bedahtulang, radiofrekuensi, ortopedi, nyeritulang

ATASI NYERI KRONIS DENGAN TERAPI RADIOFREKUENSI

Hai Sahabat Hermina

APA ITU RADIOFREKUENSI?

Terapi radio frekuensi (RF) adalah prosedur untuk mengurangi nyeri pada berbagai area tubuh (nyeri tulang belakang, sendi lutut, sendi bahu, dan berbagai lokasi lain) dengan menggunakan gelombang radio. Tindakan ini dapat mengurangi rasa sakit secara efektif untuk jangka waktu 6-9 bulan.

Gelombang radiolistrik diberikan kepada saraf target yang bertanggung jawab mebawa sinyal rasa sakit ke otak ketika area tubuh tersebut mengalami peradangan atau iritasi. Gelombang tersebut dihantarkan melalui jarum RF khusus yg tersambung dengan mesin radiofrekuensi. Aliran listrik radiofrekuensi akan menghasilkan gelombang khusus dan panas yang menumpulkan rasa nyeri di jaringan saraf sehingga mengurangi sinyal nyeri dari sumber penyebab nyeri.

 

SIAPA YANG MEMBUTUHKAN TERAPI RADIOFREKUENSI?

Pada saat kita mengalami gejala nyeri, Langkah pengobatan pertama yang dokter anda lakukan adalah memberikan edukasi mengenai modifiksi gaya hidup yang menjadi faktor resiko penyebab nyeri tersebut timbul dan memberikan obat penghilang rasa sakit. Pada kondisi tertentu diperlukan terapi penunjang lain seperti fisioterapi, kombinasi antara modikasi gaya hidup, obat obatan nyeri dan fisioterapi kita kenal sebagai pengobatan konservatif atau non operatif. Namun di saat bentuk pengobatan konservatif yang telah dilakukan setidaknya 3 bulan tidak memberikan hasil yang optimal, langkan pengobatan se;anjutnya diobutuhkan untuk mengatasi kondisi nyeri yang telah menjadi nyeri kronis tersebut. Pengobatan operatif menjadi pilihan  berikutnya. Dengan kemajuan tekhnologi khususnya pada tindakan intervensi nyeri, terapi RF dapat menjadi terapi jembatan dan alternatif antara pengobatan konservatif yang gagal dengan pengobatan operatif.

Terapi RF sangat efektif untuk mengurangi nyeri pada kasus-kasus nyeri kronis yang tidak membaik dengan terapi obat atau fisioterapi, misalnya nyeri pinggang bawah akibat saraf terjepit, arthritis sendi (lutut dan bahu) dan masih banyak lagi. Penelitian menunjukkan bahwa terapi RF terbukti aman dapat mengurangi nyeri kronis hingga 80%. Meskipun terapi radio frekuensi umumnya efektif dalam meredakan nyeri, efeknya berbeda-beda pada setiap orang. Prosedur ini mungkin lebih efektif untuk beberapa pasien, tapi kurang bagi orang lain. Perlu digarisbawahi, tidak ada dokter yang dapat memprediksi secara akurat tingkat penurunan nyeri bisa dicapai lewat prosedur ini.

BAGAIMANA PROSEDUR MELAKUKAN TINDAKAN RF?

Dokter Anda akan menentukan saraf mana yang perlu diterapi dan memastikan terapi tidak akan mempengaruhi fungsi otot dan gerak, sehingga pasien tidak perlu khawatir dengan kemungkinan efek samping terasa “lumpuh”.

Yang menjadi tantangan bagi dokter intervensi adalah menempatkan jarum RF secara presisi pada saraf yang dituju, dan untuk memastikan penempatan yang tepat digunakan media ultrasonografi (USG) atau fluoroskopi (semacam alat x-ray) sebagai alat bantu untuk visualisasi jarum RF ke target saraf. Penggunaan media bantu tersebut akan memastikan keamanan dan ketepatan terapi karena dapat menghindari struktur-struktur berbahaya, misalkan pembuluh darah atau jaringan saraf lainnya.

Pada awal tindakan, pasien dapat merasakan nyeri berkurang secara dramatis, namun bukan efek langsung dari RF tetapi dari anestesi lokal yang diberikan. Dalam 1-2 minggu pertama rasa nyeri dapat berfluktuasi, namun umumnya setiap hari rasa nyeri akan berkurang. Hasil maksimal dari terapi RF ini dapat dirasakan setelah 4 minggu pasca terapi. Terapi RF memiliki angka keberhasilan sampai dengan 80% untuk mengurangi nyeri lebih dari 50%. Selain itu kabar baiknya adalah hasil terapi RF ini dapat bertahan cukup lama, yaitu selama 1-2 tahun. Bila efek RF berkurang dan rasa nyeri kembali dirasakan maka terapi ini dapat diulang kembali. Terapi RF ini dianggap lebih baik jika dibandingkan dengan injeksi steroid yang hanya bertahan sekitar 1 bulan.

Categories