#stroke

Gerakan Olahraga yang untuk penderita Stroke

Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup bagi penderita stroke. Namun, penting untuk berkonsultasi ke tim Rehabilitasi medik sebelum memulai program latihan apa pun. Dengan begitu program bisa tersusun dengan baik, sesuai dengan kondisi pasien.
Latihan fisik untuk penderita stroke mengkombinasikan gerakan motorik, latihan kekuatan, dan koordinasi untuk mencapai target fungsi pasien. Berikut adalah beberapa jenis gerakan yang dapat membantu penderita stroke dalam proses rehabilitasi:
1. Latihan lingkup gerak
•    Gerakan Leher: Duduk tegak dan perlahan-lahan miringkan kepala ke samping, tahan selama 15-30 detik, lalu ulangi di sisi lainnya.
•    Gerakan Bahu: Dengan siku diluruskan, lakukan gerakan memutar kedua bahu secara perlahan ke depan dan ke belakang selama 15-30 detik.
•    Peregangan Betis: Berdiri dan letakkan satu kaki di depan kaki lainnya. Tekuk lutut depan dan luruskan kaki belakang, tahan posisi ini selama 15-30 detik.
2. Latihan Keseimbangan
•    Berdiri dengan Satu Kaki: Berdiri di belakang kursi yang kokoh dan pegang kursi untuk keseimbangan. Angkat satu kaki dan tahan selama 6 detik, lalu ganti kaki.
•    Latihan Berdiri dan Duduk: Duduk di kursi, kemudian berdiri dengan perlahan dengan/tanpa menggunakan tangan, lalu duduk kembali.
3. Latihan Kekuatan
•    Kekuatan Lengan: Sambil duduk/berdiri, angkat lengan ke depan atau ke samping.
•    Latihan Pengangkatan Tumit: Berdiri dengan berpegangan pada sandaran kursi yang kokoh, angkat tumit sehingga berdiri di ujung jari kaki, tahan 6 detik, lalu turunkan.
4. Latihan Kardiovaskular
•    Berjalan: Mulailah dengan jarak pendek dan tingkatkan perlahan jarak serta kecepatan seiring waktu.
•    Bersepeda Statis: Gunakan sepeda statis dengan pengaturan yang ringan, sesuai dengan kemampuan fisik.
5. Latihan Koordinasi
•    Latihan Koordinasi Tangan dan Mata: Lempar dan tangkap bola kecil atau gunakan balon untuk berlatih koordinasi.
•    Latihan dengan Bola Terapis: Duduk dan dorong bola ke depan dan ke belakang menggunakan tangan yang terganggu fungsinya.
Tips untuk Berolahraga
•    Pemanasan dan Pendinginan: Selalu mulai dengan pemanasan ringan dan akhiri dengan pendinginan untuk mengurangi risiko cedera.
•    Perhatikan Tanda-Tanda Tubuh: Hentikan latihan jika merasa pusing, nyeri dada, nyeri yang memberat atau sesak napas. Hindari latihan di saat tubuh kurang sehat.
•      Perlengkapan: Kenakan pakaian dan alas kaki yang sesuai untuk olahraga
•      Asupan: Pada penderita diabetes, lakukan latihan dalam 2 jam setelah asupan makanan dan konsumsi obat.
•    Konsistensi: Lakukan latihan secara rutin, namun jangan memaksakan diri di luar kemampuan.
Latihan-latihan ini dapat membantu memperbaiki mobilitas, kekuatan, dan keseimbangan bagi penderita stroke. Namun, penting untuk menyesuaikan latihan dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Dengan bimbingan dari Dokter Rehabilitasi medik, program latihan akan dirancang berdasarkan tingkat gangguan fungsi yang dialami.
Selain itu, motivasi dan semangat pasien yang menjalani olahraga juga berperan penting dalam mendukung keberhasilan.
Itulah ragam olahraga yang bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Jika Sahabat Hermina memerlukan pengobatan lebih lanjut, berkonsultasilah dulu dengan dokter  agar dapat ditentukan olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.

Categories