Jenis – Jenis Irisan Operasi Caesar dan Plus – Minusnya
Jenis – Jenis Irisan Operasi Caesar
dan
Plus – Minusnya
Operasi caesar adalah prosedur persalinan untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan di perut. Operasi caesar dilakukan jika persalinan melalui vagina tidak mungkin dilakukan atau bila terjadi komplikasi kehamilan.
Secara umum, operasi caesar dimulai dengan pemberian obat bius spinal kepada pasien. Tujuannya adalah agar pasien tetap terjaga, tetapi bagian pinggang sampai kaki mengalami mati rasa selama operasi.
Mayoritas pasien yang menjalani persalinan dengan operasi caesar baru bisa pulang ke rumah setelah 3–5 hari dirawat di rumah sakit. Selama masa pemulihan, pasien tidak disarankan untuk melakukan aktivitas berat sampai dokter memastikan bahwa kondisinya benar-benar pulih.
Selama ini bunda mungkin lebih familiar dengan sayatan bentuk horizontal pada operasi caesar, nyatanya ada sayatan jenis lainnya lho. Masing – masing sayatan juga tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Irisan Horizontal Jenis memiliki peluang lebih besar untuk bisa melahirkan secara normal pada proses persalinan berikutnya |
|
Kelebihan |
Kekurangan |
Bekas luka tidak terlalu terlihat |
Lebih sulit sembuh karena tertutup lemak perut |
Lebih memungkinkan untuk persalinan normal pada kehamilan berikutnya |
Mungkin akan sulit memakai korset karena bagian bawahnya akan menekan bekas luka operasi sehingga terasa nyeri |
Irisan Vertikal Metode ini biasanya hanya dilakukan pada kasus tertentu atau keadaan darurat |
|
Kelebihan |
Kekurangan |
Bunda yang pernah operasi untuk penyakit tertentu cenderung tidak akan memiliki masalah karena irisan ini tidak menganggu bagian lain |
Bekas luka akan terasa lebih sakit, terutama saat duduk atau posisi badan menekuk |
Metode yang paling tepat bagi bunda yang mengalami pendarahan hebat dan bayi yang harus segera dikeluarkan |
Sulit persalinan per vaginam setelah operasi caesar dengan sayatan vertical |
Tujuan dan Indikasi Operasi Caesar
Tujuan dan indikasi utama operasi caesar adalah sebagai penanganan darurat jika kondisi kehamilan membahayakan nyawa ibu atau janin. Operasi caesar disarankan dokter jika ibu hamil memiliki kondisi atau penyakit berikut:
- Persalinan normal tidak berjalan dengan baik atau terjadi perdarahan hebat
- Infeksi, seperti infeksi herpes genital atau HIV
- Tekanan darah meningkat dan terdapat protein dalam urine (preeklamsia)
- Posisi plasenta yang terlalu turun (plasenta previa)
- Kehamilan kembar
- Pernah menjalani operasi caesar sebelumnya
Pada kehamilan selanjutnya, konsultasikan dengan dokter terkait cara persalinan yang tepat. Hal ini untuk mencegah risiko terjadinya ruptur uteri saat melahirkan.