Hermina Selenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa
Jakarta, 30 April 2019 – PT Medikaloka Hermina Tbk (“Hermina”, “Perseroan”) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2018 sekaligus RUPS Luar Biasa untuk pertama kalinya sebagai perusahaan terbuka setelah saham Hermina tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Mei 2018. Dalam RUPS ini, Dewan Komisaris dan Direksi Hermina memaparkan kinerja Perseroan yang baik dan membukukan pertumbuhan bisnis sepanjang tahun 2018.
RUPS Tahunan dan Luar Biasa ini dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Hermina. Dalam rapat yang dipimpin oleh Komisaris Utama Hermina dr. Paulus Kusuma Gunawan ini, Dewan Komisaris dan Direksi memaparkan lima mata acara rapat yang terdiri dari persetujuan dan pengesahan laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018, penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2018, laporan dan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, penunjukan akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2019, serta penetapan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Kelima mata acara RUPS Tahunan ini mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham Perseroan. Sementara itu, RUPS Luar Biasa membahas tentang persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan yang juga telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.
Adapun jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Hermina tidak mengalami perubahan dengan susunan sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama, dr. Paulus Kusuma Gunawan
- Wakil Komisaris Utama, dr. Husen Sutakaria
- Komisaris, dr. Sudarsono
- Komisaris, Darwin Cyril Noerhadi
- Komisaris Independen, Alexander Rusli
- Komisaris Independen, dr. Heridadi
Direksi
- Direktur Utama, dr. Hasmoro
- Direktur, dr. Binsar Parasian Simorangkir
- Direktur, Yulisar Khiat
- Direktur Independen, Aristo Setiawidjaja
Komitmen Perluas Akses Layanan Kesehatan
Hermina senantiasa memperluas jangkauan layanan guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia. Direktur Utama Hermina, dr. Hasmoro, menyatakan, “Perseroan memiliki komitmen untuk memperluas jangkauan pelayanan, menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan, serta meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.”
Hermina yang didirikan pada tahun 1985 telah tumbuh sebagai salah satu grup rumah sakit umum swasta terbesar di Indonesia dan per Desember 2018 memiliki 32 jaringan rumah sakit berkapasitas 3.378 tempat tidur yang tersebar di 20 kota di Indonesia dengan didukung oleh lebih dari 3.200 dokter dan spesialis. Sepanjang tahun 2018, jaringan rumah sakit Hermina telah dipercaya oleh 5,3 juta pasien rawat jalan dan 310 ribu pasien rawat inap. Sebagai rumah sakit umum, Hermina juga menjadi pemimpin pasar dalam segmen spesialisasi kebidanan dan kesehatan anak. Tenaga medis Hermina telah membantu kelahiran lebih dari 45 ribu bayi di tahun 2018.
“Kedepannya Hermina akan terus memperluas akses layanan kesehatan kepada masyarakat dengan komitmen sebagai penyedia Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan ekspansi dengan menambah empat rumah sakit pada tahun ini,” kata dr. Hasmoro.
Kinerja positif yang diraih Hermina di tahun 2018 mencerminkan komitmen dan kemampuan pengelolaan operasional yang solid. Berdasarkan laporan keuangan audit tahun 2018, Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,06 triliun, atau meningkat 14,2% dibanding tahun sebelumnya. Perseroan juga mencatatkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 644,5 miliar dan laba bersih sebesar Rp 191,0 miliar.
Pada tahun 2018, persentase penggunaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di jaringan rumah sakit Hermina tercatat mencapai 65,8%, angka yang terhitung tinggi meski Perseroan telah menambah kurang lebih 600 tempat tidur sepanjang tahun 2018. Total hari rawat inap meningkat sebesar 23,9% mencapai 776.700 hari, dengan rerata lamanya pasien dirawat (Average Length of Stay / ALOS) selama 2,5 hari. Semakin pendek hari ALOS mengindikasikan efisiensi operasional yang tinggi dari rumah sakit Hermina.
Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategik Hermina, Aristo Setiawidjaja, menambahkan bahwa Perseroan berhasil menjaga kestabilan marjinnya melalui skala ekonomis dan perbaikan yang konsisten untuk mencapai efisiensi dalam operasionalnya. Dengan menerapkan strategi yang sesuai, Perseroan juga telah membuktikan kemampuannya dalam menavigasi tantangan-tantangan yang muncul karena dinamisnya JKN, termasuk tantangan yang disebabkan oleh beberapa peraturan yang pernah berlaku pada pertengahan 2018.
Hermina merupakan salah satu jaringan rumah sakit yang sejak awal melayani pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada tahun 2018, JKN berkontribusi terhadap 65% dari total pasien rawat inap dan 49% dari total pasien rawat jalan.
Aristo menambahkan bahwa Hermina siap mengambil peran yang lebih besar dalam menekan rendahnya penetrasi layanan kesehatan di Indonesia dengan memperluas cakupan pelayanan JKN. Pada saat ini, jumlah peserta JKN telah mencapai 218,9 juta jiwa atau 83% dari jumlah penduduk Indonesia.
Tentang Hermina
PT Medikaloka Hermina Tbk merupakan salah satu jaringan rumah sakit umum terbesar di Indonesia dengan pengalaman selama 34 tahun dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehesif secara optimal dan profesional. Disamping memiliki tradisi yang kuat dalam pelayanan ibu dan anak, Hermina telah mengembangkan diri untuk memberikan layanan spesialisasi kesehatan yang menyeluruh. Per Maret 2019, Perseroan telah memiliki 32 rumah sakit yang terdiri dari 7 rumah sakit tipe B dan 25 rumah sakit tipe C dimana terdapat lebih dari 3.200 dokter umum dan spesialis yang tersebar di 20 kota di Indonesia. Pada tanggal 16 Mei 2018, Perseroan melakukan pencatatan saham di BEI yang diperdagangkan dengan simbol emiten HEAL.