kehamilan, kanker

Fakta Seputar Kanker Serviks

Salah satu penyakit seputar organ reproduksi yang sangat ditakuti banyak wanita adalah kanker serviks. Risiko yang paling fatal akibat penyebab penyakit ini adalah kematian. Maka dari itu, jika seorang terdeteksi penyakit ini, penanganan yang tepat harus segera dilakukan.

Kanker serviks adalah salah satu kanker yang paling banyak diderita wanita dari seluruh dunia, kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Virus ini seringkali ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Jenis infeksi HPV ini tidak menunjukkan adanya gejala, sehingga banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka positif terinfeksi. Berikut ini fakta tentang kanker serviks yang wajib Sahabat Hermina ketahui.

Hal-hal yang Dapat Meningkatkan Resiko Kanker Serviks:

  1. Infeksi human papillomavirus

Menjalani hubungan seksual tak aman dengan banyak pasangan dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks.

  1. Merokok

Tembakau mengandung banyak bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh. Wanita yang merokok dua kali lipat lebih beresiko terkena kanker serviks daripada wanita yang tidak merokok. 

  1. Imunosupresi

Obat atau kondisi yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti human immunodeficiency virus (HIV), virus yang menyebabkan AIDS, dapat meningkatkan resiko terkena infeksi HPV dan menyebabkan kanker serviks.   

  1. Berusia kurang dari 17 tahun di saat kehamilan pertama

Wanita yang berusia kurang dari 17 tahun ketika menjalani kehamilan full-term pertamanya memiliki 2 kali lipat peluang untuk terkena kanker serviks di kemudian hari.  

  1. Memiliki riwayat kanker serviks di keluarga

Jika ibu atau saudara perempuan menderita kanker serviks, kemungkinan untuk terkena penyakit tersebut 2 atau 3 kali lipat lebih besar

 

Tanda dan Gejala Kanker Serviks

Pada tahap awal, wanita dengan kanker serviks dini dan pra-kanker tidak mengalami gejala. Kanker serviks tidak menunjukkan gejalanya sebelum tumor terbentuk. Gejala kanker serviks dapat meliputi:

  1. Perdarahan vagina abnormal, seperti perdarahan di antara siklus menstruasi, haid yang lebih lama, pendarahan setelah atau selama berbuhungan seks, atau pendarahan setelah menopause, setelah BAB, atau setelah pemeriksaan panggul 
  2. Nyeri di perut bagian bawah atau panggul 
  3. Nyeri saat berhubungan seks 
  4. Keputihan yang tidak normal, seperti mengandung darah 
  5. Ada kondisi lain, seperti infeksi, yang dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut. Namun, apapun penyebabnya, sebaiknya tetap harus memeriksakan gejala yang dialami ke dokter. Mengacuhkannya dapat menyebabkan gejala semakin memburuk.

 

Cara Pencegahan Kanker Serviks

Tes Papsmear merupakan cara terbaik untuk menemukan perubahan sel serviks atau HPV dalam serviks. Penting untuk segera mendapatkan penanganan dari dokter setelah mendapat hasil yang abnormal. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan vaksin HPV. Meski tidak 100 persen mencegah, tetapi pemberian vaksin sejak usia 10 tahun ke atas dapat menekan pertumbuhan virus HPV. Untuk usia 10 hingga 13 tahun, pemberian vaksin cukup membutuhkan 2 dosis. Sementara usia 16 hingga 18 tahun atau remaja akhir, vaksin diberikan dalam 3 dosis dengan jarak 1 hingga 6 bulan antara masing-masing dosis penyuntikan. Semakin cepat seseorang diberikan vaksin HPV, maka semakin tinggi pula tingkat efikasinya, yaitu mencapai hingga 99 persen. Semakin lama vaksin HPV diberikan pun, semakin turun juga tingkat keberhasilan vaksin tersebut.

 

Hindari terinfeksi HPV dengan melakukan hubungan seks aman, seperti dengan menggunakan kondom dan membatasi pasangan seks (tidak berganti-ganti pasangan). Jika mengalami tanda-tanda yang mungkin mengarah pada kanker serviks, maka segera konsultasikan pada dokter agar dapat mendapatkan penanganan yang tepat.

Categories