Kenali dan Ketahui Penanganan Terbaik yang Harus Dilakukan jika Si Kecil Sakit Perut
- Penurunan BB dan TB
- Perdarahan (muntah darah dan bab berdarah)
- Muntah hijau
- Diare kronik
- Lokai nyeri di kuadran kanan atas dan bawah
Pemeriksaan yang Diperlukan untuk Menegakkan Diagnosis
Dalam penanganan kondisi pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan yang diperlukan, di dalam organ perut ada hati, lambung, kantong empedu, usus kecil dan besar. Dokter akan menentukan lokasi sakitnya dimana, dan dokter akan menentukan pemeriksaan apa saja yang dibutuhkan seperti tes darah, tes urine, tes di bagian anus. Banyak cara pemeriksaan tergantung dokter yang menilainya.
Fakta Penyakit Sakit Perut dan yang Perlu Dilakukan Orang Tua Menghadapinya
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan sakit perut anak yang yang orangtua sering hadapi
Berbagai fakta mengenai sakit perut pada anak dan apa yang harus dilakukan para orang tua untuk menghadapinya :
Kondisi ini ditandai dengan sulit buang air besar atau frekuensi BAB lebih sedikit dari biasanya. Hal ini sering kali dipicu oleh pola makan yang tidak mengkonsumsi cukup air dan serat (untuk anak diatas 2 tahun). Cara agar anak tidak susah BAB adalah dengan mencukupkan kebutuhan nutrisinya sesuai dengan usianya dengan menu lengkap, cukup air putih dan serat untuk anak diatas 2 tahun. Bila anak sulit makan sayur untuk memenuhi kebutuhan serat harian bisa dibantu dengan asupan serat dengan pemberian susu formula atau makanan cemilan tinggi serat yang baik untuk pencernaan anak.
Suatu kondisi dimana seorang anak buang air besar dengan perubahan konsistensi menjadi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari. Pastikan anak selalu minum minimal 8 gelas atau setara 2 liter air setiap harinya. Tak hanya bertujuan untuk mencegah dehidrasi ketika mengalami infeksi, jumlah air yang cukup bisa membantu usus untuk bekerja dengan normal. Atau dalam kondisi diare berat, berikan cairan oralit.
Infeksi saluran kemih (ISK) menimbulkan ketidaknyamanan di perut dan daerah kandung kemih, disertai rasa sakit dan panas saat buang air kecil. Anak yang mengidapnya juga buang air kecil lebih sering bahkan mengompol. Namun, infeksi biasanya tidak menyebabkan demam. Gangguan ini lebih sering dialami anak 1-5 tahun dibandingkan anak-anak lebih kecil.
Jika anak mengeluhkan gejala-gejala ini, periksa ke dokter spesialis anak untuk tes urine. Jika positif terjadi infeksi, dokter akan memberikan antibiotik untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi dan gejala sakit perut.
- Flu Perut
Flu perut adalah kondisi yang sama sekali berbeda dengan flu biasa yang disebabkan oleh virus influenza. Flu perut dalam bahasa medis disebut dengan Gastroenteritis, kondisi yang terjadi karena infeksi virus, bakteri atau parasit yang menyebabkan keracunan makanan atau sebab lain (alergi makanan). Biasanya anak yang mengalami Gastroenteritis akan mengeluhkan sakit perut dan diare. Anak bisa juga mengalami muntah- muntah, demam yang tidak terlalu tinggi. Gejala tersebut akan hilang dalam 3- 10 hari. Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup tinggi agar tidak mengalami dehidrasi akibat diare yang dialaminya. Apabila setelah 5 hari gejalanya tidak kunjung membaik, bahkan anak juga mengalami demam tinggi dan tampak lemas, segeralah membawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
- GERD
Anak-anak juga bisa mengalami refluks asam lambung atau GERD. Semacam penyakit maag asam lambung balik ke tenggorokan. Selain sakit peru, anak juga mungkin merasakan panas di ulu hatinya, rasa asam di tenggorokan, sendawa dan mual muntah terus menerus.
Untuk mencegah sakit perut yang disebabkan GERD, beberapa perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan pada anak, seperti:
- Mengurangi porsi makan, tapi makannya lebih sering.
- Menurunkan berat badan jika anak mengalami obesitas
- Mengurangi makanan yang berlemak,asam dan pedas
- Tidak makan dengan porsi banyak saat hendak melakukan aktivitas berat, seperti olahraga.
- Radang usus Buntu
Bila anak merasakan sakit perut pada bagian kanan bawah, ini adalah penyakit akut yang berbahaya membutuhkan pertolongan dokter segera. Gangguan ini sangat jarang terjadi pada anak usia 3 tahun.