infokesehatan, info penyakit, osteoporosis, ortopedi

Kenali Lebih Dekat Osteoporosis

Selama ini osteoporosis identuk dengan orang tua, namun faktanya osteoporosis ini bisa menyerang siapa saja termasuk di usia muda. Osteoporosis sendiri merupakan salah satu penyakit degenerative, International Osteoporosis Foundation (IOF) mengungkapkan 1 dari 4 perempuan dengan rentang usia 50-80 tahun memiliki risiko terkena osteoporosis dan risiko osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Penyakit osteoporosis ini menyerang sebagian besar wanita pasca menopause. Penyakit ini menampakkan tanda-tanda fisik yang nyata hingga terjadinya keropos atau keretakan pada usia senja, hilangnya hormon estrogen setelah menopause dapat meningkatan risiko terkena penyakit osteoporosis.

Osteoporosis merupakan penyakit tulang metabolik yang ditandai dengan penurunan atau kepadatan densitas, dan kualitas tulang. Sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah terjadinya fraktur (patah tulang). Tulang adalah jaringan yang hidup terus menerus dipecah dan diganti. Penyakit tulang ini sering menyebabkan fraktur di tulang belakang, panggul, dan pada pergelangan tangan.

Penyakit osteoporosis ini memiliki 2 tipe yaitu:

  • Osteoporosis primer dapat timbul tanpa keadaan yang mendasar atau secara tiba-tiba. Jenis ini terjadi karena adanya penurunan hormon estrogen pada usia lanjut atau terjadi setelah menopause yang memicu pengeroposan pada tulang.
  • Osteoporosis sekunder terjadi karena adanya penyakit tertentu atau akibat dari pengobatan, dan tindakan operasi.

 

Faktor Risiko Osteoporosis

Faktor risiko osteoporosis ini meliputi banyak kondisi, diantaranya:

  • Jenis kelamin. Perempuan lebih mudah rentan terkna osteoporosis dibandingkan laki-laki.
  • Usia. Sebagai penyakit degenetif, osteoporosis menyerang individu dengan usia lanjut.
  • Faktor keturunan .
  • Diet.
  • Konsumsi obat-obatan
  • Dan gaya hidup.

 

Dampak Penderita Osteoporosis

  • Faktor Fisik : bentuk atau postur tubuh mengalami perubahan. Misalnya menjadi lebih pendek atau bengkok.
  • Faktor Psikis dan Kejiwaan : dengan terbatasnya gerak dapat mengakibatkan stress karena keinginan untuk beraktivitas terhalang atau terbatas.
  • Faktor sosial: Keterbatasan bersosialisasi karena keterbatasan gerak dan memerlukan bantuan dari orang lain.

 

Gejala Osteoporosis

Osteoporosis dikenal juga sebagai silent disease atau penyakit sunyi, dikarenakan pengidap tidak akan merasakan gejala apapun pada tahap awal. Namun begitu tulang melemah karena osteoporosis penderita akan merasakan gejalanya, berikut gejala yang bisa dialami:

  • Sakit punggung yang disebabkan oleh tulang belakang yang kolaps atau fraktur.
  • Menurunnya tinggi badan.
  • Postur menjadi bungkuk.
  • Tulang mudah patah.

 

Pencegahan

Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan sebagai berikut:

  • Cukupi asupan kalsium 700mg/hari dan vitamin D 400IU/hari
  • Lakukan olahraga secara teratur
  • Hindari merokok dan tidak konsumsi alkohol
  • Konsultasi pada dokter mengenai kesehatan tulang
  • Melakukan test kepadatan tulang dan terapi medis jika diperlukan.

 

Pengobatan Osteoporosis

Pengobatan meliputi mencegah dan mengobati patah tulang. Serta menggunakan obat-obatan untuk memperkuat tulang. Berikut obat-obatan yang bisa diberikan untuk mengatas penyakit osteoporosis:

  • Denosumab. Denosumab menghasilkan kepadatan tulang yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan untuk fraktur.
  • Bifosfonat. Obat ini sering diresepkan oleh dokter untuk pria dan wanita yang mempunyai peningkatan risiko patah tulang.
  • Obat pembentuk tulang. Penderita osteoporosis parah jika perawatan umum tidak bekerja dengan baik, maka dokter mungkin akan memberi obat pembentuk tulang.
  • Terapi Estrogen yang dimulai setelah menopause bisa membantu untuk menjaga kepadatan tulang.

Oleh karena itu bagi seseorang yang berisiko tinggi mengalami osteoporosis, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tulang pada dokter. Jika sahabat hermina mengalami gejala osteoporosis segera periksa ke dokter, terutama bila mengalami patah tulang akibat jatuh. Cukupi asupan kalsium, vitamin, dan rajin olahraga dapat mencegah kita mengalami risiko mengalami osteoporosis.

@rsuherminabogor

@rsuherminabogor

Categories