spesialistht, doktertht, operasi amandel, amandel, tonsilitis, spesialisthtkl, spesialisthtsolo, spesialisthtsurakarta

Benarkah Makan Gorengan Dapat Memicu Amandel ?

Sahabat Hermina, siapa yang tidak suka makan gorengan? Hampir setiap orang menyukai makan gorengan ya. Namun apakah benar makan gorengan dapat memicu penyakit amandel atau tonsilitis?

Tonsilitis atau radang amandel adalah peradangan pada amandel yang ada di langit-langit mulut bagian cincin Waldeyer, dan biasanya disebabkan oleh virus Epstein Barr. Penyebaran infeksinya melalui udara (droplet) melalui tangan dan ciuman. Tonsilitis dapat diklasifikasikan berdasarkan waktu timbulnya, yaitu tonsilitis akut dan tonsilitis kronis. Tonsilitis akut adalah peradangan pada amandel yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang terjadi dalam waktu  3 minggu. Tonsilitis kronis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembesaran amandel disertai episode infeksi berulang


Penyebab dan Gejala Radang Amandel atau Tonsilitis

Peradangan pada tonsil disebabkan oleh bakteri disertai juga dengan gejala nyeri tenggorokan dan suhu tubuh meningkat. Tenggorokan akan terasa nyeri sehingga penderita sulit untuk menelan dan keadaan umumnya lemah. Tonsil tampak memerah dan bengkak dan kriptanya biasanya tertutup oleh lapisan fibrosa atau purulen, yang tampak sebagai titik-titik putih atau garis putih. Kelenjar leher biasanya membesar sehingga dirasakan nyeri.

Prevalensi Kasus Radang Amandel atau Tonsilitis

WHO memperkirakan 287.000 anak di bawah usia 15 tahun mengalami radang amandel, dimana  248.000  (86,4%) akan menjalani pengangkatan amandel dan 39.000 anak lainnya (13,6%) hanya akan menjalani operasi amandel.

Sedangkan berdasarkan data epidemiologi penyakit THT di 7 provinsi  Indonesia pada bulan September 2012, angka kejadian tonsilitis kronis setelah rinosinusitis akut tertinggi  sebesar 3,8% selama periode 2012-2013. Di Indonesia, jumlah kunjungan  rawat jalan untuk radang amandel sebanyak ± 55.383 orang, sedangkan jumlah pasien rawat inap untuk radang amandel sebanyak ± 37.835 orang.

Beberapa Faktor Pemicu Terjadinya Tonsilitis

  1. Usia

Usia merupakan salah satu faktor terjadinya tonsilitis karena fungsi tonsil akan meningkat pada umur 3 tahun kemudian menurun dan akan mengalami peningkatan lagi pada umur 10 tahun, kemudian ukuran tonsil yang membesar akan meningkat lagi pada umur 11-20 tahun dan kemudian akan mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya usia, sehingga pada usia anak-anak lebih rentan untuk terjadinya infeksi.

  1. Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Mengandung MSG

MSG adalah bentuk garam dari asam glutamate, yang juga termasuk bahan tambahan pangan yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai penyedap rasa, penggunaan glutamat dosis tinggi dikaitkan dengan berbagai variasi kelainan neuroendokrin dan sistem kekebalan tubuh. Reseptor glutamat memainkan peran penting dalam patogenesis gangguan yang diinduksi oleh MSG. Limfosit T dapat mengekspresikan beberapa jenis reseptor glutamat yang mengontrol respon imun, aktivasi, maturasi, dan apoptosis atau kematian sel. MSG juga menyebabkan cedera endotel yang menyebabkan kurangnya penyerapan sel darah dan trombosit, penurunan sirkulasi dan pembentukan thrombus. Mengonsumsi MSG secara berlebihan dapat menimbulkan gejala rasa gatal dan sakit pada tenggorokan.

  1. Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Berminyak

Selain mengonsumsi makanan yang mengandung penyedap rasa, mengonsumsi makanan yang berminyak secara terus menerus juga dapat menimbulkan gejala tonsilitis. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan, akrolein inilah yang dapat menyebabkan timbulnya rasa gatal pada tenggorokan.

  1. Terlalu Banyak Mengonsumsi Air Dingin

Terlalu banyak mengonsumsi air dingin juga dapat memicu meradangnya tonsil, karena air dingin dapat merangsang dan meregangkan sel epitel pada tonsil sehingga lama kelamaan akan mengakibatkan tonsil hipertrofi (Wahyuni & Yuliawati, 2017). Minuman dingin juga dapat menyebabkan terjadinya vasokontriksi sehingga pembuluh darah mengecil dan jumlah sel darah putih berkurang sehingga memperberat kerja imun tonsil.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak seperti gorengan dapat menjadi salahsatu pemicu Tonsilitis atau Amandel. Apabila Sahabat Hermina memiliki keluhan dan ingin berkonsultasi dengan Dokter Spesialis THT dapat menghubungi Admin kami 0821-3552-2454.

 

 

Referensi :

Mita, Devi Nendes. (2017). Analisis faktor risiko tonsilitis kronik. UNIMUS.

Nizar, Muhammad, Qamariah, Nur, & Muthmainnah, Noor. (2016). Identifikasi Bakteri Penyebab Tonsilitis Kronik Pada Pasien Anak Di Bagian Tht Rsud Ulin Banjarmasin. Berkala Kedokteran, 12(2), 197–204. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20527/j bk.v12i2.1867

P. Van den Broek, L. Feenstra. Debruyne, F. Marres, H. A. .. (2011). Buku Saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung, dan Telinga, 12th edn, Editited by N. In Iskandar.

Ramadhan, Febri, Sahrudin, Sahrudin, & Ibrahim, Karma. (2017). Analisis faktor risiko kejadian tonsilitis kronis pada anak usia 5-11 tahun di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017. Haluoleo University.

Rusli, Malahayati, Miralza Diza, and Alda Rizky. "Hubungan Usia dan Konsumsi Makanan dengan Gejala Tonsilitis Pada Pasien Poli THT RSUD H. Hanafie Muara Bungo." Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam 12.1 (2022): 36-43.

Sari, Layla Tunjung, Yuli Kusumawati, S. K. M., & Ambarwati, S. Pd. (2014). Faktor pencetus tonsilitis pada anak usia 5-6 tahun di wilayah kerja puskesmas bayat kabupaten klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Siregar, Anggita Rahma Agusli. (2019). Hubungan Faktor Risiko dengan Gejala Tonsilitis pada Anak di SDS Islam Annizam Medan.

Wahyuni, Sri, & Yuliawati, Ratna. (2017). Hubungan Usia, Konsumsi Makan dan Hygiene Mulut dengan Gejala Tonsilitis Pada Anak di SDN 005 Sungai Pinang Kota Samarinda.

Categories