggul sehingga lebih sulit mengamati wajah janin. Akan tetapi berbeda dengan kehamilan kembar, USG 4 D sebaiknya dilakukan tidak jauh dari 27 minggu usia kehamilan agar di dapat gambaran tiap janin yang lebih jelas. \n\n Keunggulan USG 4D di antaranya : \n\n \n \n Mampu melihat pergerakan janin lebih jelas \n \n \n Deteksi kelainan janin lebih akurat seperti kelainan jantung bawaan, bibir sumbing, jumlah jari tangan atau kaki berlebih, kelainan bentuk telinga, kelainan bentuk tulang belakang, kelainan bentuk rahang (mikrognatia) \n \n \n\n \n \n Meskipun bisa dilakukan dengan atau tanpa keluhan, USG 4D lebih di anjurkan pada Ibu hamil yang beresiko tinggi mengalami masalah kehamilan. \n \n \n\n Efek samping pemeriksaan USG 4 D \n\n Secara umum pemeriksaan USG 4D aman dilakukan. Sampai saat ini belum dilaporkan adanya resiko pemeriksaan USG 4D yang diketahui. Namun hanya dokter kandungan atau tenaga medis yang berkompeten yang boleh melakukan pemeriksaan USG 4D. Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, ketika gelombang suara yang digunakan,dalam pemeriksaan masuk ke tubuh , jaringan tubuh menjadi sedikit panas dan bisa menghasilkan gas dalam cairan atau jaringan tubuh. Namun efek samping gas ini belum diketahui. Oleh karena itu maka sebaiknya pemeriksaan USG hanya perlu dilakukan untuk kebutuhan medis. \n\n USG adalah salah satu metode pencitraan yang digunakan untuk memantau kehamilan. Seiring dengan kemajuan teknologi , USG tersedia dalam beberapa jenis yaitu USG 2 dimensi (D), USG 3D dan yang terbaru berupa USG 4 D. \n\n USG dilakukan dengan memantulkan gelombang suara yang dipancarkan oleh alat yang disebut tranducer, yang ditempelkan pada perut Ibu atau di masukkan ke dalam vagina. Gelombang suara akan memantul pada organ-organ internal, cairan dan tubuh janin. Pantulan ini kemudian akan di tangkap oleh tranducer dan di ubah menjadi gambar dalam 2D, 3D atau 4 D yang mana akan berbeda dalam bentuk gambar yang muncul. USG 2 D menghasilkan gambar datar berwarna hitam putih. Sementara USG 3 D menghasilkan gambar dengan volume dan kedalaman sehingga lebih mirip dengan aslinya. USG 3 D menghasilkan gambar yang statis. Jika ingin mengamati perkembangan janin secara real time, di butuhkan USG 4 D. \n\n Ibu hamil disarankan untuk menjalani pemeriksaan dengan USG selama kehamilan karena beberapa manfaat akan diperoleh dari pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG di antaranya : \n\n \n \n Memastikan kehamilan dan perkiraan taksiran persalinan ( apalagi bisa dihitung lebih tepat) \n \n \n Memastikan jumlah janin dalam kandungan \n \n \n Memastikan posisi janin di dalam atau di luar kandungan \n \n \n Menentukan jenis kelamin bayi \n \n \n Mendeteksi masalah pada Rahim, indung telur, mulut Rahim dan plasenta \n \n \n Mendeteksi kelainan pada bayi \n \n \n Mendeteksi dan memantau detak jantung janin serta kesejahteraan janin dalam kandungan \n \n \n Mendeteksi kecukupan jumlah air ketuban \n \n \n Mendeteksi kesesuaian perkembangan janin berdasar usia dan taksiran berat janin \n \n \n Memantau posisi janin dalam kandungan. \n \n \n\n Jika memutuskan memilih pemeriksaan dengan USG 4 D, maka waktu yang terbaik untuk pemeriksaan ini adalah pada usia kehamilan 27 hingga 32 minggu. Pemeriksaan di luar waktu itu mungkin akan menghasilkan gambar yang kurang optimal. \n\n Pada trimester pertama dan kedua , janin belum memiliki cukup lemak di bawah kulitnya janin kemungkinan besar sudah berada di dalam panggul sehingga lebih sulit mengamati wajah janin. Akan tetapi berbeda dengan kehamilan kembar, USG 4 D sebaiknya dilakukan tidak jauh dari 27 minggu usia kehamilan agar di dapat gambaran tiap janin yang lebih jelas. \n\n Keunggulan USG 4D di antaranya : \n\n \n \n Mampu melihat pergerakan janin lebih jelas \n \n \n Deteksi kelainan janin lebih akurat seperti kelainan jantung bawaan, bibir sumbing, jumlah jari tangan atau kaki berlebih, kelainan bentuk telinga, kelainan bentuk tulang belakang, kelainan bentuk rahang (mikrognatia) \n \n \n\n \n \n Meskipun bisa dilakukan dengan atau tanpa keluhan, USG 4D lebih di anjurkan pada Ibu hamil yang beresiko tinggi mengalami masalah kehamilan. \n \n \n\n Efek samping pemeriksaan USG 4 D \n\n Secara umum pemeriksaan USG 4D aman dilakukan. Sampai saat ini belum dilaporkan adanya resiko pemeriksaan USG 4D yang diketahui. Namun hanya dokter kandungan atau tenaga medis yang berkompeten yang boleh melakukan pemeriksaan USG 4D. Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, ketika gelombang suara yang digunakan,dalam pemeriksaan masuk ke tubuh , jaringan tubuh menjadi sedikit panas dan bisa menghasilkan gas dalam cairan atau jaringan tubuh. Namun efek samping gas ini belum diketahui. Oleh karena itu maka sebaiknya pemeriksaan USG hanya perlu dilakukan untuk kebutuhan medis. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciputat<\/a><\/li>
- 31 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
Selain dapat Melihat Bayi Lebih Jelas, Ini Manfaat USG 4D<\/a><\/h3>
Sahabat Hermina, USG 4D sangat diminati oleh banyak Ibu Hamil, karena USG 4D menyajikan hasil gambar empat dimensi sehingga dapat melihat Si Kecil lebih jelas dibandingkan dengan USG 3D atau 2D. Tahukah Sahabat Hermina? Ternyata USG 4D tidak hanya bermanfaat untuk melihat Si Kecil lebih jelas saja. Ada banyak manfaat USG 4D yang justru terlewatkan oleh Ibu Hamil. \n\n \n\n Kapan Saat yang Tepat USG 4D ? \n\n Karena banyak Ibu Hamil yang hanya sekedar ingin melihat Si Kecil Lebih jelas, sehingga melakukan pemeriksaan dengan USG 4D setelah usia kandungan sudah mulai besar. Beberapa waktu yang direkomendasikan untuk melakukan USG 4D adalah: \n\n \n\n \n \n Skrining kelainan kromosom seperti Down Syndrom yang dapat dilakukan pada saat usia hamil 11-13 Minggu. \n \n \n Memprediksi preeklampsia (darah tinggi yg didapat waktu hamil atau kemungkinan janin akan mengalami gangguan pertumbuhan) dapat dilakukan pada saat usia hamil 11-13 Minggu. \n \n \n Mendeteksi adanya kelainan pada janin (kelainan pada kepala , jantung , tulang belakang , seluruh tubuh janin) usia hamil 20-24 Minggu. \n \n \n Menilai aliran pembuluh darah dari Ibu ke Janin untuk mengetahui pertumbuhan janin dan asupan makanan atau nutrisi pada trimester 3 (apabila janin tidak bertambah berat nya meski Ibu Hamil sudah cukup makan). \n \n \n Mendeteksi kehamilan di bekas operasi caesar atau plasenta akreta (plasenta yg melekat pada bekas operasi) \n \n \n\n USG 4D juga dikenal sebagai USG Fetomaternal. Tindakan USG 4D akan dilakukan oleh Dokter Spesialis Kandungan Sub Spesialis Fetomaternal. Jika ada kondisi medis tertentu, Dokter Spesialis Kandungan akan merekomendasikan atau merujuk ke Dokter Kandungan Sub Spesialis Fetomaternal. \n\n Tidak hanya untuk Ibu Hamil, USG 4D juga dapat digunakan untuk USG Ginekologi, yaitu: \n\n \n \n Mendeteksi endometriosis : yang ditujukan bagi Anda yg mempunyai keluhan nyeri saat haid. Untuk mendeteksi kista endometriosis atau adenomiosis. \n \n \n Pada usia 40 tahun, Anda dapat melakukan pengecekan organ reproduksi untuk memeriksakan dan mendeteksi kista, mioma atau tumor kandungan. \n \n \n Mendeteksi tumor ganas atau jinak dari ovarium (indung telur) atau uterus (rahim) \n \n \n Bila darah haid banyak, perdarahan lama atau bahkan sedikit, periksakan kandungan bisa jadi ada masalah polip, atau penebalan dinding rahim atau bahkan kanker dalam rahim yang dapat dideteksi lebih jelas dengan USG 4 Dimensi \n \n \n\n Review By: Dr. dr. Eva Roria Silalahi, Sp.OG(K)FM. Klik (disini) untuk cek jadwal dan buat janji. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Manado<\/a><\/li>
- 19 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
USG 4D Pada Kehamilan<\/a><\/h3>
Ultrasonografi adalah salah satu produk teknologi medical imaging yang memanfaatkan gelombang ultrasonik tanpa membuat sayatan (non-invasive). Penggunaan USG pada ibu hamil relatif aman, nyaman, risiko rendah dan tidak memerlukan persiapan khusus. Ada beberapa mode USG kehamilan yang tersedia saat ini, USG 2 dimensi (2D), 3 dimensi (3D) dan 4 dimensi (4D). \n\n \n\n Apa perbedaan USG 2D, 3D dan 4D ? \n\n \n\n USG 2D menampilkan gambar dua bidang. Dari hasil gambar 2D diperoleh bentuk citra panjang x lebar berwarna hitam putih. Mode USG 2D digunakan untuk mengukur biometri janin. \n\n \n\n USG 3D memiliki tambahan 1 bidang gambar lagi sehingga gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan tubuh janin dapat dilihat dengan jelas. \n\n\n \n \n \n USG 4D adalah teknik yang dilakukan di mana gelombang suara frekuensi sangat tinggi ditransmisikan ke dalam tubuh, kemudian dibawa kembali dan dianalisis untuk diterjemahkan ke dalam suatu gambar. USG 4D mengambil gambar tiga dimensi dan menambahkan elemen waktu untuk proses. Hal ini memungkinkan untuk melihat janin secara detail. \n \n \n \n\n\n \n\n Apa manfaat USG 4D ? \n\n \n Hasil USG berupa gambar bergerak/real time video, dapat melihat gerakan janin \n Kualitas hasil lebih detail dan jelas \n Kelainan lebih mudah terdeteksi dan akurat \n Jenis kelamin lebih terlihat \n Dapat menimbulkan ikatan emosional orang tua dengan bayi yang lebih kuat \n Dapat digunakan untuk membantu tindakan medis seperti amniosintesis, CVS, kardiosintesis dan transfusi intrauterin. \n \n\n \n\n Kapan sebaiknya melakukan USG 4D ? \n\n Pemeriksaan USG 4D bisa dilakukan ketika struktur organ janin sudah terbentuk, yaitu setelah usia kehamilan memasuki 26-30 minggu. Dengan begitu, hasil yang didapatkan akan sesuai dengan harapan karena bagian tubuh janin bisa lebih jelas terlihat. Selain itu, pada usia kehamilan tersebut posisi janin sudah jarang berubah-ubah. \n\n \n\n\n \n \n \n Pemeriksaan USG hanya perlu dilakukan untuk kebutuhan medis. Hingga saat ini, belum ditemukan risiko atau efek samping pemeriksaan USG 4D. \n \n \n \n\n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Banyumanik<\/a><\/li>
- 15 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI (USG) PADA KEHAMILAN<\/a><\/h3>
Ultrasonografi (USG) merupakan suatu metoda diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik, untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran echo dari gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan. \n\n \n\n Kelebihan pemeriksaan USG: \n\n \n Non invasif \n Aman \n Praktis \n Hasil akurat \n \n\n Fisika dasar gelombang ultrasonik \n\n Gelombang ultrasonik sebetulnya gelombang suara dengan frekuensi yang tinggi. \n\n Frekuensi gelombang suara yang dapat didengar manusia : 20 Hz – 20 kHz. (1 kiloHz = 1000 Hz, 1 MegaHz = 1000 kHz), USG menggunakan: 1 – 10 MHz; USG untuk obstetri: 3-5 Hz. \n\n Dalam Obstetri, penggunaan alat USG aman baik ibu maupun janin, karena: \n\n \n Gelombang ultrasonik yang digunakan adalah jenis pulsa, sehingga efek kumulatif di dalam jaringan sangat kecil. \n Dinding abdomen ibu akan mengabsorbsi sebagian intensitas gelombang ultrasonik. \n Vaskularisasi pada dinding abdomen ibu dan tubuh janin akan menetralisir efek panas dari gelombang ultrasonik. \n Pemakaian USG jenis real time (dimana pemeriksa sering meggerakkan probe selama pemeriksaan) dan adanya gerakan janin, akan menghindari terfokusnya intensitas gelombang ultrasonik pada suatu organ terlalu lama. \n \n\n Teknik pemeriksaan USG (trans abdominal) \n\n \n Posisi pasien dalam keadaan berbaring, USG ditempatkan disebelah kanan pasien. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien, duduk menghadap ke arah muka pasien dan layar monitor USG. \n Persiapan: Pada kehamilan trimester 1 sebaiknya kandung kencing terisi cukup, kandung kencing ini berfungsi sebagai jendela akustik yang akan memperrmudah pemeriksaan. \n Penggunaan bahan sebagai medium adalah jelli agar mudah dilalui gelombang suara. \n \n\n Indikasi Pemeriksaan USG \n\n Hamil trimester I \n\n \n Untuk memastikan adanya kehamilan dengan melihat kantong gestasi. \n Menentukan apakah kehamilan intra uterin atau ekstra uterin. \n Menentukan apakah kehamilan single atau multiple \n Mendeteksi adanya denyut jantung janin (mulai usia kehamilan 7 atu 8 minggu) \n Menentukan usia kehamilan dengan mengukur kantong gestasi (Gestational Sacc/GS), panjang janin (CRL). \n \n\n \n\n Komplikasi pada kehamilan trimester I \n\n \n Perdarahan nidasi. Proses nidasi blastosis ke dalam endometrium akan menimbulkan perlukaan pada jaringan endometrium. Kadang-kadang perlukaan tersebut menimbulkan perdarahan pervaginam. \n Abortus \n \n\n a. Abortus imminens \n\n b. Abortus inkomplet \n\n c. Missed abortion \n\n 3. Kehamilan anembrionik (Blighted ovum), adalah kehamilan patologik dimana kantong kehamilan terbentuk tetapi embrio tidak terbentuk \n\n 4. Mola hidatidosa \n\n Pada gambaran USG menyerupai gambaran sarang tawon (honeycomb appearance) atau badai salju (snowstorm appearance). Uterus lebih besar dari usia kehamilan. \n\n 5. Kehamilan ektopik \n\n Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang lokasinya berada di luar rongga Rahim, misalnya di tuba fallopii, kanalis servikalis, atau pada bekas luka operasi sesar yang penyembuhannya tidak baik. Perlu dikenali predisposisi terjadinya kehamilan ektopik, misalnya Riwayat operasi pada daerah adneksa atau sebelumnya pernah mengalami kehamilan ektopik \n\n Diagnosis kehamilan ektopik secara USG hanya bisa ditegakkan bila terlihat kantong gestasi berisi embrio/janin yang letaknya di luar kavum uteri. \n\n Pemeriksaan USG pada kehamilan ektopik: \n\n \n\n \n\n Pemeriksaan USG pada hamil trimester II \n\n \n Memastikan kehamilan tunggal atau ganda \n Menentukan viabilitas janin \n Pengukuran usia kehamilan \n Mendeteksi adanya kelainan kongenital \n \n\n a. Hidrosefalus \n\n b. Mikrosefalus \n\n c. Anensefal \n\n d. Ensefalokel \n\n e.Spina bifida \n\n f. dll. \n\n 4. Pemeriksaan alat kelamin \n\n Pada laki-laki: terlihat penis dan skrotum \n\n Pada perempuan: gambaran labia majora dan minora (tetapi lebih sulit sebelum usia kehamilan 24 mg) \n\n \n\n Pemeriksaan USG pada hamil trimester III \n\n \n Menentukan adanya plasenta previa \n Menentukan adanya solusio plasenta \n Oligohidramnion \n Polihidramnion \n Letak dan presentasi janin \n Menentukan berat janin dengan pemeriksaan BPD, AC dan FL \n Melihat anomaly kongenital yang terlambat muncul atau baru dapat teridentifikasi, gangguan pertumbuhan janin. \n Evaluasi keadaan serviks uteri (inkomptence serviks) yang berisiko terjadinya kehamila preterm. \n Pengukuran tebal segmen bawah Rahim pada pasien bekas SC \n \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Medan<\/a><\/li>
- 20 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
Deteksi Dini Kanker Payudara <\/a><\/h3>
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel ductus maupun lobulus. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. \n\n \n\n Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 79 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk. Untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, khususnya dua jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudara dan leher rahim, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) untuk payudara dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk leher rahim. \n\n \n\n \n\n Apa Saja Faktor Risiko Kanker Payudara? \n\n \n\n Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel–sel pada payudara. Pertumbuhan abnormal ini diduga disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik. Selain itu,terdapat beberapa faktor risiko yang diduga menjadi pemicu kanker payudara, yaitu: \n\n \n Jenis kelamin wanita \n Berusia lebih dari 50 tahun \n Riwayat keluarga(genetik) \n Riwayat penyakit payudara sebelumnya \n Riwayat menstruasi dini (kurang dari 12 tahun) \n Menopause pada usia kurang dari 55 tahun \n Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui) \n Hormonal \n Obesitas \n Konsumsi Alkohol \n Faktor lingkungan \n \n\n \n\n \n\n Bagaimana Gejala Kanker Payudara? \n\n \n\n Kanker payudara dapat tidak menunjukkan gejala tertentu. Beberapa gejala kanker payudara, antara lain: \n\n \n Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan sekitar \n Darah keluar dari puting payudara \n Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara, yang menyerupai kulit jeruk \n Nyeri dan pembengkakan pada payudara \n Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara \n Perubahan pada kulit payudara, seperti cekungan \n Perubahan ukuran, bentuk atau tampilan dari payudara \n Puting tertarik masuk ke dalam \n Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak \n \n\n \n\n \n\n Bagaimana Deteksi Dini Kanker Payudara? \n\n \n\n Dokter akan mendiagnosis kanker payudara dengan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada payudara serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang, seperti: \n\n \n Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara \n Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa massa padat atau kista yang berisi cairan \n Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas \n Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara \n \n\n \n\n \n\n Kapan Harus ke Dokter? \n\n \n\n Jika mengalami benjolan, pembengkakan, atau perubahan pada payudara, yang sebelumnya tidak pernah ditemukan, segera periksakan diri ke Dokter Spesialis Bedah Onkologi untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Ciruas<\/a><\/li>
- 26 November 2020<\/li><\/ul><\/div>
Perlukah Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan USG?<\/a><\/h3>
Apakah Sahabat Hermina melakukan pemeriksaan USG secara rutin? \n\n Perlukah melakukan pemeriksaan USG? Jawabannya Iya. \n\n Pemeriksaan USG secara rutin sangat di anjurkan untuk mengecek kondisi janin yang berada di dalam kandungan. Apabila masih ragu, berikut penjelasan betapa perlunya melakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil. \n\n \n\n Ultrasonography atau biasa dikenal USG adalah pemeriksaan penunjang yang memanfaatkan gelombang suara atau ultrasound dengan frekuensi tinggi untuk melihat gambar. USG biasa dilakukan untuk melihat berkembangan janin yang berada dalam kandungan secara lansgung. Dengan melakukan USG, ibu hamil bisa melakukan deteksi dini apabila terjadi kelainan pada kondisi janin. \n\n \n\n Kendala yang terjadi sekarang, banyak ibu hamil tidak dapat melakukan pemeriksaan USG karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. \n\n \n\n Di satu sisi, tentu para ibu sudah mengetahui betapa penting melakukan pemeriksaan. Namun, tenang saja, pemeriksaan USG pada ibu hamil tidak dilakukan setiap minggu ataupun setiap kontrol ke dokter. \n\n \n\n Pemeriksaan USG pada ibu hamil idealnya dilakukan minimal 3 kali selama masa kehamilan. Pertama pada masa kehamilan trimester 1 atau awal kehamilan pada usia kandungan 11–14 minggu. Lalu, pada masa kehamilan trimester 2 atau usia kandungan memasuki minggu ke-20. Terakhir pada masa kehamilan trimester 3 atau usiia kandungan memasuki minggu ke-30. \n\n \n\n Pemeriksaan USG pada Ibu hamil dilakukan dengan menggunakan gelombang suara atau ultrasound melalui dinding rahim, kemudian dari gelombang suara tersebut akan menghasilkan gambar. Gambar tersebut menunjukkan pergerakan janin serta posisi janin pada saat dalam kandungan. USG sendiri memiliki fungsi untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan. \n\n \n\n USG sangatlah aman dilakukan Ibu hamil sesering mungkin. Dokter kandungan bahkan tidak membatasi berapa kali Ibu hamil melakukan USG. Karena USG sangat berbeda dengan prosedur CT-Scan atau X-ray yang bisa memberikan efek bahaya jika di lakukan terus menerus. \n\n \n\n Alasan ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG minimal 3 kali selama masa kehamilan adalah untuk membantu dalam mendapatkan informasi penting terkait perkembangan bayi selama berada dalam kandungan. \n\n Beberapa maanfaat pemeriksaan USG: \n\n \n Mengetahui usia kehamilan \n Mengetahui detak jantung janin \n Mengetahui pertambahan berat badan janin \n Mengetahui letak posisi janin \n Mengetahui jenis kelamin janin \n Mengetahui kondisi organ reproduksi \n Mengetahui bila terjadi kelainan pada kehamilan \n Dapat mengukur cairan ketuban \n Mengetahui posisi plasenta \n Deteksi dini cacat bawaan atau kelainan fisik \n \n\n \n\n Dalam dunia kedeokteran, ada kurang lebih 3 jenis USG yang bisa dilakukan, yaitu: \n\n 1. USG 2D \n\n USG ini menghasilkan foto hitam putih, dimana hanya memperlihatkan janin dari satu sisi saja, yaitu dari sisi panjang dan lebar janin. \n\n 2. USG 3D \n\n USG ini mengahsilkan foto lebih baik dibanding USG 2D. Hasil foto 3D memberikan gambar yang lebih jelas dan lebih tajam. Dengan USG 3D, ibu juga bisa melihat secara keseluruhan kondisi janin, dari sisi panjang, lebar dan tinggi. \n\n 3. USG 4D \n\n USG ini menghasilkan gambar yang bergerak atau video yang bisa di simpan dalam CD. Ibu bisa melihat bagaimana pergerakan janin yang berada dalam kandungan secara lansgung. \n\n \n\n \n\n Sekarang Sahabat Hermina sudah mengetahui perlunya ibu hamil melakukan pemeriksaan USG. Jadi, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan USG secara rutin minimal 3 kali selama masa kehamilan untuk mengetahui bagaimana kondisi janin. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Pekalongan<\/a><\/li>
- 31 Oktober 2020<\/li><\/ul><\/div>
Pentingnya USG saat Hamil<\/a><\/h3>
Saat hamil, diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan USG (ultrasonography). Ini adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menampilkan gambaran bagian dalam tubuh, sehingga bisa mengetahui kondisi dan tumbuh kembang janin dalam kandungan. \n\n \n\n Jenis Pemeriksaan USG \n\n Ada tiga jenis pemeriksaan USG yang bisa dilakukan, yaitu USG 2D, 3D, dan 4D. Pemeriksaan awal kehamilan (trimester pertama) biasanya dilakukan dengan teknik USG 2D, menghasilkan gambar hitam putih mengenai perkembangan janin dalam kandungan. Jika dokter mencurigai adanya gangguan kehamilan, ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan kehamilan dengan teknik 3D dan 4D. Teknik tersebut akan menghasilkan hasil yang lebih akurat dan detil, bahkan berupa gambar yang bergerak (4D). \n\n \n\n Apa yang Terjadi Selama Pemeriksaan USG? \n\n Pemeriksaan USG umumnya dilakukan sebanyak 4 kali selama kehamilan. Yakni satu kali saat trimester pertama, satu kali saat trimester kedua, dan dua kali saat trimester ketiga. Namun, jumlah ini bisa saja berubah, tergantung dengan kondisi kehamilan dan indikasi medis tertentu. \n\n \n\n Manfaat Pemeriksaan USG saat Hamil \n\n 1. Trimester Pertama Kehamilan (Kurang dari 12 Minggu) \n\n Tujuan pemeriksaan USG pada trimester pertama kehamilan : \n\n \n Mengkonfirmasi kehamilan \n Memeriksa detak jantung janin \n Menentukan usia kehamilan dan estimasi waktu lahir \n Mencari tahu kehamilan kembar \n Memeriksa kondisi plasenta, uterus, ovarium, dan serviks \n Mengidentifikasi kelainan pada janin \n Diagnosis risiko kehamilan ektopik, kehamilan yang berkembang di luar rahim \n \n\n 2. Trimester Kedua dan Ketiga Kehamilan \n\n Tujuan pemeriksaan USG pada trimester kedua (12-24 minggu kehamilan) dan trimester ketiga (24-40 minggu kehamilan): \n\n \n Mengukur fundus uteri (puncak rahim) \n Menentukan jenis kelamin janin \n Memantau posisi dan perkembangan janin \n Mengkonfirmasi adanya kehamilan kembar \n Mengonfirmasi kematian intrauterus (kematian janin dalam kandungan) \n Memantau kadar cairan ketuban dan memastikan apakah janin mendapatkan cukup oksigen untuk tumbuh kembangnya \n Mengidentifikasi adanya kelainan genetik pada janin, seperti sindrom down \n Memeriksa kelainan kongenital atau risiko cacat lahir, serta kelainan struktural (seperti masalah aliran darah) dan masalah pada rahim (seperti tumor pada masa kehamilan) \n Mengidentifikasi kelainan pada plasenta, seperti plasenta previa (kondisi di mana plasenta menempel di bagian bawah rahim, sehingga menghambat jalan lahir) dan abrupsi plasenta (kondisi di mana plasenta lepas dari dinding rahim sebelum janin dilahirkan) \n \n\n \n\n Itulah fakta tentang pentingnya USG di awal kehamilan. Jangan takut dan ragu untuk memeriksakan kehamilan ke rumah sakit agar perkembangan dan kesehatan janin dan ibu hamil bisa dipantau dengan baik hingga hari kelahiran. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>
<\/a><\/div>- Hermina Makassar<\/a><\/li>
- 11 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
Ragam Pemeriksaan USG pada Ibu Hamil<\/a><\/h3>
Tahukah Anda apa itu USG? Seberapa penting pemeriksaan USG untuk ibu hamil? Mungkin sebagian dari ibu hamil berpendapat bahwa melakukan USG adalah hanya untuk mengetahui jenis kelamin dan berat badan dari janin anda. Namun, pada faktanya, selain untuk mengetahui jenis kelamin dan berat badan dari janin anda, USG juga berfungsi untuk melihat kondisi janin dalam kandungan secara keseluruhan. Melalui USG banyak informasi yang bisa Anda terima terkait pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan bayi Anda di kandungan. \n\n \n\n Pengertian USG \n\n Ultrasonography/USG adalah alat bantu atau pemeriksaan penunjang dalam bidang kedokteran yang memanfaatkan gelombang suara/ultrasound dengan frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar. Manfaat USG adalah untuk melakukan pemeriksaan yang bersifat non-traumatic (tidak menimbulkan sakit) dan non-invasive (tanpa efek samping). Dalam bidang obstetric atau kandungan, kita bisa melihat semua bagian janin baik organ luar maupun organ dalam janin. Semua ini bisa terlihat walaupun kita hanya memakai USG 2 dimensi. Semakin berkembangnya teknologi, dikembangkan USG 3D dan 4D untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan video 3D Realtime. \n\n \n\n Manfaat USG \n\n Saat masa kehamilan ada hal penting yang harus dilakukan secara rutin, yaitu pemeriksaan kehamilan. Hal ini untuk mencegah berbagai gangguan kesehatan saat kehamilan, memantau perkembangan janin di dalam kandungan, dan untuk memastikan bahwa kesehatan ibu dan bayi terjaga selama masa kehamilan. Pemeriksaan ini sangat penting untuk mendeteksi kelainan dan penyakit sejak dini. Kelainan pada bentuk tubuh janin, seperti jantung bocor atau bibir sumbing, umumnya belum bisa ditangani sebelum bayi lahir. Namun, dokter dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mendeteksi kelainan lain yang bersifat sindromik. Jika terdapat kelainan terkait fungsi organ, dokter dapat membantu mengurangi risikonya dan mencari tahu penyebabnya. Mungkin akan diperlukan serangkaian pemeriksaan lanjutan. \n\n \n\n Macam-Macam USG pada Ibu Hamil \n\n Terdapat berbagai macam USG yang dapat dipilih untuk melihat gambaran dan kondisi bayi anda di dalam kandungan, antara lain : \n\n \n\n \n USG Transvaginal \n \n\n USG Transvaginal bisa dilakukan pada awal masa kehamilan saat ukuran rahim Anda masih kecil dan saat gambat yang jelas mungkin sulit untuk dihasilkan. USG ini dilakukan dengan cara memasukkan probe USG ke dalam vagina karena resolusi gambar lebih tinggi dibandingkan dengan USG Transabdominal. \n\n \n\n \n USG Transabdominal, yang meliputi: \n \n\n \n USG 2D \n \n\n Melakukan pemeriksaan dengan USG 2D umumnya hanya memberikan penjelasan janin secara garis besarnya saja dengan gambar hanya berwarna hitam-putih. Perangkat lunak tersebut termasuk jenis USG standar. Meskipun dalam bentuk 2 dimensi, tetapi juga dapat mengetahui usia kehamilan, jumlah bayi, ukuran bayi, jumlah air ketuban dan anatomi lainnya. \n\n \n USG 3D \n \n\n USG 3D memungkinkan dokter dan Anda dapat melihat gambar janin dan organ-organ dalam tubuh anda yang lebih lebar, lebih tinggi dan lebih dalam karena menghasilkan gambaran yang lebih jelas, USG ini sangat membantu untuk mendiagnosis masalah selama kehamilan. \n\n \n USG 4D \n \n\n USG 4D menghasilkan video realtime dari janin, sehingga Anda dapat melihat berbagai aktivitas janin dalam kandungan. USG 4D ini juga lebih bisa menghasilkan gambar wajah dan anggota tubuh janin lainnya yang lebih jelas. Selain itu, Color Doppler dapat melihat aktivitas pembuluh darah pada otak dan tali pusar bayi. \n\n \n\n Persiapan Sebelum Melakukan USG \n\n Sebelum melakukan USG, sebaiknya mengonsumsi setidaknya 6 gelas air putih 2 jam sebelum tindakan dan menahan untuk buang air kecil untuk USG daerah panggul, karena kandung kemih harus penuh (Pada kehamilan muda <24 Minggu) \n\n Untuk USG transvaginal, pasien akan diminta untuk mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu. \n\n \n\n \n\n Waktu Untuk Melakukan USG \n\n USG di Trimester Pertama \n\n USG pada ibu hamil di Trimester Pertama dilakukan untuk mengetahui secara pasti usia kehamilan pertama kali dan menentukan kira-kira waktu persalinannya kelak. Biasanya USG di trimester pertama ini dilakukan pada usia 6 minggu kehamilan untuk melihat kantong kehamilan di dalam rahim atau diluar rahim, perkembangan janin dan denyut jantung janin, umur kehamilan dan taksiran persalinan serta janin tunggal, ganda atau triplet. \n\n USG di Trimester Kedua \n\n USG pada ibu hamil di Trimester kedua biasanya dilakukan pada usia 18-22 minggu untuk melakukan skrining kelainan anatomi atau cacat bawaan, untuk menghindari down syndrome, mengetahui keadaan air ketuban, mendeteksi masalah pada plasenta, serta mengetahui kelengkapan organ vital seperti jantung, otak dan paru-paru. \n\n USG di Trimester Ketiga \n\n USG pada ibu hamil di Trimester Ketiga bermanfaat menjelang persalinan yaitu untuk menentukan letak plasenta, mengetahui posisi janin dalam rahim, mendeteksi kelainan plasenta jelang persalinan dan juga untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan USG menjelang persalinan. \n\n Sahabat Hermina, tidak perlu ragu untuk ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan USG, agar dapat mengetahui perkembangan kesehatan, baik pada janin maupun pada ibu. Salam sehat. \n<\/p><\/div><\/div><\/div>"); $('#div_next_link').html(" <\/span>");
- 11 September 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Oktober 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 26 November 2020<\/li><\/ul><\/div>
- 20 April 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 15 Oktober 2021<\/li><\/ul><\/div>
- 19 Mei 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 31 Juli 2022<\/li><\/ul><\/div>
- 30 Agustus 2022<\/li><\/ul><\/div>