Kenali Demam pada Anak dan Penanganannya
Mengapa Bisa Terjadi demam?
Demam sebenarnya bukan merupakan penyakit. Demam adalah reaksi fisiologis dari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Untuk itu, saat demam, penting mencari faktor penyakit yang menyebabkan demam tersebut.
Demam biasanya terjadi ketika:
- Influenza
- Infeksi saluran pernafasan
- Infeksi saluran cerna
- Infeksi telinga
- Infeksi saluran kencing
- Penyakit virus lainnya seperti demam berdarah
- Tumbuh Gigi
- Setelah Imunisasi
POLA DEMAM
Demam bisa jadi tanda suatu penyakit. Kenali fase dan gejala demam setiap penyakit agar tidak salah penanganan. Berikut fase dan gejalanya:
1. DEMAM BERDARAH
Fase demam berdarah di kenal dengan istilah demam pelana kuda. Demam berdarah merupakan penyakit infeksi virus melalui gigitan nyamuk aides aegypti. Tandanya seperti:
- Demam tinggi yang bisa mencapai 40ºC dan muncul secara tiba tiba
- Muncul ruam kecil di beberapa bagian tubuh
- Mengalami mual, muntah, batuk dan pilek
- Nyeri dibagian otot, tulang sendi dan belakang mata
Saat berbahaya adalah biasanya pada saat 4-5 hari ketika demam tiba tiba menurun.
2. DEMAM THYPOID
Penularannya thypoid atau tipes biasanya karena infeksi salmonella. Fase demam ini dikenal demam anak tangga. Biasanya demam naik pelan pelan dan meninggi dari sore hingga malam hari dan sulit turun walaupun walaupun sudah diberikan obat demam. Biasanya berlangsung selama lebih dari sepekan. Biasanya diikuti dengan adanya keluhan pada saluran cerna seperti mual, muntah, diare, dan kram perut.
3. DEMAM FLU
Demam ini merupakan kumpulan gejala saluran pernafasan akut yang biasanya disebabkan oleh virus. Common Cold sering kali salahdiartikan sebagai flu atau influenza karena kedua sindrom tersebut memiliki gejala serupa seperti pilek, batuk, nyeri tenggorokan dan sering kali bersin, sedangkan pada influenza biasanya disertai sakit kepala, dan demam hingga kelelahan.
4. DEMAM COVID
Demam yang disebabkan oleh virus COVID-19 memiliki gejala sistematik, seperti:
- Demam
- Lelah, lemas, tidak bersemangat
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Gejala penyakit saluran pernafasan
- Hidung tersumbat, batuk, pilek, nyeri tenggorokan
- Sesak nafas
Gejala lainnya meliputi:
- Diare
- Mual dan muntah
Faktor resiko lainnya adalah: kontak erat dengan probable atau konfirmasi COVID-19, atau pergi ke daerah yang rawan COVID-19.
Penanganan Demam
Jika Si Kecil mulai demam, lakukan penilaian terhadap gejala anak:
- Gunakan thermometer untuk mengetahui seberapa tinggi suhu demamnya
- Bila demam mencapai 38ºC, berikan parasetamol dengan dosis 10 mg perkilogram berat badan, berikan tiap 4 jam sekali
- Pastikan anak mendapat cairan yang cukup yaitu hingga 1-2 liter/hari
- Kompres dengan menggunakan air suam-suam kuku
- Jangan berikan pakaian yang menyebabkan anak berkeringat
Tanda Bahaya dan Kegawatan Bila Anak Demam
Anak harus segera dibawa ke rumah sakit apabila memiliki gejala:
- Tidak merespon atau susah dibangunkan
- Kesulitan bernafas
- Bibir, lidah dan kuku nampak biru
- Ubun-ubun terlihat menonjol atau mencekung
- Ada kekakuan di leher
- Nyeri kepala hebat
- Nyeri perut hebat dan muntah
- Terdapat ruam bintik bintik berwarna keunguan seperti memar
- Tidak mau makan, minum dan terllihat lemah untuk minum
- Menangis terus menerus
- Anak gelisah
- Buang air kecil menjadi sering dan jarang.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Agar Si Kecil tidak mudah sakit, Sahabat Hermina bisa mengikuti cara berikut:
- Berikan ASI Ekslusif pada bayi hingga usia 2 tahun
- Berikan makanan yang dibuat sendiri: konsumsi buah, sayuran, dan susu
- Perhatikan konsumsi lemak dan protein
- Konsumsi cairan yang cukup
- Imunisasi diberikan untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang dapat menyebabkan hingga kematian
- Dalam situasi pandemi, maka penundaan imunisasi hingga 2 minggu sampai 1 bulan
Jaga selalu kesehatan Si Kecil. Jika demam tidak turun dan berlangsung selama lebih dari tiga hari, segera bawa ke rumah sakit untuk diperiksa dan bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat sebelum gejala semakin parah. Salam sehat.