gigi palsu

Akibat Kehilangan Gigi dan Tanpa Digantikan Gigi Tiruan

Akibat Kehilangan Gigi dan Tanpa Diganti Gigi Tiruan

Gigi memiliki fungsi penting untuk kehidupan manusia dalam hal estetika, pengunyahan (mastikasi) serta fungsi bicara (fonasi). Kehilangan sebagian gigi atau bahkan seluruh gigi dapat mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya fungsi-fungsi tersebut.

Untuk menggantikan fungsi yang hilang tersebut seseorang dapat menggunakan gigi tiruan (gigi palsu) yang dibuat oleh seorang dokter gigi. Penggunaan gigi tiruan ini sangat penting karena kehilangan gigi dalam mulut jika dibiarkan begitu saja lama kelamaan dapat berpotensi menimbulkan dampak buruk pada keadaan gigi lainnya.

Kehilangan gigi terkadang dianggap biasa saja oleh beberapa orang padahal jika ada gigi yang hilang maka fungsi dari gigi itu sendiri tidak dapat berjalan secara maksimal dan dapat mengganggu kesehatan tubuh seseorang. Kehilangan satu gigi juga disebut sebagai salah satu kecacatan. Faktor yang menyebabkan hilangnya gigi seseorang adalah sebagai berikut :

  • Gigi tercabut / tanggal,
  • Karena kerusakan gigi/ karies
  • Karena kerusakan jaringan pendukung gigi/ mobiliti
  • Kecelakaan/trauma

GANGGUAN AKIBAT KEHILANGAN GIGI

Mengubah Susunan Gigi Geligi ( migrasi dan rotasi)

Kehilangan gigi menyebabkan adanya ruang kosong pada rahang bekas gigi yang hilang. Hal tersebut dapat membuat gigi-gigi tetangganya bergerak (migrasi) menempati ruang kosong tersebut. Perpindahan tersebut dapat disertai perputaran gigi (rotasi) atau perubahan kemiringan gigi. Hal ini menyebabkan susunan gigi menjadi tidak teratur dan tampak tidak estetis akibat gigi terlihat miring atau renggang satu sama lain.

Erupsi berlebih/Gigi turun (erupsi berlebihan)

Apabila gigi di salah satu rahang hilang maka gigi yang menjadi antagonisnya di rahang yang lain tidak mempunyai titik kontak dengan apapun. Hal tersebut dapat menyebabkan gigi mengalami erupsi (pergerakan gigi keluar dari soketnya) atau disebut juga esktrusi.

Efek pada Kebersihan Mulut

Perubahan posisi gigi sebagaimana dijelaskan sebelumnya dapat membuat ruang-ruang kecil diantara gigi. Ruang-ruang tersebut berpotensi menampung sisa makanan dan terkadang lebih sulit dibersihkan sehingga dapat menurunkan kebersihan mulut dan memperbesar potensi terbentuknya gigi berlubang dan karang gigi. Selain itu, seseorang yang kehilangan gigi pada salah satu sisi rahang cenderung menggunakan sisi rahang di sebelahnya untuk mengunyah. Pengunyahannya hanya di satu sisi ini meningkatkan potensi terbentuknya karang gigi di sisi rahang yang tidak digunakan.

Penurunan efisiensi kuning

Kehilangan banyak gigi di bagian belakang (gigi geraham) akan membuat berkurang atau hilangnya fungsi pengunyahan. Penurunan efisiensi pengunyahan tersebut akan berdampak pada tidak sempurnanya proses pencernaan makanan yang masuk ke dalam tubuh . Hal tersebut tentu mempengaruhi

penyerapan gizi dari makanan yang dikonsumsi dan dapat berefek sitemik pada tubuh seseorang dalam jangka panjang.

Gangguan pada sendi rahang (temporo mandibula)

Kehilangan gigi bagian belakang (posterior) dapat menyebabkan hilangnya kontak pengunyahan sekaligus dimensi vertikal gigi yang normal. Kontak pengunyahan yang tidak tepat tersebut berefek pula pada pergerakan sendi rahang (temporomandibular) yang merupakan sendi utama dalam fungsi pengunyahan.

Beban berlebih pada salah satu gigi

Bila ada gigi yang hilang maka beban pengunyahan akan dialihkan kepada gigi yang tersisa. Hal ini saja bisa mengakibatkan kerusakan pada jaringan pendukung gigi (periodontal) dari gigi yang masih ada akibat kelebihan beban pengunyahan. Kerusakan tersebut dapat berakhir pada kegoyahan gigi akibat tulang pendukung gigi yang terus berkurang karena tekanan pada gigi yang terlalu besar.

Kelainan bicara dan penampilan

Kehilangan gigi terutama di bagian depan (anterior) dapat menyebabkan terganggunya fungsi bicara (fonasi). Hal tersebut karena pengucapan beberapa huruf membutuhkan lidah dengan gigi depan. Selain itu, kehilangan gigi depan tentu mempengaruhi penampilan seseorang sehingga terlihat tidak menarik. Hal kedua tersebut akan mempengaruhi rasa percaya diri seseorang untuk bergaul dengan lingkungannya.

Misalnya beberapa dampak buruk kehilangan gigi, untuk mencegah beberapa dampak tersebut disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi terdekat apabila ada gigi anda yang sudah hilang/dicabut agar dapat digantikan dengan gigi tiruan/palsu yang cocok dengan kondisi anda. Selain itu, jika memang gigi yang bermasalah masih bisa dipertahankan dengan cara ditambal atau dirawat saluran akar, maka sebaiknya gigi tersebut tidak langsung dilakukan pencabutan.

 

Sumber :

Carr, BA, McGivney GP, Brown, DT, 2010, Prostodontik Parsial Lepasan Mc Craken edisi ke-12, Elsevier-Mosby, AS

Owal, B., Kayser, AF, Carlsson, GE, 1996, Prinsip dan Manajemen Prostodontik, Mosby-Wolfe, Barcelona

Ulpa, JR, Priyanto, D., Benyamin, B., Hubungan Kehilangan Gigi Posterior Bilateral Free End,Terhadap Timbulnya Clicking Pada Sendi Temporomandibular, Medali Jurnal Media Dental Intelektual , 2 (1), 14-17

 

Categories