dokterbedahumum, operasibedah, bedah, nyeri, perut, kesehatan, pembedahan, operasi

Apendisitis: Nyeri perut yang sering terlambat terdiagnosis

Apa Itu Apendisitis?

Apendisitis terjadi ketika apendiks (umbai cacing) tersumbat dan mengalami peradangan. Penyebab tersumbatnya apendiks berbagai macam, antara lain kotoran/feses, cacing, ataupun tumor. Jika apendisitis terjadi pada anak, penyebab paling sering adalah pembesaran kelenjar getah bening yang ada di dalam umbai cacing. Apendisitis dapat terjadi di rentang usia 5-45 tahun, dengan insidensi terbanyak terjadi di usia dewasa muda. Apendisitis akut seringkali terlambat didiagnosis karena gejala apendisitis akut dapat menyerupai gejala sakit maag (gastritis), masalah di saluran kemih atau ginjal, maupun masalah pada organ kebidanan dan kandungan.

Penyebab pasti dari apendisitis belum diketahui pasti. Beberapa studi menyampaikan bahwa ada tendensi keturunan. Belakangan diketahui itu disebabkan oleh kesamaan kebiasaan makan, resistensi genetik dari flora bakteri. Kebiasaan makan rendah serat, tinggi gula dan lemak juga merupakan penyebab buang air besar yang tidak banyak, waktu transit makanan di usus jauh lebih lama, dan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan di dalam rongga usus.

Jika tidak terdiagnosis dengan baik, radang usus buntu sederhana dapat mengalami perburukan sehingga usus buntu menjadi pecah dan memerlukan penanganan dalam bentuk pembedahan yang lebih besar.

 

Gejala Apendisitis

Mengenali gejala apendisitis sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat waktu. Beberapa tanda apendisitis yang paling umum meliputi:

  1. Sakit gigi yang parah dan terus-menerus: Rasa sakit ini biasanya awalnya dirasakan dari ulu hati, kemudian berpindah ke perut bagian kanan bawah
  2. Demam: salah satu tanda yang menandakan adanya penyebaran infeksi.
  3. Mual dan muntah
  4. Hilang selera makan: Area di sekitar infeksi mungkin tampak meradang dan nyeri.
  5. Nyeri saat melipat kaki ke arah perut.

 

Bagaimana Apendisitis Didiagnosis?

Secara umum apendisitis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik dan laboratorium, namun jika diperlukan, dapat digunakan alat diagnostik tambahan yaitu:

        1. USG: dapat digunakan sebagai pemeriksaan awal karena cepat, murah dan mempunyai sensitivitas yang cukup baik.
        2. Apendikogram: termasuk jarang digunakan karena memerlukan persiapan yang cukup panjang.
        3. CT-Scan: CT-Scan mungkin diperlukan untuk mendapatkan gambaran lebih mendetail karena CT-Scan dapat menegakkan >95% kasus apendisitis.

 

Pilihan Perawatan untuk apendistis

Tatalaksana apendisitis pada kebanyakan kasus adalah apendektomi. Keterlambatan dalam  tatalaksana dapat meningkatkan kejadian perforasi, yaitu kondisi dimana apendiks sudah pecah dah mengakibatkan infeksi luas pada rongga perut. Pada kondisi apendisitis kronis atau apendiks yang tidak bersifat akut, dapat digunakan teknik pembedahan dengan laparoskopi, yaitu dengan membuat luka yang lebih kecil dan menggunakan kamera.. Prosedur ini sudah terbukti menghasilkan nyeri pasca bedah yang lebih sedikit, pemulihan yang lebih cepat dan angka kejadian infeksi luka yang lebih rendah. Laparoskopi terutama dikerjakan untuk diagnosa dan terapi pada pasien dengan gejala nyeri perut yang kurang spesifik, terutama pada wanita.

 

Pencegahan Apendistis

Hingga sekarang, belum ada langkah spesifik yang dapat dilakukan untuk mencegah apendisitis, namun ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan yaitu:

  1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan tinggi serat.
  2. Minum air putih minimal 2 liter per hari.
  3. Hindari makanan tinggi lemak, tinggi gula, serta makanan pedas.
  4. Rutin berolahraga.

 

Kesimpulan

Nyeri perut tidak boleh diabaikan. Apa yang mungkin dirasa sebagai nyeri perut ringan dapat dengan cepat meningkat menjadi kondisi medis yang serius. Dengan memahami gejalanya, mencari perawatan segera, Anda dapat mencegah komplikasi. Jika Anda mengalami tanda-tanda nyeri perut, jangan ragu untuk menghubungi dokter bedah anda. Salam sehat!

 

Categories