Cegah Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
Penyebab dari penyakit jantung bawaan (PJB) pada anak tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang bisa dihindari selama kehamilan untuk dapat mencegah anak lahir dengan PJB. ada faktor risiko PJB anak pada masa kehamilan ibu, tetapi bukan berarti hubungan itu berupa sebab akibat. Ada begitu banyak faktor risiko, tetapi setidaknya ada terdapat tiga faktor yang gencar dibahas di banyak literatur belakangan ini. Kalau penyebab tidak diketahui, tapi faktor risiko ada misalnya infeksi rubella, kekurangan asam folat, dan ibu hamil mengonsumi obat-obatan seperti untuk kejang.
Ketiga faktor itu bisa mengakibatkan gangguan pada proses pembentukan janin. Sebelumnya, diketahui bahwa ibu perokok dan meminum alkohol, termasuk ke dalam faktor risiko bayi lahir dengan PJB. Akan tetapi, ternyata banyak kasus ibu yang tidak merokok juga melahirkan anak dengan PJB. Cara mencegahnya bisa dengan tidak melewatkan vaksin rubella. Tujuannya agar selama kehamilan, ibu tidak terkena infeksi apa pun. Penting pula bagi ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen asam folat selama kehamilan.
PJB merupakan penyumbang terbesar kedua (17 persen) setelah prematuritas sebagai penyebab kematian pada masa neonatus, menurut data di Indonesia pada 2017. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari 100 bayi baru lahir menderita PJB dengan 25 persennya merupakan PJB kritis atau dua hingga empat per 1.000 kelahiran hidup.
Untuk anak yang ada gejalanya, bisa dilakukan pemeriksaan ekokardiografi. Saat ini, pemeriksaan oksimetri bisa dibilang sensitif, lebih cepat, dan murah dengan dipasang di tangan kanan dan kaki kiri.
Keterlambatan diagnosis masih menjadi masalah di Indonesia. Pemeriksaan paling sederhana bisa melalui oksimeter, atau dengan stetoskop, jika terdengar murmur, maka harus berpikir memeriksakan jantungnya.
Gejala klinis PJB di antaranya kenaikan berat badan yang lambat. PJB kritis bisa dijumpai di usia minggu pertama, 24-48 jam.
Segera periksakan diri ke dokter spesialis anak konsultan jantung anak di RSU Hermina Medan jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala penyakit jantung bawaan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Penanganan sejak dini perlu segera dilakukan untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
Jika pernah divonis mengalami penyakit jantung bawaan, lakukan kontrol secara berkala ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit.
Risiko bayi menderita penyakit jantung bawaan akan lebih tinggi pada ibu hamil yang menderita diabetes atau memiliki riwayat penyakit genetik dalam keluarga. Jika Anda sedang atau pernah menderita kondisi tersebut, konsultasikan dengan dokter terkait kemungkinan menurunkan penyakit jantung bawaan kepada bayi Anda.
Segera ke IGD rumah sakit terdekat bila Anda atau anak Anda sulit bernapas, kulit dan bibir tampak kebiruan, atau mengalami pembengkakan di tungkai atau bagian tubuh lainnya.