ayah dan ibu, lansia

Cegah Komplikasi, Ketahui Penanganan Luka Pada Penderita Diabetes!

Diabetes merupakan penyakit dengan kondisi gula darah dalam tubuh tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi masalah kesehatan, salah satunya adalah luka kaki diabetes atau ulkus diabetikum. Seperti diketahui, gula darah tinggi pada penderita diabetes karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau insulin tidak dapat berkerja secara optimal (resistensi insulin). Padahal insulin sangat dibutuhkan untuk menyerap glukosa atau gula dari makanan untuk dijadikan energi pada tubuh. Glukosa yang menumpuk dalam darah menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Luka pada pengidap diabetes memiliki waktu penyembuhan lebih lama dibandingkan dengan luka pada orang sehat. Kondisi ini disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi. Hal tersebut memicu kerusakan saraf, menurunkan kekebalan tubuh, dan menurunkan sirkulasi darah ke area luka. Dampaknya, luka jadi sulit mengering dan susah disembuhkan. Perawatan luka diabetes dibutuhkan guna mencegah penyebaran luka dan meningkatkan resiko amputasi. Beberapa caranya, yakni membersihkan luka, mengurangi tekanan pada luka, menutup luka dengan perban, dan mengontrol kadar gula darah secara rutin.

 

Langkah Perawatan Luka Diabetes

Beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Membersihkan luka

Perawatan luka diabetes yang utama dapat dilakukan dengan membersihkan luka setiap hari. Caranya dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Setelah itu, keringkan dan oleskan salep rekomendasi dari dokter. Jangan merendam bagian luka karena dapat memicu infeksi.

2. Mengurangi tekanan pada luka

Tekanan pada luka dapat dikurangi dengan cara mengenakan pakaian longgar. Jika lukanya terletak di bagian kaki, sebaiknya gunakan sepatu yang dirancang khusus guna mencegah perburukan luka akibat diabetes. Langkah ini bisa mempercepat proses penyembuhannya.

3. Menutup luka dengan perban

Menutup luka bertujuan untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhannya. Namun, pastikan untuk memilih perban atau kasa khusus untuk diabetes, sesuai dengan rekomendasi dari dokter.

4. Mengontrol kadar gula darah

Perawatan luka diabetes selanjutnya dapat dilakukan dengan mengontrol kadar gula darah. Sebab, kadar gula yang tak terkendali bisa mempersulit proses penyembuhan, bahkan memperburuk luka yang sudah ada. Selain itu, pengidap juga disarankan untuk menjalani pola hidup sehat dan terapi insulin jika dibutuhkan.

5. Perhatikan tanda infeksi

Infeksi pada luka diabetes ditandai dengan kemerahan, rasa sakit, nanah, pembengkakan, dan sensasi hangat di area sekitarnya. Terkadang, muncul luka dari dalam luka disertai dengan bau menyengat. Jika kondisi tersebut terjadi, perawatan luka diabetes dapat dilakukan dengan membersihkan darah, air, dan nanah. Selanjutnya, hilangkan kulit mati di area sekitar dan mengoleskan salep rekomendasi dari dokter.

6. Memenuhi asupan nutrisi

Salah satu asupan yang direkomendasikan guna mempercepat proses penyembuhan luka adalah protein. Nutrisi tersebut dapat diperoleh dari telur, dada ayam, ikan salmon, udang, tuna, susu, dan kacang kedelai. Protein dapat membantu memperbaiki jaringan kulit yang mengalami kerusakan. Selain protein, pastikan untuk memenuhi asupan kalori, lemak, serat, zink, dan vitamin C guna mempercepat proses penyembuhan luka.

 

Jika perawatan luka diabetes tidak dilakukan dengan tepat, dampaknya bisa berupa kematian jaringan yang berujung pada amputasi. Semakin cepat melakukan penanganan, maka semakin kecil risiko terjadinya komplikasi. Sahabat Hermina lakukan kontrol kesehatan secara rutin di RSU Hermina Pandanaran, dapatkan kemudahan pendaftaran dokter melalui mobile aplikasi Halo Hermina, Call Center 1500488 dan website www.herminahospitals.com.

Categories