Apa Itu Dismenore?
Memasuki usia reproduksi seorang wanita akan mengalami menstruasi. Menstruasi sendiri merupakan kebutuhan semua wanita apabila dapat dilalui dengan rasa nyaman. Namun sebaliknya, menstruasi dapat menjadi berita buruk apabila disertai rasa nyeri baik secara fisik dan trauma psikologis, salah satunya yaitu dismenore. Namun, apakah sebenarnya dismenore itu?
Dismenore merupakan rasa nyeri yang timbul saat sedang menstruasi. Biasanya, dismenore muncul pada saat tiga hari pertama menstruasi, menimbulkan rasa nyeri yang berdenyut atau kram pada perut bagian bawah dan dapat disertai keluhan lain seperti mual, diare, nyeri kepala, atau pusing.
Pada umumnya, terdapat dua jenis dismenore, yaitu:
1. Dismenore primer
Dismenore primer adalah nyeri perut atau kram saat terjadinya haid. Dismenore primer dapat dirasakan sejak pertama kali mendapat haid. Nyeri perut disebabkan karena meningkatnya kadar prostaglandin dalam tubuh dan akan mereda seiring dangan menurunnya kadar prostaglandin tersebut. Intensitas nyeri biasanya tidak sampai mengganggu aktivitas. Dismenore primer merupakan hal yang normal dialami oleh wanita.
2. Dismenore sekunder
Berbeda dengan dismenore primer, dismenore sekunder merupakan nyeri menstruasi yang disebabkan oleh gangguan sistem reproduksi wanita. Intensitas nyeri dapat sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak yang menganggap dismenore jenis ini merupakan hal yang biasa, sehingga jarang meminta pertolongan sampai ke dokter. Sebaiknya, Sahabat Hermina perlu membedakan apakah nyeri yang dirasakan merupakan Dismenore primer atau Dismenore sekunder, sebab Dismenore sekunder tidak hanya menyebabkan nyeri, namun dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Dismenore bisa diatasi secara mandiri dengan mengompres perut menggunakan kompres hangat, olahraga ringan, tidur yang cukup, serta teknik relaksasi yang tepat. Namun jika rasa sakit tak tertahankan, Sahabat Hermina bisa mengonsumsi obat pereda nyeri haid.