Dry Needling, Metode Terapi Menusukkan Jarum untuk Meredakan Nyeri
Tahukah Kamu Apa Terapi Dry Needling?
Banyak orang yang masih merasa awam dengan istilah Dry Needling. Apa sih sebenarnya Dry Needling itu?
Dry needling atau teknik dry needle adalah metode rehabilitasi medis yang menggunakan jarum padat untuk relaksasi pada otot, metode ini menusukkan jarum filiform ke dalam kulit, fascia atau otot. Jarum filiform adalah jarum stainless steel halus dan pendek yang tidak memasukkan cairan ke dalam tubuh.
Apa sih manfaat Dry Needling?
Dry Needling dapat menstimulasi atau merangsang proses penyembuhan jaringan lunak (otot, fascia, tendon, ligamen, dan lainnya) yang menjadi penyebab nyeri sehingga meningkatkan Range Of Motion (ROM) dan kualitas pergerakan pada sendi.
Dry Needling dapat mengatasi nyeri yang bervariasi, namun dapat juga untuk cedera akut atau kronis, sakit kepala, nyeri leher atau punggung, tendinitis, spasme otot, nyeri pinggul atau lutut, otot yang robek (strain), fibromyalgia dan tennis/golfer elbow.
Bagaimana Prinsip Terapinya?
Dry Needling akan merangsang titik-titik yang mendasari myofascial trigger point untuk pengelolaan nyeri dan gangguan gerakan neuromuskuloskeletal (saraf, otot dan tulang). Tujuannya adalah berkurangnya/hilangnya nyeri dan bertambahnya lingkup gerak sendi.
Trigger point adalah titik hiperiritabel yang sensitif di dalam otot atau fascia yang menegang. Titik ini dapat membentuk benjolan yang teraba saat ditekan. Titik tersebut sangat nyeri dan nyeri dapat menyebar ke area sekitarnya. Dry Needling dapat membantu melemaskan otot yang tegang sehingga benjolan yang teraba tadi menghilang dan dapat mengurangi nyeri pada otot.
Terapi Dry Needling berbasis pada sistem fisiologi dan harus dilakukan oleh dokter yang telah tersertifikasi. Prosesnya sendiri nggak sesederhana yang dibayangkan karena dokter harus menemukan trigger point masing-masing otot sesuai dengan keluhan pasien dan hasil pemeriksaan. Pada saat proses terapi pasien akan merasakan Local Twitch Respon (LTR) atau muscle dancing di area trigger point yang terkena. Pada kondisi ini pasien harus tenang dan relaks karena kemunculan muscle dancing tidak bisa diprediksi. Saat hal ini terjadi, pasien harus tetap tenang dan tidak berusaha menarik bagian otot yang sedang diterapi. Otot yang sehat terasa sedikit tidak nyaman dengan penusukan jarum, namun otot yang sensitif dan memendek atau memiliki trigger point di dalamnya akan merasakan sensasi seperti otot kram. Tusukan ini dapat menimbulkan kedutan jika mengenai trigger point.
Dry Needling berbeda dengan akupunktur. Ilmu akupunktur berdasar pada teori dari kedokteran Cina tradisional, sementara Dry Needling berdasarkan pada studi ilmiah modern neuroanatomi Barat dan sistem saraf, otot dan tulang. Teknik ini dilakukan dengan pendekatan Fascia Adhesion Model (FAM) Walaupun demikian Dry Needling dan akupunktur sama-sama menggunakan alat yang sama yaitu jarum filiform.