Hermina Meraih 18,0% Pertumbuhan Pendapatan di Semester Pertama 2019 |

Hermina Meraih 18,0% Pertumbuhan Pendapatan di Semester Pertama 2019 |

Jakarta, 19 Agustus 2019 – PT Medikaloka Hermina Tbk (“Hermina”, “Perseroan”) pada hari ini mengadakan paparan public tahunan dalam rangkaian acara IDX Public Expose Live 2019 yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam acara yang dihadiri oleh manajemen Perseroan, yaitu Bp. Yulisar Khiat selaku Direktur Operasional dan Umum, dr. Binsar Parasian Simorangkir selaku Direktur Medis dan Kepatuhan, serta Bp. Aristo Setiawidjaja selaku Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategik, Hermina menyampaikan kinerja keuangan dan operasional untuk semester pertama 2019.

Selama semester pertama yang berakhir pada 30 Juni 2019 (1H19), Hermina melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp1,79 triliun, peningkatan sebesar 18,0% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018. Perseroan juga menghasilkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp429,2 miliar dengan marjin yang meningkat menjadi 24,0%. Pencapaian ini menunjukan kenaikan EBITDA sebesar 36,4% bila dibandingkan EBITDA pada semester pertama 2018 (1H18). Perseroan mampu terus meningkatkan marjin berkat inisiasi penurunan biaya.

Pada laba bersih, Perseroan mencapai laba bersih (PAT) sebesar Rp162,6 miliar, peningkatan sebesar 63,7% dibandingkan laba bersih pada 1H18. Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (PATMI) meningkat 78,0% y-o-y hingga mencapai Rp124,6 miliar. Hal ini menghasilkan peningkatan porsi PATMI atas persentase dari PAT. Dalam kuartal terakhir, PATMI mewakili sekitar 75% atas laba bersih.

Di dalam semester pertama ini, sebanyak 64% kunjungan rawat inap dan 53% pasien rawat jalan merupakan pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Komposisi bisnis Perseroan yang berasal dari pasien umum (non-JKN) dan pasien JKN terlihat stabil dalam 12 bulan terakhir, sementara volume pasien umum terus bertumbuh. Walaupun hampir setengah dari pendapatan bersih Perseroan berasal dari pasien JKN, Perseroan mampu menjaga marjinnya dengan menerapkan skala ekonomi, peningkatan efisiensi operasional, dan adopsi teknologi. Hermina juga mampu menavigasi dinamika dari lingkungan regulasi kesehatan.

Hingga 1H19, tingkat hunian tempat tidur (BOR) berada pada 70,6%, kondisi yang baik mengingat Hermina telah menambahkan sekitar 443 tempat tidur di rumah sakit yang sudah beroperasi. Dalam semester pertama tahun ini, Perseroan telah melayani 181.950 kunjungan rawat inap (peningkatan 26,7% tahun-ke-tahun) dan 2,95 juta kunjungan rawat jalan (peningkatan 15,3% tahun-ke-tahun). Total hari rawat inap meningkat sebesar 30,9% menjadi 474.700 hari dengan masa hospitalisasi rata-rata (ALOS) selama 2,6 hari. Hermina terus bertumbuh organik secara stabil dengan menambah kapasitas tempat tidur pada rumah sakit yang telah berdiri untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Saat ini, Perseroan mengoperasikan 3.851 tempat tidur di 33 rumah sakit yang berlokasi di pulau-pulau besar di Indonesia

Terkait penambahan rumah sakit, pada Juli 2019 Hermina telah melakukan akuisisi sebuah rumah sakit di Pekalongan, Jawa Tengah. Setelah akuisisi, rumah sakit terserbut akan ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe C yang mengoperasikan 50 tempat tidur. Perkembangan ini sejalan dengan rencana kami untuk menambah empat rumah sakit baru tahun ini sehingga memenuhi target 40 rumah sakit pada akhir 2020. Proses pembangunan tiga rumah sakit sedang berjalan dengan rencana pembukaan pada akhir tahun 2019. Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp800 miliar untuk melakukan ekspansi organik/inorganik, pemeliharaan, dan investasi lainnya.

Tentang Hermina

PT Medikaloka Hermina Tbk merupakan salah satu jaringan rumah sakit umum terbesar di Indonesia dengan pengalaman selama 34 tahun dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehesif dan profesional. Disamping memiliki sejarah yang kuat dalam pelayanan ibu dan anak, Hermina telah mengembangkan diri untuk memberikan layanan spesialisasi kesehatan yang menyeluruh. Per Juli 2019, Perseroan telah memiliki 33 rumah sakit yang terdiri dari 8 rumah sakit tipe B dan 25 rumah sakit tipe C dimana terdapat lebih dari 3.200 dokter umum dan spesialis yang tersebar di 21 kota di Indonesia. Pada tanggal 16 Mei 2018, Perseroan melakukan pencatatan saham di BEI yang diperdagangkan dengan simbol emiten HEAL.

***

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.