paru

Knowing Pulmonary Tuberculosis Prevention and Treatment

Sahabat Hermina mungkin sudah tidak asing dengan penyakit Tuberkulosis (TBC). Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang semua bagian tubuh namun yang tersering menyerang Paru. Saat ini Indonesia merupakan negara dengan kasus TBC terbanyak ke 2 di dunia setelah India. 

Kuman TBC ini berukuran sangat kecil yaitu 0,3-0,5 µm dengan panjang 1-4 µm sehingga mudah sekali terhirup melalui percikan dahak yang berasal dari batuk atau bersin penderita TBC. Kuman TBC terhirup melalui saluran napas menuju paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, saluran kemih, pencernaan, kulit dll. 

Tidak semua orang yang terpajan akan menjadi sakit TBC, Jika daya tahan tubuh lemah orang tersebut akan menjadi sakit TBC dan jika daya tahan tubuh kuat maka orang tersebut akan tetap sehat.

Gejala sakit TBC yaitu batuk terus menerus selama 2 minggu atau lebih, disertai gejala lain seperti batuk darah atau batuk dahak bercampur darah, sesak napas, nyeri pada dada, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, berkeringat malam walaupun tidak terdapat kegiatan dan demam. Penyakit TBC ini dipastikan dengan pemeriksaan rontgen dada dan dahak. Pemeriksaan dahak dilakukan pada saat sewaktu pasien datang ke RS dan ketika pagi hari. 

Pencegahan penularan TBC dengan cara :

  1. Menutup mulut saat batuk atau bersin

  2. Tidak meludah disembaran tempat

  3. Jika meludah harus di tempat yang terkena sinar matahari atau di tempat yang diisi sabun atau karbol

  4. Buka jendela rumah lebar-lebar agar udara dan sinar matahari masuk (karena kuman TBC mati jika terkena sinar matahari)

  5. Bagi penderita TBC meminum obat dengan teratur sampai selesai pengobatan

  6. Menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) saat bayi sebelum usia tiga bulan.

Pengobatan TBC

Kuman TBC sulit dimatikan dengan satu jenis obat saja, sehingga ini yang menjadi alasan mengapa pengobatan TBC harus dalam bentuk obat kombinasi dengan tujuan mematikan dan mencegah kekebalan kuman. Pengobatan OAT terdiri dari 2 fase yaitu fase Intensif pada dua bulan pertama dan fase lanjutan empat bulan berikutnya.

Selain itu penyembuhan TBC memerlukan kepatuhan pasien untuk menelan obat anti tuberkulosis (OAT) secara rutin dan teratur selama minimal 6 bulan bahkan lebih hingga 12 bulan tergantung berat ringannya penyakit TBC yang diderita pasien.

Sahabat Hermina, setelah kita mengetahui penyakit TBC ini membuat kita lebih waspada terhadap penyakit ini, penanganan sedini mungkin dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi. Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala ini.

Categories